DEWALOTTO

DEWALOTTO
Tersedia 6 Bank BCA, BNI, MANDIRI, BRI, DANAMON dan NIAGA ™DAFTAR™ Klik Gambar Diatas*****

Sunday, 3 December 2017

Cerita Sex - Keluarga Yang Pengertian..


Hai namaku Siti Zubadiyah. Umurku 17 tahun. Saat ini aku sedang berada di dapur membantu ummi menyiapkan hidangan makan siang. “Kresh…kresh…kreshh…,” bunyi daun selada kupotong kecil-kecil. Hari ini aku dan ummi akan menyiapakan gado-gado untuk makan siang kami sekeluarga.

“Kresh….aduh!” pekikku kaget saat pisau yang kugunakan mengiris jariku. Darah pun mengalir keluar dengan cepat. Rasanya perih senut-senut.

“Aduuhh..ummi..aku kepotong…,” ucapku meminta perhatiannya.

“Aduh..kenapa gak hati-hati..,” balas beliau seraya menghampiriku.

“Kan gak sengaja..ummi….”

“Ada apa ini ribut-ribut” Tiba-tiba abi muncul di dapur memerika apa yang sedang terjadi.

“Jari Siti kepotong tadi…,” jawabku cemberut.

“Mana…Sini abi liat…..”

“Tuuuuu….berdarah kan…”

“OOooo..ini mah gak apa-apa..luka kecil.”

Lalu abi menghisap ujung jari telunjukku membuatku langsung deg-degan dan pipiku jadi terasa panas. Aku terbuai masuk ke dalam awang-awang imajinasiku. Isinya aku sensor, cuma untuk yang sudah cukup umur.

“Dah, tuh kan sudah gak keluar darah lagi,” ucap Abi membuyarkan lamunanku.

“AH iyah…,” timpalku seraya buru-buru menarik tanganku.

“Gimana dah gak apa-apakan,” tanya ummi dan membelai kepalaku yang berjilbab sambil mengecek keadaan jariku.

“Su..sudah baik ummi…”

“Ya…selesaikan kan potongnya ya..”

Aku mengangguk dan kembali menyelesaikan pekerjaan memasakku.

Mungkin kalian bingung, kenapa aku deg-degan waktu dihisap jariku oleh abiku. Sebenarnya entah sejak kapan aku sudah melihat abi sebagai sosok laki-laki sempurna idaman. Mungkin sejak SMU1? Entah lah…abi itu orangnya rajin beribadah dan menyayangi keluarganya. Itulah yang membuatku…jatuh cinta pada beliau. Bukan cinta anak kepada bapaknya, tetapi cinta seorang wanita kepada seorang pria.

Kalau ada kesempatan aku selalu mencoba berada di dekat-dekat beliau, misalnya saat sedang nonton di ruang TV, aku suka bermanja-manja gitu. Terus kalau sampai dia peluk aku dan kepalaku di letakkan di dadanya yang bidang dan jilbabku dibelai-belai, rasanya gimaaa gitu.

Kadang aku sengaja pakai kaos yang agak ketat, biar agak sedikit menggoda abi. Akibatnya Abi jadi suka menegurku dan menasihatiku. Aku sih senyum-senyum saja di dalam hatiku, wong aku sengaja, biar dia lihat. Tappi aku senang ditegur, sebab itu artinya dia memperhatikan tubuhku.

Ssttt…sebenarnya ada lagi yang suka aku lakukan sembunyi-sembunyi terhadap beliau, yaitu kalau abi sampai ketiduran saat nonton TV. Telapak tangannya kuletakkan di dadaku terus kutekan-tekan agar meremas-remas payudaraku. Shhh…asik banget….

Kadang juga aku iseng, kupegang daerah kemaluannya dan kupijit pelan-pelan. Ternata bisa berubah jadi gede juga saat ia lagi tidur. Pernah tuh mungkin karena kelamaan mainin burungnya, sampai keluar cairannya. Langsung celananya jadi basah, licin dan panas. Untung dia tidak bangun.

