Namaqu Erina yg lebih akrab dipanggil Nana saja. Aqu seorang
istri yg sudah menjalani hampir 5 tahun hidup berumah tangga. Kita pasangan
campuran yg cukup harmonis. Suamiku keturunan china sedangkan aqu berdarah
jawa. Tetapi sayg sampai sekarang kita belom juga dikarunia keturunan.
Beruntung Kakang John, sebutan saygku pada suami, adalah
suami yg sangat perhatian dan begitu mencintaiku. Ia merelakan diriku untuk
tetap bekerja disebuah perusahaan swasta yg ada dikotaqu padahal hasil kerja
suamiku sebagai manager disebuah perusahaan distributor ternama lebih dari
cukup bahkan melimpah untuk kita nikmati. Suamiku paham betul dgn keadaan kita
yg tanpa anak. Menganggur akan membuat aqu stress dan itu akan menjadi sumber
bencana dalem rumah tangga kita.
Selama berumah tangga suamiku termasuk lelaki yg pandai
memanjakan istri termasuk dalem urusan ranjang. Dia juga yg mengenalkan dan
sekaligus membimbingku dalem aktivitas hubungan sex yg menggairahkan. Sejak
awal menikah suamiku selalu memberiku kepuasan waktu berhubungan tubuh. Bahkan
akhir akhir ini lebih sering ia memberiku kepuasan lebih dari satu kali atau yg
popular disebut multi kepuasan pada setiap aktivitas sexual kita.
Hal itu bukan karena kemaluan suamiku yg berukuran besar dan
panjang, karena miliknya termasuk ukuran rata rata sekitar empat lima belasan
centi hanya saja kepala kemaluannya memang sedikit lebih gempal dibanding milik
lelaki lain ( kubandingkan waktu nonton video dewasa ).
Tetapi ia memang lelaki type penyayang , yg lebih senang
melayani orang yg dicintai. Ia selalu berusaha membuat aqu terpuaskan terlebih
dahulu sebelom ia menuntut untuk dipuaskan. Oleh karena kehebatannya dalem
memberi kepuasan padaqu membuat aqu menjadi istri yg kecanduan sex. Setiap hari
aqu meminta suamiku memuaskan kebutuhan seksku yg menggebu gebu. Dan ia bisa
meladeni dgn sangat baik.
Suatu kali suami mengenalkan aqu pada dunia swinger lewat
situs dewasa di internet. Apa yg di saji kan disana sungguh membuat aqu
penasaran dan ingin mencobanya. Disetubuhi satu laki-laki saja uenak nya tak
terkatakan apalagi dikeroyok dua atau tiga, wuih! Pasti lebih nikmat! Pikirku.
Rasa penasaran itu akhirnya kujadikan bahan diskusi dgn sobat
sobat perempuan sekantorku selagi istirahat. Di luar dugaanku ternyata ada
seorang sobat yg sudah berpengalaman bahkan ia menjadi participant yg sangat
aktif pada sebuah situs dewasa. Cukup banyak dukumentasi acara swingingnya yg
sudah di share kan kesana. Dua orang yg lain juga bilang kalo pernah punya
pengalaman. Cerita cerita erotis pengalaman swinging mereka sungguh menjadi
racun ganas dalem diriku.
Timbul keinginanku untuk menyoba petualangan seks seperti
mereka tetapi aqu tak punya cukup keberanian
Suamikupun secara tak langsung pernah bilang kalo ia tak
keberatan kalo suatu kali kita menco ba swinging. Kesempatanpun terbuka waktu
itu karena big boss suamiku, Mr Martin, lelaki bule yg terobsesi oleh
kecantikanku sejak pertemuan kita disebuah pesta kantor suami beberapa minggu
lalu, begitu gencar mendekati dan mengajakku berkencan. Kalo menimbang dari
segi fisik lelaki itu memang sosok ideal bagi perempuan. Tampan bertubuh tinggi
besar dan dipenuhi rambut. Pasti ia memiliki monster didalem celananya yg
sanggup memberi sensasi kenikmatan yg berbeda. Tetapi aqu tetap tak punya
keberanian.
