Pengalaman Permerkosaan yang dialami oleh wanita malang
yang bernama Mirna oleh puluhan kuli bangunan. Nasib malang ini dialami Mirna yang
saat itu baru duduk dibangku kelas 1 SMA. Kisah ini berawal dari Mirna yang
sedang menunggu Bus didepan proyek yang biasa ditumpanginya.
Singkat cerita karena bus tidak
kunjung datang dan hujan mulai turun, Mirna-pun berteduh didalam proyek. Siapa
sangka ketika Mirna berteduh, dia mendapat nasib sial karena berakhir diperkosa
oleh puluhan kuli. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan
simak baik baik cerita dewasa ini.
Ini adalah Cerita nyata yang
dialami oleh seorang wanita yang terbilang masih belum cukup umur untuk
mendapatkan perlakuan sex. Cerita ini berawal ketika kurang lebih sudah 1 1/2
jam seorang wanita bernama Mirna sedang menunggu bus yang biasanya ditumpanginya
untuk pergi dan pulang sekolah. Kebetulan hanya ada 1 bus umum itu sebagai
sarana transportasi Mirna untuk pergi ke SMA N favorit tempatnya bersekolah.
Ternyata setelah dia menunggu sekian jam, bus yang ditungunya belum datang
juga. Sampai-sampai kaki Mirna kesemutan karena dia terus menuggu Bus sembari
berdiri di depan proyek yang sedang dibangun.
Pada saat itu Mirna masih kelas 1
SMA dan baru 2 bulan menjalani sekolahnya. Karena Bus yang ditunggunya tak
kunjung datang, maka Mirna melihat jam tangannya. Ternyata jam sudah menunjukan
Pukul 16.00. Wanita berusia 15 tahun bertubuh sintal, imut dan tampak subur itu
nampak semakin gelisah, ditambah lagi cuaca ketika itu sangat mendung diikuti
dengan kilat yang nampak dilangit.
Tidak lama kemudian angin-pun
bertiup kencang seakan angin itu meniup rambut panjang terurai milik mirna.
Hembusan angin itu membuat wanita yang memiliki kulit putih, dan berwajah
menggoda itu itu memeluk tas-nya erat-erat karena kedinginan. jalur yang
ditunggu-tunggunya tak kunjung datang juga.
Sejenak Mirna menghela nafasnya
sambil menebarkan pandangannya ke seluruh calon penumpang yang berjejalan
senasib dengannya. Lalu menengok ke belakang, memperhatikan pagar seng
bergelombang yang membatasi dengan lokasi pembangunan proyek tersebut. Tampak
puluhan pekerja kuli proyek tengah meneruskan kegiatan, walaupun cuaca telah
mendung dan hampir hujan.
Ditengah kegelisahan dan
kedinginan Mirna, tidak lama hujan-pun turun dengan derasnya. Spontan saja,
Mirna dan tiga orang calon penumpang bus kota yang di lainya secara bersamaan
berteduh masuk ke lokasi proyek. Kebetulan pintu Proyek memang terbuka dan di
sana terdapat bangku kayu dan bahan matrial yang menumpuk. Sedangkan belasan
orang lainnya memilih berteduh di depan toko foto copy yang berada di sebelah
bangunan proyek itu.
“ Numpang berteduh ya, Pak! ”
ucap gadis itu meminta ijin para lelaki dewasa yang berada disitu,
“ Iya silahkan…”, Sahut dari
beberapa kuli bangunan yang turut pula menghentikan kerjanya lalu berteduh di
dalam bangunan proyek.
Tapi dalam beberapa menit saja,
bapak tua itu telah berlari keluar sambil berterima kasih pada para kuli
bangunan setelah melihat bus kota yang ditunggunya lewat. Kini Mirna sendirian
duduk menggigil kedinginan.
“ Aduh..! ” kaget Mirna yang
tersadar dari lamunannya itu tatkala sebuah bus yang ditunggunya lewat dan
berlalu kencang. Tampak wajah geMirnah dan menyesalnya karena melamun.
“ Mau pakai 5C , ya Dik ? ” tanya
seorang kuli yang masih muda belia telah berdiri di sampingnya Mirna yang
tengah mondar-mandir di depan bangku.
Mirna sempat kaget, lalu
tersenyum manis sekali,
“ Iya Mas. Duh, busnya malah
bablas. Gimana nih?! ”
“ Tenang saja, jalur 5C-kan
sampai jam tujuh malam. Tunggu saja di sini, ya! ” ujarnya sambil masuk ke
dalam.
