DEWALOTTO

DEWALOTTO
Tersedia 6 Bank BCA, BNI, MANDIRI, BRI, DANAMON dan NIAGA ™DAFTAR™ Klik Gambar Diatas*****

Wednesday, 29 November 2017

Cerita Sex - Malam Indah Bersama Ibuku..


Namaku rio adi nugroho, umurku 17 tahun, aku sekolah d salah satu SMA di surabya. Aku anak tunggal di keluargaku, kadang rasanya sepi karna tidak mempunyai saudara. ayahku kerja di salah satu rumah sakit d surabaya, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku ingin berbagi cerita tentang aku dan ibuku, umur ibuku 38 tahun, dia adalah ibu terbaik di dunia ini. di usia ibuku yang 38 tahun dia masih terlihat cantik.

Awalnya aku gak ada pikiran ingin melakukan hal gila kepada ibuku, semua berawal ketika aku gak sengaja melihat ibuku yang sedang mandi, waktu itu aku pulang lebih cepat dari biasanya karna guru-guru di sekolah ada rapat. mungkin karna ibuku mengira bahwa di rumah gak ada siapa-siapa jadi dia gak menutup pintu kamar mandi dengan rapat. ketika melihat pintu kamar mandi yang sedikit kebuka jadi muncul pikiran untuk mengintip ibuku yang sedang mandi. tubuh ibuku yang putih mulus dan buah dada yang besar serta bokong yang montok membuat kontolku menjadi tegang. karna terlalu fokus pada tubuh ibu, tanpa sengaja aku mendorong pinntu kamar yang gak tertutup rapat itu sehingga aku tersungkur masuk kedalam kamar mandi tempat ibu mandi, ibu yang lagi asik mandi pun terkejut.

“rio, kamu ngapain??” tanya ibu dengan ekspresi bingung.

”enggak mah, ini tadi ada tikus trus mau rio usir” karna bingung jadi aku asal menjawab.

kemudian aku pun langsung lari ke kamar. di dalam kamar aku masih terus memikirkan tubuh ibuku yang seksi itu, aku pun coli dengan membayangkan tubuh telanjang ibu yang kulihat tadi.. beberapa jam kemudia ibu memanggilku.

“rio… cepet turun makan dulu” teriak ibuku dari bawah..

aku pun langsung turun untuk makan siang, karna tenagaku habis untuk coli aku jadi sangat lapar. aku pun makan bersama ibu. ketika lagi asik menyantap makan siangku ibu melontarkan pertanyaan yang mengagetkanku.

” rio tadi km ngapain d kamar mandi pas mamah lagi mandi ? km ngintip mamah ya?” tanya ibu padaku.

mendengar pertanyaan ibu aku pun jadi kaget dan tersedak.

“uhuk,, egak kog mah, tadi itu ada tikus masuk rumah gede banget terus mau rio usir,eh rio malah kepleset jadi masuk deh ke kamar mandi.” kataku berusaha mencari alasan.

”kamu tuh pinter cari alasan, sebernya tadi km ngintip mamah mandi kan? Hayo ngaku” tanya ibuku denga nada yang leibih keras.

“iya rio tadi ngintip mamah lagi mandi” jawabku dengan perasaan takut.

“km nakal ya.. berani ngintip mamah mandi”

“abisnya mamah sih pintu kamar mandi gak di tutup rapat, kan jadi kelihatan mamah lagi mandi” jawabku.

“ya kan tadi mamah kira gak ada orang di rumah, lagian kamu gak seperti biasanya pulang cepet”. Kata ibuku.

“iya ini tadi guru-guru di sekolah ada rapat, jadi pulangnya cepet”

“lain kali jngan ngintip mamah lagi ya” jelas ibuku

“iya mah, oya mah tadi itu tubuh mamah seksi bnget” sindirku kepada ibuku.

“heh.. km ngomong apa, masih kecil udah ngomong seksi-seksi.” Balas ibuku.

“yeee mamah, aku udah 17 tahun kali mah, udah gede” jawabku dengan cemberut.

“oohh anak mamah ternyata sekarang udah besar ya…… uadah tau yang seksi-seksi”

“hehehehe…. iya dong mah’’

Setelah selesai makan akupun keluar karna sudah ada janji dengan temanku untuk menemaninya membeli kaset DVD dan aku juga membeli satu.

Setiap malam aku selalu menyempatkan diri untuk belajar ya walaupun terkadang cuma membolak balik buku aja hehehehe. Kemudian aku teringat dengan kaset DVD yang baru aku beli tadi siang. Aku mengambil bungkusan yang sejak tadi siang aku letak kan di atas meja. Aku membeli film horor, judulnya “pocong pocong srigala”. Aku pun berfikir untuk menonton bersama ibuku, “kayaknya asik nih nonton sama mama” pikirku dalam hati, kemudian aku pun pergi kekamar ibuku untuk mengajaknya nonton film horor bersamaku. Sampainya di depan pintu kamar ibuku aku mendengar suara ibuku yang sedang mendesah keenakan seperti yg sering aku lihat di film-film bokep, kemudian aku mengetuk pintu kamar ibuku.

“mah, mamah…. aku boleh masuk?” tanyaku dari luar kamar ibuku.

“sebentar rio, mamah lagi ganti baju” jawab ibuku.

Setelah beberapa saat ibuku pun menyuruhku masuk kedalam kamarnya.

“ada apa?” tanya ibuku.

“ini, rio baru beli film horor mah, mau gak nonton bareng sama rio?” jawabku

‘’iya boleh, sini nonton bareng sama mamah” jawab ibuku

Kemudian aku memasukan kaset ke DVD player yang ada di kamar biuku, setelah memasukkan kaset tersebut kemudian aku pun naik ke tempat tidur ibuku, aku duduk di saping ibu. Kami berdua asik menonton film yang sangat2 tidak menegangkan itu sampai tiba-tiba ada adegan yang mengejutkanku, spontan aku pun langsung memeluk ibuku dan ibuku hanya tertawa melihat aksiku itu.

“iiihh… mamah kog ketawa sih.” Kataku dengan agak kesal

“kamu lucuh sih, udah besar kok masih takut. Hehehe” jawab ibuku sambil tertawa kecil.

“mamah kan tau sendiri aku paling takut sama pocong” kataku

“ya udah, sini duduk di depan mamah, biar mamah peluk biar kamu gak takut lagi” kata mamku sambil menarik tanganku untuk duduk di depanya.

“apaan sih mah, kayak anak kecil aja” jawabku dengan sedikit kesal.

“udah gak apa-apa, kan kamu emang masih kecil. Hehehe”

Aku pun menuruti perkataan ibuku dan duduk di depannya. Dia memelukku dari belakang, pelukannya benar-benar terasa hanngat, sudah lama aku gak merasakan di peluk ibuku seperti ini. Harum tubuh ibuku, susunya yang besar seperti mengganjal d punggungku membuatku jadi memikirkan hal yang aneh-aneh di tambah ibuku hanya memakai piyama dan terlihat paha nya yang putih mulus karena tidak tertutupi piyama yang ibuku pakai. Aku jadi tidak konsen menonton filmnya, pikiranku semuanya benar-benar telah tertuju pada sosok perempuan yang sedang memelukku, tanpa sadar tanganku mulai bergerak mengelus-elus paha ibu yang putih dan mulus itu, ibuku pun kaget, mungkin dia merasa geli kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya, tapi tanganku tetap kembali mengelus paha ibuku.

“rio.. kamu ngapain sih, geli tau..” kata ibuku

“paha mamah halus, jadi enak klw di elus-elus” jawabku

Ibu kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya lagi, tpi setiap tanganku di singkirkan dari pahanya tanganku pun kembali lagi sampai akhirnya ibu membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus itu. Di tambah lagi ada adengan panas di film horor tersebut yang membuat pikiranku membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Ketika tanganku sedang asik mengelus-elus paha ibuku dan mataku fokus ke layar tv tiba tiba tangan ibuku menutupi mataku.

“anak kecil gak boleh ngelihat yang kayak gini” kata ibuku sambil menutup mataku.

“apaan sih mah, aku kan udah besar mah.” Jwabku sambil berusaha menyingkirkan tangan ibuku.

“kamu udah pernah ya nonton adegan kayak gitu?” tanya ibuku.

“udah dong mah”jwabku.

“hahahahahahaha”

‘’kog mamah malah ketawa sih?” tanyaku

“gak apa-apa. Itu berarti anak mamah udah besar, udah tau yang kayak begituan” jawab ibuku sambil menunjuk adegan di film horor yang kami tonton.

“tapi jangan sering-sering ya nonton film kayak gitu” lanjut ibuku.

“iya mah. Kataku

Kami pun melanjutkan menonton film horor itu, susu ibuku yang besar yang menempel di punggungku membuat kontolku semakin tegang dan ingin rasanya memegang susu ibu yang indah itu.

“mah, susu mamah kog besar banget sih.” Kataku sedikit usil

“hahaha, kamu nih rio bisa aja, kebanyakan nonton film begituan sih jadi pikiran km jorok” celetus ibuku sambil tertawa kecil.

“tapi susu mama beneran besar, tersa banget di punggung rio’’

“rio mau pegang susu mamah?” tanya mamaku

Aku kaget mendengar apa yang barusan di katakan ibu kepadaku.

“beneran mah boleh pegang?” tanyaku untuk memastikan.

‘’iya boleh, kan dulu waktu kamu masih kecil sering kamu pegang”kata ibuku

“ya itu kan waktu aku masih kecil” kataku, walaupun aku sebernya gk ingat kalau pernah megang susunya ibuku waktu masih kecil, mungkin ketika aku masih bayi.

