DEWALOTTO

DEWALOTTO
Tersedia 6 Bank BCA, BNI, MANDIRI, BRI, DANAMON dan NIAGA ™DAFTAR™ Klik Gambar Diatas*****

Saturday, 31 December 2016

Certa Sex - Kupersembahkan Perjakaku Untuk Andin..

Saya seorang mahasiswa yang melepas perjaka untuk pacar tercintanya. Pacar mahasiswa ini adalah cucu dari Ibu kos yang dari mahasiswa itu. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Perkenalkan namaku Helmi, usiaku saat ini 23 thn, statusku adalah sebagai mahasiswa disalah satu universitas di Bandung. Cerita sex yg akan kuceritakan ini terjadi 1 thn yg lalu. Sudah agak lama memang sih, tp pengalaman Sex ku itu selalu terniang dipikiranku. Pengalaman tersebut tdk akan pernah aku lupakan, karena memang itu adalah pengalaman bercinta pertamaku dengan pacarku Yankg juga mahasiswi bernama Andin.Awal mula hubunganku berawal dari persahabatanku dengan Andin karena ia adalah cucu dari ibu kosku. Andin ini berasal dari Jatim, usianya lebih tua dariku 1 thn, dan dia sekarang sedang kuliah di Bandung tapi berbeda Universitas denganku.

Alasan Andin ikut neneknya adalah, karena Ke 2 orang tuanya telah pisah ranjang selama 2 thn (tp belum bercerai) dan Andin mulai tinggal bersama neneknya (ibu kosku) semenjak ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya pacar seperti dia. Andin ini berwajah cantik bertubuh sexy, dan berkulit putih mulus. Pokoknya dia ini adalah wanita idaman para lelaki deh. Sebenarnya kos-kosan Yankg aku tinggali ini adalh kosan kusus wanita, aku sendiri juga nggak tahu kenapa ibu kos mau menerimaku untuk kos dirumahnya. Mungkin saja wajahku seperti anak Yankg sholeh barang kali ya. Hahahaha.

Pada pertama kali kita berpacaran, Andin termasuk tipe wanita Yankg susah dijamah, Jangankan untuk bercumbu, memegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngak kebaYankg deh gimana susahnya kalau mau minta begituan sama Andin. Padahal aku termasuk orang yg mempunyai gairah sex Yankg lebih. Aku sering sekali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu sexku, hingga sekarang. Biasanya aku melakukan onani sampai 2 kali sehari. Setiap aku berfantasi dan gairah sexku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. kebiasaan itu aku lakukan terkadang dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton DVD porno dan Yankg paling sering adalah ketika sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.

Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Andin resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yg panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu. Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul 9 malam, aku, Andin dan Rosa (teman kosku) masih asyik menonton TV di ruang tamu. Sementara itu, ibu kos serta 4 anak kos yg lainnya sudah tertidur. Kami ber 3 duduk diatas karpet yg ada di ruang tamu. Rosa duduk di depan sementara aku dan Andin duduk agak jauh dibelakang Rosa. Kami mempunyai kebiasaan mematikan lampu yg ada di ruang tamu itu ketika sedang menonton televisi.

Ketika itu suasana ruangan itu remang-remang, dan Rosa pun terlihat masih asyik menonton dan Andin yg disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini, sedangkan matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Rosa tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Andin. Entah Andin terlalu memperhatikan film hingga tangannya tdk menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yg padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Andin pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tdk dilihat Rosa. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

“ I love you, honey…. ” Bisikku di telinganya.

Andin menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Rosa, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang pacar, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Andin meremas tanganku yg saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yg sayu sekilas menoleh ke arah Rosa yg masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yg hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Andin. Andin menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yg agak terbuka dari tadi, sama sekali tdk diketahui Rosa.

Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Andin yg putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Andin yg masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yg mulai basah oleh cairan vagina Andin buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Rosa bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga,

“ Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya! ” ujar Rosa sambil menyerahkan remote TV pada Andin.

Rosa kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yg tadi agak gugup, bersorak girang ketika Rosa hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setdknya mengetahui perbuatanku dengan Andin. Bisa mati aku. Andin yg sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.

“ Kita jangan disini Say, nanti ketahuan…. ” Bisiknya diantara ciuman yg menggelora.

Segera kubimbing tangan Andin bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Andin, kuajak dia ke kamar sebelah yg kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yg akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yg telah tertidur tdk mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan. Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Andin yg telah duduk di tepi ranjang.

“ Aku cinta kamu, Andin….. ” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.

Mata Andin menatapku lekat. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Andin pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yg kian menggelora. Desahan bibirnya yg tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yg padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian Ke 2 payudaranya yg telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Lalu kubelai Ke 2 putingnya, dan Andin pun tersenyum manja,

“ Ayo Yank, lakukanlah…. ” Ujarnya.

Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Andin membantu tanganku melepaskan kemeja yg masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yg ada ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Andin menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Andin, apalagi ketika kulihat vaginanya yg terselip diantara Ke 2 selangkangannya yg putih mulus.

“ Wah.. punyamu oke Andin, Ok’s banget… ” ujarku terpana,

Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.

“ Titit kamu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yank…. ” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yg sudah tegak dari tadi,

“ Come on Honey…. ” Pintanya menggoda,

Aku tahu Andin sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Andin berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yg ada diantara Ke 2 selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yg sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Andin sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Andin, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Andin, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya.

Ke 2 jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Andin mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk,

“ Ahh… nikmat Yanknn…ahhhh… ” erangnya.

Kugesek-gesekkan Ke 2 jariku diantara bibir klitorisnya dan Andin makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Andin sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.

“ Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yg menarik, okay? ”

“ Oke. Sekarang aku yg mengatur permainan ya? ” ujarnya.

Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau pacar yg agresif.Andin pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.

“ Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tp kamu jangan nusuk dulu ya Say? ”

Tanpa menunggu jawabanku tubuh Andin menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yg telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Andin merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yg paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yg tertanam bergerak bebas menikmati Vaginanya.

Andin mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yg telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas Ke 2 payudara Andin yg tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yg terselip diantara kehangatan malam yg kami rasakan saat ini. Kubiarkan Andin terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yg terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.

“ Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Andin ” bisikku pelan,

“ Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya.. ”

15 menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Andin mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yg mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Andin tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya,

“ Ahh terusss Yanknnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” hanya kalimat itu yg keluar dari mulut Andin, dan aku pun makin menggencarkan seranganku,

Ingin kulibas habis semua yg ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yg sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Andin tanpa melepaskan penisku yg sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.

“ Kamu punya banyak style ya say? ” katanya menggoda.

“ Iya dong, demi kepuasan kamu juga ” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali.

“ Ahh teruss…terusss…… ” desah Andin ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

Kupeluk tubuh Andin erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yg mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.

“ Yank, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong…. ”

“ Oke, tahan dulu Andin ” dan kucabut batang penisku yg telah basah sejak tadi.

Kusuruh Andin nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yg telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yg nikmat.

“ Ah…tekan Yank…enaaaakkkkk…terusssss Yanknn…. ” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tdk terlepas,

“ Ohh…nikmat sekali Yank….teruss….terusss…… ” desahnya.

Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yg teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.

“ Yank….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh…. ” ujar Andin tiba-tiba.

“ Tahan Cin, aku juga hampir sampai…. ” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.

Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan pejuhku berkumpul dalam satu titik.
“ Aku keluar sekarang Cin…. ” ujarku,

Kemudian penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Andin pun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara Ke 2 belah payudaranya dan Ke 2 tangan Andin pun menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku dan….

“ croot… croot… croottt…” jatuhlah pejuhku disekitar payudara dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Andin menjilati penisku membersihkan sisa-sisa pejuhku yg masih ada.

“ Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu ” kubelai rambut Andin yg sudak acak-acakan tak karuan.

“ Aku juga ngga nygka kamu sehebat ini Yank…. ”desahnya manja .

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yg sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami bercinta tadi. Begitulah kisahku dengan Andin, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kosku, atau bahkan dikamar mandi sembari mandi bersama disaat rumah kos kosong.


