Pulang dari kerja saya melihat di
ruang tamu istriku sedang ngobrol ngobrol dengan ke dua wanita yang satu kira
kira 29 tahun dan satunya 15 tahun, saya tebak dia anaknya yang ikut, saya
hanya lewat sambil melempar senyum kemudian saya masuk ke kamar meletakkan tas
dan berganti omaian, habis itu saya ikut ngobrol di ruang tamu, memastikan
siapa wanita yang datang itu, tak taunya orang yang mau menjadi asisten di
rumah kami.
Dari situlah saya dan istriku
ngobrol berdua karena anaknya itu juga ikut dengannya dan mau bekerja juga di
rumah kami, awalnya kami keberatan karena bisa menambah beban pesangon, tapi
setelah kami seomat berunding jadilah istriku untuk mengijinkan anaknya juga
ikut bekerja di rumah kami.
Alasanku sebab istriku sedang
sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan sebab pernikahan kami yang sudah 6 tahun
belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu dapat kami anggap sebagai
anak kami sendiri.
Keesokan harinya sekitar jam 5:00
sore wanita itu dan anak gadisnya sudah berada di rumahku untuk melakukan tugas
sebagai asisten, sebut saja wanita itu Kusrinah dan anak gadisnya Amel. Sebab
rajinnya kerja kedua asistenku itu, maka Amel kuijinkan untuk meneruskan
sekolah atas tanggunganku. Kulihat di wajahnya tersenyum kegirangan.
“Terima kasih Om, Amel bahagia
sekali dapat meneruskan sekolah, terima kasih Om, Bu.”
“Ya, namun kau harus rajin
belajar, dan kalau sudah pulang sekolah kau harus bantu ibumu,” kata istriku
sambil berpelukan dengan Amel, kulihat di wajah ibunya Kusrinah pun terlihat
keceriaan.
Enam bulan berlalu sejak Kusrinah
dan Amel bekerja di rumah kami, saya berbuat mesum dengan Kusrinah sewaktu
istriku pergi keluar kota untuk urusan bisnis MLM-nya. Hari itu hari Sabtu,
malamnya istriku ke Jogja dengan kereta api, sebab Sabtu kantor libur sementara
Amel sedang sekolah, saya melihat Kusrinah yang sedang berdiri di dapur
membelakangi saya yang sedang masuk dapur selesai mencuci mobil.
Saya tertegun melihat tubuh Kus
yang mengunakan baju terusan warna hijau muda agak tipis sehingga terbayanglah
tali BH dan celana dalam yang keduanya berwarna hitam menutupi bagian vitalnya.
Bokongnya yang padat dan seksi
serta betisnya yang terbungkus kulit putih dan mulus bentuknya seperti bunting
padi, membuat saya merasa tersedak seakan-akan ludahku tidak dapat tertelan
sebab membayangi tubuh Kus yang indah itu.
Tiba-tiba Kus berbalik dan kaget
melihatku yang baru saja membayanginya.
“Eh.. Om, ngagetin saya aja.”
“Eh.. Kus boleh saya duduk, saya
mau tau kenapa kau cerai, kau mau menceritakannya ke saya.”
“Eng.. gimana yach.. saya malu
Om, namun bolehlah.”
Akhirnya saya duduk di meja makan
sementara Kus menceritakan sejarah hidupnya sambil terus bekerja mempersiapkan
makan siang untukku. Akhirnya saya baru tahu kalau Kus itu menikah di usia 15
tahun dan setahun kemudian ia melahirkan Amel dan ia bercerai 2 tahun yang lalu
sebab suaminya yang suka mabuk, judi, main perempuan dan suka memukulinya dan
pernah hampir membunuhnya dimana di punggung Kus ada bekas tusukan pisau.
Saya tertegun mendengar ceritanya
sementara Kus seakan mau menangis membayangi jalan hidupnya kulihat itu di
matanya sewaktu ia bercerita. Sebab rasa kasihanku kurangkul tubuh Kus .
“Sudah, Kus .. jangan nangis..
sekarang kau sudah dapat hidup tenangan di sini bersama anakmu, luoman masa
lalumu yah.. saya minta maaf kalau membuat kau harus mengingat lagi.”
“Iya.. Om.. saya dan Amel..
berterima kasih sekali.. Om dan Ibu baik.. pada kami.”
“Ya.. sudah.. sudah.. jangan
nangis terus.. nanti Amel pulang.. kau malu deh.. kalau lagi nangis.”