Selain itu aku juga suka sembunyi-sembunyi mengintip abi sedang bersenggama dengan ummi melalui lubang kunci. Betapa ia begitu gagah dan kuat, membuat ummi selalu lemas lunglai di atas kasur usai bercinta.

Otot tangan dan kakinya beigtu kekar bisa mengangkat dan mengentot ummi dalam posisi menggendong. Bahkan beliau bisa memutar tubuh ummi, hingga mereka melakukan posisi 69 sambil berdiri.

Dan batang abi itu lho…aku suka merinding kalau ngeliatnya. Besar…panjang…berurat. Kalau sampai masuk ke dalam lubangku…mmhh….pasti…

Hingga suatu hari ada satu kejadian di rumah, abi sedang membetulkan meja. Ia bertelanjang dada. Melihat punggungnya yang lebar aku jadi agak srr…sr…gitu gimana…susah jelasinnya dan entah apa yang merasukiku, aku menghampirinya dan dengan nekat mencium tepat di bibirnya.

Tentu hati kecil aku berharap respon yang positif. Tapi apa lacur ternyata kenyataannya sesuai dengan akal sehatku..beliau sangat terkejut dan langsung menamparku. PLAK!

Perih sekali rasanya pipi kiriku. Sakitnya sih tak seberapa dengan rasa sakit di hatkui. Sakit karena ditolak dan malu.

Aku menangis sejadi-jadinya, membuat abi kebingungan. Aku berlari menuju ke kamarku. Ummi yang melihatku melintas, memanggilku, “Siti! Siti! kenapa kamu!?” Ia mengejarku. Sebelum aku sempat menutup pintu ummi sudah duluan masuk ke dalam kamarku.

Beliau dengan lemah lembt menanyakan apa yang terjadi sambil mengajakku duduk di atas kasur. Tentu saja aku hanya diam saja.

Ummi yang tidak berhasil mengorek keterangan dariku keluar kamar dan menanyakannya kepada abi yang berdiri tepat di depan pintu kamarku. Aku hanya bisa mendengar bisik-bisik.

Sementara aku terisak-isak dan air mata membasahi pipi.

Tak lama kemudian ummi kembali masuk, menghampiriku dan menhela nafas panjang.

“Ummi sudah dengar semuanya dari Abi.”

Aku memeluk ummi. Aku takut ia marah. Umi hanya membelai kepalaku yang terutup jilbab, lalu berkata, “Kemari nak, ikut Ummi…”

Aku diam saja. Tak tahu apa maunya.

Di depan kamar, mataku dan mata abi bertemu. Aku langsung tertunduk tak berani melihat beliau. Aku hanya terus mengikuti ummi yang mengajakku masuk ke kamarnya.

“Duduk disitu,” kata ummi menunjuk kasur, “Ummi mau ganti baju dulu.”

Aku menurut dan duduk tepiannya.

Kuperhatikan ummi mulai mengganti gamisnya dengan baju lain. Lama-lama aku dapat melihat, kalau ia berganti dengan baju seragam SMU dengan jilbab masih ia kenakan.

Aku bingung. Lagipula buat apa ummi menyimpan baju seragam sekolah.

“Ummi ngapain pakai baju sekolah?”

Beliau tak langsung menjawab hingga selesai berganti baju. Lalu ummi duduk di sebelahku dan tersenyum. “Nanti kamu tahu.”

Tiba-tiba abi lalu muncul dari balik pintu. lalu ia menutupnya dan menguncinya.

“Siti! kemari!” perintah abi dengan suara lantang.

Aku agak takut. Nada suaranya begitu keras. Tetapi baru aku hendak bangkit, ummi menahanku dan mengisyaratkan agar aku duduk. Sementara ia bangkit berdiri dan mendekati abi. Aku rada bingung, kenapa umi yang menghampirinya, kan yang dipanggil aku.

“Ya, abi ada apa?” tanya ummi.

Aku bingung kenapa ummi manggil abi dengna sebutan abi? Biasanya, suamiku.

