Jabatan ini ku peroleh sebulan yg lalu karena sudah 4 tahun
aku menjabat sebagai assisten kebun di wilayah Kalbar dan dianggap mampu serta
mengetahui seluk beluk bidang pekerjaanku terutama masalah budget dan
controlling selain keahlianku di lapangan.
Hidup di Jakarta memang tdklah mudah, perlu
penyesuaian dan kesabaran yg tinggi serta masalah pengaturan keuangan agar bisa
hidup di belantara beton. Walau sama-sama belantara, namun hidup di lokasi
kebun perusahaan yg notabene belantara hutan beneran lebih sri, sejuk dan
tenang dibandingkan belantara beton di kota ini.
Untung dgn posisiku, aku mendapat beberapa fasilitas dari
perusahaan yg tdk aku dapat pada posisi terdahulu. Aku mendapat uang sewa rumah
yg cukup besar dan beberapa fasilitas lain seperti mobil operasional dan UPD yg
lumayan besar bila melakukan audit di lokasi perkebunan.
Setelah 2 bulan mencari rumah kontrakan, akhinya aku dapat di
sebuah perumahan di Bekasi. Atau sekitar 1 jam dari kantor menggunakan mobil.
Sebulan aku mengurus rumah, aku sudah tdk
sanggup, apalagi sering aku tinggal ke luar kota. Aku kemudian mencoba mencari
pembantu untuk mengurus dan membersihkan rumahku. Saat aku mencari makan di
perbatasan Tasikmalaya sepulang aku dari rumahku di Magelang, aku coba
menanyakan kepada salah satu pelayan warung makan yg lumayan manis dan montok
walau kulitnya agak gelap.
“Mbak, mau nanya boleh?” kataku pada seorang pelayan warung
makan saat aku makan siang
“Iya mas, ada apa?” jawabnya
“Mbak tau tempat untuk mencari pembantu rumah tangga di
sekitar sini?” tanyaku
“Emang masnya nyari pembantu untuk siapa dan dimana
tinggalnya?” tanyanya
“Untuk saya dong, rumah saya ngga ada yg ngurus kalo saya
tinggal, apalagi kalo keluar kota. Selain itu saya masih sendiri mbak. Kalo
bisa yg bisa masak sekalian, biar ngga repot kalo saya tinggal di Jakarta”
jawabku
“Kalo gajinya mas?” tanyanya lagi
“Berapa mbak rata-rata gaji pembantu disini ?” tanyaku
“Saya kurang tahu mas, tp kalo saya disini digaji 600 ribu
sebulan” jawabnya
“Ooo…..kalo mau ya saya gaji 850 ribu deh plus makan, tempat
tinggal dan MCK ditanggung” kataku sambil bergurau
“Kalo gitu saya aja mas, tp gajinya digenepin yah jadi 1 juta
gitu” katanya menawarkan diri sambil tersenyum
“Masalah gaji sih ngga masalah, tp suami apa orangtua mbak
keberatan nggak?” tanyaku sambil menyelidik
“Saya udah cerai kok mas, jadi agak bebas. Kalo orangtua saya
nggak masalah” jawabnya
“Oya, nama mbak siapa? Dari tadi aku lupa nanya nama. Saya
Yudi ” kataku
“Kalo saya Tyas, lengkapnya Tyas Nurlela” jawabnya
Akhirnya aku menunggunya untuk ngomong sama pemilik warung
dan ketika pemilik warung mengantar Tyas ke mejaku, aku berdiri dan ngomong
kepada pemilik warung agar mengerti. Dia mengangguk dan mendoakan Tyas agar
berhasil ikut aku.
Kemudian aku mengantar Tyas ke rumahnya yg terletak sekitar 5
km dari warung itu di sebuah desa yg masih tertinggal. Sampai disana aku
ngomong kepada orangtua Tyas sambil memberi kartu nama dan alamat serta nomor
telpon rumahku. Setengah jam kemudian Tyas kembali keruang tamu sambil membawa
tas kecil berisi pakaian.
Setelah itu aku memberi uang 500 ribu untuk ibunya Tyas
karena hatiku iba dgn kehidupan mereka di desa ini, dan mereka berterima kasih
kepadaku. Tyas juga tersenyum kepadaku saat adiknya aku berikan uang 50 ribu
untuk beli buku. Kamipun berangkat ke Jakarta lewat Bandung. Akhirnya kami tiba
di Jakarta pukul 10 malam dan kemudian meunjukkan tempat tidur Tyas. Setelah
itu aku segera mandi kemudian tidur.