Singkat cerita pada suatu hari Andin harus pindah ke luar kota ikut Ke 2 orang tuanya yg telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yg baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Tgl 2 maret 2015 tiba-tiba kuterima surat dari Andin yg mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia. Sekarang aku hanya bisa berfantasi bila rindu dengan Andin dengan cara onani bila aku teringat masa-masa kami sebelum Andin menikah.

Friday, 30 December 2016

Certa Sex - Seorang Ustazah Kepergok Masturbasi..

Pada sore hari itu, dari sebuah sudut bangunan sebuah sekolah dasar yang terletak di pinggir kota “A”, terdengar suara desah-desahan yang nyaris tak terdengar oleh orang lain. Desahan-desahan itu erdengar seperti tertahan pada balik pintu kamar mandi guru sekolah MA ( Madrasah Aliyah ) di kota “A” itu. Karena mendengar desahan itu, pada waktu itu sesosok pria yang tengah berdiri dan menempelkan telinganya. Dengan seksama dia-pun mendengarkan desahan-desahn yang terdengar nampak seru sekali.


Sebut saja nama Pria itu Jaka, dia adalah seorang guru olahraga pada sekolah itu yang umurnya sekitar 26 tahun. Didalam kamar mandi ada sesosok perempuan dengan berbusana islamik dan rok panjang berwarna coklat muda nampak sedang terduduk di pinggir bak mandi dengan memakai jilbab panjang membalut kepalanya. Dengan jari lentik dan rok panjang yang telah tersingkap, terlihat memainkan klitorisnya.

Dengan mata yang tertutup, seakan-akan wanita itu telah melayang ke dunia lain. Bibir tipis dari guru cantik yang berjilbab itu sesekali mengeluarkan desahan-desahan kecil kenikmatan-nya. Dan Sekarang perempuan cantik berjilbab itu nampak berpindah posisi menghadap tembok sembari membungkuk menahan tubuhnya di tembok kamar mandi dengan posisi sedikit menungging.

Dengan diikuti tangan kanannya yang tertopang dinding dan dengan tangan satunya memainkan klitorisnya dari depan, wanita cantik itu mulai mendesah.

“ Uuuh… mmhhh… Sss… Aghhh… … ”, desah wanita berjilbab itu pelan tertahan.

Mulailah aliran keringat mengalir mengaliri keningnya. Ketika GURU berjilbab itu hampir mendapatkan tiba klimaks-nnya, dengan tiba-tiba terdengar suara,

“ Gubraaak… ”,

Rupanya suara itu adalah bunyi pintu kamar mandi yang didobrak dengan paksa, lalu,

“ Hah… Ustazah Lisa… ”, ucap kaget pria yang berdiri di depan pintu kamar mandi itu.

Mata Pria itu saat itu tidak berkedip sedikitpun ketika melihat perempuan cantik berseragam itu sedang memaikan klitorisnya. Lalu wanita itupun tersentak kaget,

“ Apa…. Ustad Jaka…. ”, katanya kaget setengah berteriak.

Karena terpergok oleh ustad Jaka wanita itupun tidak tahu akan berbuat apa pada saat itu. Yang dipanggil Ustazah Lisa alias perempuan berjilbab itu, dia langsung jongkok merapatkan kakinya untuk menutupi Kewanitaanya dari penglihatan Ustad Jaka. Tapi percuma saja Lisa menutupi kewanitaanya, dia yang ketika itu kaget pada saat itu tangannya masih berada diantara pahanya, tepatnya di Area Kewanitaan Lisa.

“ Apa yang Ustad Jaka lakukan, cepat pergi dari sini !!! ”, ucap panik Lisa mengusir Jaka.

Pada saat itu wajahnya yang cantik terbungkus jilbab hitam sedada itu nampak pucat karena takut dan malu. Yang dihardik, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar kamar mandi dan menguncinya.

“ Ngapain pak??!!… Keluar!! ”, hardik Lisa sekali lagi sembari tetap berjongkok sambil merapikan rok panjangnya ke bawah yang tadinya tersingkap sampai sepinggul.

“ Ustazah Lisa ”, kata Jaka sembari mendeka dan mendekap tubuh guru perempuan berjilbab itu. Perempuan itu terhenyak kaget, tapi tidak berani berteriak karena takut kalau-kalau ada orang yang mengetahui kalau dia bermasturbasi di kamar mandi sekolah.

“ Jangaan pak ”, ronta Lisa sembari berusaha melepaskan dekapannya.

Perempuan berjilbab itu menggeser tubuhnya untuk melepaskan diri dari dekapan pria tersebut, namun dia tetap mendekap Lisa erat-erat. Sampai-sampai GURU berjilbab itu hampir menabrak dinding.

“ Tolong… jangan paak ”, pintanya dengan suara memelas ketakutan.

Namun pria separuh baya tersebut tidak menggubris rengekan wanita berjilbab yang berumur 23 tahun itu, bahkan dia malah mendekatkan wajahnya serta menciumi leher Lisa yang tertutup jilbab.

“ Jangaaan Pak, tolong jangan lakukan ini…. ”, pinta Lisa merengek.

Ketika itu Jaka nampak begitu beringas dengan nafas mendengus sambil menciumi leher yang tertutup jilbab hitam.

Tangannya mulai meraba-raba buah dada guru berjilbab itu dari luar baju seragam coklat mudanya. Lisa sadar kalau dia terjebak makanya dia berusaha melawan. Dengan sekuat tenaga didorong tubuhnya dan berhasil. Pria itu terjatuh di lantai kamar mandi. Memanfatkan situasi itu, Lisa bergegas ke arah pintu. Namun dikala hendak mencoba membuka grendel pintu kamar mandi, tangan guru berjilbab itu tertahan oleh tangan Jaka yang kekar.

“ Pak… lepaskan aku… tolong pak… ”, kata Lisa meronta.

Namun Jaka yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkannya lagi. Pria itu malah memiting tangan kanan guru cantik berjilbab itu ke belakang dengan kasar, sedang tangannya yang lain menahan tangan kiri Lisa di dinding. Perempuan berjilbab itu terjebak nampak tubuhnya seperti terkunci dan tidak bisa bergerak.

“ Jakamm … sakit… lepaskan ”, pinta Lisa dengan suara memelas.

“ Ustazah Lisa… biarkan aku… ”, bisik pria itu ketelinga Lisa yang tertutup jilbab itu disertai dengusan.

“ Ahhh lepaskan ”, pinta guru MA ( madrasah Aliyah ) yang cantik itu memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekar pria itu menekan tubuh Lisa ke dinding.

Perempuan berjilbab hitam itu nampak panik ketakutan ketika merasa ada benda yang keras kenyal menekan kearah bokongnya yang tertutup rok panjang berwarna coklat muda itu. Guru perempuan itu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangan Jaka.

“ Sebaiknya Ustazah Lisa jangan berisik, nanti ada orang yang dengar. Biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau Ustazah Lisa masturbasi di kamar mandi ”, ancam Jaka.

Ancamannya begitu mengena sehingga guru cantik berjilbab itu menghentikan perlawanannya. Mengetahui mangsanya mengendurkan perlawanan, tangan-tangan kekar pria itu menarik kedua tangan Lisa merapat kedinding hingga saling berhimpitan.

“ Jangan pak, kumhon jangan ”, pinta guru berjilbab itu memelas kepada Jaka.

Tapi sia-sia, tangan kanan pria itu dengan bebas meraba-raba buah dada Lisa sambil sesekali meremasnya. Sedangkan tangan kiri pria itu mengunci kedua pergelangan tangan Lisa yang merapat didinding. Ekspresi wajah berbalut jilbab hitam itu terlihat ketakutan bercampur sendu.

“ Aahh Ustazah Lisa… .nenennya gede banget eummhhh… ”, kata-kata kotor sekaligus memuji keindahan tubuh Lisa keluar dari mulutnya.

Kurang puas meraba buah dada perempuan berjilbab itu dari luar blazer lengan panjang berwarna coklat muda tersebut, tangan Jaka yang kasar meyusup masuk kedalam baju yang dikenakan Lisa.