Tiba-tiba abi memeluk ummi dan mengerayanginya payudaranya di depanku. Ada apa ini? tanyaku kebingungan dalam hati. Refleks aku menutup wajahku, tetapi tetap mengintip dari sela-sela jari-jariku.

“Siti sayang….”

“Abi…abi…jangan…siti kan anak abi…”

Abi menarik rok abu-abu ummi hingga seperuti, sehingga daerah kewanitaan dan pahanya kelihatan.

“Abi dah lama ingin entot Siti….”

Lalu abi memasukkan tangannya ke dalam CD ummi dan mengusap-usapa kemaluannya.

“Ahhh…ah…jangan abi…aku kan…anak abi…..jangan pegang kemaluan SIti..”

Ummi memberontak dan berlari ke atas tempat tidur. Disana abi menerkamnya dan mengangkanginya.

“Siti…sekarang hisap batang abi ya…”

Aku melongo, saat abi mengeluarkan kejantanannya. Nafasku jadi tak berarturan.

“Ayo nak…hisap batang abi….,” ujar abi seraya memasukkan penis raksasanya ke dalam mulut ummi. Ia menggoyang-goyankan pinggulnya, hingga batangnya turut keluar masuk.

Aku terpana melihat kedua orang tuaku begituan di depanku.

Sepeti biasa abi dengan bertenaga menggarap ummi. Lalu ia melihat ke arahku sambil berkata, “”SShhh…ahhh… Siti sayang sama abi kan… kalau memang sayang kulum terus titit abi…”

Aku tak percaya mendengar kata-kata abi kepadaku. Jadi ceritanya ummi sedang berperan sebagai diriku, dan abi sedang meng… aku..

“Shhh…ah….ahhh…dikit lagi….dikit lagi….teruss….”

Pantat abi bergerak semakin cepat. Ia pegang jilbab ummi.

“AKkkhhh….keluar…aku keluar…anakku…”

Saat abi mencapai klimaks ia tekan penisnya masuk. Bibir ummi sampai menyentuh pangkal batangnya. Alis abi mengenyit dan melenguh keras, “AAhhhhh…!” Abi mengejan.

“Uhuk..” ummi terlihat keselak.

Penis abi segera dicabut dari mulut ummi. Pada saat dtarik melewati bibir ummi, ujungnya masih menyembur cairan sperma. Akibatnya cairan putih itu ada yang terlontar mengenai wajahku. Aku cuma bisa melongo.

Kedua orang tuaku tampak lelah dan terbaring di kasu. Ummi meraih tanganku.

“Siti…kami itu kalau melakukan hubungan suami istri kadang suka role play….dan abi sukanya berpura-pura sedang melakukan hubungan badan sama kamu. Jadi sebenarnya….abi itu…tertarik kok sama kamu…”

Aku terkejut mendengar pengakuan ummi.

Kamar itu menjadi hening beberapa saat.

Kuhampiri abi yang terbaring di atas kasur yang sudah agak lecek.

“Abi, apakah itu benar?” tanyaku.

Abi mengangguk.

Rasanya waktu itu seperti tertimpa durian, jantung berdebar-debar, senang banget, horni, pokoknya serba campur aduk kayak gado-gado.

“Boleh Siti cium abi?”

Beliau mengangguk lagi.

Kudekatkan kepalaku dengannya. Kulekatkan bibirku ke bibirnya. Hatiku terasa beigtu berbunga. Tidak ada penolakan. Bahkan ia membalas setiap kecupan-kecupanku.

“Kasih lihat abi, kemaluan Siti…”

Jantungku deg-degan mendengar permintaan abi.

Aku berdiri dan kuturunkan celana panjangku. Peralhan aku kangkangi wajah abi dan kubuka lebar kedua pahaku di hadapannya. Pipiku langsung terasa panas, mungkin sudah seperti memerah kepiting rebus.

“Kok CDnya gak dibuka?” bisik Abi seraya mengesampingkan pinggir celana dalamku.

Birahiku benar-benar bergejoak saat itu. Apalagi….deg….dapat kurasakan jari abi meraba-raba labiaku. Lalu sebuah jari menembus masuk ke dalam lubangku.