Keesokan harinya aku bangun dan saat menuju kamar mandi, aku
lihat Marni sedang mengepel lantai. Di meja makan sudah tersedia segelas kopi
panas dan nasi goreng. Setelah aku mandi aku lalu sarapan dan sempat aku lihat
Marni mengepel lantai dlm posisi membungkuk. Terlihat pantatnya yg indah membulat
bergerak-gerak dan membuat aku terangsang.
Setelah sarapan aku jelaskan tugas Marni dan fasilitas yg ada
di rumah. Dia mengangguk tanda mengerti dan saat kulihat bajunya, ternyata
sudah ada yg robek. Siang harinya Marni aku ajak berbelanja beberapa baju,
celana,daster, pakaian dlm dan sandal serta tdk lupa make up. Tyas juga
sekalian aku ajak ke pasar untuk membeli bahan mentah untuk dimasak.
Setelah sampai dirumah, aku suruh Tyas untuk mencoba baju dan
celana yg dibeli tadi. Umur Tyas baru 23 tahun, tingginya 160 cm dan beratnya
sekitar 45 kg dan yg membuatku terpesona adalah teteknya yg berukuran 36 B.
Kulitnya agak putih namun terawat dan wajahnya yg manis membuat baju yg dibeli
sangat cocok dgn tubuhnya.
Malam harinya dia bercerita tentang keluarganya, mantan
suaminya dan pekerjaannya. Dia lulusan sebuah SMK di daerahnya dan dulu
dinikahi oleh seorang lelaki yg sudah tua tp kaya raya. Dia merupakan rentenir
di desanya dan orangtuanya mempunyai hutang yg banyak pada lelaki tersebut
sehingga ketika orangtuanya tdk bisa membayar hutang, Tyas dipaksa menikah oleh
lelaki tersebut dgn ancaman orangtuanya akan dibunuh karena tdk bisa membayar
hutang. Pernikahan mereka hanya bertahan 1 tahun ketika lelaki tersebut
meninggal dan oleh istri tua lelaki tersebut Tyas tdk diberi apapun. Tyas
sempat bekerja di sebuah toko di Tasikmalaya selama 2 tahun, tp disuruh pulang
untuk dinikahkan dgn rentenir tersebut.
Setelah 3 bulan Tyas bekerja dirumahku, dia sudah agak
berubah. Kulitnya putih bersih dan mulus serta sudah bisa menggunakan make up
walau hanya sesekali. Aku yg sering dinas keluar kota merasakan perubahan
tersebut. Keakraban kami juga bertambah sebagai teman, bukan majikan dan
pembantu.
Dan pada hari Jumat malam, setelah gajian, aku ajak dia ke
sebuah restoran untuk makan malam walaupun hujan rintik mengguyur Jakarta.
Setelah makan malam, dia aku ajak menonton film di ruang keluarga dgn DVD yg
aku beli di mangga dua. Dia memakai daster tanpa lengan yg aku belikan dan aku
hanya bercelana kolor pendek dan kaos longgar.
Saat ada adegan percintaan yg agak panas, kurasakan nafasnya
terasa berat. Akupun segera mendekatkan posisi dudukku sampai disamping
badannya.
Agen Bola Agen Bola Terpercaya Agen Sbobet Indonesia Bandar
Bola Bandar Judi Judi Online Judi Poker Judi Bola Judi Casino Casino Online
Indonesia
“Yas, serius bener nonton filmnya?” tanyaku
“Ehh…..mas Yudi emangnya ngga serius?” jawabnya
“ Hehehe…kalo bagian gituan aku pasti serius” candaku
“Bagian yg mana? Ooo….pasti bagian yg buka-bukaan ya…”
katanya sambil tersenyum.
“Iya dong, kalo dulu kamu ama suamimu dulu gimana?” Kataku
sambil tertawa
“Ihh….mas Yudi ini ada ada aja” katanya sambil tersenyum
“Ceritain dong….jadi penasaran nih..” kataku sambil
mendekatkan tubuhku ke tubuhnya
“Malu ah…pamali atuh….” Katanya sambil mencubit pinggangku
“Dulu pasi enak terus dong ama suami yg sudah ahli” kataku
sambil membalas mencubit pinggangnya
“Ihh….sakit dong mas…Suamiku dulu dah ngga kuat kok, aku aja ngga
ngerasa” katanya
“Mosok…..bisa dong diajarin…” kataku
“Yee….ama pacar mas atuh. Mosok ama saya, saya kan jelek.
