Saya seorang mahasiswa yang
melepas perjaka untuk pacar tercintanya. Pacar mahasiswa ini adalah cucu dari
Ibu kos yang dari mahasiswa itu. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini,
Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Perkenalkan namaku Helmi, usiaku
saat ini 23 thn, statusku adalah sebagai mahasiswa disalah satu universitas di
Bandung. Cerita sex yg akan kuceritakan ini terjadi 1 thn yg lalu. Sudah agak
lama memang sih, tp pengalaman Sex ku itu selalu terniang dipikiranku.
Pengalaman tersebut tdk akan pernah aku lupakan, karena memang itu adalah
pengalaman bercinta pertamaku dengan pacarku Yankg juga mahasiswi bernama
Andin.Awal mula hubunganku berawal dari persahabatanku dengan Andin karena ia
adalah cucu dari ibu kosku. Andin ini berasal dari Jatim, usianya lebih tua
dariku 1 thn, dan dia sekarang sedang kuliah di Bandung tapi berbeda
Universitas denganku.
Alasan Andin ikut neneknya
adalah, karena Ke 2 orang tuanya telah pisah ranjang selama 2 thn (tp belum
bercerai) dan Andin mulai tinggal bersama neneknya (ibu kosku) semenjak ia
masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya
hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya pacar seperti dia. Andin ini
berwajah cantik bertubuh sexy, dan berkulit putih mulus. Pokoknya dia ini
adalah wanita idaman para lelaki deh. Sebenarnya kos-kosan Yankg aku tinggali
ini adalh kosan kusus wanita, aku sendiri juga nggak tahu kenapa ibu kos mau
menerimaku untuk kos dirumahnya. Mungkin saja wajahku seperti anak Yankg sholeh
barang kali ya. Hahahaha.
Pada pertama kali kita berpacaran,
Andin termasuk tipe wanita Yankg susah dijamah, Jangankan untuk bercumbu,
memegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngak kebaYankg deh gimana
susahnya kalau mau minta begituan sama Andin. Padahal aku termasuk orang yg
mempunyai gairah sex Yankg lebih. Aku sering sekali melakukan onani untuk
melampiaskan nafsu sexku, hingga sekarang. Biasanya aku melakukan onani sampai
2 kali sehari. Setiap aku berfantasi dan gairah sexku datang, pasti kulakukan
kebiasaan jelekku itu. kebiasaan itu aku lakukan terkadang dikamar mandi
menggunakan sabun, sambil nonton DVD porno dan Yankg paling sering adalah
ketika sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku.
Aku merasakan nikmat setiap
orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Andin resmi jadian, baru dua minggu
kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yg panjang,
akhirnya ia mau juga kucium pipinya, dan aku selalu ingin merasakan dan
mengecup lagi sejak saat itu. Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan
pukul 9 malam, aku, Andin dan Rosa (teman kosku) masih asyik menonton TV di
ruang tamu. Sementara itu, ibu kos serta 4 anak kos yg lainnya sudah tertidur.
Kami ber 3 duduk diatas karpet yg ada di ruang tamu. Rosa duduk di depan
sementara aku dan Andin duduk agak jauh dibelakang Rosa. Kami mempunyai
kebiasaan mematikan lampu yg ada di ruang tamu itu ketika sedang menonton
televisi.
Ketika itu suasana ruangan itu
remang-remang, dan Rosa pun terlihat masih asyik menonton dan Andin yg
disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini, sedangkan
matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Rosa
tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Andin. Entah Andin
terlalu memperhatikan film hingga tangannya tdk menepis saat tanganku memeluk
tubuhnya yg padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku
bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Andin pura-pura menepiskan
tanganku agar perbuatanku tdk dilihat Rosa. Dan saat film diputar lagi,
kulingkarkan tanganku kembali.
“ I love you, honey…. ” Bisikku
di telinganya.
Andin menoleh ke arahku dan tanpa
sepengetahuan Rosa, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama
kali aku dicium seorang pacar, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba
membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Andin meremas tanganku yg saat itu
masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yg sayu sekilas menoleh ke arah
Rosa yg masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yg
hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara
Andin. Andin menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk,
hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yg agak terbuka
dari tadi, sama sekali tdk diketahui Rosa.
