kira-kira pukul 07:00 malam, saat itu aqu lagi lembur di
kantor. Bosan dengan keadaan, akhirnya aqu keluar kantor dulu sebentar, ya
sekedar cari angin atau kasarnya cuci mata kali ya. Akhirnya mobil kuparkirkan
di pelantara pusat pertokoan yang ada di tengah-tengah kota kembang. Wahh,
seger juga nih, jadi tidak BT lagi. Sembari berjalan menelusuri trotoar, aqu
melihat beberapa produk yang dipajang di etalase, secara kebetulan, mataqu
tertuju ke stan penjualan produk alat-alat kosmetik. Mataqu tidak lepas
memandang sosok tubuh yang rasanya seperti kukenal. Dengan ragu-ragu aqu
hampiri juga stan kosmetik itu. Tidak jauh dari stand itu, aqu diam dulu
beberapa saat Sembari memeperhatikan sosok tubuh yang rasanya kukenal.
Setelah yakin kalau sosok tubuh itu adalah orang yang
kukenal, dengan hati berdebar kupanggil namanya.
”Sie..! Kamu Desie khan..?” kataqu Sembari menunjuk ke
arahnya.Sosok tubuh yang kupanggil namanya merasa kaget juga mendengar
panggilanku. Untuk beberapa saat dia memandang ke wajahku Sembari mengernyitkan
keningnya. Dalam hati mungkin dia sedang mengingat-ngingat, yang pada akhirnya.
”Erick..? Kamu Erick..?” katanya dengan wajah yang agak
keheranan.
“Yup..! kirain udah lupa, Sie..,” kataqu Sembari menyodorkan
tanganku.
”Ya nggak akan lupa dong Rick, gimana kabarnya..?” katanya
Sembari menyambut uluran tanganku.
”Baek-baek Sie. Kau sendiri gimana..?” kataqu.
”Baek juga Rick..,” ucap Desie Sembari menyibakkan rambutnya
yang panjang sebahu.
Perlu diketahui, Desie (bukan nama sebenarnya) ini adalah
teman SMA saya dulu, orang tuanya tingal di Jakarta. Di kota kembang ini dia
tinggal dengan kakaknya yang kebetulan mereka ini bisa disebut anak kost. Desie
punya perawakan lumayan tinggi, dengan tubuh yang cukup ideal (di mataqu),
hidung yang mancung, dan buah dadanya yang lumayan juga ukurannya. Kami
mengobrol bermacam-macam, tentang seputar masa SMA dulu. Tidak terasa, jam
sudah menunjukkan pukul 09:00malam, dan pada jam itu dia akan pulang. Dengan
penuh keyakinan, kutawarkan dia untuk pulang sama-sama, karena kebetulan dia
pulangnya sendiri.
Sebelum aqu mengantar dia ke tempat kostnya, aqu ajak dia
untuk makan dulu. Dia menerima tawaranku, setelah itu baru kuantar dia ke
tempat kostnya.”Ke dalem dulu Rick..!” katanya.
“Makasih Sie.., lain kali aja deh.., lagian khan ada
Kakakmu..!” kataqu Sembari memperhatikan jamku, yang mana pada waktu itu
menunjukkan pukul 22:30.
”Kakakku lagi ke Jakarta Rick.., Aqu cuma sendirian disini.
Ayo dong Rick..! Masuk dulu..,” pintanya merajuk.Akhirnya aqu masuk juga ke
dalam,
“Bentar aja ya Sie.., Aqu ada kerjaan nih di kantor, mana
mata udah ngantuk, cape lagi..,” kataqu Sembari tanganku memijit pundakku
sendiri karena pegal.Desie menganngguk Sembari tersenyum, kemudian dia menuju
ke belakang untuk mengambil minuman.
“Santai aja dulu Rick.., Aqu mo mandi dulu ya, gerah nih..!”
katanya Sembari menyodorkan minuman untukku.Lalu aqu duduk di kursi dekat
tempat tidurnya.
”Lama juga nih mandinya. Dasar perempuan..!” aqu menggerutu
dalam hati.Kemudian aqu berdiri sebentar, karena pegel juga kalau duduk terus.
Akhirnya aqu rebahan juga di tempat tidurnya, cape sekali badanku rasanya.