Janda lagi” katanya
“Aku belum punya pacar koq. Masih seneng sendiri” kataku
sambil merangkul Tyas dan tdk ada tanda penolakan
Setelah itu aku menawarkan untuk memutar film yg lebih hot.
Tyas yg penasaran segera mengiyakan tawaranku. Segera aku ambil VCD XXX
romantis dari kamarku. Setelah itu aku duduk disamping Tyas dan merangkul
pinggulnya. Terlihat seorang cewek Jepang sedang bercakap cakap dgn lelaki bule
dan saling merangsang. Kemudian meraka terlibat percintaan yg lembut dan
romantis.
30 menit kemudian, Tyas ternyata sudah sangat terangsang
melihat adegan tersebut dan akupun yg sudah tegang, lalu mencium pipinya.
Ketika dia menoleh ke arahku, segera aku cium bibirnya yg tipis dan dia
membalas dgn lembut. Tanganku mulai menjelajahi toketnya yg montok dan
menantang.
“Mass….jangaannn..ntar keterusan….” Kata Tyas pelan sambil
tangannya menolak badanku lembut, tp aku pegang tangannya hingga tubuhnya
terpojok di sudut sofa.
Tangannya memegang badanku dan berusaha mendorongku hingga
aku harus memegang kedua tangannya dgn tangan kiriku.
Aku tdk memperdulikan omongan Tyas dan terus mencium bibir
dan lehernya. Tangan kananku juga bergerilya kearah meqinya dan ketika sampai
di meqinya, ternyata celana dalamnya sudah basah.
“Masss………..janggaaann……..” katanya dan segera aku sumpal
bibirnya dgn bibirku sampai lidahku masuk dan mempermainkan lidahnya. Tanganku
segera bergerilya kembali di toket dan pusarnya.
Dgn serangan di tubuh atasnya, Tyas lupa mempertahankan
bagian bawahnya. Dgn cepat, tanganku kemudian melepas celana dalamnya dan
tangan Tyas terlambat menghalanginya. Tubuhnya bergerak-gerak untuk melepaskan
diri tp kalah dgn kekuatanku. Kemudian, tangan kananku mengelus meqinya lembut
dan kurasakan meqinya sudah basah sekali. Beberapa kali jariku menelusup ke
belahan meqinya dan mengenai clitorisnya, sedangkan kakiku aku gunakan
menganjal kedua pahanya agar aku leluasa.
“Masss…..janggggaaannn…..aaduuhhh…..” desahnya tp tdk
melarang tanganku yg masih menggosok bagian enaknya.
Setelah itu aku angkat tubuhnya dan aku lepas dasternya walau
dgn penolakan keras. Tangannya mencoba menghalangi tp masih kalah kuat dgnku.
Setelah itu aku lepas sekalian BH-nya hingga toket yg indah menggantung.
Pentilnya coklat muda tp sangat menggirahkan. Kemudian aku dudukkan Tyas disofa
dan aku hisap pentilnya. Tangan kiriku memegang kedua tangannya yg sudah aku
arahkan ke belakang punggungnya. Tangan kananku menggosok clitorisnya hingga
meqinya basah. Tubuhnya dan kakinya bergerak dan mencoba meloloskan diri tp
segera aku kuasai dgn tubuhku serta kakiku.
Bibirku kemudian bergerilya di toketnya yg sudah mengeras dan
putingnya sangat tegang. Perlahan semakin kuturunkan jilatanku ke perut dan
pusarnya sambil tanganku masih meremas dan mempermainkan putingnya yg tegang
mengacung sambil memposisikan tubuh Tyas menyandar di sofa.
“Oooohhh…sudaaah masss……….jangaannn……..” desahnya
Aku tdk memperdulikan dan segera jilatanku menuju ke meqinya
yg basah sekali. Aku lihat jembut Tyas yg tebal sangat mengairahkan ditambah
lagi meqinya yg tanpa ada cacat berwarna merah muda menambah naik nafsuku. Tyas
mendesah ketika jilatanku mengenai meqinya.
“Mass……….kotorr…..akuu…maluu………” teriaknya sambil mendorong
kepalaku
Tanganku lalu memilin pentil toketnya dan tangannya mencoba
melepaskan mendorong kepalaku untuk menjauhi meqinya yg sudah sangat basah oleh
lendir nikmatnya dan air liurku. Sensasi yg aku buat ternyata lama-lama membuat
Tyas mulai merasa keenakan dan menikmati yg kulakukan. Tangannya meremas
rambutku dan kakinya diangkat ke atas pundakku.