“ Ammpuun pak lepaskan ”, mohon Lisa kala pria itu mulai memeras kedua buah dadanya.

Namun Jaka tidak menggubrisnya, malah guru cantik berjilbab itu merasakan kejantanan pria itu sudah sangat keras sekali menabrak-nabrak pantatnya. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhi Lisa.

“ Ugghh… Sayang… puaskan kejantananku sekarang yah ? ”, bisik Jaka pelan penuh nafsu sambil menarik rok panjang semata kaki coklat muda Lisa keatas.

“ Pakk… jangan… jangan. Tolong kasihanilah saya ”, kata guru berjilbab itu memelas putus asa.

Nampaknya apapun yang dikatakan Lisa tidak dapat membendung nafsu setan Jaka.

Sejenak Lisa tidak merasakan tangan kanan pria itu meraba-raba tubuhnya. Penasaran apa yang dilakukannya, guru berjilbab itu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya Lisa dikala melihat pria itu mengeluarkan kejantanan-nya. Meskipun Lisa tidak melihat dengan jelas, namun dia bisa melihat bentuk kejantanan pria tersebut.

Terlihat sangat besar dan hitam legam keluar dari sangkar-nya. Belum hilang rasa kaget Lisa, Jaka menekan tubuh perempuan berjilbab hitam itu hingga menempel ke dinding. Dirasakannya benda kenyal dan keras itu sedang menggesek-gesek dan menabrak pantat Lisa.

“ Sss… Aghhh… pantatmu montok banget sayang… ”, kata Jaka sembari meremas remas pantat guru cantik berjilbab itu.

Lisa terhenyak kaget karena teringat ketika bermasturbasi tadi dia melepas celana dalam dan masih tergantung di pintu kamar mandi. Lisa nampak sudah pasrah karena meras tidak mungkin lepas. Terasa oleh guru berjilbab itu sebuah benda keras dan kenyal sedang menggesek-gesek belahan kewanitaan miliknya yang licin seperti mencari-cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di celah bibir kewanitaan Lisa.

“ Ampun pak… Jangan… tolong kumohon… ”, pinta Lisa lagi putus asa kala menyadari dalam hitungan detik kejantanan Jaka akan segera masuk kedalam tubuhnya.

“ Oughhh… Ssss… ahhh… Ustazah Lisa udah lama saya pengen bercinta sama kamu. kamu sungguh montok sekali… ”, jawabnya tanpa memperdulikan permohonan perempuan berjilbab itu.

Dan tiba tiba terasa oleh Lisa pria tersebut mulai bergerak menyeruak masuk membelah bibir kewanitaan miliknya. Panik, Lisa sekuat tenaga mencoba melawan dengan sisa-sisa harapannya. Namun bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh Lisa kejantanan pria itu malah makin terbenam masuk ke dalam lubang kewanitaan miliknya.

“ Aaaah tidaaak… ”, jeritnya dalam hati ketika merasakan batang kejantanan pria itu membenam memenuhi kewanitaannya.

Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab hitam itu nampak ingin menangis sembari menggigit bibirnya. Sungguh , kewanitaan Lisa yang sudah basah ketika bermasturbasi tadi malah memudahkan batang kejantanan Jaka itu masuk. Kejantanan yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang kewanitaan Lisa dengan gerakan pelan tapi pasti.

“ Uugghh… eummm… Lisa, memek kamu enak banget… oughhh… aghhh… ”, racau Jaka ke telinga Lisa yang tertutupi jilbab ketika kejantanan-nya dibenamkan kedalam rahim Lisa.

“ Eghhh… eummmh… ”, desah Lisa seolah membalas racauan nikmat Jaka.

Wajah cantik yang terbalut jilbab hitam itu nampak sedikit mengernyit seakan menahan perih karena mungkin belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke dalam kewanitaannya. Ketika batangan itu amblas, Lisa terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya itu berkecamuk dikepalanya. Lisa hanya pasrah, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Seakan dia tidak menyangka bahwa akan mendapatkan fantasi sex untuk bercinta di kamar mandi sekolah dan disetubuhi dari belakang kesampaian juga. Tapi bedanya persetubuhan ini bukan dengan sosok pria yang ada dalam fantasinya selama ini. Tapi kenyataannya, malah seorang penjaga sekolah yang sedang mendesah-desah dibelakang Lisa, dan yang sedang membenamkan kejantanan-nya di kewanitaan Lisa.

Kenyataan yang harus diterima Lisa kala Jakalah yang sedang asyik menikmati dan memompa kejantanan-nya keluar masuk di lubang kewanitaan miliknya.

“ Oughhh… sayang… oughhh… nikmat rasanya ”, desah Jaka sambil meracau berkali kali.

“ Sshh… ngghh… emmm… ”, desah Lisa kecil seakan mulai merasakan nikmatnya genjotan Jaka.

Guru Olah raga itu terus menyodok dan memompa kejantanan miliknya sedalam-dalamnya tanpa henti. Kedua tangan Lisa masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding kamar mandi. Makin lama perempuan cantik berjilbab ini hanyut oleh getaran birahi yang mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar keseluruh tubuhnya.

“ Sss… ahhh… emmm… Ough… ”, desah Lisa pelan dengan tubuh yang terguncang-guncang menerima sodokan kejantanan Jaka dari belakang.

“ Hemmm… Enak-kan sayang… ? ”, tanya Jaka tiba tiba.

Ketika itu Lisa hanya terdiam malu, dia tidak berani berkomentar sembari menundukkan wajahnya yang terbalut jilbab itu sembari mencoba menghindari usaha bibir Jaka yang ingin mengecup pipi kanannya.

“ Ayo tunggingin dikit dong sayang pantat kamu… ”, pinta Jaka sembari menarik bongkahan pantat guru berjilbab itu keatas.

Tanpa menjawab, lalu Lisa-pun menunggingkan pantatnya sedikit seperti permintaan Jaka.

“ Eumm… pantat kamu memang montok banget sayang, nggak salah apa yang aku khayalkan selama ini ”, ujar Jaka sembari meremas remas bokong Lisa dengan gemas dan bernafsu.

Sambil tangan kirinya menahan pinggul guru cantik berjilbab itu, Jaka kembali menyodokkan kejantanan-nya kembali.

“ Sss… Aghhh… pak pelan-pelan… Oughhh… ”, pinta Lisa kala merasakan penetrasinya terasa lebih dalam dari sebelumnya.

Mungkin karena perempuan berjilbab itu menunggingkan pantatnya sehingga posisi kewanitaan itu benar-benar bebas hambatan. Jaka tidak memperlambat sodokannya malah dipercepat, membuat Lisa mulai mendesah pelan penuh nikmat.

“ Ssss…. Aghhhh… ”, desah Lisa pelan kala merasakan gesekan kejantanan Jaka di liang kewanitaannya.

Karena melihat tubuh Lisa yang terdorong dorong ke depan, Jaka dengan sengaja melepaskan kedua tangan Lisa sehingga ia dapat menahan tekanan tubuh pria itu dengan kedua tangan Lisa bertumpu pada tembok.

“ Ssss… ahhh… gilakkk… sungguh kenikmatan yag luar biasa… ouhhh… ” ucap Jaka.

Jaka yang menikmati kewanitaan lisa, kedua-tangannya-pun meremas remas bokong bulat padat milik guru cantik berjilbab itu sambil tidak berhenti menyodok-nyodokkan kejantanan-nya “ Oughhh… .… sayyangghh… oughhh… . ”, desah Jaka semakin kencang. “ Ohh… ngghh… pp… pak… ja… jangan berisik pak… ”, pinta Lisa karena takut desahannya didengar orang.

“ I… i… iyahh… Innhh… emhh abis memek kamu enak banget… aghhh… ”, katanya pelan dengan nafas menderu.

Sodokan demi sodokan pria tersebut semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong guru cantik berjilbab itu, Jaka menguakkan belahan pantat Lisa. Dan satu jari pria itu mulai membelai dubur Lisa. Kontan Lisa menggeliat sembari menggoyang pantatnya kekanan dan kekiri karena kegelian.

