Meneruskan cerita kemarin skretaris Dambaan Boss 1st, terdengar suara Agni yang mencapai
kenikmatan, Yosep pun tak menyia yiakan dia ingin mengakhiri secara bersama
sama.
Oke sayang tahan bentar yahch “seru Yosep” tahannn kita keluarin
bersama sama yaaa, semakin cepat genjotan Yosep pada liang vagina Agni yang
tidak memperdulikan rasa perih pada bibir vaginanya terlihat memerah.
Akhirnya….
“Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang Yosep yang bersamaan dengan
erangan Agni pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya
masing masing.
Vita ( 21 tahun )
Seusai persenggamahan mereka. Agni bergegas mengenakan seluruh
pakaiannnya dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya
dengan Yosep atasan barunya. Tak lupa Agni mengambil secarik Tissue basah dari
tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di
muncratkan Yosep didalam liang kewanitaannya.
Sepulang kerja Yosep menawarkan untuk mengantar sekretaris
barunya Agni pulang ke rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum,
Jakarta Timur.
Setibanya Agni dan Yosep didepan rumahnya. Agni dikejutkan
dengan hal yang membuat Agni untuk meninggalkan Yosep sendiri dirumahnya
bersama dengan adiknya Vita. Kepergian Agni yang tiba tiba itu dikarena ada
salah satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.
Dan Agni tak sungkan meminta pertolongan Yosep untuk menunggunya
di rumahnya bersama Vita adiknya yang masih kuliah di Universitas Gunadarma.
Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Agni telah
meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini
menjanda.
Dengan spontan Yosep menawarkan Agni untuk mengunakan mobil
Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Yosep
pun tak sia sia kan. Agni bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang
berada cukup jauh daritempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang
Yosep tawarkan.
Kecantikan Vita tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka
Vita mungkin dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan
kakaknya Agni. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu,
dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya.
Postur tubuh Vita lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya.
Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas
kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang
langsing.
Postur tubuh Vita membuat Darah muda Yosep kembali terbakar
setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Agni ini.
“Mimpi apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi
oleh bidadari cantik seperti Agni dan Vita. Sungguh beruntungnya diriku hari
ini.” Kata Yosep dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya
saat ini.
Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Agni serta
mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Agni siang tadi didalam ruangannya.
“yuk masuk… kita tunggu mama dan kak Agni didalam saja.” “Oh
yah, perkenalkan nama saya Vita, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Vita
panggil siapa yah sama….” Oceh Vita yang terus menerus sambil berjalan kedalam
rumahnya.
“Nama saya Yosep Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang
bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu
Agni. Panggil saja kak Yosep.” Ujar Yosep buru buru karena belum sempat
memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Vita wVita yang membuat mata
Yosep terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika berjalan tepat
dibelakangnya.
“Oh… jadi boss baru kak Agni yah… wah kak Agni beruntung sekali
yah memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Irrrrwaaan…” “Vita
juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Yosep.” Ujar Vita yang
panjang lebar.
“Kak… sebentar yah, Vita mau menyegarkan badan Vita dulu. Bau
nih, seharian kena terik matahari. Kak Yosep kalau mau minum ambil saja
sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Vita
sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Yosep.
Gila sungguh mengiurkan tubuh Vita adiknya Agni ini. Beruntung
sekali bila ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan
kakaknya Agni.
Merasa haus… Yosep berjalan mencari kulkas untuk mengambil
sebotol minuman ringan menghapus dahaganya.
Sambil kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Agni. Yosep
kembali dikagetkan dengan kehadiran Vita yang hanya mengenahkan gaun tidur
putih tipis tiga jari dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh lekukkan
tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.
Begitu indah pemandangan yang sekarang Yosep saksikan, sayang
bila matanya harus mengedip meski hanya sekejap. Vita mengunakan gaun putih
dengan celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam
segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.
Tak terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Yosep
kembali mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada
luar celananya.