“Ohh…..masss…..enaaaaakkkk……..” desah Tyas
Aku lalu menggodanya dgn menjauhkan mulutku dari meqinya. Tp
tangannya segera mendorong kepalaku untuk menjilati meqinya lagi. Sampai 5
menit kemudian tubuh Tyas mengejang hebat disertai jepitan kakinya dan
tangannya menekan kepalaku.
“Masss…aku keeluuuarrrr….” Jerit Tyas
Cairan orgasmenya menyembur dan segera aku telan. 2 menit
kemudian aku lihat Tyas lemas tak berdaya dan segera aku gendong tubuhnya ke
kamarku. Aku lalu melepas celana dan kaosku. K0ntolku yg berukuran 16 cm
diameter 3,5 cm dan telah tegak mengacung aku arahkan ke mulut dan aku paksa
Tyas menjilati k0ntolku. Walau agak canggung, Tyas mulai menjilat dan menghisap
k0ntolku serta tangannya mengocok k0ntolku.
Setelah 5 menit, aku lalu mencium Tyas dan menjilati leher,
pentil dan ketiaknya yg putih bersih. Perlahan, jilatanku merambah pusar dan
perutnya. Akhirnya meqi Tyas aku jilat beserta clitorisnya yg sudah mulai besar
kembali.
“Mass….sudahhh..jangan teruskan…” kata Tyas pelan
Setelah meqinya banjir aku lalu mencium bibirnya lagi dan
disambut dgn pagutan bibirnya yg ganas. K0ntolku aku arahkan ke lubang meqinya.
Aku sangat kesulitan memasukkan k0ntolku dan lama, sampai akhirnya kepala
k0ntolku terselip di celah meqinya. Setelah itu aku dorong perlahan k0ntolku
dan perlahan mulai masuk sedikit K0ntolku serasa dijepit keras oleh meqi Tyas.
“Masss…..” dasah Tyas saat k0ntolku mulai masuk dlm meqinya
Aku kemudian memasukkan lagi k0ntolku dan aku menyodok lembut
meqinya sampai sepertiga k0ntolku masuk. Tyas mulai mengelinjang keenakan dan
k0ntolku terasa terhalang oleh suatu lapisan. Aku kemudian menarik k0ntolku dan
kemudian mendorong kuat k0ntolku dlm meqi Tyas.
“Ahh…masss…….sakiitttt….” teriak Tyas saat k0ntolku masuk dan
mentok sampai dinding rahimnya
Pinggulnya bergerak ke kanan dan kekiri mencoba mengurangi
rasa sakit yg menjalari meqinya. K0ntolku yg telah masuk terasa terjepit kuat
oleh meqinya. Akupun mengikuti gerakan pinggul Tyas sambil mendiamkan k0ntolku
dlm meqinya yg sempit. Akhirnya tubuh Tyas yg sudah kelelahan tdk bergerak
gerak lagi. Nampak tetesan air matanya membasahi sudut mata dan mengalir ke
bantal. Dari wajahnya, Tyas sepertinya sudah pasrah terhadap apa yg akan aku
lakukan selanjutnya.
“Tenang Yas….abis ini kamu akan merasa enak dan merasa
diawang-awang” kataku sambil mencium pipi dan bibirnya yg masih tertutup.
Sekitar 2 menit aku mendiamkan k0ntolku sambil mulutku
menghisap dan menjilati pentilnya yg mengacung tegak. Kemudian aku mulai
menggerakkan k0ntolku maju mundur dgn lembut. Disertai ciuman dan jilatan di
tubuhnya.
“Ooohh…masss…..enaaaakkk……” desah Tyas ketika sodokanku mulai
lancar dlm meqinya
“Meqimu juga enak sayang…..sempit banget..” desahku sambil
menyodok dgn kecepatan sedang
“Kecepok…kecepok….kecepok….” suara k0ntolku beradu dgn
meqinya yg sudah banjir
Setelah 10 menit, aku merasakan k0ntolku dijepit dan disedot
keras oleh meqi Tyas. Yg merupakan tanda bahwa Tyas mengalami orgasme.
“Masssss…..akuuu…keeee….luuaaaarrrr……..” Jerit Tyas sambil
tangannya menjambak rambutku dan kakinya mengapit erat pinggulku.