Mirna hanya mengangguk ramah,
lalu duduk kembali di bangkunya, yang sesekali waktu dia menengok ke arah
timur, kalau-kalau terlihat bus jalur 5c lewat. Setengah jam lewat. Tak ada
tanda-tanda bus itu lewat. Mirna melihat ke dalam gedung yang gelap itu, tampak
sekitar lima puluh kuli sedang istirahat. Sebagian asyik ngobrol, lainnya
merokok atau mandi di bawah siraman air hujan. Lainnya terlihat terus-menerus
memperhatikan Mirna. Perasaan tak enak mulai menyelimuti hatinya.
Belum sempat otaknya berpikir
keras untuk dapat keluar dari lokasi proyek, mendadak sepasang tangan yang kuat
dan kokoh telah menSMA Nap mulut dan memiting lehernya. Mirna kaget dan
berontak. Tapi tenaga kuli kasar itu sangatlah kuat, apalagi kuli lainnya
mengangkat kedua kaki Mirna untuk segera dibawanya masuk ke dalam bangunan
proyek.
“ Diam anak manis! Atau kami
gorok lehermu ini, hmm! ” ancam salah satu kuli yang telanjang dada yang
menyekapnya itu sambil menempelkan sebilah belati tajam di lehernya.
Sedangkan puluhan kuli lainnya
tertawa-tawa senang penuh nafsu birahi memandangi kemolekan tubuh Mirna yang
sintal padat berisi itu. Mirna hanya mengagguk-angguk diam penuh suasana tsayat
yang mencekam. Tak berapa lama wanita cantik itu sesenggukan. Tapi apalah daya,
suara hujan deras telah meredam tangis sesenggukannya. Sedangkan tawa-tawa lima
puluh enam kuli usia 16 sampai yang tertua 45 tahun itu kian girang dan bergema
sembari mereka melepaskan pakaiannya masing-masing. Mirna melotot melihatnya.
“ Jangan macam-macam kamu, ya.
Hih! ” ancamnya lagi sambil membanting tubuh Mirna di atas hamparan tenda SMA
Nlit oranye yang sengaja digelar untuk Mirna.
Tas sekolahnya diserobot dan
dilempar ke pojok. Mirna tampak menggigil ketsayatan. Wajahnya pucat pasi
menyaksikan puluhan kuli itu berdiri mengelilingi dirinya membentuk formasi
lingkaran yang rapat.
“ Tolong… tolong ampuni saya Pak,
jangan sakiti saya. Kumohon pak toloong, jangan sakiti saya.. ” Ucap memelas
Mirna merengek-rengek histeris sambil berlutut didepan mereka.
Tapi puluhan kuli itu hanya
tertawa ngakak sambil menuding-nuding ke arah Mirna, sedangkan lainnya mulai
menyocok-ngocok batang Penis masing-masing.
“ Buka semua bajumu, anak manis!
Ayo buka semua dan menarilah dengan erotisnya. Ayo lakukan, cepaat! ” perintah
yang berbadan paling kekar dan usia sekitar 32 tahun itu yang tampaknya adalah
kepala kulinya sambil mencambuk tubuh Mirna dengan ikat pinggang kulitnya.
“ Cetar… ”
“ Aowww…. Aduh… Sakit, Pak..
aoww… ” jerit kesakitan Mirna karena punggungnya terkena cambukan sabuk.
Tiga kali lagi kepala kuli itu
mencabuk dada, paha dan betisnya. Sakit sungguh minta ampun. Mirna
menjerit-jerit sejadinya sambil meraung-raung minta ampun dan menangis keras.
Tapi toh suaranya tak dapat mengalahkan suara hujan.
“ Cepat lakukan perintahku, dasar
anak manja… ” ucap kepala kuli, sembari melecutkan sabuknya lagi ke arah dada
Mirna.
“ Iii… i… iya pak… tolong, jangan
dicambuki.. sakiit.. huuu… uuu…uuu.. ” ucap Mirna yang telah basah wajahnya
dengan air mata,
Ucapannya itu disahuti oleh gelak
tawa para kuli yang sudah tak sabar lagi ingin menikmati makan sore mereka.
“ Aduuh, udah ngaceng nih, buruan
deh lepas bajunya. ”
“ Iya, nggak tahan lagi nih, mau
kumuntahkan kemananya ya? ”
Perlahan Mirna beranjak berdiri
dengan isak tangisnya,
“ Sambil menari, ayo cepat.. atau
kucambuk lagi? ” gertak kepala kuli.