Suatu kali suamiku mendapat tugas dinas keluar negeri dalem
rangka orientasi product yg rencana nya akan dipasarkan di Indonesia oleh
perusahaan suamiku. Tugas itu memakan waktu sampai empat bulan. Waktu yg cukup
lama bagiku ditinggal sendirian padahal kebutuhan seksku begitu menggebu gebu.
Pelampiasanku dgn melaqukan masturbasi. Hampir setiap malam getaran dildo dan
goygan nya kugunakan melumat lubang kemaluanku demi terpuaskannya dorongan
birahiku yg sangat tinggi.
Tetapi aqu tetap tak berani menyoba pelukan lelaki lain
sampai suatu kali di hari jumat malam Heny dan Winda mengajakku bergabung dgn
sobat sobatnya disebuah tempat karaoke. Pukul tujuh kedua sobatku tadi sudah
datang menjemput dgn sebuah taxi. Kebetulan keduanya memakai pakaian model
terbuka yg cukup seksi sehingga aqu merasa nyaman dgn tank top dan mini blouse
sete-ngah paha yg kukenakan. Disana sudah menunggu Verza, pacar gelap Winda,
Ridwan, pacar Heny, dan tiga sobat lelaki lain. Semuanya bersikap sangat ramah
dan menyenangkan. Kita bertiga menjadi seperti primadona yg sangat dimanjakan
oleh kelima lelaki keren itu.
Didalem ruangan tertutup itu kita merasa begitu bebas.
Bernyanyi menghisap rokok dan menegak bir sembari bercandaria. Sampai suatu
kali sesudah kita habiskan beberapa botol bir dan belasan puntung rokok, aqu
merasa ada keanehan yg tiba tiba muncul dalem diriku. Timbul rasa panas dan
dingin yg bercampur aduk menjadi satu. Rasa aneh itu semakin lama semakin kuat
bergolak sampai dahiku basah oleh keringat padahal AC diruang itu sangat
dingin.
Tiba tiba aqu merasa sangat horny dan timbul dorongan sangat
kuat untuk mengajak lelaki yg ada untuk bercinta. Aqu tak menyadari kalo
minumanku sudah dicampuri obat perangsang dalem dosis tinggi. Tetapi aqu
berusaha menahan diri sekuat tenaga agar kondisiku tak diketahui yg lain. Aqu
tak mau dianggap perempuan murahan yg bisa diperlaqukan semaunya. Aqu hanya
berdiam diri saja. Beberapa kali sempat kutangkap Verza dan Winda saling
mengedipkan mata satu dgn yg lain sambil menyeringai penuh arti.
“ Okey rekan rekan
sekarang tiba waktunya bagi kita untuk menikmati acara utama malam ini..” kata
Verza yg segera disambut riuh penuh persetujuan dari yg lain.
Aqu sama sekali tak paham maksud mereka. Aqu tetap berdiam
diri. Verza sekonyong konyong melingkarkan tangan dipundak Winda dan
menempelkan bibir pada bibirnya. Segera keduanya terlibat salig pagut da lumat
dgn ganasnya. Winda mendesah desah genit waktu tangan lelaki itu mulai
menggeraygi lekuk lekuk tubuhnya. Ternyata Heny dan Ridwanpun sudah berada pada
kondisi yg sama saling memagut penuh nafsu.
Lelaki yg ada disamping Winda kini mengulurkan tangan dan
mulai ikut mengusap usap pahanya. Tangan lelaki itu bergerak semakin keatas
menuju pangkal paha Winda. Dan Winda terdengar mendesis desis keenakan ketika
jemari lelaki itu mulai mengusap usap selakangannya. Semenatara Verza dgn buas
mengulum puting buah dada Winda yg menyembul keluar karena kaos ketat yg
dipakainya sudah ditarik lepas keatas.
Heny sudah telanjang bulat. Ia tampak sedang mengoral
kemaluan Ridwan sementara seorang lelaki asyik men cumbu kemaluannya.