Kus menangis dalam rangkulanku,
air matanya membasahi kausku namun tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang lain
sebab kedua toketnya menyentuh dada saya yang membuat gejolak nafsuku
meningkat. Tanpa sengaja bibir mungilnya kucium lembut dengan bibirku yang
membuat dirinya gelagapan.
“Aaahh.. Om!”
Namun kemudian ia membalas
kecupanku dengan lembut sekali diikuti lidahnya memainkan lidahku yang membuat
saya makin berani.
“Om.. sshh..”
“Kenapa.. Kus ..?”
“Tidak.. Om.. aahh.. tidak
apa-apa.”
Kuangkat roknya dan saya meraba
bokongnya yang padat lalu kutarik ke bawah celana dalam warna hitam miliknya
sampai dengkul, pahanya kuraba dengan lembut sampai memeknya tersentuh. Kus
mulai bergelinjang, ia membalas dengan agresif leher dan pipiku diciuminya.
Kumainkan jariku pada memeknya, kutusuk memeknya dengan jari tengah dan
telunjukku hingga agak basah.
“Aahh.. Om, enak sekali deh..”
“Kus .. kalau kita lanjutkan di
kamar yuk!”
“Saya sih mau aja Om, namun kalau
nanti Ibu tahu gimana?”
“Ah, ibu khan lagi ke Jogja, lagi
pulangnya kan hari Selasa.”
Kugiring Kusrinah ke kamarku,
sampai di kamar kututup pintu dan langsung kusuruh Kus untukmenanggalkan
omaiannya. Kus langsung mekus uti keinginanku, seluruh omaiannya ditanggalkan
hingga ia bugil.
Yang agak mengagetkanku sebab
keindahan tubuh Kus . Kus dengan tinggi sekitar 167 cm memiliki toket yang
kencang dan montok dibungkus kulit yang putih bersih, pinggulKus agak kurus
namun bokongnya yang agak besar dan padat dan memeknya yang ditutupi bulu halus
agak lebat membuat saya seakan tidak dapat menelan ludahku. Kalau saya beri
nilai tubuh Kus nilainya 9.9, hampir sempurna.
“Om, baju Om juga dilepas dong,
jangan bengong melihat tubuh Kus .”
“Kus , tubuhmu indah sekali,
lebih indah dari tubuhnya Ibu.”
“Ah, masa sih Om?”
“Iya Kus , tahu gitu kau saja
yang jadi Ibu deh.”
“Ah Om dapat aja nih, namun kalau
Kus jadi Ibu, Kus mau kok jadi ibu ke dua.”
Saya langsung menanggalkan
omaianku dan batang kemaluanku langsung menegang keras dan panjang.Kuhampiri
Kus langsung kucium bibirnya, dipeluknya diriku, tangan mungil Kus meraba-raba
batang kemaluanku lalu dikocoknya, liang memeknya kusentuh dan kutusuk dengan
jariku, kami bergelinjang bersamaan.
Kami menjatuhkan diri kami
bersamaan ke tempat tidur. “Kus , kau mau nggak hisap kontol saya, saya jilatin
memekmu.” Kus hanya mengangguk lalu kami ambil posisiseperti angka 69.
Batang kemaluanku sudah digenggam
oleh tangannya lalu dijilat, dikulum dan disedot sambil sesekali dikocoknya.
Liang memeknya sudah kujilati dengan lembutnya, memeknya mengeluarkan bau harum
yang wangi, sementara rasanya agak manis terlebih ketika bijiklitorisnya
terjilat.
Hampir 10 menit lamanya ketika
keluar cairan putih kental membasahi liang memek itu dan langsung kutelan
habis.
“Aaakkhh.. aakkhh..” rintih Kus
kelojotan. Namun lima menit kemudian giliranku yang kelojotan sebab keluarlah
cairan dari batang kemaluanku membasahi muka Kus namun dengan sigap ia langsung
menelannya hingga habis lalu “helm” dan batangku dibersihkan denganlidahnya.
Sesudah itu, saya merubah posisi,
saya berbaring sedangkan Kus kusuruh naik dan jongkokdi selangkanganku. Lalu
tangannya menggapai batang kemaluanku diarahkannya ke liang memeknya. Namun
sebab liang memek Kus yang sudah lama tidak dimasukan sesuatu jadi agak sempit
sehingga saya bantu dengan beberapa kali sodokkan, baru memek itu tertembus batang
kemaluanku.
“Blleess.. jlebb.. jlebb..”
Kulihat Kus agak menahan nafas
sebab batangku yang besar dan panjang sudah menembus memeknya.
“Heekkh.. heekkhh.. punya Om gede
banget sih Om, namun Kus suka deh rasanya sodokannya sampai perut Kus .”
