Aku yang bekerja sebagai karyawan yang disuruh oleh atasan
untuk memperbaiki antena atau parabola di setiap rumah, disini aku berperan
sebagai teknisi di sebuah perusahaan yang biasanya memasang atau menservice
pelanggan yang memakai produk kami, aku bekerja sudah lama dan sudah mengerti
seluk beluk akan masalah setting menyeting sampai ada pekerjaan yang besar aku
di percaya sebagai mentor atau pelaksananya, oya sampai aku lupa untuk
memperkenalkan diri, namaku Azka. Di suatu hari aku mendapat perintah dari
atasan untuk memperbaiki parabola di sebuah rumah yang mana katanya rumah
tersebut pemiliknya kepala dinas di kota kami.
Aku langsung menuju kerumah tersebut yang telah diberikan
peta dengan kedua asistenku bernama rizal dan sigit, dengan segala persiapan
dan peralatan kami langsung menuju kerumah tersebut dengan mobil tempur, kami
sudah berada di depan rumahnya rumahnya yang rindang dan banyak pohon di
sekelilingnya, kami bingung untuk masuk karena rumahnya dipenuhi dengan pagar
tak lama ada seorang satpam yang menemui kami dan bertanya ada apa untuk apa??
Aku menjelaskan aku mendapat tugas dari atasan untuk
memperbaiki parabola di rumah ini, dan sesuai perintah dari si pemilik rumah,
satpam pun tak percaya dan memeberi tahu pada pihak rumah, dari situ aku
langsung bertemu dengan pemilik rumah , rupanya wanita yang keluar dari rumah
dengan masih memakai daster yang berwarna gelap kontras dengan warna kulitnya
yang putih merona aku kira umur dari wanita tersebut 27 tahun.
Aku melihat wanita tersebut memang cantik dan anggun sekali,
aku kira dia anaknya , saat aku panggil mbak dia menolak “mbak aku dari
perusahaan yang ingin memperbaiki parabola disini sesuai perintah dari bapak
dinas, benarkah bener disini rumahnya,?” “iya memang benar mas, silahkan
dikerjakan saja , soalnya bapak juga gak ada dirumah, dan jangan panggil mba
soalnya aku adalah istri dari bapak tersebut”
“maaf kan kami bu”
kemudian aku menyuruh kedua asistenku untuk segera mengecek dan bekerja, dengan
harapan aku bisa berkenalan lebih dalam dengan istri kepala dinas ini, saat
kami ngobrol ngobrol diketahui namanya Lisna dia merupakan istri ke dua dari
bapak yang mana istri pertamanya sudah meninggal dan dia menikah lagi dia
menjadi istri tiri untuk anak anaknya yang seusianya hampir sama dengannya
karena aku lihat foto dindingnya sungguh sangat sama umurnya dari wajahnya,
Sedangakan assistenku memasang dan mengganti parabola aku
menjelaskan untuk produk produk kami yang kami tawarkan dari siaran langsugn
atau cara perawatan parabola itu sendiri, memang itu alasanku untuk bisa
berlamaan dengan ibu lisna karena aku lihat saat bu lisna memakai daster
terlihat payudaranya yang memuncuk dan besar ukurannya, aku terus membayangkan
ukuran dan bagaimana bentuk payudaranya bu lisna kalau tanpa menggunakan BH.
Dengan posisi mba lisna yang duduk di depanku sambil aku
jelaskan tentang produk kami kulihat wajah bu lisna sangat respect dan
antusias, saat aku keluarkan sebuah leaflet atau brosur bu lisna aku tunjukan
hal hal yang baru dari produk kami, tubuh bu lisna mendekat sehingga membuat
krah dasternya itu otomastis kebuka tak sengaja aku melihatnya membuat aku
begetak dengan cepat jantungku.
Dan memang itu tidak disadari oleh bu lisna aku malah mencuri
curi pandang agar bisa melihat toketnya yang di bungkus oleh BH tau sendiri
jika melihat situasi seperti itu membuat penisku langsung berdiri aku masih
menjelaskan secara detail akan produk entah itu disengaja atau tidak oleh bu
lisna yang penting aku bisa menikmati pemandangan di pagi ini dengan wanita secantik
ini, “mas ma situ tehnya diminum dulu keburu dingin nanti” sambil tersenyum
menggoda gitu dia berkata.