Mungkin ia konsen dengan film,
atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia
mengangguk seperti orang ketiduran. Ciumanku kini sedikit menggelora,
menelusuri leher Andin yg putih mulus sementara tangan kiriku
menggesek-gesekkan perlahan vagina Andin yg masih terbungkus celana dalam. Ia
mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai
basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yg mulai
basah oleh cairan vagina Andin buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika
tiba-tiba Rosa bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah
sedang konsen nonton juga,
“ Aku ngantuk. Tidur duluan ya…..
nih remote-nya! ” ujar Rosa sambil menyerahkan remote TV pada Andin.
Rosa kemudian masuk ke kamarnya
dan mengunci pintu dari dalam. Aku yg tadi agak gugup, bersorak girang ketika
Rosa hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setdknya mengetahui perbuatanku
dengan Andin. Bisa mati aku. Andin yg sejak tadi diam (mungkin karena gugup
juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka
saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.
“ Kita jangan disini Say, nanti
ketahuan…. ” Bisiknya diantara ciuman yg menggelora.
Segera kubimbing tangan Andin
bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Andin, kuajak dia ke kamar
sebelah yg kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yg akan masuk ke kamar
ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang
lain yg telah tertidur tdk mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami
membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan. Setelah
kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Andin yg telah duduk di
tepi ranjang.
“ Aku cinta kamu, Andin….. ”
ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.
Mata Andin menatapku lekat.
Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Andin pun membalas membuat lidah kami
saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yg kian
menggelora. Desahan bibirnya yg tipis makin mengundang birahi dan nafsuku.
Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya
mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya
yg padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak
ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk
melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian Ke 2 payudaranya yg telah
mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun. Lalu kubelai Ke 2 putingnya,
dan Andin pun tersenyum manja,
“ Ayo Yank, lakukanlah…. ”
Ujarnya.
Tak kusia-siakan kesempatan ini,
dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Andin membantu
tanganku melepaskan kemeja yg masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya
basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yg ada
ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya,
dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Andin menggelinjang menahan
nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya
sendiri. Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar
kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami
masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Andin,
apalagi ketika kulihat vaginanya yg terselip diantara Ke 2 selangkangannya yg
putih mulus.
“ Wah.. punyamu oke Andin, Ok’s
banget… ” ujarku terpana,
Begitu mulus memang,ditambah
dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“ Titit kamu juga besar dan bertenaga.
Aku suka Yank…. ” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yg sudah
tegak dari tadi,
“ Come on Honey…. ” Pintanya
menggoda,
Aku tahu Andin sudah begitu
terangsang maka kemudian kusuruh Andin berbaring di atas kasur. Dan aku
baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi
69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yg ada
diantara Ke 2 selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yg sudah basah,
kujilat klitorisnya sementara mulut Andin sibuk mengocok-ngocok kemaluanku.
Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya
punyamu Andin, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Andin, hingga sekitar
vaginanya makin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya.
Ke 2 jari tanganku aku coba
masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Andin mendesah pelan ketika
jariku kutekan keluar masuk,
“ Ahh… nikmat Yanknn…ahhhh… ”
erangnya.
Kugesek-gesekkan Ke 2 jariku
diantara bibir klitorisnya dan Andin makin menahan nikmat. Selang 5 menit
kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Andin sedikit kecewa ketika
aku menghentikan permainan jariku.
“ Jangan sedih Say, aku masih
punya permainan yg menarik, okay? ”
“ Oke. Sekarang aku yg mengatur
permainan ya? ” ujarnya.
Aku mengangguk.Jujur saja, aku
lebih suka kalau pacar yg agresif.Andin pun bangkit, dan sementara tubuhku
masih terbaring di atas kasur.
“ Aku di atas, kamu dibawah,
okay? Tp kamu jangan nusuk dulu ya Say? ”
Tanpa menunggu jawabanku tubuh
Andin menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yg telah berdiri
tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Andin merasa bahagia saat seluruh penisku
menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yg paling
dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar,
bergerak mundur maju membuat penisku yg tertanam bergerak bebas menikmati
Vaginanya.