“mau pegang apa egak?” kata ibuku lagi

“i iya mah, mau”

Aku pun menggerakan tanganku agar bisa sampai ke gunung kembar yang sangat indah itu, ketika tanganku menyentuh susu ibuku jantungku jadri berdetak kencang, susu ibuku benar-benar lembut dan kenyal enak banget rasanya ketika di pegang dan membuat kontolku semakin tegang..

“mah, eeeemmmm boleh gak aku lihat susu mamah’’pintaku

Ibuku tidak menjawab dia langsung membuka piyamanya dan membuat susu ibuku yang indah itu terlihat dengan jelas, aku pun meremas-remasnya, ibuku juga terlihat menikmatinya, aku gak nyangka bakalan bisa merasakan hal yang seperti ini.

‘’rio..”panggil ibuku

“iya mah” jawabku sambil trus meremas-remas susu ibuku.

“kamu boleh kog nyusu sama mamah lagi kalau kamu mau” katamamu.

Aku kembali terkejut mendengar perkataan ibuku, bisa merasakan memegang susunya aja aku sudah seneng banget dan sekarang aku boleh menyusu padanya.

“beneran mah?” tanyaku lagi

“iya sayang” kata ibukut

Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyusu pada ibuku, aku mengemut-emut punting susnya yang berwarna sedit merah jambu itu, aku menjilat-jilatinya. Ibuku sangat menikmati aksiku itu

“oohh… rio… trus sayang. Trus…”

“iya mah. Iya, susu mamah enak bnget” kataku smbil trus menjilati punting susu ibuku

Tanganku yang satunya pun sepertinya tidak sepertinya juga tidak mau diam saja, aku mengarahkan tanganku yang kiri untuk sampai ke tengah-tengah selangkangan ibuku, sampai akhitnya aku menyentuh sesuatu yang lembab dan lengket, mungkin itu cairan yang keluar dari dalam memek ibuku.

“rio!! “ triak ibuku

“iya mah, maaf mah” aku kaget sambil menyingkirkan tanganku dari memek ibuku.

“gak apa-apa sayang, trusin aja kalau kamu mau, gak apa-apa”

“iya mah” aku pun meruskan aksiku memegangi memek ibuku

‘’ooohhh. Sssss aahhhh enak sayang. Masukin jari kamu sayang kedalam memek mamah”

Aku menuruti permintaan mamah dan memasukan jariku kedalam memeknya, sambil terus menjilati punting susu ibuku.

“mah, boleh gak rio cium bibir mamah” tanyaku

“boleh sayang.”kata ibu

Aku langsung mencium bibir ibuku, rasnya sungguh nikmat hangat dan lembut, lidah kami pun beradu dan air liurku dan ibuku bercampur menjadi satu, ibuku benar-benar kisser yang handal, dia menguasai permainan ciuman ini, aku pun tidak ingin kalah dan membalas keganansan ciuman ibuku dengan penuh semangat dan nafsu. Mungkin ciuman itu berlangsung sekitar 3 menit dan kemudian ibuku berhenti menciumku dan dia langsung memelukku. Pelukan ibu benar-benar tersa sangat hangat. Ibu mendekatkan bibirnya keteingaku dan berbisik kepadaku.

“sayang, kamu mau gak puasin mamah malam ini, mamaf udah gak tahan ingin di puasin malam ini, mamah ingin ngentot sama kamu sayang” kata ibuku

Mendengar bisikan ibu membuat ku semakin bernafsu dan kontolku semakin tegang dan mengeras.

“iya mah, rio mau muasin mamah malam ini, rio akan berikan yang terbaik untuk amamh dan mamah pasti akan puas.” Jawabku.

Sesaat kemudian ibuku melepaskan pelukanya, kemudian dia membuka piyamanya. Tubuh ibu yang putih mulus dan sexi yang aku lihat tadi siang ketika ibu lagi mandi kini berada di depanku dan telihat dengan jelas betapa indahnya wanita di depan hadapanku ini. Dua buah susu yang menggantung dan memek tembem yang di tumbuhi bulu halus membuat nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa di komandoi ibuku aku langsung menciumi memek ibuku, menjilati klitoris ibuku. Rasanya sangat nikmat, terasa asin dan gurih hehe.

“oohhhh. Aaahhhh enak sayang. Trusin sayang .. ooohhhhh” kata ibu sambil mendesah menikmati permainan mulutku.

“sayang kamu kog pinter banget sih, kamu udah pernah ML ya. Ohhh sssssttt ahhhh” tanya ibuku sambil mendesah dan menjambak rambutku.

“hehehe. Iya mah” jawabku sambil nyengir.

“enak bnget sayang. Trusin sayang, masukin jari kamu sayang di kocok yang kenceng sayang” kata ibu

Aku pun menuruti perintah ibuku, ibu terlihat sangat menikmati tubuhnya bergerak-gerak karna gerakan tanganku di dalam memeknya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan aksiku karna aku gak mau ibu orgasme duluan sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem itu.

“mah, emutin kontolnya rio dong” pintaku

“iya sayang, sini mamah emutin” jawab ibuku

Kemudian aku membuka baju dan celanaku, kontolku yang selama itu terkurung di balik celanaku akhirnya bisa keluar dan bebas. Aku berdiri d depan ibuku.

“kontol kamu besar banget rio, kontol papah aja kalah, hehe” kata ibuku

“iya mah, dengan kontol ini rio akan puasin mamah” balasku

Kemudian ibu langsung menjilati ujung kontolku dan memasukkannya kedalam mulutku, aku baru kali ini merasakan kontolku di emut oleh perempuan, ya walupun sering ML sama pacarku tapi dia gak mau ngemuti kontolku, rasanya sungguh nikmat,

“ahh. Enak mah, sambil d kocok mah kontolku” kataku

“iya sayang” balas ibuku

Ibuku pun melakukan apa yang aku perintahkan. Ibu sangat pintar dalam hal menyepong kontol, mungkin karna sering melakukanya dengan papah. Sekitar 4 menit ibuku mengemuti kontolku yang lumayan besar ini ya walaupun gk sebesar kontol orang barat. Hehe

‘’sayang masukin dong kontol kamu ke memek mamah, mamah udah gak tahan sayang” pinta ibuku.

“iya mah, rio masukin”jawabku

Aku pun mundur sedikit kebelakan, posisi ibuku tidur terlentang sambil kedua kaki di buka (mengkangkang, gak tau d tempat kalian bahasanya apa). Aku mulai memainkan kontolku, aku tepuk-tepukkan kontolku kememek mamah, aku gesek gesekan kontolku ke klitorinya, mamah semakin bernafsu, nafasnya semngakin terengah-engah.

“sayang cepetan di masukin, jngan buat mamah menunggu lama sayang” kata ibuku

Aku pun memasukkan kontolku ke memek ibuku, walaupun ibu berumur 38 tahun tapi memeknya masih sempit, mungkin karna ibu sering melakukan perawatan terhadap memek nya, setelah berusaha sedikit keras akhirnya kontolku pun bisa masuk kedalam memek , ibuku, rasa hangat yang menyelimuti kontoku, rasa basah becek yang aku rasakan ketika kontolku masuk kedalam memek ibu membuatku semakin bernafsu, sambil menggenjot ibuku, akupun meremas-remas kedua buah susu ibu yang sangat besar itu,

“ahhhh.. ssssss ohhhhhh enak bnget sayang, trus genjot yang kenceng sayang, yang kenceng ahhhh. “ desahan yang sangat erotis membuatku semakin bersemangat.

PLOK PLOK PLOK PLOK. Begitulah kira kira suara ketika kontolku beradu dengan memek ibu.

“mah enak gak mah, nikmat gak mah, mamaf puas gak?”tanya ku sambil terus menggenjot memek ibu.

“aaaahhh,, iya sayang, enak banget, nikmat banget, puasin mamah trus sayang. Ahhhh oohhh ssssstt aahhh..” kata ibuku sambil tak henti-hentinya mendesah.

“iya mah, malam ini akan menjadi malam terindah untuk mamah, rio akan puasin mamah sampai maksimal” kataku

Setelah beberapa menit aku menggenjot dan mulai kluar kringan d tubuhku dan tubuh ibuku, aku pun berhenti dan meminta ibu untuk bertukan posisi. Kali ini aku minta posis WOT.

“mah capek nih, tukar posisi dong, mamah diatas ya, gantian mamah yang genjot”kataku

“iya sayang.”kata ibu

Kemudian ibu bangun dari tidur terlentangnya dan aku yang gantian tidur terlentang. Ibu mulai menaikiku dan memasukkan kontolku kedalah memeknya.

“aahhhh.. sayaaaanggg…” desah ibuku sambil nenggenjot.

“enak mah, terusin mah. Enak” kataku

Mamah sangat bersemangat, dia menggenjot kontolku dengan penuh nafsu.

“enak sekali sayang, aaahhhhh ohhhhhhhh. Kamu bner-bener pinter muasin mamah sayang”kata ibu sambil trus menggenjot dan mendesah.