Aku segera untuk meminum tehnya dan aku gak mau ambil pusing
soalnya pemandangan itu membuat pikiranku jadi kacau , dari pada aku mulai
berniatan buruk aku ijin untuk mengawasi asisternku yang sedang bekerja tak
terasa saat memasang parabola hampir sore dan hampir selesai juga
pemasangannya, ku lihat saat menoleh ke belakang bu lisna sedang mengambil
handuk dan bersiap siap untuk mandi, pikiran yang kotor langsung datang lagi,
aku tak kuasa untuk menahan body dari bu lisna yang sedang berjalan menuju ke
kamar mandi.
Aku yang membayangkan bagaimana bentuk toket dan putting bu
lisna saat dia telanjang apalagi bentuk memeknya yang mungkin juga di penuhi
oleh bulu bulu halus, aku selalu menatap dan mengawasi bu lisna memasuki kamar
mandi sambil membayangkannya, saat bu lisna mengunci kamar mandinya pikiran
mulai bergerak dengan menggode assistenku untuk mengambil kursi untuk aku
tumpukan dan aku mau ngintip di celah celah jendela kamar mandi, assitenku
sudah tau maksut dan dia malah senyam senyum melihat akalku seperti ini.
Aku dulu yang memulai untuk mengintip bu lisna yang mandi
lewat lubang angin di atas pintu karena memang besar ukuran lubangnya jadi bisa
terlihat betul saat bu lisna sedang mencopot dasternya naik ke atas melewati
kepalanya sekarang ku lihat bu lisna hanya memakai celana dalam berawarna
coklat dan BH , tak lama bu lisna membuka celana dalam dan BHnya terlhat bentuk
yang kencang dari dua toketnya dan bulu tipisnya yang menutupi lubang memeknya.
Semakin jantungku berdebar melihat situasi tersebut dengan cara
mandinya juga beda , di menyabuni dirinya dengan sabun cair dulu sebelum
terkena air, kulihat tangannya yang terampil mengoles sabun di dua toketnya
tangannya berputar putar, membuat penisku berdiri melihat seperti itu dengan
posisi bu lisna sedang menggosok gosok bagian memeknya sambil bersandar aku pun
juga memegang penisku yang semakin membesar, wajah bu lisna ke sana kesini
dengan bibir yang di cokot sendiri sepertinya dia kepedesan.
Melihat aku yang memegangi penis membuat kedua asistenku
ingin juga melihat pemandangan segar ini, aku disuruh untuk bergantian
mengintip, malah rizal meminta untuk tidak mengintip dan berterus terang kalau
mau melihat “ karena di ketahui bahwa pintu kamar mandi itu tidak terkunci, dan
ada salah satu yang mendengar bahwa di dalam kamar mandi ada suara ajakan, “mas
mas dengar gak tadi suara apa” dan semakin membuat kami penasaran akan suara
tersebut, kami langsung membuka pintu kamar mandi yang mana memang tidak di
kunci, krekkk maaf kami tidak sengaja untuk kurang ajar bu, kataku berpura
pura.
Saat sudah terbuka pintunya kami bertiga memang mati kutu
melihat tubuh bu lisna yang sudah bugil dan tak bisa aku bayangkan lagi hal ini
menjadi kenyataan, bu lisna pun tak berteriak atau gimana malah melambaikan
tangannya mengode untuk menyuruh lebih mendekat, dan tak bisa menolak kami
bertiga langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Bu lisna langsung mengunci kamar mandi dan dia menyuruh untuk
kita bertiga mandi dulu karena memang keringat dan bau badan kami yang tak
enak, aku rizal dan sigit bergegas mencopot pakain dan kami bertigapun
telanjang di hadapan bu lisna , tanpa canggung kami berebutan shower untuk
bergantian mandi melihat kami seperti anak kecil yang berebutan bu lisna senyum
ketawa, kemudian dia mendatangiku yang mana memang pada penisku sudha berdiri
tegak di usap usap dan disabuni oleh mba lisna.
Aduh enak sekali ini tangan dari bu lisna mengelus ngelus
penisku secara halus, maju mundur dia sekarang berdiri di depanku dan kulihat
toketnya yang sudah menempel di dadaku tak aku sia siakan dengan aku menyentuh
toketnya dan meremasnya ini menjadi kenyataan yang tak bisa di gambarkan aku
bisa menyentuh dengan mudah tanpa perlawanan dengan wanita yang sangat cantik
ini, sambil kami berciuman , sementara rizal dan sigit juga tak ketinggalan dia
menginsiatif dengan mendekati diri ke badan bu lisna , sigit yang mendapat
bagian untuk mengelus ngelus bagian paha da selakangannya sedangkan rizal juga
menciumi bagian pantatnya membuat bu lisna mendesah desah dalam ciumanku.