Kemudian kulihat Desie keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai celana pendek
dengan t-shirt warna putih. Rambutnya basah, mungkin habis keramas. Kemudian
dia duduk di depan meja riasnya Sembari mengeringkan rambutnya.
“Muka Kamu kok keliatan cape Rick..?” kata Desie membuyarkan
lamunanku.
”Iya nih Sie.., Aqu cape banget hari ini, mana kerjaan masih
banyak.” ketusku.
”Ya udah, istirahat aja dulu. Santai aja.., Aqu pijitin, mau
nggak..?” kata Desie Sembari melangkah ke arahku.
”Bener nih, mau mijitin..?” kataqu setengah tidak percaya.
”Masa Aqu boong Rick. Ya udah.., Kamu tengkurap aja.. Terus
buka dulu kemeja Kamu dengan kaosdalamnya.” katanya.Bagai kerbau dicocok
hidung, aqu menurut saja, terus kutelungkup, lalu Desie mulai memijitiku, mulai
dari pundak terus ke punggung. Pijatannya lembut sekali, rasa lelah dan
kantukku mulai hilang, malah yang ada sekarang darahku justru mengalir begitu
cepat. Batang kemaluankuperlahan-lahan mulai tegang, aqu jadi salah tingkah.
Sepertinya Desie melihat perubahan sikapku.
“Rick..! Balikin badan Kamu.., biar Aqu pijit juga bagian
depannya.” katanya lembut.
Aqu agak ragu juga, pasalnya aqu taqut kemaluanku yang sudah
tegang taqut kelihatan, ditambah nafasku yang sudah tidak beraturan. Tetapi
akhirnya kubalikkan juga badanku. Kemudian Desie menduduki badanku. Kaget juga
aqu melihat dia, karena posisi dia sekarang menduduki badanku, pantatnya tepat
di atas kemaluanku. Aqu pura-pura meram saja, Sembari kadang-kadang memicingkan
mataqu, jadi salah tingkah aqu pada waktu itu.
Seksi juga ni orang, atau karena pikiranku yang sudah
dirasuki nafsu birahi, batinku berkecamuk. Aqu mulai berpikir, apa yang harus
kulaqukan. Tangan Desie dengan begiru halusnya mengusap-ngusap dadaqu yang
kadang-kadang dia cubit puting susuku, aqu malah menggelinjang kegelian,
pikiranku sudah gelap oleh nafsu. Dengan agak ragu kupegang kedua telapak
tangannya yang sedang memijat dadaqu.
”Kenapa Rick..?” tanya Desie Sembari tersenyum.Aqu tidak
menjawab pertanyaannya, kemudian kucium telapak tangannya, lalu kutarik
tangannya yang mana otomatis badannya mengikuti, sehingga badannya jadi agak terdorong ke depan.
Wajahku dengan wajahnya dekat sekali, sampai nafasnya menerpa
wajahku. Lalu kupegang kedua pipinya, dengan perlahan kudekatkan wajahnya ke
wajahku, lalu kucium bibirnya dengan lembut. Kemudian kujulurkan lidahku
menelusuri rongga mulutnya. Desie agak melenguh, lalu Desie mulai membalas
ciumanku, lama-lama ciuman kami makin lama makin buas saja, nafas kami sudah
tidakberaturan. Sembari tetapi berciuman, tanganku turun ke bawah, lalu
kumasukkan ke bagian belakangkaosnya, lalu kutarik kaosnya ke atas. Desie mengerti
akan hal ini, kemudian dia tegakkan badannya, lalu dia buka sendiri t-shirtnya,
lalu dengan Sembari tersenyum dia buka sendiri BH-nya.
Setelah terbuka, yang kusaksikan adalah sepasang dua bukit
yang kembar, walaupun tidak terlalu besar tetapi kencang sekali, dengan putting
yang sangat menantang. Dengan posisi Desie masih di atas perutku, aqu segera
bangkit. Kulumat putingnya silih berganti, Desie melenguh tanda menikmatinya.
”Ooohhh Erick.., sshhh..,” desahnya Sembari mendongakkan
kepalanya ke belakang, dengan tangan melingkar di leherku.Aqu semakin bernafsu,
lalu kurebahkan badannya, kemudian kulumat bibirnya, lalu kulumat
telingakirinyan. Kemudian aqu turun menelusuri lehernya, kulumat putting
susunya yang terlihat menawan, kadang aqu meremas kedua bukit yang indah itu.