“iya dong mah, kan rio udah janji akan muasin mamah malam ini”

Sudah sekitar 16 menit kami ML dan kamu belum juga mencapai puncak, ternyata ibuku juga tahan berlama-lama. Mungkin dia tidak ingin mengakhiri kesenangan dan kenikmatan ini dengan cepat begitupun aku, aku berusah untuk tetap tahan dan tidak keluar duluan, karna aku masih ingin trus menikmati memek ibu yang tembeh nan indah itu, sambil ibu menggenjot akupun sambil meremas-remas susunya. Karna ibu terlihat sudah capek kamipun berganti posisi seperti semula, ibu d bawah dan aku yang menggenjot. Kali ini kontolku bisa masuk dengan mudah ke dalam memek ibu karna memek ibu suadah sangat basah dan ada sedikit ledir yang keluar dari dalam memek ibu

“sayang, genjot yang cepet sayang.aaaaaaahhhh.. trus sayang, bentar lagi mamah mau kluar” kata mamah sambil mendesah tanda bahwa dia sangat menikmati permainan ini

“iya mah, rio juga udah mau keluar.” Kataku

Akhirnya setelah 20 menit kami melakukan permainan ini, buku pun orgasme

“mamah keluar duluan sayang. Ahhhhhhhh ooohhhhh sssssssttttt” desahan ibu terdengar lebih keras tanda dia sudah keluar, tangannya mencengkram bantak yang ada di sampingnya denga kuat dan tubuh ibu menggeliat.

Semprotan cairan dalam memek mamah menerpa kontolku, begitu hangat dan nikamt membuatku juga sampai ke puncak permainan

“mah rio mau keluar juga nih, rio keluarin di dalam memek mamah ya” kataku

“iya sayang keluarin, keluarin di dalam memek mamah yang banyak sayang” kata ibu

“mah aku kluar, aku kluar, ahhhhhhh”

Akhrinya spermaku menyembur keluar masuk kedalam memek mamah dan menembus rahimnya, rasanya nikmat sekali ketika menyemburkan sperma kedalam memek. ibu pun menggeliat ketika semburan spermaku menusuk di dalam memeknya. Aku pun menarik keluar kontolku dan ketika aku menarik keluar kontolku mengalir sedikit lelehan spermaku yang aku keluarkan di dalam memek ibuku. Ibu terkapar lemas dengan nafas berat dan terengah-engah. Aku juga terkapar di samping tubuh ibu, aku mencium bibir ibu dengan lembut dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut juga

“makasih ya sayang, mamah bener-bener puas malam ini” kata ibuku

“iya mah, rio juga puas banget” jawabku.

Beberapa saat kemudian aku memakai bajuku dan ibu juga memakai piyamanya kembali, tanpa sadar ternyata film horor yang kami tonton sudah berakhir, laku aku keluar dari kamar ibu sambil membawa kaset film horor yang kam tonton setenganya tadi. Sebelum sempat aku keluar kamar, ibu memanggilku.

“rio..” panggil ibuku

“iya mah” jawabku sambil menoleh ke arah ibu

“kejadian malam ini jangan bilang papah ya sayang.” Kata ibuku

“iya mah, rio janji akan jaga rahasia” kata ku

“makasih sayang, mamah puas sekali, mmuuaaacchh.” Kata mamaku sambil memberikan kiss bye

Aku hanya tersenyum dan beranjak meninggalkan kamar ibu. Sampainya di kamarku aku terdiam sejenak dan berfikir


“kenapa ibu tadi bisa ML sama aku ya” pikirku dalam hati, ah sudah lah mungkin ibu merasa kesepian karna papah slalu pulang larut malam yang penting malam inia ku puas dan menjadi malam terbaiku

Monday, 27 November 2017

Cerita Sex - GaraGara Satu Kamar..


Perkenalkan nama ku Ricky pramono.aku asli anak bekasi,umurku sekarang 21 tahun,170cm/75kg,kata orang sih aku mirip tom cruise,padahal aku tak kenal siapa dia hahaha masa bodoh.cerita ini bermula saat aku smp sekitar umur 14 tahunan lah,mamaku seorang janda mati,dan aku punya kakak nama nya nadya,perawakan biasa saja,tapi wajah kakak ku lumayan cantik lah kalau dilihat,aku tinggal bersama mama dan kakak,rumah kami termasuk sederhana,hanya mempunyai 1 kamar ukuran 4×4 meter.

aku tidur sama kakak dan mama,biasanya aku tidur dipinggir,mama ditengah dan kakak ku lidya disamping mama,waktu itu pas malam minggu hujan turun lebat serta petir yang bunyi yang menakutkan,jadi kami memutuskan untuk tidur,saat itu aku meminta mama untuk tidur ditengah karna takut,mama mengiyakan,aku tak bisa tidur malam itu,padahal kakak dan mama ku sudah pulas,aku haus dan keluar,saat kami tidur kami 1 selimut,jadi karna aku ditengah selimut nya aku turun kan,kunyalakan lampu kamar,aku keluar ambil air,habis minum aku balik lagi mau tidur,pas didepan pintu aku terpana melihat paha kakak ku lidya sangat mulus,daster nya naik ke pinggang nya,otomatis kolor pink milik kak lidya keliatan,,duhh aku jadi salting,

sebelumnya aku tidak punya rasa apa-apa pada kak Lidya,mungkin saat itu masa puber ku,jadi aku nekat mendekat,,penis ku tegangbro,,,aku membuka celana bokser dan cd ku,dengan keberanian tingkat tinggi aku meraba-raba paha kakak ku,sampai aku memegang gundukan memek kakak ku dari luar celana dalam nya,sensasi yg luar biasa,jantung ku seakan mau copot,aku mencoba menyelipkan tangan ku kedalam kolor kaka lidya,uhhh sialan,,kak lidya berbalik membalakangi ku,aku hanya bisa melihat pantat nya,tapi pemandangan nya benar-benar indah,aku kembali ke ranjang,

aku tarik selimut menutupi badan ku dan tubuh kak lidya,aku tak menyelimuti mama,aku perlahan menggeser tubuh ku ke dekat kak lidya, aku miringkan badan ku,pas kontol ku berada dipantat kak lidya,tangan ku memeluk kak lidya,mencari toket nya,uhhh mungil nya pas dipergelangan tangan ku,aku remas-remas dengan pelan,kontol ku juga aku gesek-gesek,terasa nikmat sekali bercampur takut,aku semakin tidak terkontrol,aku terlalu keras meremas toket kak lidya,hingga kak lidya terbangun,aku tak sempat menarik tangan ku,secara spontan aku pura-pura tidur,aku intip kak lidya bangun,

dia melihat aku telanjang,dia menatap kontol ku yang mungil,kontol ku saat itu 10cm,diameter nya aku gak tau,dia terus menatap kontol ku,aku gak tau kak lidya terangsang atau tidak,kak lidya kembali tidur,tapi yang mengejutkan ku,kak lidya berbalik,jd sekarang kami saling hadap,aku merasakan kak lidya menarik daster nya sehingga aku bisa merasakan paha ku menempel ke paha kak lidya,kak lida semakin mendekat,aku terus berpura pura tidur,aku merasakan kak lidya memeluk ku,

tp tangan nya pas dipantat ku,aku merasakan nafas kak lidya tdk teratur,dia menekan-nekan pantat nya,sehingga kontol dan memek kak lidya seperti bertarung,aku sebenar nya mau memeluk kak lidya,tapi entah kenapa keberanian ku hilang,aku malu campur takut saaat itu,10 menit kami gesek-gesekkan aku merasa kak lidya membuka kolor nya,karna kontol ku sudah menempel diluar memek kak lidya,kemudian kak lidya memegang kontol kudiarahkan ke memek nya,aku merasa tegang,nafas ku mulai tak teratur,tapi aku terus pura-pura tidur,aku merasakan memek kak lidya mulai basah,

kontol ku agak licin,kak lidya terus mengarahkan kontol ku kelobang memek nya,tapi susah tak bisa masuk,aku mendengar suara rintihan kak lidya,kemudian aku ditelentangkan,kak lidya jongkok diatas kontol ku,mungkin dia mau masukin kontol ku dengan cara begini,,aku sedikit mengintip,kulihat memek kak lidya yg merah jambu,aku tidak tau kalau kepala kontol ku sudah ditelan memek kak lidya,melihat iru aku tak tahan,,crooot,,,crootttt aku keluar sambil menahan mulut ku agar tidak bersuara,rasa nya nikmt sekali,lebih nikmat dari pada ngocok,aku lihat kak lidya terus memegang kontol ku yg mengecil mengarahkan ke memek nya,aku kasihan pada nya,ternyata kak lidya tak sabar lagi,kak lidya menindih ku dgn posisi kontol ku dijepit antara memek dan perut nya kemudian kak lidya menggesek-gesek sampai akhirr nyaaa oggghhhh kak lidya mendesis,,,

kemudian turun dr tubuh ku,pagi nya aku terbangun,kulihat kak lidya masih tertidur,tapi aku terkejut tangan mama memegang kontol ku..ohh malam ini aku seperti don juan,tapi sayang mama melakukan nya saat tidur,mama tidak sadar memegang kontol ku,karna mam melepas nya lagi,,,aku keluar karna aku haus,kulihat jam 6 kurang,aku mandi,selesai mandi kulihat kakak dan mama sudah bangun,kulihat kakak lidya,dia agak canggung menatap ku,aku berharap malam nanti bisa terulang lagi,ini merupakan kenangan terindah bagiku yang tak bisa kulupakan,,,ohh kak lidya ku sayang i love you batin ku

Siang itu aku dan mama bersih-bersih rumah,karna tiap hari minggu kami slalu gotong-royong membersihkan rumah,tugas ku membersihkan kaca dan membersihkan sarang lawa-lawa serta membakar sampah,mama ngepel rumah dan kak lidya nyitrika pakaian,kami slalu beres-beres kalau pas lagi libur,jam 3 sore semua pekerjaan telah selesai,kami pun mandi secara bergantian,giliranku yang terakhir,setelah selesai aku lihat mama tiduran diranjang dengan potongan timun dikedua mata nya,

mama memang rajin merawat tubuh,mama tidak kalah dengan istri pejabat kalau masalah merawat tubuh,aku lihat kak lidya sudah rapi dengan baju babydoll nya,mau kemana kak?kataku,kok uda cantik?kenapa dik??hayoooo kamu cemburu ya kalau kakak rapi gini?what????heloo kataku,,cemburu????kataku padahal hatiku beneran cemburu heheehe,kakak jalan dulu ya mau kerumah temen,,,katanya sambil menutup pinti,ku pandangi kak lidya ku,aku jadi teringat kejadian tadi malam,pantat kakak ku sangat montok ternyata hehehe.