“ Oughhh… Ustad Jaka… oughhh… .” ,

Lisa tidak lagi mendesah tetapi mendesah karena rasa nikmat yang tercipta dari sodokan kejantanan Jaka ditambah gesekan jarinya yang membelai dubur milik gadis berjilbab itu. Semua seperti racikan yang pas membuat guru SD berjilbab itu lupa diri membuatnya tidak dapat membendung desahan nikmat yang keluar dari bibirnya.

“ Ooghh… Oughhh… .hh… ngghh… ”, desah Lisa menggila dikala jari Jaka menusuk-nusuk didalam dubur guru berjilbab itu, dan secara spontan pantat Lisa-pun semakin menungging.

Setiap kali pria itu menarik kejantanan-nya jari ditusukkan kedalam dubur Lisa. Gerakan dua insan yang berlainan jenis itu semakin panas. Pantat guru cantik berjilbab itu nampak bergetar-getar hebat kala kejantanan dan selangkangan Jaka membentur-bentur keras bokong Lisa. Kepala Lisa yang terbungkus oleh jilbab hitam itu nampak mengangguk-angguk kepayahan menerima sodokan Jaka sedari tadi.

Desahan dan racauan dari mulut kedua mahluk lain jenis ini juga semakin tidak karuan. Baju seragam GURU yang berwarana coklat muda serta jilbab yang dikenakan Lisa nampak basah kuyup akibat keringat serta suhu lembab dan panasnya persetubuhan itu.

“ Aghhh… a… aku… mau keluar… uohhh… Lisa… ”, desah Jaka yang akan mencapai klimaksnya.

“ Oughhh… . eummm… Ahhh… ”, desah Lisa keras sembari merapatkan tubuhnya ke dinding yang diikuti Jaka dengan menyodokkan kejantanan-nya dalam-dalam. Bahkan Jaka juga menusukkan jarinya sampai amblas kedalam lubang dubur Lisa.

“ Ouhhh… uhhhh… . ”, desah panjang Lisa yang tertahan pertanda dia telah mencapai Klimaks-nya. (walau kenyataannya guru berjilbab itu habis diperkosa).

Ditelannya air liurnya sendiri sembari menikmati sisa kenikmatan puncak orgasme tadi, sedang kejantanan Jaka ternyata masih sibuk memompa liang kewanitaan Lisa. Kedua tangannya memcengkeram pantat yang bulat dan padat itu sambil memompa kejantanan-nya dengan ganas. Dan,
“ Oughhh … Lisaa… Ssss… . ahhh… ”, erang Jaka sembari menghentakkan kejantanan-nya rapat-rapat ke pantat Lisa sambil menekan tubuh guru berjilbab itu hingga tersudut pada dinding kamar mandi.
Ekspresi wajah cantik terbalut jilbab itu nampak kaget kala menyadari kejantanan Jaka menyemburkan air mani hangat memenuhi rahim miliknya. Berkali-kali pria itu menghentakkan kejantanan-nya dalam-dalam membuat tubuh Lisa terdorong ke tembok.
“ Oughhh… eummm… ahhh… ”, desah Lisa sang guru berjilbab itu tanpa sadar ikut menikmati sensasi Jaka menjelajahi di dalam liang kewanitaan Lisa.
Denyutan serta semburan air maninya yang masih hangat berhamburan membasahi rahim Lisa. Sekilas raut wajah guru cantik berjilbab itu seakan tersadar kembali. Lalu Dirapatkan tubuhnya kedinding dan menarik nafas sembari teringat kalau dia memang sudah mau menstruasi. Dalam hati Lisa hanya bisa berharap air maninya tidak membuahi telur dirahimnya.
“ Ouhhh… Lisa … eumm… ”, desah pria itu sembari mencoba mencium pipi Lisa.
Guru berjilbab itu menolak sembari mendorong Jaka dengan mata melotot. Melihat Lisa yang protes, Jaka segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan kejantanan-nya yang masih dilumuri cairan kewanitaan guru berjilbab itu.
“ Cepat keluar pak ”, hardik Lisa dengan suara lantang sambil merapikan rok panjangnya.
Jaka tanpa berkata apa-apa langsung keluar dari kamar mandi. Guru berjilbab itu lalu langsung membersihkan kemaluannya dari air mani Jaka yang mengalir keluar.
“ Hihhh… banyak seklai air mani dia… huhhh… ”, ucap Lisa dalam hati.

Singkat crita setelah Lisa merapikan baju seragamnya, dengan cara mengendap endap Lisa-pun keluar dari kamar mandi dengan hati berdebar yang bercampur takut bila sampai ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di kamar mandi tadi. Lalu Lisa-pun pulang dengan perasaan kecewa karena dia dia baru saja berhubungan sex secara paksa oleh Pria yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.

Wednesday, 28 December 2016

Certa Sex - Janda Muda Beranak 1..

Perkenalakan Namaku Rahmat, usiaku saat ini 24 tahun, status ku Saat ini adalah sebagai Mahasiswa. Kalau menurut teman-temanku, aku ini termasuk orang yang ulet dan Mandiri, selain kuliah aku juga bekerja. Disini aku akan menceritakan kisah mesum-ku dengan seorang janda muda dan hot sekali. Awal mula cerita seks ini bermula pada saat aku jalan-jalan dengan teman-temanku.


Ketika itu aku dan teman-temanku berjalan-jalan di tempat para berkumpulnya kalangan anak muda. Pada saat itu ketika sedang melintas di jalan Tebet aku melihat ada seorang cewek, lalu tanpa berfikir panjang aku menghentikan mobilku, lalu aku-pun menghampirinya dan akhirnya kami-pun berkenalan. Setelah berkenalan, aku-pun tahu nama cewek tersebut adalah Denisa.

Kamipun kemudian mengobrol, setelah beberapa saat kami mengobrol, akupun akhirnya tahu bahwa dia ternyata masih berumur 20 tahun. Gambaran tentang gadis itu seperti ini, tinggi badan sekitar 168 cm, berat bdan 65 kg dan ukuran BH-nya jika aku perkirakan sekitar 34B. Setelah kami selesai mengobrol, akhirnya aku menawarkan untuk mengantar pulang Denisa, dan dia-pun setuju.

Dalam perjalanan pulang kami berbicara tentang hobi, makanan kesukaan, dan lain-lain. Setelah setengah jam perjalanan akhirnya kami-pun sampai dirumah Denisa. Sebelum aku berpamitan pulang aku meminta nomer telefon Denisa, dengan alasan aku ingin komunikasi agar pertemanan kami berlanjut. Singkat cerita pada esok harinya kira-kira pada pukul 09.00 pagi, Denisa menghubungi aku by Phone,

“ Pagi Rahmat, ayo bangun jangan tidur terus ? ” ucap salam Denisa padaku,

“ Iya pagi juga, Maaf… ini siapa yah ? ”, tanyaku penasaran.

“ Ihh.. masa kamu lupa sih sama aku, Aku Denisa yang semalam kenalan sama kamu… ” ucapnya mengingatkanku,

“ Oh… Denisa, iya, iya aku ingat, ngomong-ngomong kamu lagi diimana Nih ” tanyaku,

“ Aku lagi di Roxy Nih, hari ini kamu ada acara nggak Mat ? ” ucapnya,

“ Emmmm… aku nggak ada acara deh kayaknya, eMatg kenapa Niss ? ”, jawab-ku.

“ Aku mau ngerepotin kamu, boleh nggak Mat ? ” ucapnya.

“ EMatg mau ngrepotin apa sih Nis, to the point aja deh ”, jawabku.

“ Kamu mau nggak jemput aku ? ”, ucapnya.

“ EMatg kamu diimana, biar aku jemput ? ” tanyaku.

“ Aku lagi di Roxy Nih, jemput yah, jam 10.00 kamu sampai sini ya !!! ”, ucapnya.

“ Oke deh Niss, wait me !!! ”, ucapku.