AKu langsung mengadah ke atas sambil menggigit bibir. Inikah kenikmatan yang selalu dirasakan ummi setiap kali bercinta dengna abi.

Abi menarik kedua pahaku dan meletakkan bibir vaginaku di bibirnya.

“AAAAhhh….,” lenguhku saat kurasakan lidah tak bertulang menyapu-nyapu kemaluanku.

“Owh abi..Siti sayang ABIII…,” teriakku sambil menggoyang-goyankan pinggulku.

Tiba-tiba ummi memelukk dari belakang dan menangkup kedua buah dadaku dari balik gamisku.

“Enak sayang dijilat abi?”

“Enak ummi, dadaku diremas ummi juga enak…”

Di telingaku ummi berbisik, “ummi jadi terangsang ngeliat Siti sama abi..”

Aku menengok ke samping dan memadang raut wajah ummi yang terlihat birahi. Kuselipkan tanganku ku belakang dan menyentuh vaginanya yang berbulu di balik rok abu-abunya.

“Owhh…Siti…” Raut wajah ummi berubah. Kuusap-usap bibir vaginanya.

“Ummi mau lesbian sama Siti?”

“Iyah…lesbian ibu anak…” langsung ummi melumat bibirku dan payudaraku diremas dengan gerakan berputar.

Seumur hidup aku gak pernah berpikir akan melakukan hal ini dengan kedua orang tuaku. Tapi kami bertiga sedang dilanda nafsu, dan rasanya sangat mengasyikkan. Merasakan bercumbu dengan ummi dan membiarkan daerah paling privatku dijilat oleh abi.

Abi tiba-tiba berhenti dan bilang ke kami ia mau berdiri dari tempat tidur.

“Siti…”

“IYa abi?”

“Ingat waktu kecil abi suka gendong kamu?”

“Ingat…”

“Ayo kemari abi gendong seperti dulu…”

Aku tersenyum dan bangkit berdiri. Aku lompat ke pelukan abi dengan tangun bergelayut di lehernya dan kaki merangkul tubuhnya. Akku kembali bernostalgia masa-masa dulu sambil memejamkan mata.

Saat aku sedang merasakan masa lalu. Tahu-tahu Kemaluanku merasakan sebuah batang yang besar dan keras menembus lubang senggamaku.

Aku mebelalak. Abi dengan keras menghentakkan pinggulnya. Aku merasakan rasa sakit, karena aku masih perawan.

Akibat daya tarik gravitasi dengan kekuatan hentakan abi. Dua kali hentak, selaput daraku langsung robek.

“Sakiiit abiiii.”

“Sabar…sedikit lagi pasti enak…”

Abi sungguh kuat menggendongku, dan dengan kekuatan kaki dan pinggul, disentak-sentaknya batangmua di dalam lubangku. Tubuhku sampai melompat-lompat naik turun. Sakit pun berubah jadi kenikmatan.

“Shhh….ahhh..ahhhh..shhh…”

“Anak abi sudah dewasa sekerang…dah bisa memberikan kepuasan seks..”

Aku bangga mendengar pujiannya.

“Enakkah kemaluan Siti?”

“Enak…legit….legit banget” seraya bicara seperti itu abi mempercepat hentakan-hentakan pinggulnya.

“Clep! clep! clep! clep!” Vaginaku benar-benar dibuat basah oleh abi, aku hanya bisa pasrah bergelantungan di lehernya, sementara kedua kaki terbuka lebar dan ditahan oleh tangannya.

Gerbang pertahananku yang ditengah, diserangnya bertubi-tubi. Rasanya seperti pasukan yang sedang digempur habis-habisan dan ditakdirkan untuk kalah.

Semakin lama gesekan batang abi dengan didnding vaginaku dan klitorisku menggiring kenimkatan ke arah puncak.

“AAAhhh….Abi…Siti…Siti….Akhhh!”

Tubuhku kelojotan beberapa kali mencapai orgasme.

