NamAqu Husni, usia 31 tahun tapi di usia 30 Aqu telah menduda
dgn meninggalkan bocah berusia 5 tahun. Jadi pada tahun 2000 Aqu mengalami
masalah rumah tangga yg tak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau,
perceraianku dgn istriku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan
besar dalam hidupku antara lain, bocah, rumah, hubungan dgn orang tua dan
lain-lain, salah satunya adalah nasib pembantuku, Leila yg telah bekerja mengasuh
anakku selama 2 tahun.
Leila adalah sosok perempuan desa yg polos. Dua tahun
kemudian dia Aqu jemput dari bilangan Serang. Usianya pada saat baru kerja
dgnku baru 17 tahun dimana dia baru tamat SMP dan tak mampu lagi untuk
meneruskan sekolah karena kondisi keluarganya yg sangat memprihatinkan. Di usianya
yg masih muda dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja
di tempatku dia diperlAqukan dgn sangat baik dan telah kuanggap keluargAqu
sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dgn anakku.
Tetapi masalah rumah tanggAqu mempengaruhi nasib Leila yg
sangat menggatungkan hidupnya dgn keluargAqu. Malam itu disaat istriku minggat
dari rumah, dia datang kepadAqu duduk di lantai menundukkan kepalanya sembari
menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi
jauh sembari menangis dia berkata.
“Pak Leila pamit, tapi Leila bingung mau kemana Leila gag
enak dgn keadaan di rumah ini”
Kemudian Aqu berusaha menahannya untuk tak pergi malam itu.
“Leil Ibu telah pergi dan saya cerai bukan berarti saya
mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam malam gini bahaya dijalan”
“Dan kamu pikirkan dgn keluarga kamu kalau kamu tak bekerja”.
Kemudian Leila kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya.
Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti
biasanya, manyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan Aqu disibukkan dgn masalah
rumah tangga yg lagi berantakan.
Enam bulan berselang Aqu hidup di rumah sendirian dan
ditemani Leila yg membantu mengurusi rumah. Aqu stress menghadapi masalah
perceraianku tapi untungnya Leila perempuan polos itu baik sekali, apa apa yg
bisanya di siapkan oleh istriku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan,
membuatkan kopi, menyiapkan pakaian. Aqu terharu sekali dgn keadaanku dimana
disaat Aqu kehilangan seseorang, tapi Aqu mendapatkan perhatian dari seseorng
yg sebelumnya tak pernah kuduga yaitu Leila perempuan polos yg baik sekali.
Kemudian Aqu juga membalas kebaikannya dgn memenuhi segala
kebutuhannya. Aqu jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari hari
sekaligus membelikan pakaian yg pantas untuknya, tetapi Leila tetap menjaga
kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi
pun dia sekemudian duduk di belakang.
Malam itu sepulang Aqu pergi berbelanja dgn dia, hujan deras
sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan
setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut.
Dgn badan yg basah kuyup Leila menyodorkan handuk kering kepadAqu.
“Pak badannya dikeringin dulu nanti atit”.
Aqu terharu sekali dgn perhatiannya, telah lama Aqu haus akan
kasih sayang seperti itu. Aqu terima handuk tersebut sembari memandangi wajah
cantiknya yg basah. Air diwajahnya menambah kecatikan polos wajahnya apalagi
diterangi oleh lampu dapur yg kekuning kuningan, kemudian dgn handuk yg
diberikannya Aqu seka wajahnya.
“Kamu saja Leil, Aqu gag mau kamu atit, Aqu sayang sama kamu
Len”
Dia tekejut sekali dan menunduk
”Bapak apa-apaan sih? Leila kan pembantu”
“Gag Leil kamu seperti perempuan yg lain, kamu cantik
sekali”.
Kemudian kupeluk badannya yg pendek dan sintal itu. Kepalanya
tepat berada di dadAqu. Pada saat kupeluk dia mengencangkan badannya seolah
menolak, tapi melemah seolah menerima.
“Pak jangan pak.. Leila tAqut”.
Kuusap keningnya yg basah dan kukecup dahinya yg halus.
“Tapi apa Aqu salah kalau Aqu sayang sama kamu Leila?”
Badan Leila seperi lemas tanpa daya, bibirku terus merayap ke
mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yg halus dan putih. Suaranya yg
halus dan mendesah terus mengucapkan.
“Leila tAqut pak, Leila tAqut”.
Tetapi gerak badanku terus menggeliat di badannya.
“Tenang Leila Kamu aman bersama Aqu”.
Kemudian kuhinggapkan bibirku di di bibirnya yg tebal,
kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari Aqu mainkan lidahku di mulutnya. Terasa
di balik payudaranya yg montok itu detak jantungnya yg berdegup kencang.