Singkat cerita setelah aku telefon kami terputus, aku-pun kemudian Mandi, dan langsung meluncur ke arah Roxy. Kira-kira setelah setengah jam perjalanan, akupun sampai di roxy. Disana kami hanya ngobrol sejenak, lalu kami-pun memutuskan untuk pergi. Kemudian kami-pun meNisnggalkan tempat itu.

“ Kita mau kemana Nih Niss ? ”, tanya-ku.

“ Terserah kamu aja deh Mat, aku nurut… ”,

“ Emmm… kemana yah… Oh iya gimana kalau kita main kerumahku aja? gimana, mau nggak Nis ? ” ucapku menawarkan kepada Denisa,

“ Oke deh Mat terserah kamu aja ”, jawabnya.

“ Kamu-kan baru kenal sama aku, emangnya kamu nggak takut apa ? ”, tanya-ku

“ Takut ??? eMatg harus taku apa sama kamu, hhe… ” ucapnya dengan sedikit bercanda.

“ Kamu nggak takut kalau aku perkosa apa ? ” ucapku bercanda.

Tapi dia dengan santainya menjawab, “ Ga usah diperkosa juga mau kok… he… he… ”, sambil melirik kearahku dan mencubit Matja pinggangku.

Kemudian aku bertanya,

“ Bener Nih? ”.

“ Oke… Siapa takut … ” jawabnya dengan beraNis.

Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Sudirman yang memang sehari-harinya selalu kosong. Begitu sampai aku lalu mempersilahkan Denisa untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan aku menggoda dia.

“ Bener Nis kamu nggak takut diperkosa? ”,

Dengan berani Denisa malah menjawab,

“ Mau perkosa aku sekarang? ”, ujarnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu.

Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, aku ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BHnya. Ciumanku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya.

“ Ahh… eSsss…… terus Bebs… ”,

Denisa udah mulai meracau tidak jelas saat lidah aku turun ke dadanya diantara kedua bukitnya. Lidahku terus menjalar ke payudaranya namun tidak sampai pada putingnya. Denisa mendesah-desah,

“ Mat isep Mat ayo Mat aku pingin Kamu isep Mat… ”,

Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar putingnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Denisa dan ditempelkannya teteknya ke mulutku.

“ Ayo Mat isep Mat jangan siksa aku Mat… ”,

Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya.

“ Ouhhh… Sss…. ahhh…. eSsss…… enak Mat terus sedot yang keras Mat gigit Mat ouhhh… ”, racaunya.

Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya. Denisa-pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah torpedoku yang sudah berdiri tegak itu dan Denisa terpana.

“ Gila gede banget Mat punya Kamu… ”,

Dan tanpa dikomando langsung Denisa memasukan kejatananku ke dalam mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Denisa menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya.

“ Sss…. ahhh…. enak Niss… terus… Nis ”,

aku pun menahan Nikmat yang luar biasa.

Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir kewanitaan-nya Denisa mendesah.

“ Sss…. ahhh…. enak Mat eSsss…… terus Mat… ”,

Akhirnya Denisa menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya.

“ Ahh… ouh… aku sampai Mat… ”,

Sambil mulutnya terus mengelum kejantanan-ku sedotan Denisa-pun semakin cepat dan kuat pada kejantanan-ku maka aku merasakkan denyut-denyut pada kejantanan-ku.

“ Nis, aku juga mau sampai Nis ahh… ”,

“ Barengan ya… ”,

Mendengar itu Denisa makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kejantanan-ku dan akhirnya…

“ Aachh… Sss… ahhh… … ”

“ Crottt… Crottt… Crottt… ”

Akhirnya kejantanan-ku menyemprotkan air mani dalam mulut Denisa dan dia menelan semuanya sehingga kamipun keluar secara bersamaan. Akhirnya Denisa-pun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kejantanan-ku hingga bersih.

“ Makasih ya Mat aku dah lama nggak ngerasain klimaks sejak suami aku kabur… ”, kata Denisa

“ Emang suami kamu kemana? ”,

“ Nggak tau tiba-tiba dia menghilang setelah aku ngelahirin anak aku ”,

“ Lho… kamu udah punya anak? ”,

“ Iya Mat.. anakku udah umur 1 tahun, Mat ”,

Kemudian Denisa memeluk aku dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah aku, lalu aku cium bibirnya lembut dia-pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Kemudian Denisa memegang kemaluan aku yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis torpedo-ku langsung berdiri dan mengeras.

Kemudian Denisa menaiki tubuh aku lalu menjilati habis seluruh tubuh aku mulai dari mulut hingga ujung kaki.

“ Sss… ahhh… … ”, desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku.

Kemudian Denisa mengulum kejantanan-ku terlihat jelas dari atas bagaiMata kejantanan-ku keluar masuk mulutnya yang mungil itu.

“ Ah. Ssss…… enak Bebs terus sedot Bebs… Sss… ahhh… ouhhh… ”, desahanku semakin mengeras.

Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Denisa diatas tubuhku lalu aku menjilati kewanitaan Denisa dan aku hisap klitoris Denisa.

“ Ahh… enak… sss ahhh.. terus Bebs, aku Bebs…. kamu Sss… ahhh… ouhh… ”, desah Denisa.

Kemudian Denisa memutar tubuhnya kembali dan dia memegang torpedo-ku yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang kewanitaan- setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Denisa. Sehingga perlahan-lahan masuklah kejantanan- aku ke liang senggama Denisa

“ Aow… Ssss…… ohh… geede banget sih punya kamu yang ”, lirih Denisa.

“ Punya kamu juga sempit banget Yang, enak… Sss…. ahhh…. ”, kataku.

Perlahan-lahan aku tekan terus kejantanan-ku ke dalam kewanitaan-nya yang sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Denisa mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kejantanan- aku seperti disedot-sedot. Denisa berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang.

“ Ahh… Bebs aku keluar, ahhhhhhhhh… ”, racaunya.

Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya tanpa melepas kejantanan-ku yang ada di dalam kewanitaan-nya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Denisa dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Denisa mengalami klimaks yang ketiga kali dalam waktu yang singkat ini.

“ Ahh… Bebs aku keluar lagi Bebs ahh… ”, Desah Denisa.

“ Kamu lama banget sih Bebs ”, desah Denisa sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar.

“ Ahh… Ouh… terus Bebs Ssss… Ahhh… enak Bebs terus… ”, racaunya.

“ Iya aku juga enak Bebs terus Bebs ahh… enak Bebs mentok banget Sss…. ahhh…. ”, racauku tak kalah hebatnya.

Akhirnya setelah aku menggenjot Denisa selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian kejantanan-ku.

“ Bebs, aku mau keluar Bebs ”,

“ Mau di dalam atau diluar Bebs? ”, kataku.

“ Bentar Bebs aku juga mau keluar lagi ahh… ”, desah Denisa.

“ Di dalem aja Bebs biar aku tambah puas ”, desah Denisa lagi.

“ Ahh… Ssss…… Bebs aku keluar Bebs ahh… ”, racauku

“ Barengan Bebs aku juga sampai Sss…. ahhh…. ahh… oh… ”, desah Denisa.

“ Ahh… Bebs aku keluar Bebs ahh… Ssss…… ohh… ”, desahku.

“ Aahh ”, menyemprotlah air maniku sebanyak 9 kali.

“ Emmhh… ”, saat itu juga si Denisa mengalami klimaks.

“ Makasih ya Bebs ”, kata Denisa sambil mencium bibirku mesra.

Setelah itu kami langsung membersihkan diri di kamar Mandi dan didalam kamar Mandi-pun kami sempat ‘main’ lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Denisa jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan Nikmatnya. Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Denisa duduk di atasku dengan posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kejantanan-nya kedalam kewanitaan-nya.

“ Bless… ahh… Ssss…… enak Bebs ahh… ”, racaunya mulai meNikmati permainan.

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kejantanan-ku dan aku suruh Denisa menungging dengan berpegangan pada tepian bak Mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas payudaranya yang mengayun-ayun.

“ Sss…. ahhh…. Mat aku mau keluar Mat… ”, desahnya.

“ Mat, aaahhh… ”, terasa lendir kawin Denisa kembali membasahi kejantanan-ku.

