Kembali aku akan bercerita tentang pengalaman bejatku,
meniduri istri orang. Yah yg namanya nafsu mau gimana lagi, kadang nafsu bikin
gelap mata. Ini cerita sex terbruku dimana aku bermain gila dgn teman
sekantorku yg bernotabene bersuami dan beranak dua. Tyas namanya Resepsionis
ditempatku bekerja.
Perusahaan kami bergerak di bidang percetakan kertas / Offset
digital printing melayani jg eksport maupun Import, ouuw iya aku bagian
desainer. -cerita sex terbaru- Kita berdua memang menjabat sebagai staff
kantor. Sebenarnya dikantorku banyak jg pegawai wanita dan rata – rata mereka
semua sdh berkeluarga, banyak jg yg deket sama aku selain si Tyas ini. Aku jg
dekat dgn 2 marketingku yg bernama Dewi dan Desi.
Sama seperti yg lain mereka jg memiliki suami bedanya Mbak
Dewi sampai saat ini belum diberi anak oleh yg maha kuasa. Katanya saat dia
curhat ma aku suaminya mandul, dan dia ingin setia atau mengabdi sepenuhnya
kepada suaminya. Sehingga aku dianggap anak oleh Mbak Dewi ini, tentunya aku
tak menceritakan mereka. Mungkin lain waktu aku berbagi pengalaman tentang kedua
marketingku ini kepada kalian, lanjut saja ke topik kita.
Alkisah, saat ini kantorku mengadakan seminar untuk memajukan
perusahaan atau bisa disebut dgn TQ. Kebetulan aku dan Mbak Tyas tak terpilih
pada tahap gelombang pertama, sehingga hari ini kantor sangat sepi dibagian
depan aja cuma tinggal aku dan Mbak Tyas, Bos ku memilih aku untuk
masukgelombang 2 dikarenakan kerjaan masih banyak dan tak memungkinkan untuk
aku hadir mengikuti seminar. Begitu jg Nbak Tyas dia harus tunggu kantor,
barangkali ada telepon masuk.
Pagi itu aku megawali hari seperti biasa, berjalan dulu
menuju dapur niatnya sih mau membuat kopi dan ternyata disana sdh ada Mbak Tyas
dgn kaos hitam lengan panjang dan celana kain ketat. Pemandangan seksi tubuhnya
ini mengalihkan kedua mataku. Kalau celana ketat sih tiap hari ia memakainya,
tp kalau kaos hitam ini baru pertama kali aku melihat.
“Pagi Mbak Tyas, Wuidihhh tampak Seger nih wajahnya tampaknya
lagi seneng yah dari tadi senyum – senyum mullu” Kubuka obrolan dipagi ini.
“Hay Jo, Senenglah kantor sepi gini jadi bebas mau ngapain
aja, ouw iya tarr siang makan ditempate temenku yuk, soale temenku launching
rumah makan nidh, gimana mau kan…???” Dgn senyumnya yg khas ia mengucap salam
kepadaku.
“Boleh tu, yaUdah Johan balik keruanganku yah Mbak, tarr
samperin aja kalau dah istirahat”
“Okeee Jo” Sambil mencolek bokongku.
“Ich genit” Kucolek jg toket kirinya.
Sambil kubawa kopi kedalam ruangan dan kunyalakan kedua
komputerku, dia pun jg menuju ruangannya. Memang bener – bener sepi kantor ini
lain halnya dibelakang kalau dibelakang masih banyak pekerja yg melakukan
rutinitas biasanya. Cuma bagian staff saja yg keliatan sepi cuma ada 4 orang
doang 2 lainnya diatas.
Pukul 09.00 Mbak Tyas masuk keruanganku membawakan kue dan
beberapa oleh – oleh yg katanya dari Ungaran, Tahu bakso dan Mendoan. Kamipun
berdua menyantapnya dimeja ruanganku sambil ngobrol – ngobrol. Uniknya lagi ia
membahas pengalaman bercinta kita dulu yg telah berlalu lebih dari 2 bulan.
Tampaknya ia merasa horny dgn situasi kantor yg sepi.
Sama halnya diriku aku hanya mampu menikmati keindahan
bodynya dibalik kain yg menutupinya, sangat semok memang Mbak Tyas ini walau
dah berkepala 2. Kemudian ia duduk merapat disamping kananku tampaknya ia sdh
tak mampu lagi membendung nafsunya ini. Sesekali ia mencium pipiku bahkan turun
ke leherku aku hanya tak bergerak karena aku bingung harus melakukan apa. Tangannya
terus saja mengelus elus paha dan selangkanganku. Penisku pun sdh tegang,
mengetahui hal itu dia melepaskan resleting celanaku dan seketika aku kaya
tersadar dan kuhentikan tangannya dan kubisikan ditelinganya suara lirih
“Mbak Tyas jangan disini, aku takut kalau Pak Mul dan Pak
Budi masuk keruanganku” Ucapku ragu akan situasinya Jujur aku memang takut
melakukan hal ini di ruanganku sendiri.