Aku buka lemari pakaian mencari baju santai yang dibeli mama 2 minggu yg lalu,aku lihat mama masih tiduran,aku pandangi dari kaki hingga rambut ternyata mama masih menarik bagiku.ma!!mama uda tidur ya?

‘Belum ky…ada apa sayang?’

‘Gpp ma…’

‘Mama cape ya’?kataku

‘kaki mama pegal,mau baringan dulu’.

‘Mau ricky pijitin gak ma?’

‘Emang ricky bisa?’

‘Dicoba aja kali ma hehehe’

‘ya dah,,pakai minyak angin ya ky campur citra biar licin,’

‘ntar ya ma aku siapin’.setelah aku siapin aku hidupin kipas angin biar gak sumuk.

‘Kaki yang mana ma?’

‘Dua-dua nya ky’.

aku mulai mijit kaki mama,mama pakai daster batik panjang sampai betis,ma,,daster nya aku naikin sampai lutut,aku mijitin mama sambil cerita ngarol ngidul,pegal jg kalau mijit pikirku,uda ma,,ada lagi ma?

‘Coba yang ini ky’!mama menunjukkan sendi lutut nya.

‘Baik ma kataku’,aku menaikkan daster mama agak kepaha,putih jg ni paha mama pikirku.

aku memijit dari lutut ke paha mama,perlahan makin naik,daster mama aku naikkan sedikit lagi,aku hampir melihat cd mama,tapi aku belum jelas melihat warnya,karna daster mama agak tebal,aku naikkan lagi pijitan ku hingga satu jengkal diatas lutut,

‘enak ma?’

‘Iya enak ky,kamu pintar juga’

‘hehehe ia dong,anak mama’

aku makin menaikkan pijitan ku,aku lihat mama menggigit bibir bawah nya,dan timun dimata mama hampir jatuh,mama membetulkan nya lagi.

Deg…cd mama kelihatan,cd putih yg menggemas kan,aku melanjutkan pijitanku bahkan sampai ke pangkal paha mama,aku sangat jelas dengan jarak yang sangat dekat,cd mama kulihat basah,aku sangat terangsang tapi tak berani bertindak lebih jauh,padahal kontol ku sudah tegang sekali,lalu aku mencoba menyelipkan jariku kedalam cd mama,,

‘ouggghh’h leguh mama,

‘jangan disitu ky?’

‘kenapa ma?’

‘gk apa-apa sayang’

‘mana lagi ma yang pegal kataku’.

Mama menunjukkan paha dibawah memek nya,aku pun memijit nya,aku memijit mama sekarang hanya satu tangan,tangan yg 1 lagi mengocok kontol ku tanpa sepengetahuan mama,aku sangat terangsang sekali melihat cd mama yang basah,aku mulai nekat memek mama akau remas,mama diam aja hanya mendesah

‘ouggghhhh enak ky’..aku memasukkuan jariku ke dalam cd mama,kali ini mama tidak melarang,mama malah membuka cd nya biar gk kotor katanya,

deg…aku sangat gugup ketika melihat memek mama,memek mama agak tebal dan bulu nya pendek mungkin habis dicukur,aku tak mau kalah aku membuka celana ku hingga kami pun bugil,aku masih mengocok kontol ku.

‘Oughhhhhh ky,,enak sayanngg,,,,tindih mama sayang’,mama menarikku,kontol ku pas dimemek mama,mama mengarahkan kontol ku kememek nya sleeepp habis semua kontol ku ditelan memek mama,,aku merasakan sensasi yang luar biasa,,,

‘ouggghhhh goyang sayangg..’

‘Ia maaama sayang ougghhh,,’

‘maaaa…’

‘Ia sayaaanngg…’

‘Kita ngentot ma…’

‘Ia sayaang kita udah ngentot’

‘ouuughhh enak kali maaaa…aku mau keluar ma,,,’,secepat kilat mama memutar tubuhku mama sekarang yang diatas,sekarang timun nya udah lepas tapi mama masih menutup mata,

mama mengenjot ku dengan cepat,,,

‘oughhhh maaaaaaaaa,,,,,aku,,,’crooottt crottt ada 5x aku mengeluarkan sperma ku dalam memek mama,tapi mama terus mengenjot aku padahal kontol ku sudah mulai mengecil,

‘ouughhh kontol mu sayang nikmat sekali,,,’,mama dengan kasar mengenjot kontol ku,geli yang teramat sangat kurasakan kontol ku tapi mama terus mengenjot nya,sampai kontol ku hidup lagi dan mulai membesar,,

‘ogghhhh,,,oghhhhh ricky sayyaaanggg,,aaaa’ mama memeluk ku erat sekali,ternyata mama orgasme,mama ngos ngos an,mama masih memelukku,dalam hati ku mama sangat liar kalau bercinta,padahal keseharian nya sangat anggun dan ramah.

Tak terasa aku dan mama ternyata ketiduran,aku bangun kulihat jam 9 malam,kak lidya belum pulang,mama pun bangun nyiapin makan malam,mata kami sempat saling pandang tapi aku kikuk,mama jg demikian,jam 10 kurang kak lidya pulang,dari mana kamu lidya?kata mama..

‘Dari rumah teman ma,dekorasi’

‘oh,kamu uda makan belom?’

‘Uda ma,tadi’.

‘Ya dah sana mandi’,,,,

‘ia ma lidya capek banget’.setelah jam 11 kami semua beranjak tidur,aku yang kelelahan terasa kantuk,walaupun 2 jam yg lalu aku baru bangun badan ku terasa lemas,malam itu tidak terjadi apa-apa diantara kami.

Malam itu sangat panas,mama dan kak lidya belum pulang dari pesta pernikahan adik laki-laki mamaku,aku tidak ikut.sampai jam 9 mereka pun belum tidur,setelah belajar untuk ulangan besok aku pun tertidur,mimpipun menghiasi tidur ku.aku mendengar pembicaraan antara kakak dan mama,rupanya mereka sudah pulang,tapi karna aku yang sedikit tidur jadi aku terusin aja tidurku.aku terbangun karna merasa sesak,pagi nya aku bangun,mungkin masih subuh pikirku,kaki mama menindih perut ku hingga aku sesak dibuat nya,aku lirik kak lidya masih tertidur,oh aku bingung harus pilih yang mana,sementara kontolku mulai bangun,tapi aku yakin mereka tidak akan marah bila ku raba-raba hehehe,perlahan kaki mama kuturunkan hingga mama telentang,perlahan aku menggeser badan ku turun,hingga mulut ku sejajar dengan susu mama,

tangan kanan ku mulai nakal,opps mama makai daster mini,,dengan mudah aku memegang memek mama,terasa hangat,aku lihat kak lidya,,mmmghhhh pikirku,lalu tangan kiri ku meraba raba permukaaan memek kakak yanh memakai tangtop,aku seperti disurgai dikelilingi bidadari pemuas nafsu ku.yang pertama mendesah adalah mama,karna jembut tipis nya aku mainin,,,aku masukin jariku kedalam tangtop kak lydia,,terasa hangat,aku sangat bernafsu,diantara memek mama dan kak lidya sama sama tebal,tapi memek mama agak lembek,aku bagaikan memegang 2 berlian mahal.desahan mama makin membakar gairah ku,aku melirik mama dan melirik kak lidya jg,aku lihat kak lidya menggigit bibirnya,brarti kak lidya uda sadar pikir ku..

ohh ada yg memegang kontolku,tapi siapa pikir ku,aku lihat selimut tanda benjolan tangan dari kak lidya,ouggghhh aku mendesah tanpa malu lagi,,aku merasa tangan dr sebelah mama mau memegang kontol ku jg,,deg….aku merasakan kalau tangan mama dan kak lidya bersenggolan,perang batin pun terjadi,mama pasti mengenal tangan kak lidya dari lentik nya,mama pun duduk,aku diam menungu reaksi mama,aku tau disampingku kak lidya gemetaran,mama menarik selimut,aku lihat mama kaget,karna tangan ku jg berada dimemek kak lidya,dan tangan kak lidya memegang kontol ku,aku merasakan kekakuan diantara kami,

‘ma’… Kataku

‘kocokin kontol ku dong ma…kakak jg ya kocok kontol ricky’,mama dan kak lidya berpandangan,

‘ougggghhhh’ aku pura-ura mendesah agar suasana nya tidak runyam,

tapi mama langsung keluar dari kamar,dan kak lidya membelakangiku,kacau…kacau,,,pikir ku,1jam kami diam-diam an,mama masih diluar belum masuk kekamar,aku tau ini sangat memalukan bagi kami walaupun kami menyukainya,tak terasa hari pun sudah terang,para pedagang sayur sudah mulai berdatangan.tapi kak lidya masih belum bergerak sedikit pun,dan mama masih diruang tengah,aku malah bingung sendiri mau ngapain,akhirnya aku pun bolos sekolah,kak lidya jg dan mama tidak kerja,aku mulai lapar,aku keluar,kulihat tak ada makanan,aku lihat mama duduk disofa dan termenung,aku belum berani menyapa mama,aku bergegas kedapur dan membuat sarapan,aku hidangin sarapan buat kami bertiga,

‘ma…sarapaan yuk’,,kataku,tp mama masih diam,aku kekamar.