Abi membawa tubuhku ke atas tempat tidur. Lalu ia menarik ummi dan mengangkat rok abu-abunya hingga seperu. Lalu ia menyuruh ummi untuk menungging dengan kemaluannya tepat di diatasku

“Istriku, bikin aku tuntas ya…”

“Iya suamiku…”

Abi memasukkan batangnya ke dalam lubang kemaluan ummi dan mereka bersenggama di atasku. Aku dapat melihat dnegan jelas penis abi yang panjang dan besar itu keluar masuk melewati bibir vagina ummi.

“Siti, lihat abi setubuhi ummi yah..”

“Iyah…” jawabku sambil menelan ludah

Abi tidak buang-buang waktu ia langsung memompa tubuh ummi dengan kecepatan penuh. “Owhh..owh sayang…,” lenguh ummi. Buah zakar ayah bergoyang-goayng maju mundur.

Kadang cairan mereka berdua menetes di mulutku. Kujilat saja.

5 menit mereka begituan, Ummi berteriak, “AAAAHHHhhh!!”

Rupanya abi masih bisa bikin ibu orgasme. Cairan pun menetes makin banyak ke wajahku. Luar biasa, beliau memang perkasa.

“Istriku kocok penisku, cepaat!”

Ummi membalikan tubunya dan meraih kontol abi serta mengocoknya. Sementara beliau mengarahkan batangnya ke arah wajahku.

“AAhh..ahh..yeah…terus…terus…”

batang yang mengkilap itu begitu dekat dengan wajahku. Cairan-cairan putih tampak semakin sering dan banyak keluar dari ujungnya. Makin lama makin mulai menetens….tahu-tahu Crot! Crot! Crot!. Cairan kental seputih susu menyembur dari ujung penis Abi membasahi mukaku. Banyak sekali.

“AAhhh…akhirnya…”

Abi lalu membenamkan penisnya di mulutku.

“Bersihin sayang…”


Dengan lidah kujilat bersih batang abi.

Friday, 1 December 2017

Cerita Sex - Balas Budi Buat Papa..


Kisah ini benar benar nyata terjadi padaku, peristiwa ini bermula ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMU, tepatnya saat hari ulang tahunku. Oh iya sebut sja namaku reyna dengan tinggi 160 cm, bb 45kg,pinggang 28cm dan bra 36A di padu dengan kulitku yang putih mulus, banyak cowo cowo di sekolahku yang ingin jadi pacarku.

Malam itu aku dan papa pulang dari resto tempat kami makan, papa langsung nonton tv dan aku langsung pergi ke kamar untuk ganti baju. Di rumah hanya aku hanya tinggal sama papaku, pembantu, tukang kebun dan seorang satpam, mamaku meninggal saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Aku ganti baju tidur model terusan yang sangat tipis dengan penyangga di punggung yang kecil dan menggelantung hingga sebagian buah dadaku kelihatan. Aku turun kebawah berniat untu nonton tv, aku kaget…ternyata papa sedang nonton film bokep, aku tak berani mendekat.

Tapi karena aku belum pernah lihat film gituan, mebuatku untuk melihatnya walau dari kejauhan. Tiba tiba papa menolah kebelakang,,,dan akupun berniat naik,,baru satu langkah tiba tiba papa menegurku,,,hai rey……mau kemana…ngggg….nggak pa….aku gugup. Sini temenin papa nonton,,,sebenarnya aku malu tapi juga masih penasaran..dan akupun melangkah mendekati papa dan duduk disampingnya. Papa langsung merangkulku da mencium keningku tanda dia syang sama aku.

“Kamu udah pernah liat film gignian rey?”…tanya papaku..

“bbbee….belum pa “. Papa tersenyum sembari ngomong,temenin papa nonton biar tambah pengetahuan soal sex…aku cuma tersenyum malu.

Entah kenapa jantungku berdetak kencang saat papa mencium keningku lagi dan tangan kananya menepuk nepuk pahaku pelan,seperti menenangkan anak kecil yang sedang menangis.

“Nyantai aja rey,,,” ujar papaku,,,akupun melihat film itu adegan demi adegan,tak tahu kenapa aku merasa tubuhku agak sedikit panas dan sedikit rasa gatal di alat vitalku.

