Tugas tugas tugas kata yang mudah tapi sulit untuk di
kerjakan, karena deadline besok hari aku harus menyelesaikannya malam ini,
untung saja dekat rumahku ada warnet yang masih buka, malam itu masih gerimis
dikit dikit, aku pilih warnet disitu karena koneknya cepat dan yang njaga udah
kenal dekat denganku jadinya merasa nyaman saja di berselancar di dunia maya
disini.
Beberapa menit kmdian aqu sampai di warnet itu, lngsng saja
aqu masuk ke bilik nomor 10 yg terletak di pojok ruangan, setelah sebelumnya
aqu menanyakan bilik yg kosong kepada mba Novi yg malam itu sedang berjaga
sebagai operator warnet.
Tanpa mau membuang-buang waktu aqu segera mencolokan flash
disk dan membuka email-ku untuk segera mengirimkan bagian tugasku ke temanku yg
sedari tadi sudah menghubungiku agar aqu segera mengirimkan tugas bagianku
kepadanya. Oke, aqu sanggupi malam ini juga.
Tak sampai 5 menit aqu sudah mengirimkan file yg berisi tugas
bagianku kepadanya, hah, lega, sekarang waktunya aqu menjelajah dunia
mayaaaaaa…, namun tiba-tiba, petttt!!! Lampu padam!!!
Pengunjung warnet yg lain pun lngsng mengeluh sama seperti
aqu, huhhh…
Setelah beberapa menit menanti, semua pun segera beranjak
dari bilik masing-masing, aqu dapat mendengar mba Novi meminta maaf kepada
mereka, dan mereka pun memakluminya, ada beberapa diantara mereka yg dibebaskan
billingnya oleh mba Novi.
Sepertinya hanya tersisa aqu di warnet itu, aqu pun lngsng
memutuskan untuk pulang, namun ketika aqu mau keluar dari warnet itu, mba Novi
lngsng memanggilku,
“Kak, jangan pulang dulu dong, aqu sendirian disini, aqu
taqut kak, temenin sebentar ya“, pintanya padaqu sembari memegang piring yg di
atasnya menempel sebuah lilin yg cahayanya membuatku dapat melihat wajah mba
Novi.
Cukup manis menurutku, dagunya yg tirus dan hidungnya yg
mancung serta wajahnya yg memang manis seakan menggodaqu untuk tetap tinggal di
warnet itu sampai lampu menyala kembali.
Dalam hati aqu berucap, ya okelah, lumayan buat temen
ngobrol, www.tempatceritasex.com, lagipula jam masih menunjukkan angka 8 kok.
“oke deh“, jawabku sambil membalikkan badan, kmdian mengambil
kursi plastik dan lngsng kududuki, di depan meja operator.
“tumben mati lampu ya“, ucapku bermaksud memulai percakapan.
“Iya kak, PLN-nya kebanyakan korupsi kayaknya Kak”, jawabnya
sembari duduk disampingku persis.
“Hahahaha, kayaknya mba Novi ngerti politik nih”, candaqu.
“enggak juga kak, eh ngomong-ngomong jangan panggil aqu mba
dong kak“, katanya sembari memprotes panggilanku kepadanya.
“ Lho, emang kenapa? Bukannya umur mba lebih tua dari saya
ya? Harusnya mba manggil saya ga pake kak, haha“ Jawabku lagi.
“Umurku aqu kan baru 19 kak, tapi aqu ga nglanjutin kuliah
kayak kakak“ Katanya
“Oh gitu, trus aqu panggil kamu Novi aja dong?“ Tanyaqu.
“Iya kak, panggil Novi aja“ Jawabnya sambil tersenyum, uh,
manisnyaaaaaa.
“Ok deh Noviiii, eh kamu manis juga ya, hehe, udah punya laki
belum?“ Tanyaqu sembari menggombal dan menggoda.