‘Kak!kak!makan yuk ada nasi goreng buatan ricky,enak loh’ kataku,.

‘g ak ahh ky,belum laper’ kata kak lidya,

‘ya udah,,aku aja yang makan’,aku melahap sarapan ku,habis itu aku mandi,,,

aku sengaja telanjang didepan mama,kulihat daster mama sangat mini,aku duduk dibawah sofa tempat mama duduk,kulihat celana dalam mama warna krem sangat menggoda ku,,aku lebarin paha mama,mama pun menurut,aku sambil mengocok kontol ku,

‘ouggghhh ma,,,paha mama mulus kali’,,,kulihat mama mulai salting sambil melirik ke kamar,kenapa ma???ke kamar yuk!mama tidak menjawab,aku tarik tangan mama,

mama tdk menolak,aku telentang kan mama,celana dalam nya aku pelorotin,kupandangi memek mama dan kusbak bibir nya,kudekat kan wajah ku,

‘mghhhhhhh’ kusedot kuat itik nya,,,

‘oggghhhh pee,,,laan saayanggg,erang mama’,kulirik kak lidya tangtop nya aku buka,dan paha nya kulebarin,aku jilat lagi memek mama,tangan kanan ku meremas remas memek kak lidya,,

‘oghhhhhhh enak sayang,jilat memek mama kuat’,erang mama,kak lidya pun ikut mendesah,,

‘ohhhh ky,kakak jg pengen dijilatin’,mulut ku pindah kememek kak lidya,tangan kiri ku meremas memek mama,,

‘oggghhhh oghhhh enak;;;enaaak;;;enakkkk;;,,ouggghhh’ desah kak lidya,

‘sayang entotin mama paakaaai kontol mu’,,kata mama sambil mendesah,,,,


‘kakak jg ky pengen dientot pakai kontol mu sayaaanggg’g,,walau pun aku horny tingkat tinggi namun aku bingung,mau giliran siapa duluan,,sekarang aku serahin kepada pembaca pilih yang mana.

Saturday, 25 November 2017

Cerita Sex - Entar Mama Ganggu Lagi..


Beberapa tahun lalu, ayah Sandi -yang terbilang keras- meninggal. Meski terbilang keras dan suka memaksa, namun tetap saja menimbulkan luka yang mendalam di hati Sandi dan mamanya. Mamanya memutuskan untuk menjual rumahnya dengan alasan terlalu banyak kenangan. Beberapa bulan kemudian mama Sandi menikah kembali. Namun Sandi memutuskan untuk mengontrak rumah sendiri daripada ikut ke ayah tirinya.

Belum juga setahun, mama Sandi sudah cerai. Setelah itu, berkali – kali gonta – ganti pacar, namun ternyata tak ada yang tahan lama.

Setiap kali kembali sendiri, mama Sandi selalu ikut di kontrakan Sandi. Sebenarnya Sandi tak keberatan, namun ia merasa mamanya benar – benar kelewatan. Masa dari beberapa pria, kagak ada yang cocok sama sekali.

“Kenapa lagi sih mah?”

“Biasalah.”

Sandi menghela nafas mendengar jawaban mamanya. Entah pria – pria yang mendekati mama yang bermasalah ataukah mamanyalah yang bermasalah. Namun, melihat anaknya menghela nafas, tiba – tiba mama memeluk Sandi. “Cerita Sex: Entar Mama Ganggu Lagi”

“Ya sudah, Sandi mandi dulu deh ma.”

“Iya. Mama lagi buatin pepes peda kesukaan kamu nih.”

Setelah makan, mama langsung membersihkan meja, menyiapkan jus dan mengantarkan ke Sandi yang lagi nonton bola. Sandi tersenyum.

“Mungkin bentar lagi ada pria yang bakalan bawa mama,” pikir Sandi.

Tak terasa telah sebulan mama tinggal di kontrakan Sandi. Tiap pagi, selalu tersedia sarapan. Tiap Sandi pulang, kontrakan pun selalu rapih. Malam pun selalu tersedia masakan buatan mama. pokoknya, kini urusan perut Sandi sudah terjamin.

Saat pulang, sebuah vacuum cleaner baru mengingatkan Sandi akan sesuatu. Vacuum cleaner yang gak begitu berguna di kontrakan Sandi, telah dibeli mamanya. Meski harganya mahal, jika berguna sih Sandi takkan mempermasalahkannya. Namun Sandi ingat, mamanya sedari dulu kadang suka beli barang mahal yang tak berguna.

Di dapur Sandi melihat mamanya entah sedang ngapain.

“Buat apa tuh di depan ma?”

“Tadi pas mama jalan – jalan, mama liat di mall. Kamu kan belum punya, ya mama beli deh.”

“Sandi gak punya karena memang gak butuh mah.

“Lagian, mama punya duit dari mana tuh?”

“Mama liat ada duit di lemari.

“Daripada nganggur, ya mama pake aja.

“Kan itu juga buat kamu juga.”

“Jadi, mama pake duit Sandi?

“Mama tau gak, tuh duit Sandi kumpulin buat yang lain mah.”

“Jaga kelakuanmu Sandi!”

“Lho, ini kan duit Sandi. Lagian mama pake tanpa ngomong dulu. Mestinya mama yang mesti jaga kelakuan!”

Sandi memelototi mama agak lama hingga akhirnya mama pun menunduk.

“Ntar mama ganti deh.”

Meski emosi namun Sandi tiba – tiba memeluk mamanya sesaat lalu pergi. Mandi. Di dapur, mama merasa sangat kesepian. Mama pun mulai memasak. Setelah makan, mama langsung ke kamar. Sandi merasa tak ada lagi yang mesti dilakukan. Pun Sandi ikut ke kamarnya.

Di akhir pekan, Sandi mengajak Leni -bagian konsultan di kantornya- makan malam. Sambil makan, leni mengelus kaki Sandi dengan kakinya sendiri. Setelah itu, Sandi mengajak leni ke kontrakannya naik taksi. Di dalam, leni santai di ruang tv. Sandi mengetuk lalu masuk kamar mamanya.

Mama sedang berbaring sambil baca buku di ranjang dengan hanya memakai tanktop. “Cerita Sex: Entar Mama Ganggu Lagi”

“Ma, malam ini ada temen nginap.”

Menurunkan kacamata, mama menatap Sandi lalu menganggu. Mengerti.

Sandi pun kembali ke ruang tv menemui leni.

“Abis ngapain lu?”

Tanpa jawaban, Sandi langsung mencium sambil melepas kancing baju leni. Selanjutnya, permainan birahi Sandi dan leni pun mulai makin seru. Saat Sandi sedang asik melahap memek, leni tiba – tiba mengencangkan pahanya hingga kepala Sandi agak terjepit.

“Ow… Lu siapa?” teriak leni.

“Sandi, siapa dia?”

Sandi menoleh. Sandi melihat mamanya berdiri. Ternyata, mama memakai babydoll putih dan celana dalamnya hitam. Sungguh terlihat kontras. Sesaat, Sandi bingung mesti jawab apa. Haruskah ia jawab mamanya sedangkan setahu leni, Sandi tinggal sendiri di kontrakannya.

“Udahlah. Gak usah dijawab.”

Leni pun berpakaian dan langsung pergi.

“Maaf,” kata mama sambil menunduk menatap lantai.

Sandi menatap mamanya sambil geleng – geleng. Hening. Saat mamanya terlihat akan beranjak, tiba – tiba Sandi bersuara.

“Maaf?

“Sandi kan udah bilang ada tamu. Mama gak ngerti atau gimana sih?”

Suara Sandi makin meninggi. Namun mama tak berani menatap anaknya.

“Jawab ma!

“Apa mama pikir ‘Sebaiknya keluar ah dan menyapa’”

Akhirnya mama menatap Sandi. Wajahnya penuh kemarahan dan tangannya tak diam menunjuk – nunjuk.

“Sebenarnya ada apa sih dengan mama?”

Sandi pun bangkit dan berdiri di depan mama. nafas Sandi terasa hangat menyentuh kulit mamanya.

“Kenapa tak ada pria yang tahan lama sama mama?

“Kalau saja papa dulu tak tegas, mungkin papa juga takkan tahan.

Mama mengalihkan pandangannya dari wajah Sandi. Sandi menatap mamanya dari ujung kaki hingga ujung rambut. Kontolnya masih tegang belum tersalurkan. Pentil susu mamanya terlihat mencetak babydollnya. Kakinya pun semulus kaki leni, meski usianya beda jauh.

“Ayo ikut!” kata Sandi sambil menarik tangan mamanya.

Sandi duduk di sofa. Lalu menarik mama hingga tengkurap di pangkuan Sandi. Pantatnya menungging. Tangan Sandi menyingkap rok hingga kini hanya terlihat cd mamanya saja. “Cerita Sex: Entar Mama Ganggu Lagi”

“Apa-”

Mama mulai protes tapi kemudian berteriak saat tangan Sandi menampar pantatnya. Meski tak terlalu sakit, namun tetap saja mama terkejut.

“Hentikan!” teriak mama sambil mencoba menutupi pantat dengan tangannya.

Tapi tangan mama langsung dipegangi oleh Sandi. Sandi kembali menampar pantat mama. mama mencoba tegar tak menangis, namun ketegaran mama malah membuat Sandi semakin marah.