Tubuh Kus dinaik-turunkan dan
sesekali berputar, sewaktu berputar saya merasakan kenikmatan yang luar biasa.
“Kus , memekmu enak sekali,
batangku kayak diperas-peras oleh memekmu, terus terang Om barukali ini
merasakannya, Kus enak sekali.”
Setengah jam kemudian, saya
merubah posisi dengan batang kemaluanku masih di dalam memek Kus , saya duduk
dan kuangkat tubuhnya lalu kubaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur dengan
kaki Kus menggantung, kutindih tubuhnya sehingga membuat sodokan batangku jadi
lebih terasa ke dalam lagi masuk memeknya.
“Aakkhh.. aakkhh, iya Om enakan
gaya gini.” Toketnya yang mancung dan puting yang agak kecoklatan sudah kucium,
kuremas dan kusedot-sedot.
15 menit kemudian kami ganti
posisi lagi, kali ini kami berposisi doggie style, liang memeknya kusodok oleh
batang kemaluanku dari belakang, Kus menungging saya berdiri. Kuhentak
batanganku masuk lebih dalam lagi ke memek Kus yang hampir 15 menit kemudian
Kus menjerit.
“Akhh.. arghh.. sshh.. sshh.. Om,
Kus keluar nih.. akhh.. sshh..”
Keluarlah cairan dari memek Kus
yang membasahi dinding memeknya dan batang kemaluanku yang masih terbenam di
dalamnya sehingga memek itu agak licin, tenamun tetap kusodok lebih keras lagi
hingga 10 menit kemudian saya pun berasa ingin menembakkan cairan dari
kemaluanku.
“Kus .. saya juga mau keluar nih,
saya nggak tahan nich..”
” Om.. tolong keluarin di dalam
saja yach.. saya mau cobain kehangatan cairan Om, dan saya kan siap jadi ibu ke
dua.”
“Crroott.. croott.. crroott..”
Keluarlah cairanku membasahi
liang memek Kus , sebab banyaknya cairanku hingga luber dan menetes ke paha Kus
. Lalu kulepaskan batangku dari memeknya dan kami langsung terbaring lemas tak
berdaya di tempat tidurku.
Lima menit kemudian yang
sesungguhnya kami ingin istirahat, saya mendengar suara dari luar kamartidurku
kami tersentak kaget. Sesudah beromaian kusuruh Kus keluar kamarku yang rupanya
Amel ada di ruang makan, ia mencari-cari ibunya sesudah pulang dari sekolah.
Malam harinya sesudah Amel
tertidur, Kus kembali masuk kamarku untuk bermain lagi denganku.Keesokan
harinya, sesudah saya terbangun kira-kira jam 8:00, saya keluar kamar, saya
mencariKus , namun yang saya temukan hanya Amel yang sedang menonton TV.
Rupanya saya baru ingat kalau
setiap Minggu pagi Kus pergi berbelanja ke pasar. Sesudah mandi kutemani Amel
yang lagi duduk di karpet sambil nonton TV, sedangkan saya duduk di sofa.
“Amel.. gimana sekolah kamu..?”
“Baik.. Om, bulan depan mau
ulangan umum.”
“Mmm, ya sudah kau belajar yang
rajin yah, biar Ibu kau bangga.”
“Om, boleh Amel tanya?”
“Iya, kenapa Amel..?”
“Kemarin ketika Amel pulang
sekolah, Amel kan cari ibu Amel, pas buka kamar Om, Amel melihat Om dan ibu
Amel lagi telanjang terus Amel lihat kalau Ibu Amel ditusuk dari belakang oleh
Om, ada sesuatu punya Om yang masuk ke badan ibu Amel, maaf yach Om, Amel
lancang. Mama Kus lagi diapain sih sama Om?”
“Hah, jadi kau sempat melihat
ibumu telanjang.”
“Iya Om, namun kok Mama Kus
kayaknya keenakan ya. Amel jadi kepingin dech Om kayak ibu Amel.”
“Kau serius Mell, kau mau?”
“Iya Om.”
Kulihat Amel tersipu malu
menjawab pertanyaan dariku, sementara rok Amel tersingkap sewaktududuknya
bergeser sehingga pahanya yang putih mulus terlihat oleh mata saya yang
membuatku langsung terangsang. Kusuruh Amel duduk dipangkuanku. “Mel, sini kau
duduk di pangkuan Om.”