Tangan papa mengelus elus pahaku yang putih mulus nyaris ke bagian pangkal paha atasku,aku melihat papa dan diapun cuma tersenyum. Dia mencium keningku lagi,akumemejamkan mataku,tanpa kusadari tangan kiri papa sudah neremas tetekku,,,ternyata udah gede ya rey….aku cuma tersenyum dan menundun malu,,,antara rasa malu dan nikmat yang belum pernah kurakan bercampur jadi satu,,entah kenapa aku diam dan nggak berontak dengan kenakalan papaku.

Dia terus mengelus elus pahaku dan meremas remas tetekku,,,

“mmhhhhhhh……..” tiba tiba keluar gumaman dari mulutku…

“enak rey…” ujarnya..

aku hanya mengagguk..kuberanikan untuk menatapnya…dan diapun juga menatapku…tiba tiba..mmmhhhh…dilumatnya bibirku dengan lembut. Dimasukannya lidahnya dan dimainkan di dalam mulutku,,aku jadi gelagapan,,aku langsung mengimbanginya,,mmmhhhh….mmmhhh..mmhhh..kami saling berpagutan.

Terasa tangan kanannya menelusup ke sela sela pahaku dan ternyata benar,,,diusapnya memekku dengan lembut yang masih terbungkus cd tipis,,,mmmmnnngghhhhh…aku melenguh saat jari tengah papa ditekan masuk ke memekku,,,terasa lembab celana dalamku. Papaku bangkit dan jongkok di depanku,,di jilatinya pahaku yang putih mulus dan disibakan bajuku keatas,,,terasa ada aliran listrik yang mengalir di tubuhku,,aku diam aja menerima perlakuan yang sebelumnya belum pernah aku terima seprti ini.

Dipelerotkannya cd ku dan dilempar di depan tv….kututup memekku dengan tanganku,,,papaku tersenyum melihat kearahku,,,di tepisnya tanganku dan akupun tertunduk malu,,,papa memebuka lebar pahaku dan…langsung di jilatinya mekiku dengan ganas,,,mmmhhhh..ngghhhhhh….aku melenguh dan memejamkan mataku erat erat.

Dari atas ke bawah di jilatinya mekiku,,,tubuhku bergetar…nnnggghhhhhh…..paaahhhhhhhhh…….hanya itu yang bisa terucap dari mulutku. Dia mencari cari sesuatu di mekiku dengan lidahnya,,,dandi berhenti saat lidahnya sudah menemukannya…ya….benjolan kecil seperti biji kacang jadi mainan lidahnya….nnnggghhhhhhh…..nghhhh…..aaakkkhhhhhhh……bergetar tubuhku tubuh ketika benda itu di di pilin pilin dengan lidahnya,,,di isap dan di gigit pelan dan aku merasakan ada sesuatu yang mau keluar,,,

“ooouuggghhhh…..paaaahhhhh…..reyhhhh….nnnaahhhhhh….mauuhhhhhh….” diapun semakin menghisapnya dengan kuat “aaakkkhhhhhh……..piphhhh….pissshhhh…..” tak lama kemudian seerrrrrrrrrr…….keluar cairan yang sangat banyak dari mekiku…tangan meremas sofa dengan kuat…

Dan papaku menghisap danmenjilati cairan itu hingga bersih tanpa rasa jijik,,tubuhku lemas sekali,,,dengan mata sayu ku tatap dia…dia tersenyum padaku…

“enak rey..” tanyanya..aku nggak bisa ngomong, cuma mengangguk saja.