Lalu Sandi menarik cd mama ke bawah hingga pantatnya benar – benar telanjang. Tiga kali tamparan membuat mama akhirnya menangis dan meronta – ronta.

“Mama memang mesti dihukum!”

Tamparan Sandi kembali mendarat di pantat mama. kini, mamanya hanya terdiam sambil menangis. Tangan Sandi melepas tangan mamanya lalu menyeka dahinya. Mama pun jatuh dari pangkuan Sandi dan kini meringkuk di lantai dengan cd melorot. Melihat keadaan mamanya, kontol Sandi malah makin menegang dan makin sange. Sandi tak ingin mama menyadari betapa ia sungguh menikmatinya. Sandi pun bangkit ke kamar lalu membanting pintu kamar hingga tertutup.

Di kamar, Sandi membasuh wajahnya. Melepas pakaian hingga telanjang. Lalu berbaring di ranjang.

“Sandi? Sandi?” Mama berbisik di pintu.

Sandi tak menjawab. Setelah itu, Sandi mengira mamanya langsung ke kamarnya sendiri. Ia mencoba mereka ulang adegan tadi dalam benak hingga akhirnya tertidur.

Di alam mimpi, kejadian tadi terulang. Namun, saat mamanya saat tangannya selesai menampar pantat mama, Sandi melebarkan paha mama. Sandi lalu meraba dan mengelus – ngelus memek mama hingga ia masuka satu jari ke dalam memek mama. Mama menangis memohon agar Sandi berhenti namun tangannya tetap menikmati memek mama.

Esoknya saat bangun Sandi merasa lelah. Sandi teringat mimpinya. Sandi merasa tak sanggup menatap mamanya. Untungnya saat Sandi keluar kamar, mama masih di kamarnya. Hari itu di kantor Sandi mengira – ngira apa yang kan terjadi ketika ia dan mama ntar bertatatapan lagi di rumah.

Saat pulang, rumah telah bersih dan makanan telah tersedia. Mamanya terlihat tenang seolah – olah tak ada sesuatu semalam. Sandi terus menunggu namun tak ada sesuatu yang terjadi. Saat malam, mama mencium pipi Sandi lalu beranjak ke kamarnya.

Akhirnya hari – hari telah berlalu hingga suatu saat teman – teman mengajak Sandi karaoke. Teringat mama yang kadang ngeluh tak pernah keluar rumah, Sandi pun sekalian ngajak mama agar ikut.

“Gak ah. Ntar mama ganggu lagi.”

“Ya enggak dong ma. Pasti seru deh. Banyak orang lagi.”

Sandi benar – benar ingin mama ikut. Akhirnya mama menyerah setuju. Dua jam kemudian, saat akan pergi mama masih mengurung diri di kamarnya. Sandi mengetuk pintu kamar.

“Ayo ma, udah mau mulai nih.”

“Mama gak jadi ikut.”

Sandi cemberut lalu membuka pintu kamar. Terkejut, mama mencoba menutupi tubuhnya yang hanya terbalut bh dan cd hitam. Sedang beberapa gaun terlihat berserakan di kasur.

“Ayo cepet pilih satu!”

Sandi terkejut menyadari betapa suara dan intonasinya mirip ayahnya. Pun mama menyadari apa yang Sandi sadari. Punggung mama langsung kaku, namun langsung memungut gaun hitam. Sandi menunggu di ruang tamu. Mama datang sambil memakai anting.

“Mama gak yakin nih.” Sambil bercermin.

Sandi melihat tak ada yang salah dengan pakaian mama.

“Mungkin mama mestinya gak ikut.” Rengek mama.

“Ayo pergi!” Sandi bersemangat.

“Mama gak jadi ikut,” kata mama sambil mencoba kembali ke kamarnya.

Sandi tak habis pikir. Ia ajak mama menemaninya dengan tulus. Tapi rupanya itu tak cukup. Apa lagi yang mesti Sandi lakukan. Sandi lelah dengan semua ini. Akhirnya Sandi menangkap tangan mama lalu menariknya hingga mama menempel ke dinding. Tangan Sandi yang bebas menarik rok dan dipegang oleh tangan lain yang menekan tubuh mama hingga terlihatlah pantat mama yang berbalut cd hitam.

“Oh.” Ucap mama.

Tak terasa air mata mama jatuh saat pantatnya ditampar berkali – kali. Setelah selesai, mama merasa make up nya pasti kacau lagi. mama merasa takkan bisa duduk.

“Ayo pergi.” Kata Sandi.

Mama pun menyambar tas kecilnya. Di taksi, mama kembali merias dengan make up. Sandi sama sekali tak berbicara. Ia terus memperhatikan jalan yang terkena hujan. Sandi memikirkan hubungan mama dengan pria – pria semenjak papa meninggal. Mama memang mengakui mamalah penyebab rumah tangganya tak seharmonis orang lain. Tapi mama tak pernah memberi tahu kenapa setelah dengan papa, mama selalu gagal mencoba membina hubungan lagi. Apa mungkin papa sering menyiksa mama? memukul mama? Setidaknya saat mama tak menurut. Apa mama menyukai hukuman atau siksaan papa?

Mama tersenyum manis saat Sandi menatapnya. Mama mencoba terlihat senang meski sulit. Saat taksi berhenti dan mereka keluar, mama menatap ke jok dan mendapati jok agak basah.

Acaranya sendiri di lantai atas sebuah restoran. Meski minim cahaya, namun lantai dansa terlihat meriah. Mama memegang tangan Sandi yang menuntunnya ke meja yang kosong. Saat Sandi menawari minuman, mama mengangguk dan tersenyum.

Sambil menunggu, Sandi merenungkan tamparan yang telah ia berikan pada mama. pandangan pantat mama yang hanya berbalut cd membuat celananya makin sesak. Sebuah senyuman muncul di wajah Sandi.

Tiba – tiba, seorang wanita muda mengajak Sandi dansa. Tanpa pikir panjang Sandi pun setuju. Saat mereka di atas lantai dansa, pikiran Sandi melayang. Betapa nikmatnya perasaan saat menampar pantat mama. Meski Sandi tahu itu tak pantas dan tak boleh. Apa yang terjadi seandainya Sandi tak hanya menampar pantat saja. Apakah mama akan berteriak?

Sandi menguatkan pelukannya hingga menyadari wanita itu terkejut merasakan betapa celana Sandi serasa menekan lebih jauh. Wajah wanita itu terlihat terkejut sekaligus takut. Lalu wanita itu pun melepaskan pelukannya dan pergi. Sandi hanya bisa melihatnya.

“Mama lihat kamu dansa sama seseorang,” kata mama saat Sandi datang sambil bawa minuman.

Sesaat, Sandi merasa kecemburuan, namun wajah mama datar saja.

“Mana gadis itu?”

Sandi tertawa.

“Hehe… ternyata masih ada perawan disini. Ia tadi takut sama Sandi.”

Mama terlihat bingung tapi tak bertanya lebih lanjut.

“Mau dansa?” tanya Sandi setelah mereka minum.

“Oke.” Kata mama cepat.

Sandi menatap mama sesaat. Apakah mama setuju karena ingin menari atau karena takut ditampar lagi pantatnya jika menolak? Sandi sadar takkan mendapat jawabnya.Sandi memegang lengan mama mengikuti pasangan yang lain. Untuk pertama kali Sandi menatap mama cukup lama. Wajah mama masih bersih. Pipinya bulat dan ada sedikit keriput di sudut mata. Rambut mama disisir ke belakang hingga atas bahu. Sandi menunduk saat mama mengalihkan pandangan. Sandi menghela nafas melihat susu mama.

Mama makin erat memeluk Sandi. Susunya makin menekan dada Sandi. Sandi merasa kontolnya makin menegang. Tangan Sandi makin menekan hingga mereka makin erat. Aroma rambut mama memenuhi hidung Sandi. Sandi dan mama menari. Mama lalu menyadari betapa anaknya ternyata sangat tertarik padanya. Tangan mama menekan pantat Sandi hingga diantara keduanya terganjal sesuatu yaitu kontol Sandi.

Alunan musik makin membuat Sandi menyadari betapa kontolnya kini berdenyut – denyut. Sandi yakin mama pun pasti menyadarinya. Sambil senyum, Sandi melepas pelukannya dan bergerak agak mundur.

Mama tenganga melihat tingkah anaknya lalu menjauhi lantai dansa. Sandi melihat mama menjauhi, jangan – jangan kedekatannya telah menyinggung mama. Sandi ucapkan untuk pamit pada teman – teman lalu menyusul mama. Di dalam taksi Sandi dan mama memilih diam. Sandi tak berani menatap mama takut mama marah. Sampai di rumah, mama langsung ke kamar sedangkan Sandi nonton tv sebentar, lalu ke kamar.

Sandi kembali memimpikan mama. Kali ini, Sandi dan mama pun sedang berdansa. Namun, alih – alih memakai gaun, mama malah dansa dengan memakai baby doll. Tangan Sandi menekan pantat mama agar makin menempel. Tiba – tiba, Sandi telah telanjang dan dengan ditekannya pantat mama, maka amblaslah kontol Sandi di memek mama.

Mama mendengar Sandi bersuara seperti menangis. Entahlah. Mama memutuskan mengintip. Mama buka pintu kamar Sandi pelan – pelan. Perlahan, mama sibakkan selimut Sandi hingga terlihatlah kontol Sandi yang tegang tersembul keluar dari boxernya. Ujung kontolnya terlihat cairan bening.

“Oh… mama.” Sandi berucap dalam tidur. Pinggulnya bergerak tak bisa diam.