Ketika ia berdiri menujuku, saya
membuka resleting celana saya dan kuturunkan celana dalamku lalu saya keluarkan
batang kemaluanku yang sudah menegang, sebelum Amel duduk di pangkuanku, celana
dalamnya yang putih kuturunkan sehingga memek mungil putih bersih milikgadis 13
tahun ini ada di hadapanku, menyerbakan aroma wangi dari memeknya yang ditutupi
bulu-bulu halus dan langsung kujilat dengan lembutnya. Amel memegang kepala
saya dan tubuhnya menggeliat.
“Aahh.. sshh.. enak.. Om.. enak..
sekali.”
Memek Amel yang masih muda itu
terus kujilati sebab rasanya manis-manis asin. Amel punmakin menggelinjang,
kira-kira 15 menit kemudian Amel mulai kejang-kejang dan basahlah memek itu
oleh cairan putih kental yang mengalir dari dalamnya, cairan itu kutelan habis.
“Arghh.. arghh.. Om.. ada yang
keluar nih dari tempat pipis Amel.. eugh.. eugh..”
Tubuh Amel langsung lemas tak
berdaya, cepat-cepat kupangku. Batang kemaluanku yang mengeras kutempelkan pada
memeknya yang basah. Tubuhnya kuarahkan menghadapku, kemeja yang dikenakan Amel
kulepas sehingga ia hanya mengenakan baju dalam yang tipis, toket Amel yang
baru tumbuh terbayang di balik baju dalamnya
Segera kulepaskan sehingga di
muka saya terpampangtoket yang baru mekar ditutupi kulit yang putih bersih
dengan dihiasi puting agak kemerahan, langsung kulahap dengan mulutku, kujilat,
kugigit dan kuhisap membuat toket itu makin mekar dan putingnya mengeras.
Sementara Amel masih tertidur
lemas, batang kemaluanku yang sudahmenempel di memek Amel yang masih sempit kusodok-sodokkan
agar masuk, sebab memek itu masih sempit. kumasukkan dua jariku untuk membuka
memek itu, kuputar kedua jariku sehingga memek itu agak melebar dan basah.
Sesudah itu kucoba lagi dengan
batang kemaluanku, kusodok masuk batanganku ke memek Amel yang memang masih
sempit juga walau sudah dibantu dengan jariku. Akhirnya sesudah 20 kali
kutekan, masuklah helm batanganku ke memek Amel. Amel mulai tersadar ketika
batanganku menyodokmemeknya, ia pun menjerit kesakitan.
“Aawww.. aawww.. sshh.. sshh..
aawww.. sakit.. Om.. tempat pipis Amel.. sakit awww.. aawww..”
“Sabar sayang nanti juga enak..
sayang.. tahan ya.. sakitnya.. sebentar lagi..”
Kupeluk tubuh Amel dan
menenangkannya dari rasa sakit pada memeknya yang robek oleh batang kemaluan
milikku yang memang super besar.
Sodokkanku pada memek Amel
kupelankan untuk mencegah rasa sakitnya dan 10 menit kemudian Amel merasakan
kenikmatan.
“Ahh.. ahh.. arghh.. arghh.. Om..
sekarang tidak sakit lagi.. sekarang jadi enak.. aahh.. aahh..”
Hampir setengah jam kemudian
tiba-tiba Amel mengeluarkan cairan dari dalam memeknya berikut tetesan darah
dan langsung tubuh Amel lemas lagi dan pingsan. saya menyadari bahwa saya sudah
membobol keperawanan Amel.
“Arrgghh.. Om.. Amel..
lemmaass..”
Saya agak kaget juga melihat keadaan
Amel yang secara tidak sengaja kubobol keperawanannya namun sebab sudah
tanggung terus kugenjot batanganku ke memek Amel yang sudah berdarah dan 10
menit kemudian keluarlah cairan dari dalam kemaluanku dengan derasnya memasuki
liang memek Amel hingga meluber ke pahaku.
“Crroot.. crroott..”
“Ssshh.. sshh.. aahh..
nikmatnya.. memek.. gadis ini..”
Langsung kucabut batang
kemaluanku dari memek Amel dan kubaringkan Amel yang pingsan di Sofa. Sisa
cairan yang masih melekat di memek Amel kulap dengan bajuku hingga bersih,
sesudah itu kurapihkan baju Amel dan kubiarkan Amel yang masih pingsan tidur di
Sofa, saya lalu membersihkan badanku sendiri.
Sepuluh menit kemudian Kus syifa,
datang dari pasar sedangkan saya sudah memakai baju lagi. Sejaksaat itu saya
bermain dengan istriku kalau ia di rumah, dengan Kus kalau istriku pergi dan
Amel sekolah, dengan Amel kalau istriku dan Kus pergi.
No comments:
Post a Comment