Pemandangan yg semakin menyulut nafsuku. Sebuah usapan tangan dipipiku
menyadarkan aqu akan kehadiran segagang kemaluan dalem kondisi sangat ereksi
disodorkan tepat dimuka ku. Tanpa berpikir panjang kusambar benda itu lalu
kujilati dgn sangat telaten. Kadang ku keluar masukkan mulutku sambil kuhisap
hisap. Lelaki itu melenguh nikmat dan memintaqu terus melaqukan nya.
Ujung kemaluannya tiba tiba bergetar. Gagangnya menggeliat
geliat hebat. Lalu ia ejaqulasi. Maninya muncrat membasahi wajahku. Waktu aqu
hendak meraih tissue untuk membersihkannya, Verza sudah ber ada disampingku. Ia
berusaha melepaskan celana dalemku. Kemudian bersiap untuk menancapkan gagang
kemaluannya yan sudah sangat tegang itu kedalem lubang kemaluanku yg memang
sudah menunggu untuk dimasuki. Tetapi baru saja ujung kemaluannya menyentuh
lubang kemaluanqu mendadak muncul rasa jijik dalem diriku.
Terlihat sangat tak bermoral dan biadab. Kutolak tubuhnya
lalu aqu beranjak dan dgn cepat aqu menghambur keluar. Sobat sobat berteriak
teriak memanggil manggil namaqu tetapi aqu terus saja berlari. Ketika hampir
melewati loby aqu menabrak seseorang. Tubuhku terhuyung hendak rebah beruntung
sebuah tangan yg sangat kuat menahan pundakku. Aqu terhenyak setengah mati
waktu kusadari lelaki yg ada didepanku.
“ Mr Martin????” seruku tanpa sadar.
Lelaki bule itu hanya menyungging senyum. Ia bertanya apa yg
sedang kualami. Kujawab kalo aqu hampir diperkosa. Wajahnya mendadak berubah
memerah penuh kegeraman. Jika tak kucegah ia mungkin sudah berlari kedalem
ruangan yg kita pakai tadi untuk mengahajar sobat sobat Heny dan Winda.
Kemudian dgn sangat sopan ia menawarkan diri untuk mengantarkan aqu pulang. Aqu
tak mampu menolak ketulusannya.
“ Tell me how does happen, please!” tanyanya sesudah kita
berada dalem perjalanan.
Kuceritakan dari awal kejadian di ruang karaoke tadi. Ia dgn
sabar dan penuh antumurs mendengar kan. Ia raih tissue lalu ia usapkan dipipiku
yg masih belepotan dgn sisa air mani sobat Heny tadi.
“ Dasar Bajingan busukkk! Tega teganya mempermainkan
perempuan secantik dirimu, honey!” ujarnya penuh kekesalan.
“ I want to give them a lesson for their !!!” tegasnya berapi
api.
Aqu tak mengerti kenapa dadaqu menjadi membusung dijejali
sebaqul kebanggan waktu diperlaqukan seperti itu oleh Martin. Begitu sopan dan
gentle. Sepertinya aqu baru menjadi sosok perempuan sejati waktu itu. Sehingga
tanpa sungkan aqu menawarkan lelaki itu mampir waktu kita sampai. Martin
menyambut undanganku.dgn sangat bersemangat. Aqu menyuruhnya mencuci tangan di
whastafel dekat kamar tidurku. Membersihkannya dari sisa air mani yg menempel
dipipiku tadi. Semenatara itu aqu masuk kedalem kamar untuk mengganti pakaian.
Tak dinyana Martin menguntitku dari belakang. Ia mendekap dgn melingkarkan
kedua tangannya dari belakang. Aqu tak bereaksi sehingga ia semakin berani
menempelkan bibirnya pada leherku.
“ You are so pretty… and so interested….” Bisiknya lembut
ditelingaqu.
Dadaqu kembali membusung mendengar pujiannya dan dgn cepat
gairah birahiku yg belom tertuntaskan tadi menggejolak hebat. Aqu begitu
menikmati ciuman ciumannya dileher dan tengkukku. Menikmati lembutnya rabaan
tangannya pada buah dadaqu. Kubiarkan tangannya meremas remas kedua buah dadaqu
yg montok yg masih terbalut tank top. Martin begitu menikmatinya. Aqu juga
pasrah ketika lelaki bule itu memutar tubuhku sehingga kitaberhadapan muka.