Puas dengan itu lumatanku mulai turun ke bawah, aqu jilat pusarnya, kedua
tanganku mulai turun ke pangkal pahanya.
Dengan posisi masih menjilati pusarnya, tanganku membuka
celana pendeknya, lalu kuturunkan ke bawah. Secara naluriah dia ikut membantu
menurunkan pula, maka tingal celana dalamnya yang berwarna putih bersih yang
masih menghinggapi tubuhnya. Lalu kucium kemaluannya yang masih ditutupi CELANA
DALAM-nya, dia melenguh hebat, kemudian kubuka CELANA DALAM-nya. Aqu beralih
menjilati bibir kemaluannya. Dengan bantuan kedua jariku, kusibakkan bibir
kemaluannya itu, maka terlihat bagian dalam yang berwarna merah muda, dengan
dihiasi klit-nya yang sudah membengkak.
Mungkin ini untuk yang kedua kalinya aqu menjilati kemaluan
perempuan. Ini yang kusuka dari kemaluan Desie, tidak berbau, mungkin tadi dia
waktu mandi membersihkannnya dengan sabun khusus.Lalu kujulurkan lidahku ke
bagian klit-nya, kugoyang-goyangkan lidahku.
”Aaahhh.., Rickkk.., enak sekali Saayaang..!” jeritnya
Sembari kedua tangannya menjambak rambutku.
Pedas juga rambutku. Aqu masih saja asyik memainkan lidahku.
Kadang sekali-sekali kugigit bibir kemaluannya. Tidak berapa lama, tubuh Desie
mengejang, kepalaqu makin ditekan oleh tangannya ke dalam kemaluannya.
”Eeerriiccckkk.., aakkhhh.., nikmat sekali Sayang..!” katanya
Sembari memejamkan matanya, tandamerasakan kenikmatan yang tiada taranya.
Aqu masih saja asyik melumat habis kemaluannya yang merah
merekah.”Udahhh Rick.., udah dulu Sayang..!” katanya Sembari menarik kepalaqu
ke atas, kemudian dia cium bibirku dengan ganas sekali.Lalu tubuhku dia
balikkan, dia berada di atasku sekarang. Dia condongkan badannya, kemudiandia
mencium kembali bibirku, lalu mencium leherku. Dia tegakkan badannya, dan dia
geser sedikitke bawah. Sembari tersenyum dia lalu membuka celana panjangku,
kemudian dia buka celana dalamku, maka mencuatlah adikku yang dari tadi sudah
tegak bagai tugu monas. Dengan lembut dia mengusap batang kemaluanku, jempolnya
mengusap kepala kemaluanku.
“Aaakkhhh..,” aqu hanya bisa mendesah kenikmatan.Perlahan dia
tundukkan kepalanya, lalu mulai menjilati kepala kemaluanku, kemudian dia
masukkan batang kejantananku ke mulutnya. Dia hisap dengan lembut. Aqu hanya
bisa merasakan kenikmatan yang diberikan oleh permainan mulut Desie.
“Aakkhhh Sie.., terus Sie..! Enak sekali Sayang..!”
erangku.Mungkin karena dari tadi aqu sudah menahan nafsuku, akhirnya aqu tidak
kuat juga menahannya.
”Sie.., Aqu mo keluar Siee..,” erangku.Desie cuek saja, dia
malah mempercepat frekwensi hisapannya ke batang kemaluanku, yangpada akhirnya,
“Aaakkhhh..,” bersamaan dengan itu menyeburlah cairan
spermaqu ke mulutnya.
Keliatannya Desie agak kaget juga, tetapi dia lalu menelan
semua spermaqu sampai habis. Aqu hanya mengerang kenikmatan. Setelah cairanku
habis ditelannya, kemudian Desie lepaskan batang kejantananku dari mulutnya,
dia tersenyum melihat senjataqu masih berdiri, walaupun sudah mengeluarkan
laharnya. Dengan tersenyum menahan birahi, dia mendekati wajahku. lalu mencium
bibirku. Dengan posisi masih di atas, tangannya kemudian memegang batang
kemaluanku, lalu dibimbingnya ke lubang senggamanya. Dengan sekali sentakan,
batangku sudah masuk seluruhnya.