Karena kondisi Denisa yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kejantanan-ku dan Denisa melanjutkannya dengan mengulum kejantanan-ku hingga akhirnya…

“ Nis aku mau keluar Bebs… Sss…. ahhh…. ”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kejantanan-ku sehingga terlihat kejantanan-ku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu.

Dan ketika Denisa menyedot kejantanan-ku maka…

“ Sss…. ahhh…. Nis… ”,

Dan pada akhirnya aku semprotkan seluruh air maniku ke mulut Denisa dan aku lihat Denisa menelan semua air maniku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kejantanan-ku dengan menjilati sisa-sisa seluruh air mani yang ada.

Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing-masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak.


Tanpa terasa kami sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Denisa pulang ke kostsannya di daerah Roxy dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat cerita ini  aku tulis, kami masih sering berhubungan dan melakukan hubungan intim.

Monday, 26 December 2016

Certa Sex - Tante Siwi Mengajarkanku Sexs..

Agung panggilanku, aku adalah seorang lelaki normal seperti umumnya lelaki. Aku mempunyai hasrat dan rasa ingin tahu soal sexs. Aku akan memnceritakan cerita sex pribadiku pada saat aku masih beranjak dewasa dan berumur 13 tahun. Aku adalah anak laki-laki kesangan orang tuaku karena kebetulan aku anak tunggal.


Nah ini dia awal dari kisah sex-ku, pada saat itu kedua orang tuaku sedang pergi keluar negeri karena ada kepentingan. Karena aku anak kesayangan, maka Mamahku memunyai inisiatid untuk mencarikan teman sekaligus untuk menjaga aku selama kedua orang tuaku keluar negeri.

Tante Siwi panggilanya, beliau adalah wanita yang sudah berkeluarga, kira-kira beliau berumur yang berumur 28 tahun. Tante siwi dipercayakan untuk menjagaku karena beliau adalah teman baik Mamahku. Kebetulan juga suami tante Siwi pada saat itu harus keluar kota untuk urusan pekerjaan.

So… daripada Tante Siwi kesepian dia berfikir untuk akan menginap dirumahku sembari menjagaku. Perawakan beliau bisa dikatakan proposional, karena dia mempunyai tinggi dan berat badan yang ideal. Ditambah lagi dia mempunyai rambut yang indah dan terawat sekali.

Tante Siwi ini berkulit putih bersih, berwajah menawan, betubuh bohay dan suka berpakaian seksi. Tanpa berfikir panjang akupun sangat setuju sekali bila ditemani oleh Tante Siwi. Ketika suasana rumahku kosong, aku sering memainkan Penis-ku tetapi belum pernah sampai masturbasi.

Maklumlah karena pada saat itu aku masih belum mengerti apa-apa. Yang aku rasakan hanya sekedar rasa geli-geli enak, hhe. Sampai pada saat itu setelah pulang sekolah sembari menunggu Tante Siwi datang, aku mengambil kesempatan untuk mengelus dan memijat Penis-ku sembari berfantasi membayangkan Tante Siwi.

Aku membayangkan beliau seperti yang pernah aku lihat di majalah dewasa dari teman-temanku di sekolah. Ketika sedang asik-asyiknya berfantasi sendirian dikamarku, dengan tiba-tiba Tante Siwi ternyata sudah tiba dirumahku dan langsung saja membuka pintu kamar-ku yang kebetulan pada saat itu tidak terkunci.

Karena melihat aku yang sedang memainkan Penisku, Tante Siwi ketika itu sedikit terkejut waktu melihat aku berbaring diatas ranjang sembari memainkan Penis-ku yang berdiri tegak menantang. Ditambah lagi aku telanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang menemel ditubuhku.

Sungguh ketika itu aku benar-benar malu karena ketangkap basah lagi mainin Penis. Secara spontan kemudian aku-pun segera menutupi Penis-ku dengan bantal, diiringi dengan wajahku putih pucat karena ketakutan. Melihat aku ketakutan, Tante Siwi-pun hanya tersenyum dan berkata padaku,

“ Eh, kamu sudah pulang sekolah Agung, Tante juga baru saja datang ”. Sapa tante,

Aku tidak berani menjawabnya.

“ Tidak usah takut dan malu sama Tante, itu hal biasa untuk anak-anak mainin burung nya sendiri di usia seperti kamu ” ujarnya dengan santai.

Aku tetap tidak berani berkutik dari tempat tidur karena sangat malu. Tante Siwi lalu menambah,

“ Kamu terusin saja mainnya, Tante hanya mau membersihkan kamar kamu saja, kok ” ucapnya,

“ Tidak apa-apakan kalau Tante turut melihat permainanmu ”, ucapnya sembari melirik dan menggodaku,

Belum sempat aku menjawab dia menyambungnya lagi ucapanya,

“ Kalau kamu mau, Tante bisa kok bantuin kamu, Tante bisa ikut dengan permainanmu Agung ”, tambahnya sembari mendekat kerahku.

Belum sempat aku menjawab Tante siwi sudah menyambung perkataanya lagi,

“ Oh iya Gung, tapi kamu tidak boleh bilang siapa-siapa ya, ini akan menjadi rahasia kita berdua saja ”.

Walaupun tante Siwi berkata seperti itu, aku tetap saja tidak dapat menjawab apa-apa , hanya mengangguk kecil walaupun aku tidak begitu mengerti apa maksudnya. Tante Siwi pergi kekamar mandi mengambil Baby Oil dan segera kembali kekamarku. Lalu dia berlutut dihadapan ku. Bantalku diangkat per-lahan-lahan , dan saking takutnya Penis-ku segera mengecil dan segera ku tutupi dengan kedua telapak tanganku.

“ Kesini dong sayan g !!! kasih Tante lihat permainanmu, Tante janji akan bakal buat kamu enak deh, ”, katanya sembari membujukku.

Tanganku dibuka dan mata Tante Siwi mulai turun kebawah kearah selangkanganku dan memperhatikan Penis-ku yang mengecil dengan teliti. Dengan per-lahan-lahan dia memegang Penis-ku dengan kedua jarinya dan menuruni kepalanya, dengan tangan yang satu lagi dia meneteskan Baby Oil itu dikelapa Penis- ku, senyumnya tidak pernah melepaskan wajahnya yang cantik.

“ Tante pakein ini supaya rada licin, kamu pasti suka deh ” katanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

Malunya setengah mati, belum ada orang yang pernah melihat Penis- ku, apa lagi memegangnya. Hatiku berdebar dengan kencang dan wajahku merah karena malu. Tapi sentuhan tangannya terasa halus dan hangat.

“ Jangan takut Agung, kamu rebahan saja ”, ujarnya membujuk ku.

Setelah sedikit tenang mendengar suaranya yang halus dan memastikan, aku mulai dapat menikmati elusan tangannya yang lembut. Tangannya sangat mahir memainkan Penis-ku, setiap sentuhannya membuat Penis-ku bergetar dengan kenikmatan dan jauh lebih enak dari sentuhan tanganku sendiri.
“ Lihat itu sudah mulai membesar kembali ”, ucap tante siwi,

Kemudian Tante Siwi melumuri Baby Oil itu keseluruh batang Penis-ku yang mulai menegang dan kedua bijinya. Kemudian Tante Siwi mulai mengocokin Penis-ku digenggamannya per-lahan-lahan sambil membuka lebar kedua pahaku dan mengusapi biji ku yang mulai panas membara.

Penis-ku terasa kencang sekali, berdiri tegak seenaknya dihadapan muka Tante Siwi yang cantik. Perlahan Tante Siwi mendekati mukanya kearah selangkangan ku, seperti sedang mempelajarinya. Terasa napasnya yang hangat berhembus dipaha dan dibijiku dengan halus. Aku hampir tidak bisa percaya, Tante Siwi yang baru saja ku khayalkan, sekarang sedang berjongkok diantara selangkanganku.