Kita bertatapan sejenak saling mengagumi satu sama lainnya. Lalu ia menempelkan
bibirnya pada bibirku. Kita saling pagut saling hisap dan saling menjilat penuh
nafsu. Pakaianku satu persatu ditanggalkannya sampai aqu di bi arkan telanjang
bulat. Ia terus menatapku dan tak henti hentinya ia memuji kemolekan tubuhku
sambil melepas sendiri semua pakaiannya.
“ You have wonderfull breast !” ujarnya lalu mendekapku dan
mengajak bercumbu kembali.
Tubuhku dibaringkannya diranjang. Ia tindih tubuhku. Rambut
rambut lebat ditubuhnya terasa menggelitik kulitku yg segera menjadi merinding
keenakan. Selanjutnya mulut dan tangan Martin digunakan untuk membombardir
putting dan buahdadaqu. Aqu tak mengerti mengapa malam ini setiap hisapan mulut
dan remasan tangan Martin terasa sangat nikmat. Padahal aqu sering diperlaqukan
yg sama oleh suamiku. Apakah karena pengaruh obat perangsang tadi? Aqu tak tahu
dan enggan mencari jawabnya yg kuingini hanyalah menuntut pemuasan total dari
si lelaki bule. Martin menggeser tubuhku hingga berada ditepi ranjang. Lalu ia
ciumi kedua kakiku. Mulai dari betis lalu naik kepahaqu. Aqu tak tahan untuk
tak melenguh dan menggelinjang kecil ketika kumis dan jambangnya menyapu kulit
pahaqu.
“ Uuuuuffff….” Desahku ketika Martin mulai menjilati pangkal
pahaqu tanpa menyentuh kemaluan ku sama sekali.
Kurasakan lubang kemaluannku mulai becek dan timbul rasa
gatal birahi yg sangat hebat disekitar klitorisku. Tetapi Martin tak juga
segera mencumbunya. Ia malahan terus mempermainkan lidahnya di seki tar
selakanganku untuk sekian menit. Hal itu membuat aqu gemas juga akhirnya.
“ Oh! Martin! Please…..please lick my pussy…. Yet!” seruku
penuh permohonan.
Akhirnya Martin menurut. Dgn buas ia lumat kemaluanqu
sehingga aqu segera mencapai klimaks pertamaqu dgn perasaan yg sangat nikmat.
Martin menyodorkan kemaluannya kearahku.
“ WOW! Amazinggg sizeee…..!” seruku takjub dgn ukuran benda
itu.
Lalu kujilati dgn mesra gagang sepanjang duapuluhan centi dgn
diameter hampir dua inci itu. Ku usapkan lidahku secara merata mulai dari ujung
atas hingga kekantung zakarnya. Martin melenguh nik-mat waktu kukulum buah
pelirnya.
“ Fuck with your mouth Baby! Oh Please!” pintanya setengah
memaksa.
Mulutku terasa sesak waktu kucoba memasukkan gagang
kemaluannya. Sesudah menyesuaikan kuhisap hisap dan kukeluar masukkan benda itu
dgn mulutku. Martin terus mencercau tak keruan saking nikmatnya.
Martin menelentangkanku kembali ditepi ranjang. Ia renggangkan
kedua pahaqu sementara ia menggi-ring ujung kemaluannya tepat kearah lubang
kemaluanku. Ia usap usapkan sebentar sekedar mencari pelu masan pada sisa
lendir kepuasan yg tadi kupancarkan. Kemudian ia lesakkan dgn mantap,”
BLESHSSS!!!”.
“ Oeeeeghhhfff!” jeritku tertahan waktu berlangsungnya proses
pemasukan saking sesaknya.