Papaku berdiri dan melepas semua pakiannya…sekarang dia bugil tanpa sehelai benangpun di tubuhnya,,terbelalak mataku ketika melihat penisnya yang besar dan panjang,,,,kutaksir panjangnya 20cm dengan diameter sekitar 5cm. Ditariknya tangan,,dan sekarang benda itu tepat di depan mukaku,,,dia memnuntu tanganku memegang penisnya,,aku ragu dantertunduk malu…

“tenang aja rey gak usah ragu…” ujar papaku…

Kupegang penisnya, dan benar saja,,terasa penuh di tanganku penis itu,,,

“kocokin dong rey….pinta papaku…” akupun mengocoknya dengan pelan,,baru kali ini aku memegang penis laki laki,,dan punya papaku lagi….

aku semakin penasaran dan terus kukocok penis itu,,saat itu sudah hilang akal sehatku…..ciumin dong rey..pinta papaku lagi….anggap aja es krim imbuhnya…dan dengan ragu akupun menciumi penis itu,,,kucium kepalanya…dan tanpa sadar lidahku seperti keluar sendiri…. Kujilati penis itu dan kulirik papaku,,,dia pejamkan matanya,,,

“oooggghhhh,,,yaaahhhhhh…..terus rey..enak banget…mmmhhhaaaakkkhhhhhh….” ceracau papaku…

ku coba memasukkan penis itu ke mulut mungilku dan benar saja mulutku tidak muat. Mhhh..rlprlprlprlp…keluar masuk penis itu di mulutku,,tapi hanya separo saja yang bisa masuk..kulirik papaku…dia merem melek dengan perlakuanku,,,dia menahan kepalaku dan melepaskan penisnya dari mulutku,,dia berjongkok dan langsung melumat bibirku dengan ganas,,,dan akupun mengimbangianya,,,,kami saling berpagutan sampai dia mendorong tubuh ku dengan lembut ke sofa dan bersandar di sofa itu….dia menarik tubuhku dan separo pantatku menggantung di ujung sofa,,,di bukanya kakiku lebar lebar,,jantungku semakin berdetak kencang…di usap usapkannya kepala penisnya di belahan mekiku dan tubuhkupun bergetar….

Dia mencoba memasukkan penisnya ke mekiku dan tak berhasil…kupejamkan mataku erat erat,,dia teru mencoba memasukkan penisnya dan

“akkkkhhhh…..sakit paaahhhhhh….” pdahal baru kepalanya aja yang masuk,,,dan diapun terus menekan penisnya,,,kubuka mataku dan penis itu baru masuk separoh,,,terasa sakit sekali di mekiku…

Dia berhenti dan melumat bibirku..kami saling membelitkan lidah kami..mmppphhhhhhh..tangannya meremas tetekku. Rasa sakit itu sedikit mereda…dinaikkannya bajuku hingga terlepas dan ditariknya ikatan bra-ku yang ada di punggungku,,di tubuhku hanya menempel bra yang udah melorot keperutku….

Di tariknnya penis itu dan ras sakit itu datang lagi aku meringis dan papaku tahu akan hal itu,,,di langsung meremas tetekku dan menjilati putingku,,,,aaaakkkkhhhhhh,,,,terasa nikmat sekali..dijilati digigit dan dihapnya kuat kuat putingku,,,,sembari dia memaju mundurkan penisnya,,,antara rasa sakit nikmat bercampur jadi satu,,,akh…akh…oooouuuugghhhhh….hhhhhhhhhhhh…..kulihat ada bercak darah di pahaku,,,,dengan irama agak cepat..

papa terus menggenjotku,,,,kkkhhhh…..aaaakkkhhhhh….enak banget memekkmu sayang,,,,ceracau papaku,,,mataku terpejam dan rasa sakit itu sekarang menjadi rasa nikmat yang belum pernah kurasakan,,,,,

“ooooooggghhhhh….mmmhhhhhhhh….nnnnggghhhhhh….”tubuhku melengking keatas….

“enak rey.”