Akupun mendiamkan sebentar k0ntolku dlm meqinya yg masih
mencengkram dan menyedot kuat k0ntolku. Dan sebentar kemudian aku mulai
menyodok kembali k0ntolku dlm meqinya yg sangat basah akibat cairan orgasmenya
yg lumayan hangat. Ciuman dan jilatanku menejelajahi kembali bibir, leher dan
pentil toketnya serta ketiaknya yg bersih. Setelah itu, sodokanku mulai cepat
dan mengakibatkan tubuh Tyas terguncang guncang lemas dibawah tubuhku. Semakin
lama sodokanku makin cepat karena aku aku sudah merasa spermaku sudah mau
dikeluarkan.
“OOhhh…..masssss……” desah Tyas yg dilanda nafsu birahi
kembali
“Tyas…meqimu memang seret…..aku sukaaa….” Desahku
Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan k0ntolku terasa
dijepit dan disedot oleh meqi Tyas lagi. Beserta itu, tangannya mencakar
punggungku dan kakinya mengapit pinggulku dgn kuat. Kali ini semburan cairan
orgasme Tyas terasa panas dan banyak.
Agen Bola Agen Bola Terpercaya Agen Sbobet Indonesia Bandar
Bola Bandar Judi Judi Online Judi Poker Judi Bola Judi Casino Casino Online
Indonesia
“Masss……akuuu……dapat laaa…ggiiiiii……” jerit Tyas ketika
mendapat orgasme yg kedua saat bercinta dgnku.
Aku yg sudah tdk tahan lagi bermaksud mengeluarkan k0ntolku
dari meqinya. Tp kakinya yg masih mengapit pinggulku dgn kuat menghalangi
niatku dan sebentar kemudian
“Crottt….croottt…croottt…….” sekitar 10 kami semburan
spermaku yg sudah tdk aku keluarkan selama 2 minggu mengucur deras dlm meqi
Tyas.
“Ohhh….Tyasaaa…….akuu…keluaarrr….” teriakku saat bendungan
spermaku sudah tdk dapat dibendung lagi.
Tubuhku ambruk di atas tubuh Tyas yg lemas. “Plop….” Suara
k0ntolku saat terlepas dari meqi Tyas.
Setelah itu aku membaringkan badanku disebelah tubuhnya. Aku
sempat melihat sprei ranjangku terdapat cairan dgn warna merah jambu hingga aku
kaget.
“Tyas, kamu masih perawan ya?” tanyaku dgn kaget
“Iya mas, dulu k0ntol suamiku sepertinya hanya sampai depan
meqi lalu keluar” jawabnya sambil terengah-engah dan tersenyum
“Waahh aku dapat Janda tp perawan nih” candaku
“Mas, tadi dikeluarkan di dalem ya” tanyanya dgn muka
khawatir
“Iya Yas, abis kakimu masih mengapit pinggulku padahal aku
udah ngga tahan” jawabku
“Lalu kalo aku hamil bagaimana” tanyanya sambil matanya
menitikkan air mata
“Aku akan bertanggung jawab sayang. Apalagi aku sudah butuh
pendamping sepertimu” kataku pelan
“Makasih ya mas, Tyas bahagia banget malam ini” katanya
“Aku juga, walau kamu menolak pada awalnya” kataku
“Abis aku takut. Kata temenku saat malam pertama katanya
sangat sakit” katanya
“Itu berarti suaminya yg nggak mahir bercinta” candaku
“Kalo mas udah sering ya ngelakuin ini” tanyanya
“Hanya 3 kali ama pacarku dulu sampai dia lulus dan pulang ke
Kalimantan” jawabku berbohong
“Makannya sudah ahli memuaskan perempuan….” katanya sambil
tersenyum
“Dan pacar mas pasti senang karena burung mas besar dan
panjang, sampe kerasa penuh mamekku” tambahnya
“Tp kamu suka kan…..?” tanyaku
“He..he…he….sekarang sudah genap status jandaku, tdk perawan
lagi…” katanya sambil tersenyum
Sambil bercakap-cakap, k0ntolku sudah mulai tegang lagi
karena Tyas mengosok halus k0ntolku. Dan akupun lalu mencium bibirnya yg tipis
dan disambutnya dgn ciuman yg ganas. Setelah Tyas aku rangsang kembali,
perlahan nafsunya mulai naik dan meqinya mulai basah. Segera lidahku menyapu
meqinya yg masih ada sedikit cairannya dan menghisap clitorisnya yg sudah
membesar.