Tiba – tiba mama merasakan kegembiraan melihat tingkah laku anaknya. Mama senang tahu bahwa dirinyalah objek dalam impian Sandi. Seutas senyum tersungging di bibir mama. Pelan, mama keluar lalu menutup pintu kembali ke kamarnya.

Sarapan ada di kamarnya saat mata Sandi membuka, namun mama tak kelihatan batang hidungnya. Di baki ada catatan berisi “ mama belanja dulu, biar kalau kamu pulang kerja masakan udah siap.” Sandi bersyukur membaca catatan itu. Ternyata mama tidak marah.

Sore pun tiba. Sandi pulang kerja. Begitu tiba di rumah, wangi masakan memenuhi hidung Sandi. Ternyata mama sedang menata meja. Mama memakai gaun kuning dengan rok selutut. Begitu menyadari kehadiran Sandi, mama mencium pipi Sandi dengan lembut. Lipstik di bibir mama meninggalkan noda kecil di pipi Sandi. Setelah mama menyekanya, mama tersenyum dan menyuruh Sandi duduk. Melihat Sandi telah duduk, mama menyerahkan bir yang langsung diterima Sandi.

Baru saja Sandi mau minum bir, tiba – tiba ia melihat catatan di sebelah piring. Setelah dilihat, diraba dan diterawang ternyata catatan itu adalah Struk. Struk sebotol parfum seharga satu juga tiga ratus ribu rupiah.

Seluruh nafsu makan Sandi pun lenyap entah ke mana.

“Apa – apaan ini?” teriak Sandi.

Mama menoleh terkejut. “Apa sayang?”

“Ini!” kata Sandi sambil menunjukan Struk.

“Apa sih maksud mama?”

Meski gelisah, mama menatap Sandi. Sambil terus menatap, mama mendekati ujung meja lalu membungkuk ke meja hingga pantat mama membusung. Sandi terkejut melihat aksi mama. ternyata mama ingin di tampar pantatnya. Mama tahu beli parfum mahal bakal bikin Sandi marah, apalagi menunjukan struknya. Jangan – jangan parfum belum dibuka sama sekali. Bahkan belum dikeluarkan dari kantong belanja. Kenyataan ini membuat emosi Sandi menghilang. Sandi pun menghirup udara agak panjang.

Mama melihat Sandi duduk ternganga sambil menatap. Sepertinya Sandi sedang berpikir. Mama pun memutuskan untuk diam menunggu. Mama merasa memeknya mulai berkedut – kedut. Sandi berdiri. Mama melihat benjolan di celana Sandi. Sandi terlihat mulai terangsang. Mama kembali menatap mata Sandi hingga Sandi beranjak ke belakang mama. saat mama kembali menatap ke depan mama merasa Sandi mulai menaikkan roknya.

Sandi ternganga melihat memek mamanya ditumbuhi bulu bulu halus. Kontol Sandi makin mengeras hingga celana pun mulai terasa sesak.

Sandi menyentuh pantat mama. Jari – jarinya mengusap dengan lembut. Saat jari Sandi mulai menyentuh sisi memek mama, jari Sandi ternyata basah. Sandi merasa mendengar desahan mama. Sandi tarik tangannya lalu menampar pantat mama dengan keras.

“Owww.”

Mata mama membasah. Namun tubuh mama tetap diam tak bergerak. Mama menggigit bibir saat pantatnya ditampar lagi dan lagi. Bergantian Sandi menampar pantat kiri dan kanan mama. Namun, tangan Sandi pun mulai merasa sakit.

Sandi menghentikan aksinya. Membuka laci lalu mengeluarkan susuk kayu untuk memasak. Kini, susuk kayu itu yang menggantikan tangan Sandi menampar pantat mama. Erangan mama kini memenuhi dapur saat mama sedang dihukum oleh anaknya. Setelah beberapa saat mama mulai berteriak sambil menangis. “Maafkan mama. Maafkan mama.”

Saat mama akhirnya menutupi pantat dengan tangan, Sandi pun menghentikan aksinya. Sandi mencoba mengatur nafas. Saat menatap pantat mama, Sandi tiba – tiba merasa kasihan. Pantatnya terlihat sangat merah. Jangan – jangan mama tidak akan bisa duduk. Sandi membelai pantat merah mama. Elusan jari – jari Sandi pada memek membuat mama melenguh. Lalu Sandi eluskan jarinya yang agak basah pada pantat merah mama.

“Oh…” tangis mama sambil menahan getar tubuh.

Mama menutup mata. Saat mendengar suara sleting diturunkan, mama bersukur senang. Mama lalu melebarkan paha dan mengangkat pantatnya.

Sandi melorotkan celana hingga selutut. Sandi menyentuh memek mama hingga tangannya basah. Lalu menyentuh kontolnya.

“Mama mesti diginiin. Sandi tahu mah.” Kata Sandi sambil menyentuhkan kontol ke memek mama.

Sandi lalu mendorong pantatnya.

“Ahh…” erang mama saat kontol Sandi memenuhi memek.

Perihnya pantat mengingatkan mama betapa dulu suaminya sering melakukan ini padanya. Setelah memukul mama, suaminya selalu ngentot baik dengan lembut ataupun dengan keras. Sentakan kontol membuat mama menutup mata dan berbaring pada meja. Pikiran mama melayang menikmati sensasi seorang pria. Nafas mama makin terengah disertai nafas Sandi. Meja pun bersuara akibat didorong oleh dua insane yang sedang memadu nafsu terlarang.

Sandi menatap kontolnya yang sedang menggenjot memek mama. Cairan putih terlihat samar di kontolnya.

“Mama selalu bikin masalah. Mama memang pantas dihukum.”

Mendengar suara anaknya membuat mama orgasme. Tangan mama meraih sisi meja dan memegangnya erat – erat sambil mengerang penuh kenikmatan. Sandi merasa memek mama berdenyut – denyut seperti memeras kontolnya. Tak pelak, perlakuan ini membuat Sandi merasa orgasmenya kian dekat. Suara daging beradu memenuhi ruangan.

Akhirnya Sandi merasa orgasmenya sudah didepan kontol. Dengan erangan keras, Sandi tusukan kontolnya dalam – dalam sambil menyemburkan lahar panas ke memek mama. gelombang kenikmatan melanda mama hingga memeknya memeras kontol anaknya.

Setelah selesai, Sandi melihat pantat merah mama. Saat dicabut, kontol Sandi terdapat cairan – cairan putih menetes. Tangan Sandi meremas pantat mama, kanan dan kiri. Lalu melebarkan pantat hingga anus mama terlihat. Setelah mengelus anus mama, Sandi mencoba menusukan jempol ke anus mama.

Mama hanya bisa berbaring pasrah di atas meja saat anusnya dimainkan jempol anaknya. Tak pernah ada kontol yang pernah memasuki anus mama. Lalu Sandi mundur menjauh dari mama lalu kembali memakai celana. Mama bangun hingga roknya kembali menutupi memek dan pantat mama.

“Bersihin dulu tuh badan terus makan.”

Setelah Sandi pergi, mama pun mandi. Saat Sandi kembali, mama menyiapkan makanan lalu memberikannya ke Sandi. Setelah itu mama menyiapkan makanan untuknya sendiri. Dalam diam Sandi makan. Sambil mengunyah, Sandi memikirkan apakah mamanya akan membicarakan apa yang baru saja terjadi, namun ternyata tak terjadi. Percakapan yang ada hanyalah bahwa mama berjanji akan mengembalikan parfum yang sudah dibeli.

Setelah makan, Sandi pun mandi. Aroma keringat dan sperma membuat Sandi tak nyaman. Saat air mengguyur tubuhnya Sandi mengira – ngira apa yang akan terjadi perihal hubungannya dengan mama. Memang telah lama Sandi sering menghayal ngentot mama. Tapi, apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Sandi ingin ini terus berlanjut? Apakah mama ingin ini terus berlanjut? Sandi duduk di sofa lalu menonton tv. Menunggu apakah mama akan menyinggung hal yang telah terjadi di dapur. Mama muncul memakai daster. Saat iklan, mama ngajak ngobrol basa – basi. Tapi saat acara tv berlangsung, mereka diam. Setelah beberapa saat, mama mencium dahi Sandi lalu pergi ke kamar. Sandi menggelengkan kepalanya, bingung tapi juga lega. Sandi pun beranjak lalu ke kamar. Tidur.

Hari – hari pun berlalu. Sandi sedikit berharap mama akan menyinggung kejadian di dapur. Tapi ternyata tidak. Di akhir pekan, mama keluar jalan – jalan. Entah ke mana. Kali ini mama tak membuat masalah yang biasanya selalu membuat mantan pacar / suaminya marah. Seolah – olah kini mama sudah agak berbeda.

Sebulan kemudian mama menceritakan pria baru. Seorang pengusaha waralaba yang mengajak mama tinggal serumah.

“Sekarang mama gakkan merepotkan kamu lagi.”

Sandi sering mengingat kembali kejadian di dapur sambil membayangkan reaksi mama setelahnya. Namun mama tak pernah mengungkit itu. Seolah – olah tak pernah terjadi. Sepertinya mama telah menyingkirkan memori tentang dapur, pikir Sandi. Kini, setiap kali Sandi ingat aksinya di dapur, Sandi hanya bisa menghela nafas dan tersenyum. Takkan pernah terjadi lagi. Pikir Sandi.

Tiga bulan kemudian mama mengabari bahwa mama akan menikah, lagi. Sandi pun menginap di hotel dekat tempat resepsi. Siangnya, saat sedang santai di kamar, Sandi mendengar ketukan pintu. Saat membuka pintu, Sandi melihat mamanya berdiri memakai rok krim, blazer, blus putih dan sabuk coklat. Rambutnya sebahu.