Setelah kira2 lima menit kemudian, aku tidak dapat menahan rasa geli dari godaan jari2 tangannya. Pinggulku tidak bisa berdiam tenang saja diranjang dan mulai mengikuti setiap irama kocokan tangan Tante Siwi yang licin dan berminyak. Belum pernah aku merasa seperti begitu, semua kenikmatan duniawi ini seperti berpusat tepat di-tengah2 selangkanganku. Mendadak Tante Siwi kembali berkata,
” Ini pasti kamu sudah hampir keluar, dari pada nanti kotorin ranjang Tante hisap saja yah ”. ucapnya,
Ketika itu aku masih saja belum mengerti apa yang dia maksud. Dengan tiba-tiba Tante Siwi mengeluarkan lidahnya dan menjilat kepala Penis-ku lalu menyusupinya perlahan kedalam mulutnya. Hampir saja aku melompat dari atas ranjang. Karena bingung dan kaget, aku tidak tahu harus membikin apa, kecuali menekan pantatku keras kedalam ranjang.

Tangannya segera disusupkan kebawah pinggulku dan mengangkatnya dengan perlahan dari atas ranjang. Penis-ku terangkat tinggi seperti hendak diperagakan dihadapan mukanya. Kembali lidahnya menjilat kepala Penis-ku dengan halus, sembari me-nyedot kedalam mulutnya. Bibirnya merah merekah tampak sangat seksi menutupi seluruh Penis- ku. Mulut dan lidahnya terasa sangat hangat dan basah.

Lidahnya dipermainkan dengan sangat mahir. Matanya tetap memandang mataku seperti untuk meyakinkanku. Tangannya kembali menggenggam kedua bijiku. Kepalanya tampak turun naik disepanjang Penis- ku, aku berasa geli setengah mati. Ini jauh lebih nikmat daripada memakai tangannya. Sesekali Tante Siwi juga menghisap kedua bijiku bergantian dengan gigitan-gigitan kecil.

Dengan perlahan turun kebawah menjilat lubang pantatku dan membuat lingkaran kecil dengan ujung lidahnya yang terasa sangat liar dan hangat. Aku hanya dapat berpegangan erat kebantal ku, sembari mencoba menahan rintihanku. Kudekap mukaku dengan bantal, setiap sedotan kurasa seperti yang aku hendak menjerit. Nafasku tidak dapat diatur lagi, pinggulku menegang.

Ditambah lagi kepalaku mulai pening, akibat kenikmatan yang berada tepat diantara selangkanganku. Mendadak kurasa Penis-ku seperti akan meledak. Karena rasa takut dan panik, kutarik pinggulku kebelakang. Dengan seketika, Penis-ku seperti mempunyai hidup sendiri, berdenyut dan menyemprot cairan putih yang lengket dan hangat kemuka dan kerambut Tante Siwi.

Seluruh badanku bergetar dari kenikmatan yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku tidak sanggup untuk menahan kejadian ini. Aku merasa telah berbuat sesuatu kesalahan yang sangat besar. Dengan napas yang ter-engah-engah, aku meminta maaf kepada Tante Siwi atas kejadian tersebut dan tidak berani untuk menatap wajahnya. Tetapi Tante Siwi hanya tersenyum lebar, dan berkata,

“ Tidak apa-apa kok, ini memang harus begini ”, ucapnya nampak puas,

kembali dia menjilati cairan lengket itu yang mulai meleleh dari ujung bibirnya dan kembali menjilati semua sisa cairan itu dari Penis-ku sehingga bersih.

“ Tante suka kok, rasanya sedap ”, tambahnya.

Dengan penuh pengertian Tante Siwi menerangkan bahwa cairan itu adalah air mani dan itu wajar untuk dikeluarkan sekali2. Kemudian dengan penuh kehalusan dia membersihkanku dengan handuk kecil basah dan mencium ku dengan lembut dikeningku. Setelah semuanya mulai mereda, dengan malu-malu aku bertanya,

“ Apakah perempuan juga melakukan hal seperti ini? ”,
“ Yah, kadang-kadang kita orang perempuan juga melakukan itu, tapi caranya agak berbeda ”terangya padaku,

Kemudian Tante Siwi berkata padakau, apabila aku mau, dia dapat menunjukkannya. Tentu saja aku bilang yang aku mau menyaksikannya. Jari-jari tangan Tante Siwi yang lentik dengan perlahan mulai membuka kancing bajunya, memperagakan tubuhnya yang putih. Waktu kutangnya dibuka payudaranya melejit keluar dan tampak besar membusung dibandingkan dengan perutnya yang mengecil ramping.

Kedua payudaranya bergelayutan dan bergoyang dengan indah. Dengan halus Tante Siwi memegang kedua tanganku dan meletakannya diatas payudaranya. Rasanya empuk, kejal dan halus sekali, ujungnya agak keras. Putingnya warna coklat tua dan agak besar. Tante Siwi memintaku untuk menyentuhnya. Karena belum ada pengalaman apa-apa , aku tekan saja dengan kasar.

Tante Siwi kembali tersenyum dan mengajariku untuk mengelusnya per-lahan-lahan . Putingnya agak sensitif, jadi kita harus lebih perlahan disana, katanya. Tanganku mulai meraba tubuh Tante Siwi yang putih bersih itu. Kulitnya terasa sangat halus dan panas membara dibawah telapak tanganku. Napasnya memburu setiap kusentuh bagian yang tertentu. Aku mulai mempelajari titik kenikmatan yang disukainya.

Tidak lama kemudian Tante Siwi memintaku untuk menciumi tubuhnya. Ketika aku mulai menghisap dan menjilat kedua payudaranya, putingnya terasa mengeras didalam mulutku. Napasnya semakin menderu-deru, membuat payudaranya turun naik bergoyang dengan irama. Lidahku mulai menjilati seluruh payudaranya sampai keduanya berkilat dengan air liurku Mukanya tampak gemilang dengan penuh gairah.

Bibirnya yang merah merekah digigit seperti sedang menahan sakit. Roknya yang seksi dan ketat mulai tersibak dan kedua lututnya mulai melebar perlahan. Pahanya yang putih seperti susu mulai terbuka menantang dengan gairah dihadapanku. Tante Siwi tidak berhenti mengelus-elus dan memeluki tubuhku yang masih telanjang dengan kencang. Tangannya menuntun kepalaku kebawah kearah perutnya.

Semakin kebawah ciumanku, semakin terbuka kedua pahanya, roknya tergulung keatas. Aku mulai dapat melihat pangkal paha atasnya dan terlihat sedikit bulu yang hitam halus mengintip dari celah celana dalamnya. Mataku tidak dapat melepaskan pemandangan yang sangat indah itu. Kemudian Tante Siwi berdiri tegak dihadapanku dengan perlahan.

Tante Siwi mulai membuka kancing roknya satu persatu dan membiarkan roknya terjatuh dilantai. Tante Siwi berdiri dihadapanku seperti seorang putri khayalan dengan hanya memakai celana dalamnya yang putih, kecil, tipis dan sexy. Tangannya ditaruh dipingulnya yang putih dan tampak serasi dengan kedua payudaranya diperagakannya dihadapanku.

Pantatnya yang hanya sedikit tertutup dengan celana dalam seksi itu bercuat menungging kebelakang. Tidak kusangka yang seorang wanita dapat terlihat begitu indah dan menggiurkan. Aku sangat terpesona memandang wajah dan keindahan tubuhnya yang bercahaya dan penuh gairah. Tante Siwi menerangkan yang bagian tubuh bawahnya juga harus dimainkan.

Sembari merebahkan dirinya diranjangku, Tante Siwi memintaku untuk menikmati bagiannya yang terlarang. Aku mulai meraba-raba pahanya yang putih dan celana dalamnya yang agak demak dan bernoda. Pada awalnya tanganku agak bergemetar, basah dari keringat dingin, tetapi melihat Tante Siwi sungguh-sungguh menikmati semua perbuatanku.

Matanya yang mulai sayu, diiringi napasnya semakin mengencang. Aku semakin berani dan lancang merabanya. Kadang-kadang jariku kususupkan kedalam celana dalamnya menyentuh bulunya yang lembut. Celana dalamnya semakin membasah, noda dibawah celana dalamnya semakin membesar. Pingulnya terangkat tinggi dari atas ranjang.