“Loh kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju
tidur yang Vita pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Vita
setelah melihat tatapan Yosep yang kaget melihatnya keluar dari dalam kamarnya
yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.
“Tidak… tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur
kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Yosep dengan gugup karena tertangkap basah
melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya.
“Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget
malihat Vita mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.”
Sahut Vita sambil mengoda Yosep yang merasa malu karena melihatnya begitu
seksi.
Dengan agak gugup Yosep menjawab “Hanya saja kamu terlihat
begitu sangat dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana
jeans.” Tutur Yosep.
“Trus setelah itu…”
“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu.
Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.”
Tiba tiba deringan Handphone Vita berbunyi. Ternyata yang
menelphone itu adalah kakaknya. Agni.
“Hallo… kenapa Kak Agni.” Sahut Vita menjawab panggilan itu.
“Vita. Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman
ternyata sedang mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif
dirumah sakit RSCM, Salemba.
Kak Yosep masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah
kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam
segini. Kak Yosep nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar
Agni memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang malam ini.
“Iya… kak Yosep masih disini sedang ngobrol dengan Vita.” Jawab
Vita kembali.
“Vita ingat yah… kak Yosep adalah milik kakak. Jadi jangan kamu
sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak
yah.” Ancam Agni yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran
Yosep malam ini disaat ia tak ada disana.
“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…”
ejek Vita kepada Agni di telphone.
“Awas kamu kalau macam macam yah…”
“Gimana… apakah Agni pulang malam ini…” Tanya Yosep yang ingin
tahu apakah Agni pulang malam ini.
“Kak Agni tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk
menginap saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Vita sambil
meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan itu.
“Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak
Yosep… kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Yosep yang duduk depannya dan
duduk tepat disampingnya.
“Ah gak ini bisa lah… kalau liat wVita cantik bergaun tidur sexy
serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta jatah…”
canda Yosep menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya.
“Kayaknya kalau diusap usap sama tangan Vita mungkin bisa lebih
besar lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya kak Yosep.” Seru Vita sambil
memegang batang kemaluan Yosep diluar celana panjangnya.
Karena merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang
mulai menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Yosep mulai meraba
halus paha Vita yang putih mulus itu. perlahan namun semakin berjalan menuju
titik temu nikmatnya.
Antara bibir Yosep dan Vita saling berpangutan, mendesah, nafas
yang memburu karena nafsu yang menjadi.
Tak kala desahan Vita semakin menjadi saat tangan kekar Yosep
mulai menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Vita. Mengorek…
mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang dilakukan
Yosep membuat Vita mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap
engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen.
Merasa tak ingin disaingi kegesitannya. Vita pun segera
melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Yosep dan
menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang membalut
bagian bawah Yosep.
Dengan posisi Vita berjongkok di bawah. Vita dengan bebasnya
menikmati batang kemaluan Yosep bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang
sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Vita mengulup kepala serta
batang kemaluan Yosep… naik turun keluar masuk mulutnya.
Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Yosep saat Vita mengesikkan
batang kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian.
“Gila nih cewek… kayaknya Vita lebih berpengalaman dibandingkan
dengan kakaknya Agni… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh
nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun nikmatnya gak
bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Yosep dalam hati sambil menikmati
setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Vita.
Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Yosep menarik tubuh
Vita dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya.
Dengan gencar Yosep menyapu vagina Vita yang sama sama nikmatnya
dengan Agni. Namun vagina Vita seakan menebarkan bau yang sungguh membuat Yosep
semakin gencar dan lahap menjilati liang kewVitaannya hingga setiap cair yang
keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh
Yosep.
Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Vita dengan jari telunjuk
Yosep, kemudian dengan leluasa lidah Yosep bermain… berputar putar… dan menekan
nekan menerobos liang kewVitaan Vita yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa
dan sensasi yang berbeda.