Mirna hanya mengangguk sambil
menyadari bahwa batang-batang buah zakar mereka telah ereksi semua dengan
kencangnya. Mirna perlahan mulai menari sekenanya sambil satu persatu memreteli
kancing seragam SMA N-nya, sedangkan para kuli memberikan ilustrasi musik lewat
mulut dan memukul-mukulkan ember atau besi. Riuh tapi berirama dangdut.
Sorak-sorai mewarnai jatuhnya
baju Mirna yang di ikuti kian pucat. Kini wanita itu mulai melepas rok birunya.
Kain itu pun jatuh ke bawah dengan sendirinya. Kini Mirna tinggal hanya memakai
bra dan celana dalam serta sepatu. Sepatu dilepas, ketika itu Mirna lama sekali
tidak segera melepas bra dan celana dalam-nya. Dengan galak, kepala kuli
mencabuk punggungnya.
“ Cetar….. !!!! ”
“ Aowww… ouhhh… Sakit… ” jerit
Mirna melepas Bra dan celana dalam-nya dengan terburu-buru.
Tentu saja dia melakukannya
dengan menari erotis sekenanya. Terlihat jelas bahwa Mirna belum memiliki
rambut kemaluan. Masih halus mulus serta rapat. Tepuk tangan riuh sekali
memberikan aplaus. Tidak lama kemudian, rambut Mirna dijambak untuk dipaksa
berlutut di depan kepala kuli. Mirna nurut saja.
“ Ayo dikulum, dilumat-lumat di
disedoot, kencang sekali, lakukan! ” perintahnya menyodorkan batang Penis ke
arah mulut Mirna.
Mirna dengan muka memelas dan
jijik melakukan perintah yang dilakukan dengan paksa,
“ Asyik.. terus, lebih kuat dan
kencang..! ” perintahnya mengajari Mirna untuk mengocok-ngocok batang Penis
kepala kuli.
Mirna dengan lahap terus menerus
menyedot-nyedot batang Penis kepala kuli yang sangat keasyikan. Seketika buah
zakar itu memang kian ereksi tegangnya. Bahkan kepala kuli menyodok-nyodokkan
batang Penis ke dalam mulut Mirna hingga wanita itu nyaris muntah-muntah.
Buah zakar itu hampir masuk
sampai ke kerongkongannya, sedangkan di belakang Mirna dua kuli menSMA Nat
sambil jongkok dan masing-masing meremas-remas kedua belah buah dadanya Mirna
sembari pula mempintir-plintir dan menarik-narik kencang puting-puting susunya
itu.
“ Ouhhh….. Sssss… ahhhh… ”
desahan mirna sembari mulut Mirna mengkulum dan menyedot buah zakar kepala
kuli.
Tak berapa lama air maninya
muncrat di dalam mulut Mirna.
“ Croot… Croot… Croot… ”
“ Telan semua air maninya,
bersihkan buah zakarku sampai tak tersisa! ” perintah kepala kuli sambil
menjambak rambut Mirna.
Wanita itu menurut pasrah. Air
mani ditelannya habis sambil menjilati lepotan air mani itu di ukung buah zakar
kepala kuli sampai bersih. Kepala kuli mundur. Kini Mirna kembali melakukan
oral seks terhadap buah zakar kuli kedua. Dalam sejam Mirna telah menelan air
mani 15 kuli. Tampak sekali Mirna yang kekenyangkan air mani itu muntah-muntah
sejadinya.
Tapi dengan galak kepala kuli
kembali mencambuknya. Tubuh bugil Mirna berguling-guling di atas SMA Nlit sambil
dicambuki okepala kuli. Kini dengan ganas, mereka mulai menusuk-nusukkan buah
zakarnya ke dalam Memek sempit Mirna. Wanita itu terlihat menjerit-jerit
kesakitan saat tubuhnya digilir untuk diperkosa bergantian.
Air Mani berlepotan di Memek dan
anusnya yang oleh sebagian mereka juga melakukan sodomi dan selebihnya membuang
air maninya di sekujur tubuhnya Mirna. Mirna benar-benar tak tahan lagi. Tiga
jam kemudian wanita itu pingsan. Dasar kuli rsayas, mereka masih menggagahinya.
Rata-rata memang melakukan persetubuhan itu sebanyak 2 kali. Darah-pun mengucur
deras dari Memek wanita malang bernama Mirna itu.
No comments:
Post a Comment