Kedua pahanya semakin melebar dan Penis-nya tercetak jelas dari celana dalam nya yang sangat tipis itu. Setelah beberapa lama, Tante Siwi dengan merintih memintaku untuk membuka celana dalamnya. Pinggulnya diangkat sedikit supaya aku dapat menurunkan celana dalamnya kebawah. Tante Siwi berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya.

Disitu untuk pertama kali aku dapat menyaksikan Penis- seorang wanita dari jarak yang dekat dan bukan hanya dari majalah. Bulu2 diatas Penis-nya itu tampak hitam lembut, tumbuh dengan halus dan rapi dicukur, sekitar Penis-nya telah dicukur hingga bersih membuat lekuk Penis-nya tampak dari depan. Tante Siwi membuka selangkangannya dengan lebar dan menyodorkan Vaginanya kepadaku.

Sembari bangkit duduk ditepi ranjang, Tante Siwi memintaku untuk berjongkok diantara kedua pahanya untuk memperhatikan Vagina-nya dari jarak dekat. Dengan penuh gairah kedua jarinya mengungkap bibir Penis-nya yang rada tebal dan ke-hitam-hitaman dan memperagakan kepadaku, lubang Vagina-nya yang basah dan berwarna merah muda.

Dengan nada yang ramah, Tante Siwi menggunakan jari tangannya sendiri dengan halus, menerangkan kepadaku satu persatu seluruh bagian tubuh bawahnya. Tempat2 dan cara-caranya untuk menyenangkan seorang wanita. Kemudian Tante Siwi mulai menggunakan jari tangan ku untuk di-raba-raba kan kebagian tubuh bawahnya. Rasanya sangat hangat, lengket dan basah.

Klitorisnya semakin membesar ketika aku menyentuhnya. Aroma dari Vagina-nya mulai memenuhi udara dikamarku, aromanya menyenangkan dan berbau bersih. Dari dalam lubang Vagina nya per-lahan-lahan keluar cairan lengket berwarna putih dan kental dan mulai melumuri semua permukaan lubang Vagina-nya. Mengingat apa yang dia sudah lakukan dengan air maniku, aku kembali bertanya,
“ Boleh ngga saya mencicipi air mani Tante? ” Tante Siwi hanya mengangguk kecil dan tersenyum.

Perlahan aku mulai menjilati pahanya yang putih dan sekitar lubang Vagina Tante Siwi yang merah dan lembut. Cairan nya mulai mengalir keluar dengan deras keselangkangannya. Lidahku menangkap tetesan itu dan mengikuti aliran cairan itu sampai balik keasal lubangnya. Rasanya rada asin dengan bau yang sangat khas, tidak seperti kata orang-orang, Tante Siwi cairan sangat bersih dan tidak berbau amis.

Begitu pertama aku mencicipi alat kelamin Tante Siwi, aku tahu yang aku dapat menjilatinya terus-terusan, karena aku sangat menyukai rasanya. Tante Siwi mendadak menjerit kecil ketika lidahku menyentuh klitorisnya. Aku tersentak takut karena mungkin aku telah membuatnya sakit. Tetapi Tante Siwi kembali menjelaskan bahwa itu hal biasa kalau seseorang mengerang waktu merasa enak.

Semakin lama, aku semakin berani untuk menjilati dan menghisapi semua lubang Vagina dan klitoris nya. Pinggulnya diangkat naik tinggi. Tangannya tidak berhenti memeras payudaranya sendiri, cengkramannya semakin menguat. Napasnya sudah tidak beraturan lagi. Kepalanya terbanting kekanan dan kekiri. Pinggul dan pahanya kadang-kadang mengejang kuat, berputar dengan liar.

Kepalaku terkadang tergoncang keras oleh dorongan dari kedua pahanya. Tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku erat kearah selangkangannya. Dari bibirnya yang mungil itu keluar desah dan rintihan memanggil namaku, seperti irama ditelingaku. Keringatnya mulai keluar dari setiap pori-pori tubuhnya membuat kulitnya tampak bergemilang dibawah cahaya lampu.

Matanya sudah tidak memandangku lagi, tapi tertutup rapat oleh bulu mata yang panjang dan lentik. Sembari merintih Tante Siwi memintaku untuk me-nyodok2kan lidahku kedalam lubang Vagina nya dan mempercepat iramaku. Seluruh mukaku basah tertutup oleh cairan yang bergairah itu.

Kemudian Tante Siwi memintaku untuk berbalik supaya dia juga dapat menghisap Penis-ku bersamaan. Setelah melumuri kedua payudaranya yang busung itu dengan Baby Oil, Tante Siwi menggosok-gosokkan dan menghimpit Penis-ku yang sudah keras kembali diantara payudaranya, dan menghisapinya bergantian.

Kemudian Tante Siwi memintaku untuk lebih berkonsentrasi di klitorisnya dan menyarankanku untuk memasuki jariku kelubang Vagina nya. Dengan penuh gairah aku pertama kalinya merasakan bahwa kelamin wanita itu dapat berasa begitu panas dan basah. Otot Vagina nya yang terlatih terasa berdekup memijiti jari tanganku perlahan.

Bibir dan lubang Vagina nya tampak merekah, berkilat dan semakin memerah. Klitorisnya bercahaya dan membesar seperti ingin meledak. Setelah tidak beberapa lama, Tante Siwi memintaku untuk memasuki satu jariku kedalam lubang pantatnya yang ketat. Dengan bersamaan waktu, Tante Siwi juga masuki satu jarinya pula kedalam lubang pantatku. Tangannya dipercepat mengocok Penis- ku.

Pahanya mendekap kepalaku dengan keras. Pinggulnya mengejang keras. Terasa dilidahku urat-urat sekitar dinding Vagina nya berkontraksi keras ketika dia keluar. Aku menjerit keras bersama-sama Tante Siwi sembari memeluknya dengan erat, kita berdua keluar hampir bersamaan. Kali ini Tante Siwi menghisap habis semua air maniku dan terus menghisapi Penis-ku sampai kering.

Setelah itu kita berbaring telanjang terengah mengambil napas. Badannya yang berkeringat dan melemah, terasa sangat hangat memeluki tubuh ku dari belakang, tangannya tetap menghangati dan mengenggam Penis-ku yang mengecil. Aroma dari yang baru saja kita lakukan masih tetap memenuhi udara kamarku. Wajahnya tampak gemilang bercahaya menunjukan kepuasan.

Senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang terlihat lelah. Lalu kita jatuh tertidur berduaan dengan angin yang sejuk meniup dari jendela yang terbuka. Setelah bangun tidur, kita mandi bersama. Waktu berpakaian Tante Siwi menciumku dibibir dengan lembut dan berjanji yang nanti malam dia akan mengajari bagaimana caranya bila kejantananku dimasuki kedalam Vaginanya.

Sejak hari itu, selama satu minggu penuh, setiap malam aku tidur dikamar tamu bersama Tante Siwi dan mendapat pelajaran yang baru setiap malam. Tetapi setelah kejadian itu, kita tidak pernah mendapat kesempatan kembali untuk melanjutkan hubungan kami. Hanya ada peristiwa sekali, waktu orangtuaku mengadakan pesta dirumah, Tante Siwi datang bersama suaminya.

Didapur, waktu tidak ada orang lain yang melihat, Tante Siwi menciumku dipipi sembari meraba Penis- ku, tersenyum dan berbisik,

“ Jangan lupa dengan rahasia kita ya Gung ”.

Singkat cerita setelah, 3 bulan kemudian Tante Siwi pindah ke kota lain bersama suaminya. Sampai hari ini aku tidak akan dapat melupakan satu minggu yang terbaik itu didalam sejarah hidupku. Dan aku merasa sangat beruntung untuk mendapat seseorang yang dapat mengajariku tentang Sexs dengan cara yang sangat sabar, dan memuaskan. Thanks Tante Siwi, I miss u so much.

Cerita Sex - Keluarga Yang Pengertian..

Hai namaku Siti Zubadiyah. Umurku 17 tahun. Saat ini aku sedang berada di dapur membantu ummi menyiapkan hidangan makan siang. “Kresh…k...