Merasa mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di
turunkan tubuh Vita yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat
di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir
vagina Vita berada.
Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir vagina Vita. Batang
kemaluan Yosep berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vagina
milik kakaknya Agni.
Sesaat ketika batang kemaluan Yosep telah tertancap penuh
didalam vagina Vita.
“Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.”
“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Agni takut tinggalin kak Yosep
sendiri di sini dengan Vita. Ternyata kak Agni tergila gila dengan punya kak
Yosep yang sungguh perkasa ini…” ujar Vita sambil mengoyangkan pinggulnya maju
mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Yosep yang mengaduk liang
kewVitaannya.
“kalau begini nikmatnya… Vita mau selama 1 bulan nonstop dient*t
setiap hari sama kak Yosep yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Vita dengan
bahasa yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan
sodokan kejantanan laki laki.
Kenyataannya ternyata Vita sudah tak perawan lagi seperti
kakaknya Agni saat pertama kali Yosep menyetubuhinya siang tadi di dalam
kantornya. cerita mesum terbaru
“uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Vita kedalam. Please…” pinta
Vita sambil mencium puting susu Yosep yang berbulu itu.
“Dengan senang hati sayang… kak akan memberikan kepuasan yang
kamu inginkan. Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Agni.” Sahut Irawan
sambil berdiri dengan mengendong Vita di pangkuannya tanpa melepaskan batang
kemaluannya keluar dari dalam vagina Vita.
Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Yosep mengendong Vita
menuju kamarnya. Desahan dan erangan Vita semakin menjadi karena hentakan
hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Vita.
Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Vita
kala bersenggama dengan Yosep, tak sungkan sungkan Vita mengigit pundak Yosep
hingga bertanda…
Hingga tiba pula didalam kamarnya… Yosep merebahkan tubuh Vita
diatas ranjang springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Vita
ke atas dan yang satunya tetap di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan
Yosep dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vagina Vita tanpa merasa
terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu.
“plak… plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di
lakukan oleh Yosep menyodok vagina Vita bertubi tubi.
“Kak… truuus… beri Vita kenikmata seperti kakak berikan buat kak
Agni…”
“uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Vita yang mengila
sambil mencakar punggung Yosep.
Yosep tak memperdulikan Vita. Sekarang yang ada di pikirannya
adalah mengalahkan Vita di atas ranjang. Yosep ingin merasa selalu perkasa
diatas ranjang meski dengan wVita manapun, tentunya masuk kategori seleranya.
Seakan Yosep tak memberi ruang istirahat untuk Vita sesaat.
Yosep terus menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Vita sendiri
wVita yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam diri
Yosep.
Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta
memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta. cerita mesum
terbaru
Akhirnya Vita pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan
seksual Yosep yang hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa
lelah sedikitpun.
“Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Vita sampai….”
Erang Vita panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya
yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Yosep yang
kekar itu.
Tak memperdulikan keadaan Vita yang telah lemas ditindih
tubuhnya… Yosep tetap terus menhantam vagina Vita bertubu tubi… masuk keluar
tak henti hentinya…
Namun tak lama kemudian Yosep merasakan denyut denyut yang keras
sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu Yosep pun mencabut batang kemaluannya
dari dalam liang vagina Vita dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Yosep
membimbing batang kemaluaannya ke mulut Vita dan memasukkan kemaluaannya hingga
menumpahkan seluruh spermanya. Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau
tertumpah keluar dari mulut Vita.
Karena Yosep menyuruh Vita untuk menikmati setiap tetes sperma
yang keluar dari kemaluannya. Kalau tidak maka Yosep tak’kan mengulanggi
persetubuhan ini lagi kepada Vita. Meski Yosep sendiri memiliki kelebihan dalam
hal seks yang lama dengan lawan jenisnya.
Tak terasa Yosep melirik jam yang masih melekat di lengan
tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan
dan keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Vita yang
tergulai lemas tampa sehelai benangpun.
No comments:
Post a Comment