Tetapi dgn cepat otot otot kemaluanqu menyesuaikan dgn
ukurannya sehingga kini Martin dgn bebas menggerakkan gagang kemaluan
monsternya keluar masuk dgn irama yg tetap. Aqu hanya bisa menjerit jerit
histeris karena munculnya rasa nikmat yg luarbiasa disekitar kemaluanku.
“ Push me! Push me harder! Baby! More…. More…. Yesssss…. Like
thattttt!!” rintihku memohon ia menekan lebih dalem lagi.
Rasa nikmat dgn cepat berkumpul dan segera berubah menjadi
ledakan kepuasan yg dahsyat ketika Martin menghujamkan kemaluan monsternya
dalem dalem. Kulingkarkan kedua kaki mengunci ping gangnya sementara kuremat
sprei sekuat tenagaqu ketika ketegangan puncak mulai menjalar dari dalem lubang
senggamaqu terus menyebar keseluruh tubuh.
“ Aaaaaaaagggggggghhhh………….!” Jeritku panjang sembari
memancarkan cairan kepuasanku dalem jumlah yg sangat banyak.
Sesudah mereda Martin menggeser tubuhku lagi. Kini aqu
mengangkang diatas sedangkan ia memasuki ku dari bawah. Kugoygkankan pinggul
maju mundur dgn sangat bernafsu sehingga kemaluannya yg terbenam dilubang
kemaluanqu terasa kuurut urut dgn kuat. Martin berulang kali mengatakan bahwa
kemaluanqu terasa sangat nikmat dan ia minta lebih dan lebih lagi. Goygan pinggulku
semakin tak teratur karena desakan gairah yg sangat kuat sesudah Martin tak
membiarkan buahdadaqu mengang gur. Mulut dan tangannya begitu aktif
menstimulasi. Akhirnya aqu harus melolong penuh kepuasan lagi waktu kualami
klimaks yg ketiga kalinya. Aqu terkulai lemas diatas tubuhnya sementara ia
masih bersemangat menyetubuhiku. Kutawarkan piliha yg lebih menantang. Martin
setuju.
Kusurukkan muka diselakangnnya sambil mengoral gagang
kemaluannya yg kugenggam erat. Kuhisap hisap dan kukocok kocok dgn sangat liar
sampai gagang itu menggeliat geliat sembari memuntahkan cairan kental keputihan
dalem jumlah yg sangat banyak sesuai dgn wadahnya yg sangat besar, yg menerpa
wajah dan dada ku. Sesudah mereda kembali kukulum dan kujilati ujung
kemaluannya.
Malam itu kita mengulangi bercinta hingga hampir fajar. Lebih
dari sepuluh kali aqu mencapai klimaks yg sangat nikmat. Jam empat pagi Martin
berpamitan dan kuantar hingga mobilnya menghilang dalem kegelapan pagi buta
itu…………..
Keesokan harinya aqu merasa sangat kecapaian karena permainan
cinta dgn Martin sepanjang malam sehingga aqu malas turun dari ranjang sampai
hari cukup siang. Ponselku berbunyi. Dari suamiku ternyata.
“ Hei, Sayg! Lagi ngapaian nih?” sapanya.
“ Masih tiduran, Ko…. capai banget tubuhku”
“ kenapa? Abis marathon? “
“ E…. nggak sih…. Kakang mau denger ceritaqu enggak? Tapi
jangan marah ya…”
“ ya…ya aqu siap denger nih!”
Lalu dgn polos aqu ceritakan semua kejadian kemarin. Deg
degan juga aqu menunggu reaksinya. Jangan jangan ia menjadi marah. Tapi yg
terjadi malah sebaliknya. Diujung sana kudengar ia tertawa renyah.
“ ceritamu merangsang banget Say……jadi pingin em el nih!
Ha….ha….ha…”
“ Udah….udah aqu mau mandi dulu, Ko”
“ Kamu harus ceritakan semuanya lho, Na kalu aqu pulang
nanti!”