“Bener jg kamu Von, eeuumt kita ngentot diruangan senam aja
yuk, dah sange nich tolong puasin aku ya Johan” Pintanya memelas.
Saat itu kukecup keningnya dan bergegas kuambil kunci
duplikat ruangan senam. Memang aku dipercaya membawa kunci – kunci kantor.
Setelah aku ambil dia menyusun rencana dan oke kini aku
berjalan terlebih dahulu menuju ruang senam, aku buka pintunya dan aku
mengambil tempat disalah satu ruang ganti peserta dimana terdapat sofa empuk
panjang dan kusemproti dulu ruanganku ini. Setelah keadaan dirasa aman aku sms
dia dan aku menunggu dibawah dibelakang pintu. Tak selang beberapa lama setelah
aku sms barusan ia datang dgn sangat berhati – hati takutnya ada yg tahu saat
ia berjalan kebelakang.
“Hay dah lama menunggunya” Tangannya mengelus – elus penisku.
“Enggak kok Mbak, gimana aman… ???”
“Aman dah pokoknya, yuk sayang keburu siang, aku ingin berlama
– lama dgnmu”
Masuklah kami menuju atas dimana tempat ini hanyalah ruangan
lebar seperti auditorium untuk senam karyawan, saat itu ia terus mencumbu
bibirku dan aku terus meremas – remas kedua toketnya. Kutuntun ia menuju kamar
ganti yg ada sofanya kududukkan dia dan terus kuserang bibir dan lehernya dgn
cumbuan dari bibirku. Tampak dia malah membuka celananya kini aku liat celana
dalam pink, kukorek korek selangkangannya dan dia sangat menyukainya. Mulutku
terus melumat bibirnya kemudian aku merasa lembab pada jariku, begitu aku lihat
ternyata nonoknya sdh berlendir tanda dia sangat bergairah.
Kulepaskan celana dalamnya dan terlihat benang lendir tipis
mengikuti celdam yg aku tarik kebawah, dia sangat horny lendirnya keluar banyak
dan kental. Aku duduk jongkok dihadapnya wajah menghadap langsung ke nonoknya,
dgn nafsu kujilat selangkangannya yg membuat ia kehilangan kendali.
“Uuuhhhh Johaannnn Enak banget” ia menyukai kegiatan ini.
Kepalaku ditekannya kuat – kuat, kinin jilatanku menuju titik
rangsangannya itil dan lubang nonoknya kujilat habis yg membuat ia bergerak
menggelinjang keenakan.
”Aasshhh sayang.. Uucchhhhh” desahannya lirih saat perutnya
menegang dan dibarengi cairan orgasmenya,
“Aassshhhhh Joooo Aku klimaks nich” benar saja nonoknya
semakin deras mengalirkan lendir yg asin ini.
Kujilati sekitar nonoknya kubersihkan cairan orgamenya sofa
yg ia duduki kini telah basah terkena dampak dahsyatnya nonok Mbak Tyas.
Nonok Mbak Tyas memang terlihat item dan tembem,tp lubangnya
jg masiih seret dan saat kubuka menggunakan jari terlihat merah ketuaan daleman
nonoknya. Celanaku kini dilepas oleh Mbak Tyas dan ditodonglah wajahnya
menggunakan penisku.
“Hayy rudal kenikmatan, kali ini puasin tubuhku yaah”
Guraunya saat ia memainkan penisku.
Dibukanya mulutnya dan dia tuntun untuk masuk kedalam
mulutnya,
“UuuCChhhhh Mantab Mbak” rasanya geli bercampur hangat saat
penisku menerobos rongga mulutnya, bahkan sampai mentok menyentuh rongga
tenggorokannya.
Dikocoknya penisku melalui bibir mungilnya sesekali ia
melirik kearah wajahku, wajah yg seksi tak hanya batangku saja yg diemut buah
zakar pun tak luput dari perlakuan manja mulutnya. Geli nikmat dan hangat, aku
hanya terdiam merasakan sensasi ini, 5 menit ia mengulum penisku kini giliran
nonoknya kurogol pakai penisku ini. Kududukkan dia disofa dan ia mengangkangkan
kakinya aku berjongkok dgn dengkul sebagai tumpuanku. Kuarahkan penisku
kehadapan nonok basah Mbak Tyas, dgn hentakan dari pinggulku masuklah penisku
didalam nonoknya
“Asssshhh Jooo, Mantab Jooo, Keras Jooo… keras” dia kian
meracau saat penisku kubiarkan diam didalam nonoknya.