“hhhhh……..enak paaahhhh….” pikiranku sudadikuasai hawa nafsu….

dia pun menghentikan gerakannya…dilepasnya penisnya dan membalikkan tubuhku,,,aku bertumpu dengan kedua lututku dan berpegangan sandaran sofa…dijilatinya pantatku sampai belahan pantaku..aku merasakan geli….aaakkkhhhh…dan terasa ada sesuatu menyeruak di mekiku,,,dan blessss…aaakkkkhhhhhh…dia langsung memaju mundurkan penisnya dengan cepat…akkkhhh….akh….akh…akhhhh. mmmmhhhhhhh…..papa mengentotku dari belakang sambil meremas remas pantatku,,,dan kurasakan ada sesuatu yang mau keluar dari mekiku,,,mekiku berdenyut denyut kencang dan,

“oooouuugggghhh,,,,paaaahhhhhh……piphhhh…..piiiissshhhhhhh………aaaaaaaakkkkkkhhhhhhh…..” tubuh ambruk menabrak sandaran sofa dan papa menghentikan gerakannya….tubuhku lemas,,tulangku serasa copot semua,,,,papa menelentangkan aku di sofa,,diangkatnya kaki kiriku ke atas sandaran sofa dan satu lagi di pahanya,,,dia menggosok gosokkan penisnya di mekiku,,ini membuat birahiku naik kembali,

“mmmhhhhh…mhhhh…hhhhhh…..oouugghhhhhh..” dimasukannya penisnya dan langsung di genjotnya.

Tak begitu cepat tapi iramanya sangat teratur,,,aaakkkhhhh…akh…akh.akhhhh…..tubuhku menggeliat serti cacing kepanasan,,,,mmmmhhhhh….aaaakkkhhhhh akkhhhh….aaakkkhhhh…..selang beberapa menit kembali serasa aku mau pipis dan aaaakkkkkkkhhhhhhhhhh……..

tubuhku bergetar lebih hebat dan mengeluarkan sperma yang sangat banyak,,,,nnngggghhhhhhhhhh…. papa terus menggenjoku sambil menjilati semua bagian leherku dan meremas toketku…tanpa mempedulikan aku…..nikmat sekali rasanya,,,rangsangan di atas dan di bawah bercampur menjadi satu,,,,oookkkhhhhh….mmmmmmmhhhhhhhhhhh…kurasakan penis papa berkedut kedut….nnnggghhhhhhhh….akh.akh…akhhhhhh……….papaku langsung menarik penisnya sambil mengocoknya sendiri dan diarahkannya ke mulutku,,,,

“buka mulutnya sayang,,” pinta papaku dan akupun membuka mulutku,,,,

aakkkhhhhhhh,,,,dijejalkannya penis itu kemulutku sambil terus di kocok,,,,kumanikan lidahku menjilati bagian bawah penis itu….

“yyaaahhhhhh…..nikmat sayangghhhhh,,,,” ceracau papaku,,,,

dan aaaaaaaakkkkkkhhhhhhhh…..spermanya menyembur dengan kuat dan sangat banyak masuk tenggorokanku,,,aku hampir tersedak tapi kutahan,,,,sampai sampai sperma itu meleleh keluar dari mulutku,,,.. Kutelan semua sperma itu,,,kujilati semua sisa sperma itu sampai bersih oohhhhhhhhhhhhh…..

“gimana rey….enak nggak,,” tanya papaku,,,

aku mengangguk malu dan tetap menjilati penis papaku. Reyna nyesel nggak,,tanya papaku lagi,,,aku hanya diam saja tak menjawabnya,,,,dalam hati aku berkata mungkin inilah yang bisa kuberikan buat papa yang sekian lama sudah merwatku seorang diri… Setelah itu akupun memunguti pakainku yang berserakan dan pamit untuk mandi, karena badanku diterasa lenglet karena keringat.


Di dalam kamar mandi menetes air mataku…karena aku malu sama almarhun mamaku karena aku merasa telah menghianatinya,,,tapi di lain sisi aku merasa sangat senang karena tahu betapa nikmatnya sex itu. Dan semenjak kejadian itu,,kehidupanku berubah 180 drajat. Setiap pap di rumah,,,dia selalu mengajakku berhungan badan dengannya,,,dan akupun tak bisa menolak keinginan papaku itu,,karena memang betapa nikmatnya sex itu

Cerita Sex - Keluarga Yang Pengertian..

Hai namaku Siti Zubadiyah. Umurku 17 tahun. Saat ini aku sedang berada di dapur membantu ummi menyiapkan hidangan makan siang. “Kresh…k...