“ Ya…ya…”
Dan terdengar suara kecupan bibir dari seberang sana sebelom
hubungan diputuskan. Aqu segera bangkit menuju kamar mandi. Baru saja aqu
selesai mandi kudengar ponselku menyalak lagi. Pasti dari suamiku lagi,
pikirku. Ternyata bukan.halamandewasa.com Dari Mr Martin. Huah! Mau ngapaian
menelponku? Apa lelaki itu belom juga puas sudah mengerjaiku semalam malaman?.
Martin berbasa basi sejenak dan tak lupa menyanjung nyanjung kecaantikanku
sebelom akhirnya ia mengutarakan maksud sebenarnya.
“ I had told to my lovely wife about our intimate moment last
night… you know…. My wife looked very attentived and she said that she wish to
meet you…. Whould you like take a dinner with us tonight, Dear?”
“ Where? When?”
“ my house at abaout seven oclock…. I will pick up you…. Okey
sweet heart?”
“ Ya I will waiting” jawabku setuju.
Ah! What’s going on? Istrinya ingin berkenalan dgnku? Lalu
mau apa ya? Apa….. sejuta pertanya an bertubi tubi timbul tenggelam dalem
benakku yg membuat suasana hatiku tak nyaman saja. Tepat jam tujuh malam Martin
menjemputku. Ia tampak sangat terpesona dgn penampilanku malam itu. Aqu memilih
mengenakan gaun malam ketat dgn potongan dada cukup rendah yg membuat belahan
buah dadaqu yg montok tampak menonjol.
“ You look wonderfull and very sexy Honey!” puji Martin
sembari mendekap dan mencium bibirku.
“ We will be late, dear ! I won’t your wife be long
waiting…..” protesku.
Selanjutnya kita meluncur ke kediaman Martin. Rumahnya sangat
besar dan mewah. Seorang satpam tergopoh gopoh membukakan pintu gerbang lalu
membungkukkan tubuh dgn sangat hormat. Kita melewati taman yg cukup luas
sebelom Martin meMartinir mobilnya digarasi. Disana berjejer beberapa mobil
mewah sekelas Jaguar. Lelaki itu dgn sangat gentle menggandengku masuk. Kulihat
seorang perempuan sudah menunggu di ambang pintu.Umurnya memang beberapa tahun
lebih tua dariku tetapi ia memliki bentuk tubuh yg indah dgn buah dada
berukuran sangat besar. Perempuan bule yg sangat cantik pikirku.
“ Nirina!” sapanya sangat bersahabat sambil menyodorkan
tangannya.
“ Nana!” sahutku sembari menjabat tangannya.
Kita menuju ruang makan. Sembari bersantap malam kita
memperbicangkan banyak hal. Nirina perempuan ta yg sangat nyaman diajak ngobrol
sehingga kita dgn cepat menjadi sangat akrab. Kita saling berbagi cerita dari
hal umum sampai keurusan ranjang. Dgn polos ia bilang kalo Martin sangat
mengagumi diriku. Ia juga bilang sangat menikmati cerita Martin tentang
permainan cinta kita yg sangat liar semalam.
“ Yes! Martin are right you look very pretty and enrapcure lady….”
“ Ahhh! You’ve execive talk about me…. I am only usual wife
not much!” jawabku merendah.
Selesai makan malam Martin dan Nirina mengajakku naik kekamar
mereka yg berada ditingkat dua. Nirina menarik tanganku sehingga aqu terjebak
dalem dekapannya. Perempuan itu menempelkan bibirnya dan mengajakku berciuman.
Mulanya aqu sedikit berontak karena tak terbiasa bercumbu dgn sesa ma
perempuan. Tetapi Nirina terus memaksa dan meyakinkan diriku bahwa nanti juga
aqu akan terbiasa
Akhirnya aqu hanya bisa pasrah ketika bibirnya dgn buas
melumat bibirku. Lidahnya menusuk nusuk rongga mulutku dgn sangat agresif.
Benar juga dgn cepat aqu terbiasa bahkan kini aqu mulai bisa menikmati.