Ototnya mulai mengempot penisku, dgn buas ia mengulum bibirku
dan tubuhnya digoyangkan sendiri. Aku yg merasa kasihan kini kugoyangkan
pinggulku kuentot nonoknya terdengar suara
“ Plookk…plook.. plookk” saat perutku bertemu pangkal
perutnya, mungkin jg karena nonoknya yg kian banjir.
Kulihat penisku sendiri terdapat bercak lendir yg kian
mengental karena gerakan maju mundur lebih seperti gumpalan tepung basah gitu,
inilah penampakan yg terlihat di batang penisku. Aku pun bangkit agak mendoyong
dgn posisi ini penisku masuk semua kedalam nonoknya hingga aku merasa ujung
penisku menyentuh seperti daging kecil atau apalah.
“Naaahhhh gitu Joooo terusss aaassshhh enaaak, MMMMPPPHHHH”
dia terus mendesah saat genjotanku semakin keras.
Kemudian aku hentikan goyanganku karena aku merasa ada cairan
yeng menyemprot terasa hangat sekali di penisku. Kuhentikan genjotanku dan
kucabut perlahan ternyata ia orgasme lagi dan kini frekuensinya semakin banyak.
Kuraih tissue yg berada diatasku, kulap semua diarea
selangkang, tak lupa kulap jg batang penisku dgn tissue, tampaknya ia tak mau
mengakhiri ini begitu cepat, dia mengambil posisi tidur terlentang. Kuterobos
lagi nonok yg sdh tercetak lobang dari penisku,
“ZZleeebbbb” dgn gampang aku menembus lagi nonoknya.
Seperti diperah rasanya saat aku mengentot nonok Mbak Tyas,
Kedua tanganku menumpu badanku dan kulihat tajam wajah Mbak Tyas dan ia jg
melihat wajahku, pinggul terus menggenjot nonoknya.
“Johan, kamu gak nyesel kan bsersetubuh dgnku”
“Kenapa harus nyesel mbak, enak kok” Aku terus menggenjotnya.
“Asshh… aaachhh, enak banget penismu Jo”
“Nonok Mbak jg Mengempot banget, puas aku siang ini” Kita
ngentot sambil ngobrol.
“Jo, kali ini keluarkan saja sperma didalam nonokku, biar
kamu tambah puas”
“Iya mbak” berhenti ngobrol dan kucumbu lagi bibir dan
lehernya.
Sambil bercumbu aku tingkatkan frekuensi genjotanku ke
nonoknya, membuat ia kembali menggelinjang “Asshh sayang cepet.. aasshhhh…” dia
orgasme lagi dan tak kuhiraukan semua itu terlihat jg cairan nonoknya mengalir
kental putih sesekali kucolek pakai jari dan kumainkan lendir nonoknya. Kujilat
jg lendir asin itu, semakin kupercepat genjotanku semakin aku tak mampu menahan
gejolak sperma yg ingin keluar ini,
“Asshhh Mbaakkk, mmmmppphhhhh… Creeet.. creeettt” kutahan
sebentar didalam nonoknya dia pun terlihat lemas tak bergerak.
“Mantab kan Jo” Posisinya masih tertancap didalam nonok.
“Acchhh lega Mbak” Kembali kugoyangkan pelan.
“Sini cium aku”
Kucabut penisku dan mengalirlah semua cairan kita disofa ini
pun mulai basah oleh cairan senggama kita, kita mulai membersihkan diri kita
masuk kamar mandi pun bareng, kita basah – basahan berdua kulihat nonoknya Mbak
Tyas terlihat menganga akibat tembakan penisku, dalam kamar mandi pun ia terus
mengulum penisku ampe ejakulasi lagi haddeech bener – bener deh binal banget
Mbak Tyas ini.
Kami selesai berberes-beres dan tubuh kita mulai kembali
wangi, kini saatnya kembali keruanganku dan Mbak Tyas pun kembali melukakan
kewajibannya. Dgn rasa ceria, berbahagia aku dan dia kembali kedepan, dan
sebentar lagi jam istirahat. Aku jg udah janji mau temenin dia ketempat
temannya launching rumah usahanya.
Singkat cerita kami selesai makan dan kembali kerja, badanku
rasanya capek banget karena siang ini aja dah ejakulasi 2 kali akibat ulahnya
Mbak Tyas
No comments:
Post a Comment