“Ih si kakak, nanyanya aneh-aneh aja, aqu belum punya laki
kok kak, emang kakak mau sama aqu? Aqu kan Cuma operator warnet kak, bukan anak
kuliahan kayak kakak lagi“
“Ga ada hubungannya kali Nov, anak kuliahan sama punya laki,
ga usah malu“.
Di tengah percakapan itu, suasana semakin mencekam, tidak ada
penerangan (hanya ada lilin), hujan kembali turun dgn derasnya, ditambah lagi
dgn suara petir yg tiba-tiba mengaggetkan kami.
Jegeerrr!!!!!
Sontak Novi yg duduk manis disampingku lngsng terperanjat
kaget dan reflek memeluku dgn erat. Oh, ia memeluku erat hingga terasa buah dadanya
yg lumayan besar menempel di badanku, terasa membal dan kenyal.
“Maaf ya kak, Novi kaget“, katanya sambil melepas pelukannya
di badanku sambil tersipu malu.
“Oh ga apa-apa kok Nov, namanya juga kaget“, kataqu sambil
mengharap ia memeluku lagi.
Tiba-tiba ia memegang dan mengelus-elus punggung tanganku yg
berada di pahaqu. Tentu saja aqu pun meresponnya sebagai lelaki yg normal. Aqu
kmdian membalasnya dgn menggenggam tangannya yg mungil dan bersih.
“Dingin ya Nov?“ tanyaqu.
“Iya kak, maaf ya“, katanya malu.
Ia sepertinya bereaksi untuk membiarkan aqu melaqukan lebih
dari itu. Aqu semakin menjadi, kalian tahu sendiri kan jika cuaca yg dingin,
berdua dgn seorang gadis, remang-remang, dan hujan deras? Yap, aqu tidak mau
membiarkan kesempatan yg langka itu pergi dgn mengatasnamakan dosa.
Kmdian aqu merangkulnya, dan membisik di telinganya,
“Nov, ga apa-apa kan kalau aqu menghangatkan kamu?“, dan
tanpa aqu sangka, ia pun mengangguk sambil tersenyum.
Sebelum memulai sesuatu yg telah lama aqu nantikan, aqu menyuruhnya
untuk menutup warnet ini terlebih dahulu dan memastikan bahwa tiada lagi orang
selain kita.
Setelah semuanya beres, barulah kami melanjutkan apa yg
disebut dgn aktifitas surga dunia, tentunya di kamar belakang warnet dan hanya
ditemani sebuah lilin, romantis kan?
Mulai dari leher, aqu mengecupnya perlahan, menjilatinya,
lalu kulanjutkan dgn menggigit perlahan telinganya, sambil kedua tanganku
meraba-raba isi di balik bajunya. Terkadang ia sedikit mendesah, badannya juga
menggeliat.
Aqu semakin panas, kulumatlah bibirnya yg menggoda, ia
membalasnya lebih buas lagi, tentu saja aqu melaqukannya semakin buas, hingga
ludah kami membasahi baju sang gadis manis itu.
Tak mau membuang waktu, aqu pun mulai melucuti bajunya, lalu
branya, ah, indahnya, kedua buah dada yg sedang ranum dan besar itu pun lngsng
terlihat, aerolanya yg kecil dan puting yg berwarna merah jambu membuat aqu
membulatkan tekad untuk menggagahinya, kapan lagi coba!!!
Selama aqu belum puas kissing dgnnya, kedua tanganku
memainkan dan meremas kedua tokednya itu, sembari melinting perlahan kedua
putingnya. Ia bergeliat nikmat, kala tangan kananku mulai mengendurkan celana
jinsnya.
Tangan kiriku pun berinisiatif membantu rekan kerjanya untuk
meneruskan aksi sang empunya untuk menelanjangi gadis 19 tahun itu.
Perlahan tapi pasti, aqu membuka celananya, dan hanya
meninggalkan celana dalamnya yg berwarna hitam. Aqu pun tidak mau menunggu lama
untuk menikmati liang lendir pemuas nafsu.
Kulucutilah celana dalamnya dan, wow, ia bugil bulat!!! Bulu
memeknya masih jarang, dan memeknya sudah basah!!! Sudah siap dieksekusi
berarti, hahhaha.