Andin mendesah setiap kali
pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yg telah terbenam di dalam
surga.Tanganku meremas Ke 2 payudara Andin yg tadi terus menggelayut manja.
Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yg terselip diantara
kehangatan malam yg kami rasakan saat ini. Kubiarkan Andin terus menikmati
permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku
dipinggangnya dan kuangkat badanku yg terbaring sejak tadi kemudian lidah kami
pun beradu kembali.
“ Andainya kita terus bersama
seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Andin ” bisikku pelan,
“ Aku juga, dan ku berharap kita
selalu bersama selamanya.. ”
15 menit berlalu, kulihat gesekan
pinggang Andin mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yg
mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Andin
tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk
vaginanya,
“ Ahh terusss
Yanknnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” hanya kalimat itu yg keluar dari
mulut Andin, dan aku pun makin menggencarkan seranganku,
Ingin kulibas habis semua yg ada
dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yg sedang kami
lakukan. Kutarik tubuh Andin tanpa melepaskan penisku yg sedang berlabuh dalam
vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil
berdiri.
“ Kamu punya banyak style ya say?
” katanya menggoda.
“ Iya dong, demi kepuasan kamu
juga ” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan penisku kembali.
“ Ahh teruss…terusss…… ” desah
Andin ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.
Kupeluk tubuh Andin erat
sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali
membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh
kami. Lehernya yg mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup
kencang.
“ Yank, keteteran nih, mau
klimaks. Jangan curang dong…. ”
“ Oke, tahan dulu Andin ” dan
kucabut batang penisku yg telah basah sejak tadi.
Kusuruh Andin nungging di
ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yg telah siap masuk kembali. Dan
kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yg
nikmat.
“ Ah…tekan
Yank…enaaaakkkkk…terusssss Yanknn…. ” Erangnya manja setiap kali penisku
menari-nari di dalam vaginanya.
Tanganku memegang pinggangnya
agar gerakanku teratur dan penisku tdk terlepas,
“ Ohh…nikmat sekali
Yank….teruss….terusss…… ” desahnya.
Betapa nikmatnya saat-saat
seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan
kenikmatan yg teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.
“ Yank….aku mo keluar nih…..udah
ngga tahan….ahhh….ahhhh…. ” ujar Andin tiba-tiba.
“ Tahan Cin, aku juga hampir
sampai…. ” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut
berderit cepat.
Dan kurasakan otot-otot penisku
mengejang keras dan cairan pejuhku berkumpul dalam satu titik.
“ Aku keluar sekarang Cin…. ”
ujarku,
Kemudian penisku kucabut dari
lubang vaginanya dan Andin pun seketika membalikkan badan dan menjulurkan
lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan dan saat kurasakan aku
tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara Ke 2 belah payudaranya dan Ke 2
tangan Andin pun menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku
dan….
“ croot… croot… croottt…”
jatuhlah pejuhku disekitar payudara dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei.
Andin menjilati penisku membersihkan sisa-sisa pejuhku yg masih ada.
“ Kamu ternyata kuat juga Say,
aku hampir tak berdaya dihadapanmu ” kubelai rambut Andin yg sudak acak-acakan
tak karuan.
“ Aku juga ngga nygka kamu
sehebat ini Yank…. ”desahnya manja .
Waktu sudah menunjukkan setengah
satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai
pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yg sudah berantakan. Dan tak
lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah
setelah kami bercinta tadi. Begitulah kisahku dengan Andin, setiap hari kami
selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami
melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kosku, atau bahkan
dikamar mandi sembari mandi bersama disaat rumah kos kosong.
Singkat cerita pada suatu hari
Andin harus pindah ke luar kota ikut Ke 2 orang tuanya yg telah berbaikan lagi.
Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa
kali kususul ke tempatnya yg baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel
tempat kami menginap. Tgl 2 maret 2015 tiba-tiba kuterima surat dari Andin yg
mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya dan
aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sangat mencintai dia. Sekarang aku
hanya bisa berfantasi bila rindu dengan Andin dengan cara onani bila aku
teringat masa-masa kami sebelum Andin menikah.
No comments:
Post a Comment