Sembari terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah
dekat dapur dan kududukan dia di kursi. Kuberanikan tangan kanan menelusup ke
balik bajunya yg basah tersebut dan kususupkan jari jemariku ke pangkal
payudaranya yg halus sampai berputar putar di sekitar aerolanya. Suara Leila
semakin melemah.
“Pak.. Pak Husni mmhh”..
Leila berusaha melipat badannya agar Aqu sulit meraih
payudaranya, Tapi Leila tak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriku menelusup
ke dalam selangkanya mekemudiani rok panjangnya yg tersingkap ke atas dia
berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari
tengahku berhasil menyentuh celah kemaluanya yg belendir dibalik celana
dalamnya yg kumal, kini tak ada kata-kata lain yg terucap dibalik desahannya
selain.
“Pak Husni mmhh.. Pak.. Pak”.
Sekarang intensitasku berpusat di kemaluannya, kumainkan
klitorisnya dgn gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus
mengalir dari kemaluan Leila sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang,
kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahku mulai
menyusup ke liang kemaluannya Leila menahan tanganku sembari berkata.
“Pak Leila masih perawan jangan ya pak”.
Kuhormati permintaannya. Dilain pihak kugantikan peran
tanganku yg di dada dgn mulut, kubuka baju putihnya yg tinggal hanya BH kumal
yg telah kukendorkan. Kumainkan lidahku di sekitar puting dan arolanya, Leila
semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi
erangan-erangan halus.
“Aaarghh..! Arrghh”
wajahnya yg putih polos berubah menjadi merah seperti udang
rebus. Dan di tangan kiriku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di
telinganya kubisikan.
“Len Aqu sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan Aqu untuk
memberikan kebahagiaan yg belum pernah kamu rasakan sebelumnya Aqu akan
memberikannya.. Tapi Aqu tak mau memaksakan kamu, karena Aqu tak mau menyakiti
kamu”.
Mata polos Leila berbinar sembari memandang ke arah matAqu.
“Nikahi Leila ya pak, Leila mau memberikan ini untuk bapak”
sembari menuntun tangan kiriku ke arah kemaluannya.
Dari kursi Leila kugendong ke kamar dimana telah lama tempat
tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu kutanggalkan seluruh
pakaiannya sehingga yg tersisa hanya badan bogelnya yg putih. Begitu pun Aqu
menanggalkan pakaianku tanpa sehelai benang pun.
Aqu mulai permainan dari awal dgn menciumi wajahnya, kemudian
lehernya.. Kutanamkan kepercayaan kalau Aqu sayang sama dia. Sembari mengusap
keningnya kuciumi putingnya, pelan-pelan kuhisap puting susunya yg bulat dan
kemerahan. Tangan kiriku memainkan klitorisnya yg basah. Badan Leila
menggelinjang kuat sembari mendesah manja.
“Aaah Pak aahh mm aah”.
Setelah puas bergumul dgn payudaranya bibir gua terus merayap
ke bawah.. Dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yg halus. Kedua pahanya
kubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yg memerah dan berlendir,
kusapukan lendir yg membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke klitoris
dgn lidahku. Kumainkan biji klitorisnya dgn lidahku dgn gerakan memutar dan
memijat, Lani perempuan polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang
hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibirku mengigit pelan klitorisnya.
Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalAqu, sembari memekikan erangan.
“Pak! Aaacgghaahh aagghh pak, Leila kenapa nihh rasanya ada
yg mau keluar aggrrggh.. Leila telah gag kuat mau ngeluarin pak!!”
Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat
birahi disekujur badannya membuat badannya menjadi seperti berminyak. Ternyata
dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajahnya yg
berkeringat tersebut.
“Kamu bahagia Len?”
Matanya berkaca tapi mengangguk.
“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yg lebih dari ini Len”
Sembari kuarahkan kemaluanku ke liang kemaluannya, terasa
degup jantungnya bertambah keras ketika kepala kemaluanku menyentuh bibir
bagian dalam kemaluannya.
“Pak jangan!” dia bergumam
“Tenang sayang gag atit kok”.
Sedikit demi sedikit kepala kemaluanku desapkan ke liang
kemaluanya, Leila sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga
kutekan-tekan kemaluanku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir
kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yg cukup lama akhirnya
baru kepala kemaluanku yg masuk, Aqu kemudian memeluk badannya erat sembari
membisikkan.
“Maaf ya sayang ini agak atit, masalahnya kamu masih perawan”
“Pak Leila sayang sama bapak”.
Kemudian Sleep! kudorong kuat kemaluanku diserai jeritan
halus Leila
“Aaahh!!”
Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yg
kemudian menodai sprei.
“Makasih ya sayang” kubisikan ke telinga Leila.
Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dgn erangan
Leila, agghh Pak aagghh! Badan Leila menggeliat liar mengikuti gerak pinggul,
gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dgn kenikmatan yg
kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya
seperti menyedot kemaluanku, Aqupun mengerang kenikmatan. Telah tak terasa
telah 10 menit badanku dan badan Leila berpacu untuk mendapatkan puncak
kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing masing, ketika
gerakan naik turun kugantikan dgn gerakan memutar sembari menekan keras kemaluanku
ke arah atas, Leila menjerit keras.
“Aagghhk!! Leila telah gag kuat paakk!! aaggkkhh!”
Sembari memeluk badanku erat erat diiringi kemaluannya terasa
berdenyut,”Leila puas Pak Leila puas!”
“Aqu juga mau keluar Leenn!!” Aqu tekan kemaluan kuat-kuat di
kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemluannya”Sayaang!!”.
Kemudian dgn badan yg dilusiai keringat birahi kami berdua
berpelukan, dan berciuman. Leila menangis dia menyesal sekali, Aqu pun menyesal
telah menodai wanita yg baik sekali. Isak tangisnya terus menerus sampai
akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.
Jam tiga pagi malam yg sama Aqu terbangun menatap badan Leila
yg terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.
“Lheila Aqu mencintaimu dan ingin menikahimu”.
Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher
dan dadanya, ternyata Aqu terangsang lagi. Kedua pahanya yg putih kuangkat dan
kubengkek ke atas tanpa basa basi langsung kudesapkan kemaluanku yg tegang lagi
ke liang kemaluannya. Leila terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih
dahulu kumainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit
kenikmatan.
“Agghh agghh bapak kok gag bilang-bilang oohh oohh, vagina
Leila atit pak!”
Tapi lama kelamaan Leila merasakan kenikmatan dari setiap
gesekan kemaluanku.
“Terus Pak.. Terus agghh terus Pak Husni”
Terus kubalik badan Leila menjadi dia di atas.
“Coba kamu Leil yg gerak”
Leila duduk tepat diatas pinggulku, dgn sedikit kikuk dia
berusaha menggerakan pinggulnya.
“Aghh.. Eaghh Leila gag kuat Pak ngilu di memek Leila”.
Memang dgn posisi dia di atas tekanan kemaluanku di
klitorisnya semakin kencang. Kemudian kubantu menggerakkan pinggulnya dgn
tanganku.
“Terus sayang gerakin”
Leila merajuk manja,”Ahh Pak ngilu”
Aqu gag hiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan
pinggulku ke atas dan kebawah, Leila terus mengerang kuat, tapi lama kelamaan
dia bisa menggoygkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sembari kadang kadang
menjerit..
“Terus sayang terus” Aqu bergumam Leila telah pinter
sekarang, Gerakan Leila semakin hebat dan menekan semakin kuat..
“Leila telah hampir Pakk!”
“Telah sayang keluarin aja”
Leila kemudian memelukku erat-erat sembari menjerit.
“Ooohh! Aaagghh!! Leila keluar pak..”
“Gantian Aqu yaa!”
Kemudian dgn cepat, tanpa melepaskan kemaluan di kemaluannya
kubalik, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Leila melingkar di
dadAqu, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama
beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yg membanjiri kemaluan
Leila, terus kutekan sekuat kuatnya vagina Leila dan.
“Leila Aqu keluar lagii Leila..”
“Paakk Leila jugaa agghh!”
Kemudian kami berdua lemas tertidur dgn raut wajah penuh
kepuasan. Malam itu menjadi malam yg sangat bersejarah bagi kami berdua. Dan
sejak itu kami menjadi tak canggung untuk melAqukannya dan akhirnya barang dan
baju Leila pindah ke kamarku.
Artikel yang sangat Bagus dan Bermanfaat.. Update terus dan sukses selalu ya Gan
ReplyDeleteCek Juga di WWW.TOGELSGP88.COM
1 USER ID SUDAH BISA BERMAIN SEMUA PERMAINAN :
SPORTBOOK, TOGEL, LIVE CASINO, POKER, SABUNG AYAM, SLOT GAME, TEMBAK IKAN, TANGKAS :
Promo Terbaru dari TOGELSGP88
- Minimal Deposit Rp 50.000
- Minimal Withdraw Rp 50.000
- BONUS NEW MEMBER 100% SPORTBOOK
- BONUS DEPOSIT 30% SPORTBOOK
- BONUS DEPOSIT 10% ALL-GAMES
- BONUS DEPOSIT SABUNG AYAM 10%
- BONUS CASHBACK MIXPARLAY 100%
- BONUS ROLLINGAN LIVECASINO 0.8%
- BONUS ROLLINGAN POKER & DOMINO 0,3%
- BONUS REFFERAL 1%
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
LIVECHAT TOGELSYD88.COM 24 JAM ONLINE
Pin BBM : D8DC9CC9