Gantian, sekarang aqu yg harus menyamainya, tanpa baju!!!
Kubukalah bajuku yg melekat di tubuhku. Hah! Dgn sekejap, aqu sudah bugil! Dan,
wow, Novi memegang batang kejantananku, kmdian, ahhh, ia memasukannya ke dalam
mulutnya yg mungil.
Blowjob bung!!! Beuh, mantap!!! Aqu menikmatinya saat ia
memaju-mundurkan kepalanya, menjilatinya, menhisapnya, menggigit-gigit, shit!!!
Hampir aqu keluar!!! Aqu bilang padanya untuk berganti posisi ke posisi 69, dan
ia pun setuju.
Saat memeknya menghadap ke wajahku, aqu bisa mencium wangi
khasnya, kunikmati sebentar sebelum kujilat, kuhisap, dan kulumat habis daging
berotot yg berwarna merah jambu itu. Kujilat, kugigit-gigit klitorisnya yg
kenyal, lalu kumasukan ujung lidahku ke dalam liangnya yg semakin banjir dgn
lendir, ia pun mendesah, sembari memasukan joystick (batang enjoy) ke dalam
mulutnya dan memaju-mundurkan kepalanya, rambutnya yg panjang lurus menyentuh
pahaqu, ah nikmatnya surga duniaaaaaa….
Puas dgn permainan masing-masing lidah, kini saatnya kita
memanjakan diri dgn saling memuaskan antara aqu dgn Novi. Kuminta padanya agar
berposisi doggy style, ia pun menurut. Mulailah aqu berlutut dibelakangnya,
batang pemuas dirinya telah sangat siap untuk menghujam dgn ganas liang yg
penuh dgn lendir itu.
Oke, aqu siap dan ia siap, mula-mula kumasukan joystick ku
dgn lembut dan perlahan ke dalam memeknya, ia pun mendesah pelan, namun tetap
terdengar meski suara hujan masih mendominasi malam romantis itu.
Jleb!!! Setelah semuanya masuk, aqu mulai menarik pantatku,
kmdian mendorongnya lagi, masih dgn irama yg pelan. Tapi, tapi…
Novi yg cantik malah memainkan pantatnya yg indah, ia
sepertinya sudah mulai panas, padahal baru masuk loh, hebat gadis yg satu ini.
Oke deh, aqu jabanin permainannya, lngsng saja aqu menaikan
kecepatan untuk menghujamnya dari ‘belakang’, aqu dorong sahabat sejatiku dgn
cepat dan aqu tarik ia dgn cepat juga, suasana semakin panas, hingar bingar dgn
teriakan Novi yg semakin keras,” ah ah ah, terus kak, terus, lebih cepat lagi
kak, ah ah,…”.
Ditengah permainan panas itu, aqu melambatkan doronganku, dan
melaqukan gerkan menghentak (stut). Kutahan goygan Novi, aqu berpura-pura lelah
dan kmdian berhenti, saat berhenti itulah aqu mendoring peniskuku dgn
tiba-tiba. Sontak saja Novi yg mengira aqu benar-benar berhenti kaget dan
menjerit.
“Auw, kak, aduh, kakak“, begitu katanya.
Dan setelah puas dgn permainan khasku, aqu kembali
melancarkan aksi liarku dgn cepat.
Kurasakan otot memeknya menjepit rudalku dgn kuat,
” terus begitu Nov, terus ya, enak nih, jepit terus” . Ia
menggeliat tidak karuan, sepertinya ia hampir keluar, asiiikk banget deh.
Plok, plok, plok,…. Suara bertabrakan antara pahaqu dgn
pantatnya semakin berirama, plok, plok, ditambah lagi suara becek memeknya yg
masih terus dihujam peniskuku, semakin menambah gairah malam yg dingin itu.
