Santi baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa
segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak Dika ketua jurusan fakultas hukum di
kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya
setiap ke kampus yang selalu memakai pakaian casual.
Santi sdh menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh
pihak kampus berkaitan dgn gambar gambarnya yang dimuat di subuah majalah
khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang
tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat.-cerita sex
mahasiswi- Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di
sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil
hot.
Santi menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap muncul di
majalah-majalah pria dewasa, uang yang diterima nya pun cukup lumayan. Namun
meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan
hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
Santi bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya
sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yang membanggakan. Santi tak
pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan
yang banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini Santi sengaja
memakairok hitam diatas lutut dan blouse putih yang ketat mencetak buah
dadanya.
DIa tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat
macet. Santi mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak
Dika , disana ada pak lukas pembantu rektor, dan pak aris dosen di fak hukum.
di meja kerja pak Dika tergeletak majalah dewasa yang memuat
gambar gambar panas Santi yang semi nude.
Santi sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu
tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia
akan kena sanksi ..tp sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak Dika
“pagi pak…” jawab Santi dan duduk
“Santi…kamu dipanggil kemari sehubungan dgn gambar kamu yang
dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..”
kata pak Dika.
“tp pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar
tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” Santi membela
diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini ,
ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas
disitu.” kata pak lukas
Santi menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah.
namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Santi
berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah,
sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata
Santi sedikit memelas.
“tp kan kamu bisa bilang…atau setdknya mengajukan permohonan
beasiswa…” kata pak aris
“maaf Santi, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa
saja kami keluarkan ” kata pak Dika kemudian.
Santi sedikit panik , ia sdh setngah jalan di fakultas hukum,
ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun
tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap
melakukan apa saja pak…” kata Santi
ruangan itu mendadak sunyi. Santi kemudian menyesali
ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dgn penuh
minat, keringat dingin keluar dari dahi Santi.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok Santi..tp tentu
saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” Santi mulai meduga apa yang ada di balik
otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah
ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk
menolong kuliah kamu….” kata pak Dika sambil tersenyum nakal
Santi mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya
banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen
bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tp saya juga punya syarat..semuanya hanya
dilakukan hari ini , di tempat ini dan tdk berlanjut ke hari atau waktu lain..”
kata Santi
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang.
Santi tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Santi pun berpindah tempat
duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yang mulus, membuat ketiga
pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata Santi sambil membuka dua
kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak Dika org pertama yang menghampiri Santi, celananya
terlihat menggembung. Pak Dika kemudian berlutut diantara kaki Santi. Santi
menyambutnya dgn melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak Dika menyusuri
kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak lukas menyusul mendekati Santi, dgn sedikit kasar ia
meremas buah dada Santi dan mencubit putingnya. sementara pak Dika melepaskan
rok mini dan Cd Santi, ia terpana melihat keindahan vagina Santi yang tertutup
sedikit rambut halus. Pak Dika mendorong Santi agar berbaring di sofa untuk
kemudian ia menjilati vagina Santi penuh nafsu dgn jilatan yang hangat dan
basah
“kamu cantik sekali Santi….” kata pak lukas sambil melepas
blouse Santi dan branya
“dan ingat kamu .harus melakukan apa saja hari ini sesuai
perintah kami..” kata pak lukas kemudian
Santi kembali berkeringat dingin , kata kata pak lukas
membuatnya berpikir , apakah ada yang lebih buruk dripada harus melayani nafsu
bejad ketiga dosennya ini..?
“tp…aahh..” Santi tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika
pak lukas menyedot buah dadanay dgn kasar, sementara buah dada satunya jadi
mainan pak aris.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yang luar
biasa bagi Santi, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus.
Santi merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yang siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak Dika masih menjilati vagina
Santi , tak lama kemudian Santi merasakan sesuatu yang hangat dan basah
mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak lukas menjilati
seluruh tubuh Santi, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah
dada Santi. Santi mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yang ia
dapatkan dari tiga org ini.
perlahan tp pasti jilatan jilatan pak Dika membuat Santi
mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih Santi tubuhnya kembali
melemas
belum sempat Santi mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak Dika
bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau
mulai…”
Santi terkejut melihat penis pak Dika saat ia melepas
celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia
menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus
hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..”
kata pak Dika tak mempedulikan perotes Santi, lalu memasukan penisnya ke vagina
Santi, setiap inchi penis pak Dika masuk sebuah kesakitan dirasakan Santi, yang
walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
Santi mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia
sedikit tertolong oleh cairan yang keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah
beberapa lama . penis pak Dika terlihat terbenam di dalam vagina Santi, ia
menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh Santi
Santi menangis kesakitan saat gigi pak aris menggigit buah
dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak lukas ikut
ikutan menggigit buah dada Santi yang satunya, hingga kedua buah dadanya
menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap Santi
kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada Santi
tepat dilkukanya, membuat Santi menangis kesakitan.
menahan sakit Santi menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke
kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa
ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dgn penis yang masih menancap di vagina Santi, Dika berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan
bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
Santi lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia
tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan Santi makin bertambah saat tiba tiba pak Dika
mempercepat genjotannya, vagina Santi terasa sangat sakit harus menerima beban
di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi
Santi.
diantara rasa sakit Santi merasakan cairan hangat mengalir
diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak lukas dan pak aris
sdh melepaskan mulutnya dari buah dada Santi, namun mereka masih tetap meremas
remas buah dada Santi yang terlihat sdh memar dan lecet.
tiba tiba, pak Dika mencabut penisnya dari vagina Santi,
sambil tiba tiba membalikan tubuh Santi.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus Santi.
Santi tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal
oleh penis pak lukas
dgn menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak lukas dgn
mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan Santi akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama Santi pingsan namun ketika sadarkan diri ,
rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak aris kini sedang menancap di
vaginanya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sdh bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak
selesai kok..” kata pak aris.
Santi agak sedikit lega sampai tiba tiba pak lukas berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga
sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk
menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
Santi terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini
cepat berlalu.
No comments:
Post a Comment