Setelah puas menjilati meqinya, aku lalu tidur terlentang dan
aku suruh Tyas di atas. Tangannya membimbing k0ntolku memasuki liang meqinya yg
sudah banjir. Baru setengah k0ntolku masuk terasa agak susah masuk lagi.
Tanganku lalu memegang pantat Tyas agar lebih terbuka dan menyuruhnya memutar
pinggulnya. Sebentar kemudian seluruh k0ntolku masuk dlm meqinya yg sangat
sempit.
Tyas kemudian menggerakkan badannya naik turun dan tanganku
memegang toketnya yg menantang serta memilin pentilnya. Beberapa kali wajahnya
aku tarik untuk mencium bibir tipisnya dan beberapa kali pula jari tanganku
menggosok clitorisnya hingga membuat Tyas keenakan
“Massss……….k0ntolmu besar banget…akuuu..nggaa tahannn…” kata
Tyas sambil menggerakkan badannya
“Meqimu juga sempit banget Yass….” Desahku
Baru lima menit Tyas bergoyang diatasku, tubuhnya mengejang
dan ambruk diatas tubuhku. Meqinya menjepit dan menyedot k0ntolku dgn kuat
disertai dgn remasan tangannya di kedua pentilku. Aku membiarkan Tyas meresapi
orgasmenya dan sebentar kemudian aku suruh Tyas menungging.
“Masss…jangan dimasukin disitu…kotorr….” kata Tyas yg
ketakutan kalo aku menyodominya
“Ngga sayang, kamu santai saja” jawabku
Aku lalu memasukkan kembali k0ntolku dlm meqinya yg banjir
dan sambil memilin pentil toketnya yg menggantung bebas
“Ahh…masss…enak bangetttt……..” katanya ketika sodokanku mulai
lancar dan cepat
“Tyas…aku sayang kamuu…” kataku
“Aku juga sayang mas Gun….” Katanya
“Plok…plok…plok….” Suara pangkal k0ntolku beradu dgn pantat
Tyas yg bulat dan seksi
Lama-lama sodokanku semakin cepat dan 10 menit kemudian Tyas
mengalami orgasmenya kembali
“Ahh….massss…aku keluarr……laaaa…ggiiiii..” jerit Tyas sambil
meremas ujung bantal dgn kuat.
Kembali k0ntolku dijepit dan disedot kuat oleh meqinya dan
sebentar kemudian Tyas ambruk dan aku yg masih tanggung lalu merebahkan
tubuhnya dan aku atur dgn posisi miring. Kemudian aku menyodok lagi meqinya dgn
mengangkat salah satu kakinya ke pundakku. Sekitar 10 menit meqi Tyas aku sodok
dgn cepat, Tyas kemudian kembali merasakan orgasmenya lagi. Dia meremas bantal
di depannya.
“Oohh……massss……aku keluaarrr…” Desah Tyas pelan
Aku yg mulai merasakan adanya dorongan spermaku untuk
dikeluarkan segera menaiki tubuh dgn posisi misionaris. Dan aku segera menyodok
meqinya dgn cepat. Sekitar 5 menit kemudian, spermaku sudah tdk dapat ditahan
lagi dan akhirnya 6 semburan spermaku mengisi meqi Tyas.
“Aku…keee..luuaaarrrr…….” teriakku
Saat spermaku mulai menyembur, aku rasakan Tyas kembali
mengalami orgasme. Tangannya mencakar punggungku dan kakinya mengapit pahaku.
Akhirnya setelah puas menyemburkan spermaku, aku tidur disamping Tyas yg sudah
lemas tak berdaya. Tanganku memeluk erat tubuhnya dan nafas kami yg terengah-engah
terdengar di seluruh kamar.
Hujan yg tdk kunjung berhenti sangat membantu suasana
percintaan kami, dan tdk mungkin tetanggaku tahu bahwa kami sedang bercinta.
Sempat aku lihat jam dinding yg menunjukkan pukul 12 malam. Berarti kami telah
bercinta hampir 2,5 jam. Setelah itu kami tertidur pulas tanpa pakaian yg
menempel.
Semenjak itu kami sering bercinta dan memuaskan birahi kami.
Agar tdk hamil, Tyas teratur minum pil KB. Kami juga sering bereksperimen
birahi dan semua tempat menjadi tempat bercinta kami dari ruang tamu, kamar,
dapur dan halaman belakang. Cuman di halaman depan saja yg kami hindari karena
takut kepergok tetangga.
No comments:
Post a Comment