“Akkkhhhhh”, tiba-tiba ia berteriak dgn nada yg sedikit
melengking,
” aqu keluar kak, aqu kelu..aa…rrr, akhh, kak, terus dorong
lagi kak, akhhhh…”, katanya sambil terengah-engah. Kurasakan melalui peniskuku,
lendir dalam memeknya memang semakin banjir, aqu pun semakin semangat
menghujamkan peniskuku ke dalam liangnya yg sekarang berlumuran lendir hingga
lendir itu keluar dari memek karena dorongan peniskuku. Tampaknya Novi sudah
lelah, aqu kasihan melihatnya, namun aqu tetap nafsu untuk melanjutkan
permainan ini.
Kuputuskan untuk menyudahi babak pertama, aqu yg menang!!!
Hahahahaha!!! Ketika aqu melihat wajahnya, ia tersipu malu, terang saja, ia
kalah telak, hebatkan aqu? Hahaha. Bersamaan dgn keluarnya peniskuku yg masih
gagah, lampu kembali menyala, dan teranglah ruangan itu sekarang, aqu bisa
melihat wajah manisnya yg menggambarkan kepuasan. Yes!!! Teriakku dalam hati.
“Lampunya nyala Nov, makin asik nih kalo kita lanjutin, aqu
kan belum keluar“. Ia hanya terseyum saja, sambil tangannya meraba-raba
klitorisnya sendiri.
“Oh ya, Nov, kamu udah pernah ejaqulasi belum?” Tanyaqu
sembari mengelus-elus rambutnya,
“belum kak, emang bisa?” katanya dgn penuh penasaran.
“Bisa dong Nov, kamu mau coba? Enak deh Nov”, kataqu sambil
membujuknya.
“Ayo kak, Novi mau coba dong“, katanya sambil melebarkan
pahanya dan mempersilahkan jari-jari tanganku memasuki liangnya yg masih penuh
dgn,,,, Lendirrrrr….
Kumasukan jari manis dan jari tengahku ke dalam lubang
memeknya hingga kurasakan menyentuh area G-spotnya yg terasa seperti spons,
namun kenyal. Setelah kutemukan permukaan yg seperti itu, mulai ku goygkan
pergelangan tangan kananku, ups, Novi kembali mendesah, nikmat sekali
tampaknya.
“Ah, ah, kak enak kak, ah,“, ia mendesah lagi.
Semakin cepat, cepat, dan cepat. Ia mulai menggeliat tidak
karuan, tubuhnya kembali berkeringat, pahanya ia buka lebar-lebar, ia pasrah,
namun tubuhnya semakin tidak terkendali, matanya merem-melek, kepalanya
menggeleng-geleng, ia seperti kenikmatan sekali.
Semakin cepat kugoygkan pergelangan tanganku, kurasakan
memeknya memijit-mijit kedua jariku, aqu semakin gila, aqu mulai merasakan
otot-otonya mulai menegang, setelah itu, crot, crot, cairan seperti air seni
keluar dari lubang pipisnya, banyak sekali disamping lender dalam memeknya juga
semakin banyak. Ia berteriak tidak karuan, matanya mengeluarkan air mata,
seperti menangis, namun kuyakin karena saking nikmatnya, ia menangis.
Cairan ejaqulasi itu membasahi kasur lipat yg kami gunakan
untuk pertempuran malam itu, banyak sekali cairannya hingga ia seperti
mengompol, namun cairan itu bukanlah air seni. Setelah puas melihatnya
kelepek-kelepek karena ulahku, ia pun terbaring lemas tak berdaya, bagian
pinggulnya sesekali terlihat bergetar, hahaha, itulah efek dari ejaqulasi
wanita, coba aja kalo ga percaya, hahaha.
Sembari mengusap-usap memeknya (termasuk klitoris), aqu mulai
menenangkannya sembari menyemangatinya agar ia bisa bertempur kembali dgnku
malam itu.
“Novi cantik, kalo udah siap, kita main lagi yu”, kataqu
sembari menggodanya.
“Iya kak, Novi istirahat sebentar dulu ya, 5 menit aja”,
katanya.