Bu lisna juga membagi rata dengan cara bergantian memegang
penis diantara kami, kami pun tentunya sangat nikmat dan menegang dirasa
posisinya kurang enak untuk bu lisna dia menyudahi mandi dan mengajak kami
bertiga untuk pindah dalam kamar, saat berjalan kulihat batang penis kami
berdiri secara maksimal kulihat penis dari rizal yang panjang nya melebihi
ukuran normal pria Indonesia karena dia mempunyai keturunan arab jadinya bentuk
penisnya memang panjang dan besar, melihat situsi itu bu lisna juga mengerti
dan langsung mengangkangkan kaki rizal dan di emut oleh bu lisna setelah basah
penisnya bu lisna meminta gentian untuk memeknya di jilati oleh rizal.
Terdengar suara plok plok bunyi jilatan rizal ke dalam memek
bu lisna, sementara sigit yang sudah tak tahan langung menyodorkan penisnya ke
depan wajah bu lisna untuk segera meminta di emut , mulut bu lisna juga siap
menyambut kehadirannya , kepala bu lisna maju mundur dan memainkan lidahnya
secara berputar putar, sigit yang merasakan nikmat dahsyat melenguh mendesah
dan aku menyaksikan bahwa istri dari seorang penjabat sangat menikmati
permainan kita bertiga.
Apa mungkin dia lama tak merasakan hal seperti ini karena
kulihat dari foto mereka berdua rupanya suaminya itu sudah tua sudah berambut
putih, dan mungkin tidak bisa mengimbangi di atas ranjang, sungguh kasihan
sekali aku merasakan bu lisna yang jablay ini, padahal wajah dan body bu lisna
sangat menggoda sudah cantik bentuk toket dan memeknya juga terawat bibirnya
yang mungil dan ingin aku mengenyot kedua toketnya aku remas remas lagi dan
coba untuk aku sepong dengan gaya kasar lidahku menyedot nyedot puting bu
lisna.
Kalaupun aku kasar malah membuat bu lisna semakin erotis dan
kuluman di penis sigit semakin binal, si sigit aku lihat dia sudah tidak tahan
malah kuwalahan mendapat serangan dari bu lisna, tangan sigit menjambak halus
di rambut bu lisna dan mendorong lebih cepat untuk maju mundur sampai di rasa
si sigit sudah mencapai klimaks dengan menyemburkan sperma beberapa kali
semprotan crott crott crottt di keluarkan semua di dalam mulut bu lisna , dia
langsung menelan semuanya tanpa rasa jijik diakhiri dengan jilatan di kepala
penis sigit.
Kulihat sigit sudah lemas dan dia menyingkir dari permainan
aku langsung memegang pinggang bu lisna dan kuangkat kakinya di ranjang meliaht
memeknnya yang sudah basah dan memerah langsung aku tujukan penisku yang sudah
berdiri dan menusukkan bless tanpa halangan semuanya sudah masuk ke dalam dan
didalam pensiku sudah berdenyut, sudah tak tahan lagi aku langsung
menggoyangkan pinggulku dan maju mundur membuat mata bu lisna merem melek karena
menikmati sodokanku yang tiada tara.
Kurasakan memeknya sudah mengeluarkan lendir yang banyak dan
aku merasakan ingin mengeluarkan sperma karena goyanganku yang begitu cepat dan
keras , bu lisna pun mendesah desah dan mengerang aku mengeluarkan muntahan
sperma di dalam memek bu lisna , rizal juga tak mau ketinggalan setelah aku
mengeluarkan sperma tadi dia menggantikan langsung dan langsung menusukkan
penisnya ke dalam memek, tak terbayangkan gimana kenikamatan yang di peroleh
oleh bu lisna terlihat wajah nya sangat puas, sodokan demi sodokan rizal
menggenjot dengan seirama, karena batang penis rizal panjang membuat bu lisna
meracau panjang ,
Tangannya yang menahan dengan cara memegang dada rizal agar
jangan terlalu masuk kedalam , di genjot lagi secara perlahan dan pada akhirnya
ku lihat bu lisna sudah lemas dan sudah mencapai klimaksnya tapi rizal masih
saja menancapkan batangnya dan sampai dia keluar sperma juga sambil menindihkan
badannya di atas badan bu lisna, sungguh pengalaman service yang memuaskan kali
ini , baik sekali yang punya rumah tidak hanya menyugati beberapa makanan dan
minum taoi juga memberikan bonus kenikamatan bagi kami bertiga. Semoga lain
kali aku mendapat tugas sama seperti ini. Terimakasaih keluarga bu lisna.
No comments:
Post a Comment