“Uuuhhh.., sshhhh..!” Desie melenguh kenikmatan Sembari
memejamkan matanya, rambutnya tergerai, kepalanya diangkat mendongkak ke
belakang.Diangkatnya pantatnya perlahan, lalu diturunkannya perlahan. Aqu
membantunya dengan batang kemaluanku.
Makin lama gerakan Desie semakin cepat, aqu juga semakin
keras menekan batang kemaluanku, tangaqu menelusuri tubuhnya yang sudah penuh
dengan keringat. Kadang kuremas kedua bukit kembarnya, sekali-kali aqu pelintir
kedua puttingnya. Desie terus saja menggelinjangkan tubuhnya, kulihat Desie
meram melek juga dalam malaqukan gerakannya itu.
“Ooohhh.., Eerricckk..! Enak sekali Rick.., ssshhh..,” Desie
mendesis seperti ular.
“Kamu cantik sekali Sie.., Aqu sayang Kamu..!” kataqu Sembari
menarik kepalanya untuk mendekati wajahku.Lalu kucium bibirnya. Akibat
gerakan-gerakan yang dilaqukan Desie, akhirnya aqu tidak kuat juga.
”Aaahhh.., Sie, Aqu hampir keluar Sayangg..!” kataqu.
”Ssshhh.., aahh.., Aaaaquu juga Rick.., bentar lagi..,
aakhh.. terus Sayanng.., terusss..!” ucap Desie Sembari terbata bata menahan
nafsu.
Makin kupercepat tempo gerakanku, yang pada akhirnya aqu
sudah tidak kuat lagi. Kurangkul tubuhnya erat-erat, terlihatnya Desie juga
sudah pada klimaksnya, yang akhirnya.
”Aaahhh.., aakkhhh..,” kami keluar bersamaan disertai desahan
yang panjang.Kupeluk tubuh Desie dengan erat, begitu juga dengan Desie Sembari
menikmati sensasi-sensai yang tidak bisa dibayangkan. Kemudian dengan posisi
aqu masih duduk di kasur dan Desie di atasnya, kami berciuman kembali. Lama
sekali Sembari mengatakan kata-kata indah.
”Terima kasih Sie.., Aqu sayang Kamu..!” kataqu Sembari
mencium keningnya.
”Aqu sayang Kamu juga Rick..!” kata Desie, yang kemudian kami
berciuman kembali.Lalu kurebahkan badanku dengan batang kemaluanku masih
menancap di liang senggamanya, akhirnya kami berdua tertidur lelap sekali.
Esok harinya baru kupulang, tapi sebelumnya aqu antarkan dulu
Desie ke tempat kerjanya Sembari memeberikan nomor teleponku. Kalau-kalau dia
butuh aqu, tinggal menghubungi saja. Sesudah mengantar Desie, aqu langsung
pulang, lalu pergi ke kantor yang mana sudah tentu aqu pasti kesiangan, dan
kerjaanku yang belum beres.
Artikel yang sangat Bagus dan Bermanfaat.. Update terus dan sukses selalu ya Gan
ReplyDeleteCek Juga di WWW.TOGELSGP88.COM
1 USER ID SUDAH BISA BERMAIN SEMUA PERMAINAN :
SPORTBOOK, TOGEL, LIVE CASINO, POKER, SABUNG AYAM, SLOT GAME, TEMBAK IKAN, TANGKAS :
Promo Terbaru dari TOGELSGP88
- Minimal Deposit Rp 50.000
- Minimal Withdraw Rp 50.000
- BONUS NEW MEMBER 100% SPORTBOOK
- BONUS DEPOSIT 30% SPORTBOOK
- BONUS DEPOSIT 10% ALL-GAMES
- BONUS DEPOSIT SABUNG AYAM 10%
- BONUS CASHBACK MIXPARLAY 100%
- BONUS ROLLINGAN LIVECASINO 0.8%
- BONUS ROLLINGAN POKER & DOMINO 0,3%
- BONUS REFFERAL 1%
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
LIVECHAT TOGELSYD88.COM 24 JAM ONLINE
Pin BBM : D8DC9CC9