“oke cantik, kalo udah siap bilang kakak ya“
Sembari menunggu, aqu bermain dgn bibir dan lidahnya
(kissing), ia pun tidak menolaknya. Kulaqukan itu agar semangat untuk ngeseks
dgnku kembali berkobar, hahaha.
“Main lagi yuk kak,“, sudah kuduga, ia meminta untuk
dipuaskan lagi olehku, aqu ini memang pria perkasa.
“Yu yg“, kataqu, spontan saja, peniskuku kembali membesar dan
siap menghujam dgn lebih dahsyat lagi.
Kami memulainya dgn posisis misionaris, Novi telentang
sembari membuka pahanya dan aqu memasukan batangku ke memeknya. Karena masih
banyak pelumas (lendir) di dalam liangnya, peniskuku maju-mundur dgn lancar,
tanpa ada hambatan.
Ah, ah, uh, oh, terus kak, terus, ia mendesah seperti itu,
pantatnya pun ia goygkan, nikmat sekali rasanya, memeknya yg legit terus
menggigit-gigit dgn kuat peniskuku, sempit sekali rasanya, enak banget bro!!!
Tokednya berguncang cepat, terlihat dua bukit kenyal itu
bergerak-gerak ke atas dan bagwah, satu tokednya kuremas dan yg lainnya
kubiarkan tetap begoyg mengikuti irama tubuhnya yg seksi.
Sesekali kuciumi bibirnya yg basah, ia pun membalasnya,
sembari peniskuku memainkan bibir bawahnya, bibirnya kumainkan dgn lidahku.
Semakin liar dan panas, ia pun berkata terengah-engah,
“kak…. a….ku mau, ma…u ke…luar la…gi, kyaa, ah, ahhhh,“, aqu
pu membalasnya,
“kita keluar bareng-bareng ya sayg, boleh keluar di dalam
ga?“
“Bo..leh kak, ah, ah, a…,aqu lagi ga.. su…bur kok“, katanya
bergetar, ia kenikmatan sekali tampaknya,
“aqu juga mau keluar nih sayg“, kataqu.
Semakin cepat kugoygkan tubuhku, memeknya kurasakan semakin
kuat menjepit dan,
“Ahhhhh, kak, a..ku ke…luar, ahhhh“
Dan bersamaan dgn itu, aqu pun orgasme, kukeluarkan spermaqu
di dalam memeknya yg masih berdenyut-denyut. Crott, crottt, kurasakan spermaqu
membasahi liang memeknya, nikmat sekali…
Setelah itu, kukeluarkan peniskuku dari memeknya yg telah
berlumuran spermaqu, terlihat jelas dari memeknya, sisa-sisa sperma dalam
jumlah banyak mengalir deras keluar dari liang memeknya, dan liang memeknya pun
masih berdenyut-denyut.
“ah, Novi, aqu puas banget, kamu hebat juga, kamu udah pernah
ngeseks ya sebelumnya?“
“makasih kak, dulu sama mantan aqu kak, kakak lebih hebat
dari mantan aqu, kakak bisa bikin aqu ejaqulasi, kakak hebat“, katanya sembari
membaringkan tubuhnya yg basah oleh keringat.
Aqu pun terseyum puas karena bisa memuaskan Novi, aqu melihat
jamku, dan astaga!!! Sudah jam 12 malam, berarti kami bermain kurang lebih 4
jam??? Wow, tidak terasa, memang benar sekali kalau kita menikmati sesuatu,
waktu pun akan terasa sangat singkat.
Setelah malam itu, kami pun menjadi pasangan. Kami sering
melaqukan hubungan suami-istri itu kapan pun kami mau (asal Novi masih lampu
hijau). Pernah kami melaqukannya secara instan, Cuma 10 menit, di kamar mandi
warnet itu.
Ya begitulah cerita dari aqu, semoga kalian tidak mengikuti
jejak aqu, yg menghabiskan masa-masa itu dgn perbuatan laknat. Aqu sudah tobat
sekarang, aqu mau menjadi orang yg benar dan lurus saja.
No comments:
Post a Comment