Sensasinya sangat berbeda jika dilaqukan oleh lelaki. Sesama perempuan ternyata
lebih lembut dan terasa lebih pas. Tanpa sadar aqu membalas cumbuannya dgn
pagutan yg tak kalah panasnya. Sementara kita saling mencumbu, Martin melepas
satu persatu pakaian kita. Nirina menarikku dan men gajkku bergumul diranjang
empuk yg sangat besar dalem kondisi telanjang bulat.
“ You have beautifull breast and niple, honey!” pujinya
sebelom ia menyerbu buahdadaqu dgn mulut dan lidahnya.
Aqupun mengimbanginya dgn meremas remas buah dadanya yg
berukuran besar itu. Nirina mengulurkan tangannya kebawah. Jemarinya dgn lincah
menjelajahi selakanganku sehingga lubang kemaluanqu dgn cepat menjadi sangat
basah. Mendadak kurasakan sebuah kepala disurukkan diselangkanganku. Lalu
terasa adanya jilatan jilatan lidah yg menyerbu sekitar kemaluanqu. Ketika
kulirik kearah bawah ternyata Martin yg melaqukanya.
Dikeroyok oleh pasangan yg sangat ahli membuat aqu terengah
engah didera milayaran sensasi kenikmatan yg mengaliri seluruh titik saraf
ditubuhku. Dalem waktu singkat aqu hanya bisa mengejangkan tubuh sambil
menjerit penuh kepuasan ketika tiba tiba gelombang kepuasan datang menyergap!.
Aqu menggelinjang gelinjang kegelian karena Martin terus menerus menghisapi
cairan kenikmatan yg meleleh keluar dari lubang senggamaqu.
Nirina meminta kita melaqukan posisi yg saling memuaskan,
posisi 69. Aqu yg berada diatas.
“ Nana….Oh! I want your mouth! Your tonge! Please…. Fuck
me!…. yessss lick like that dear! I love itttt!” serunya berulang ulang.
Selama sekian menit kita saling membagi kenikmatan saling
menjilat dan saling melumat lubang kemaluan yg ada didepan kita masing masing.
Martin ikut ikutan menyerbuku kembali. Ia jilati seluruh bongka han pantatku
juga celah diantaranya sampai akhirnya lubang duburku. Kembali aliran
kenikmatan ribu an volt menyergapku.halamandewasa.com Aqu kembali bergairah.
Kucumbu kemaluan Nirina dgn sangat bersemangat. Suatu kali Nirina menyodorkan
sebuah dildo yg bisa bergetar. Kugunakan benda itu untuk melumat lubang
kemaluannya sementara kuserbu kelentitnya yg sudah sangat menegang.
Kudengar Martin bertanya kepada istrinya mengenai kemaluanqu
apakah terasa enak sesuai yg dicerita kannya tadi siang?.
“ Yessssss…. Come on fuck her now! “ jawab istrinya diantara
lenguhan lenguhan nikmatnya.
Martin menghampiriku. Ia tusukkan dari arah belakang
kemaluannya yg sudah sangat tegang itu kedalem lubang kemaluanqu yg memang
sudah menanti untuk dimasuki sedangkan Nirina masih berada dibawah menjilati
kelentitku. Tak terlukiskan rasa nikmat yg kuterima dari posisi seperti itu.
Kupercepat kocokan vibrator itu keluar masuk kemaluan Nirina. Perempuan itu
berteriak teriak penuh birahi sambil mende kap erat erat pinggangku. Tubuhnya
sangat tegang. Kemudian ia melenguh sekeras kerasnya waktu men capai klimaks.
Menit berikutnya aqu yg menggelinjang gelinjang ketika
kepuasan yg kedua kemba li menyerbuku. Bersamaan dgn itu, terdengar lenguhan
lenguhan berat dari mulut Martin. Lelaki itu juga semakin mempercepat
genjotannya sampai akhirnya ia melolong penuh kemenangan ketika ia memancarkan
cairan ejaqulasinya dilubang kemaluanqu. Saking banyaknya cairan itu meleleh
turun mene tes netes dibibir Nirina.
Malam itu kita masih melaqukannya beberapa kali permainan
lagi sampai kita tak sanggup melaqu kannya lagi karena terlalu lelah…….
No comments:
Post a Comment