“Hai sayang,” kata mama.

Suara mama membuat kontol Sandi bereaksi. Cara mama berucap, nadanya persis sama saat kejadian di dapur, dulu.

“Boleh mama masuk?”

Setelah menyilakan mama masuk, Sandi mengambil bir di minibar lalu bergabung dengan mama. Sandi melihat mama sedang melepas sepatunya lalu naik ke kasur. Karena berdiri di belakang mama, Sandi pun menatap sambil mengagumi pantat mama.

“Mama rasa, mama akan mengacau lagi,” kata mama lalu berbalik menatap Sandi.

“Mama ingin,” suara mama bergetar. “Mama ingin,” Sandi melihat kekuathiran dan rasa takut di mata mama. “Sekali lagi.”

Jantung Sandi berdetak makin kencang memompa sel darah merah hingga memenuhi kontol Sandi. Sandi letakkan bir lalu beranjak ke kasur. Tangan Sandi meluncur di pantat mama, lalu mengelusnya.

“Tarik ke atas,” suara Sandi mencoba menyembunyikan rasa senangnya.

Mama menurut lalu menarik ujung rok hingga ke pinggangnya. Sandi melihat penuh kekaguman saat celana dalam mama terlihat. Sandi bisa melihat di cd mama betapa mama sudah sangat terangsang. Aroma memek mama begitu kuat membuat nafsu liar Sandi makin menggebu.

Mama berteriak saat tangan Sandi mendarat keras di pantatnya. Menggigit bantal, mama mencoba menahan tangis saat tamparan lain mendarat terus – menerus. Sandi pun merasakan tangannya sudah terasa sakit. Setelah itu Sandi menghentikan tamparannya. Kini, jarinya menekan cd mama yang sudah basah. Dorongan jari Sandi menyebabkan pantat mama mendorong. Sandi melihat tubuh mama bergetar penuh kenikmatan. Kini, jari Sandi yang agak basah Sandi usapkan pada pantat merah mama.

Sandi agak mundur, lalu menarik rambut mama hingga membuat mama berbalik dan kini berlutut di hadapan Sandi. Celana Sandi terasa sesak. Air mata di wajah mama Sandi usapkan ke bongkahan celananya. Mama merasakan bongkahan celana anaknya menekah pipi. Sandi lalu menyentuh dagu mama dan menariknya hingga bisa saling menatap. Dengan tangan satunya, Sandi membuka sleting dan mengeluarkan kontol. Mata mama menatap mata Sandi, lalu Sandi mengangkat kontolnya hingga ada di depan wajah mama.

Daging hangat itu menekan bibir mama. Sesaat, hanya sesaat mama menatap mata Sandi, lalu mengeluarkan lidah dan mulai menghisap kontol anaknya. Mama menutup mata dan mulai memasukan kontol ke mulut. Lidah mama menyapu helm kontol membuatnya basah oleh liur. Dengan pelan mama menyepong kontol anaknya. Erangan kecil keluar dari mulut mama.

Sandi melihat mama mencium lembut kontolnya. Pelayanan mama membuat Sandi senang. Pinggul Sandi mulai bergoyang maju mundur. Kini, hampir seluruh kontol Sandi ada di mulut mama. Menyadari yang nyepong kontolnya adalah mama makin membuat kontol Sandi menengang dan membesar.

“Oh… ma… Hisap kontol Sandi ma.”

Memek mama berdenyut mendengar ucapan anaknya. Tangan Sandi menyentuh wajah mama. Mama merasakan kontol Sandi mulai mengeluarkan cairan.

Sandi mencabut kontolnya membuat mama merintih seolah tak rela. Sandi mencoba melepas pakaian mama sebisanya. Sandi ternganga saat susu mama kini terlihat. Sandi pun menunduk lalu menyusu pada mama.

“Oh… nak…”

Mama mengerang saat susunya dihisap dan diremas oleh anaknya. Lalu Sandi bangkit dan melepas pakaiannya.

“Sandi entot susu mama dulu.”

Sandi menempatkan kontol diantara susu mama. Mama lalu menekan kedua susunya. Sandi pun mulai menggoyangkan pinggulnya. Saat kontol Sandi diatas, lidah mama mencoba menjilatnya.

“Ayo nak, entot susu mama. Semburkan spermamu nak.” Suara mama terdengar seksi.

Sandi menapat mama sambil terus ngentot susunya. Akhirnya orgasme melanda Sandi membuat mama terkejut saat sperma Sandi mendarat di leher, dagu dan wajah mama. Sandi melolong merasakan kenikmatan.

Sandi pun menarik kontol sambil menghela nafas lalu berbaring di sisi mama. kini, pantat mama menekan kontol Sandi. Tangan Sandi mengelus memek mama. Jari Sandi mulai memasuki memek mama dan memainkannya.

“Oh nak… “ erang mama kenikmatan saat jari tangan Sandi ngentot memek mama.

Sambil memengang tangan Sandi, mama menggoyangkan pinggulnya. Sambil menjepit tangan Sandi dengan paha, mama menggetar nikmat.

Kini, Sandi mendorong mama ke samping lalu berlutut di belakang mama. Sandi terus membelai memek mama lalu mengusapnya ke atas ke pantat merah mama. Usapan ini membuat mama merasakan pedih dan nikmat sekaligus. Anus mama terasa sakit sedangkan memek mama berdenyut nikmat. Sensasi ini membuat mama merasa akan orgasme.

Sandi menghentikan aksinya. Cairan mama membasahi tangan Sandi. Menoleh mama menatap Sandi. Wajahnya masih penuh nafsu menuntut penyelesaian.

“Teruskan nak,” ratap mama.

Sandi menatap mama, bingung. Mama pun nungging. Tangan mama lalu melebarkan pantat. Jempol mama mengusap anusnya sendiri. Melihat aksi mama membuat kontol Sandi kembali menegang. Lalu Sandi menatap mama. Setelah menatap Sandi, mama lalu menutup matanya. Sambil memegang kontol, Sandi kembali menekan kontol ke memek mama.

Mama merintih saat Sandi kembali menjamahnya. Rambut mama dijamak Sandi hingga menoleh dan mulut mama dimasuki dua jari Sandi yang langsung disepong mama. Setelah Sandi merasa dua jarinya basah, Sandi pun mencabutnya. Kedua jari basah Sandi kini mengelus anus mama. Saat Sandi mencoba memasukan jari ke anus, mama melolong memenuhi ruangan. Aksi Sandi membuat mama kesakitan sekaligus nikmat.

“Siap ma.” bisik Sandi lalu menarik kontol dari memek mama.

Sedang kedua jari Sandi kini mulai masuk ke dalam anus mama. Setelah beberapa saat, Sandi mencabut jarinya lalu mencoba menekan kontol ke anus mama.

“Oww!” teriak mama lalu mulai terengah – engah. Mama mencoba santai agar rasa sakit yang timbul dari kontol anaknya bisa sedikit berkurang.

“Terlalu kering nak.” Bisik mama saat Sandi terus mencoba memerawani anusnya.

Sandi lalu mencabut kontol dan meludahi dan menggeseknya ke anus mama hingga dirasa cukup. Setelah itu Sandi mencoba lagi menusuk kontol ke anus mama.

Mama mencoba menguatkan diri saat kontol anaknya mulai merambah anusnya. Sakit dan nikmat bercampur saat mama menyadari betapa terlarangnya persetubuhan ini hingga membuat mama bertahan. Memek mama kembali basah saat jari mama memainkan klitorisnya sendiri.

“Terlalu besar nak.” Mama menangis sambil menggoyang pinggul. Kontol anaknya terasa makin membesar dank eras.

“Entot mamamu nak. Entot pantat mama!”

Peluh membanjiri tubuh Sandi meski ruangan berAC. Sandi berkonsentrasi mencoba menusukkan kontolnya agar sukses menjamah anus mama. Namun, sempitnya anus mama membuat kontol Sandi semakin tak tahan hingga Sandi merasa orgasmenya mendekat.

“Keluarkan di pantat mama nak!” jerit mama saat merasakan tusukan Sandi makin cepat.

Akhirnya mama merasakan semburan lahar panas di anusnya. Sperma pun meleleh mengalir keluar dari sela anus mama. Mulut Sandi terbuka menikmati sensasi orgasme di dalam anus mama.

Akhirnya kontol Sandi keluar dari anus mama. Cairan putih pun tumpah saat mama berguling. Sandi menatap mama. Wajah penuh birahi kini digantikan dengan wajah penuh kepuasan dan kedamaian.

“Terimakasih nak.” Senyum mama.

Esoknya calon suami mama menjabat tangan Sandi.

“Mamamu sangat spesial. Aku akan menjaganya.”

Sandi tersenyum lalu memeluk ayah tirinya. Setelah itu Sandi menatap mama dan tersenyum lebar. Sandi lalu memeluk mama sambil berbisik.

“Tiap kali mama lepas kendali. Mama akan Sandi hukum agar tak merepotkan suami mama.”


Mama tersenyum mendengar bisikan anaknya. Mama lalu mencium pipi Sandi. Kini mama menyadari apa yang telah lama hilang. Dan yakin bahwa pernikahan kali ini akan langgeng dengan adanya Sandi, anaknya yang bisa menghukumnya.

Cerita Sex - Keluarga Yang Pengertian..

Hai namaku Siti Zubadiyah. Umurku 17 tahun. Saat ini aku sedang berada di dapur membantu ummi menyiapkan hidangan makan siang. “Kresh…k...