Ketika aku berlibur bersama istriku, sengaja kami berencana
bulan madu. Walaupun bulan madu itu sendiri demi kepuasan istriku bersama 3
penis laki-laki lain tp aku harus mengalah, demi kepuasan istriku.
Sabtu sore itu kami berangkat jg… Tdk
lama berselang, kami sudah berada di lokasi…, memesan makanan dan bersantai.
Malam berlalu dengan tenang…, dan dengan tenang jg kami
menikmati sex, istriku Melinda seperti biasa dengan piawainya memuaskan diriku
dengan permainan lidah dan mulutnya, dan setelah sama sama mencapai dua kali
klimax kami pun terlelap.
Kami baru kembali ke bungalow sekitar jam 9 malam, setelah
menikmati santap malam di warung dipinggir pantai dengan sea food bakar, ketika
kulihat di bungalow sebelah yg semalam masih kosong sudah terisi dan dua pemuda
sedang bersantai di teras sambil ngobrol…sementara sayup sayup terdengar sudara
gitar dari dalam bungalow itu.
Kedua pemuda yg kutaksir berusia 20 an tahun itu tampak
dengan seksama mengawasi Melinda yg berjalan disiku dan ditengah temaramnya
lampu taman, tetap saja kecantikannya menonjol apalagi ia mengenakan jeans
ketat sepinggul dan tank top yg tdk mampu menutupi seluruh perutnya.
Saat masuk kamar, dari jendela kamar yg
saat itu hanya tertutup vitrage karena gordijn belum ditutup dengan jelas kami
dapat melihat kamar sebelah dan aku yakin kalau dari sebelah jg memiliki akses
memandang yg sama.
Ketika aku menatap wajah istriku kulihat kerlingan matanya yg
‘nakal’ dan aku mengenal betul kalau saat itu di benak Melinda terbersit
pikiran pikiran yg jg ‘nakal’ apalagi kesibukan ku selama ini telah membuat
kami ber bulan-bulan tdk pernah ‘bertualang’, jadi kerlingan nakal istriku
merupakan hal sangat wajar, apalagi sekilas tadi terlihat kalau pemuda pemuda
disebelah pasti dari status sosial yg cukup baik.
Melinda kemudian masuk kamar mandi dan akupun menuju ruang
tengah, membaca koran yg hari ini belum tuntas kubaca, suasana hening…,
keheningan yg senyap karena suara dari bungalow sebelah yg tadi lumayan berisik
jg menghilang, aku lalu melangkah menuju kamar dan agak terperangah ketika
kulihat Melinda sedang berdiri telanjang bulat dekat jendela mengolesi tubuhnya
dengan body lotion favouritenya, dan ketika aku melihat ke jendela, gordijn
masih tetap belum ditutup, namun jendela di kamar bungalow sebelah nampak gelap
.
Aku hanya tersenyum karena aku tahu kalau istriku sedang
memberi ‘life show’, pastilah pemuda – pemuda sedang mengintip dengan asyiknya.
Tangan Melinda mengoles lotion dengan gerakan sensual,
memainkan puting susunya dan bergerak ke leher jenjangnya, jg sesekali turun ke
perut bahkan ke celah pahanya, jangankan orang lain, aku sendiri yg setiap saat
bersamanya saja terangsang menyaksikan gayanya.
Sekitar 5 menit istriku memberikan ‘pertunjukan’ kemudian ia
mengenakan pakaian nya, gaun tidur tipis yg mencetak tubuhnya dan didalamnya
hanya mengenakan celana dalam mini.
Kami duduk sebentar di ruang tamu lalu ia membisikan sesuatu
di telingaku dan kamipun pendah ke teras….membawa beberapa botol minuman.
Kami minum berdua dengan santai dan satu persatu pemuda di
bungalow sebelah jg pindah keteras………………… ternyata mereka bertiga.
“Serius…?” tanyaku pada Melinda
“Hmm…kelihatannya sih asyik jg…kalau papa nggak keberatan…”
jawabnya dengan tersenyum manis
Tanpa kesulitan kami berhasil mengundang mereka untuk
bergabung, Topan, Bob dan Revan, mereka berusia 20 – 21 tahun, mahasiswa sebuah
perguruan tinggi ternaman dan sedang berlibur, Revan putra seorang pengusaha
sementara Topan dan Bob adalah putra pejabat salah satu Departemen dan mereka
sudah bersahabat sejak masih SMA, itu sekilas gambaran yg kami dapat dari
obrolan awal setelah mereka bergabung diteras bungalow kami.
Nyamuk yg mulai mengganggu membuat Melinda menawarkan untuk
pindah ke ruang tamu…, dan melihat sikap kami yg santai mereka pun akhirnya
relax, berani tertawa lepas dan mulai melemparkan canda khas anak muda.
Namun aku dapat melihat bahwa fokus mereka tetap sebagaimana
laki laki pada umumnya……..belahan dada di gaun tidur yg dikenakan istriku dan
upaya untuk lebih jelas melihat bayangan toket yg tdk mengenakan BH terkadang
membuat mereka kurang fokus pada pembicaraan, namun rupanya pendidikan yg baik
dan mengetahui kalau kami suami istri membuat mereka tetap menjaga tingkah laku
dan kesopanan mereka.
Revan bertubuh tinggi, putih dan memiliki sinar mata yg
paling nakal, sementara Bob yg agak gemuk jg putih jelas terlihat kalau ia
adalah anak baik-baik ‘anak mama’ istilah mereka sementara Topan berkulit sawo
matang adalah yg yg paling atletis, walau wajah mereka tdk seganteng bintang
bintang film namun mereka semua memiliki daya tarik masing masing.
Minuman yg dipesan diantar oleh Room Boy dan seiring dengan
semakin banyaknya minuman yg direguk, suasana semakin santai…..
Saat aku dan istriku beradu pandang ia mengedipkan matanya
dan aku yg memahami maksudnya hanya menganggukkan kepala, entah apa yg
direncanakannya…namun sebagai suami yg baik..aku memahami maksudnya.
Suatu saat istriku pergi ke kamar sebentar, entah apa yg
dilakukannya disana dan ketika kembali keruang tamu tiba tiba saja ia
terpeleset hampir jatuh…., entah benar atau pura pura aku tdk jelas, namun
dengan meringis ia berjalan agak pincang,
“Aduh…. keseleo ga ya…?” katanya sambil duduk dan mengurut
mata kakinya, dan posisinya saat membungkuk mengurut kakinya sendiri memberikan
pemandangan yg aduhai karena dengan jelas semua dapat melihat toketnya yg
menggantung dibalik gaun tipisnya.
“Ada yg bisa mengurut nggak…?” tanyaku kepada ketiga pemuda
itu dan serentak mereka memandang Topan yg saat itu masih terpana memandang
dada Melinda yg bagai magnit menarik pandangan mata nya.
“Topan..tuh…, dia bisa…”jawab Bob menyatakan
“”Topan..tolong ya…?” kata istriku memandang pemuda itu… lalu
dengan sedikit terpincang ia pindah ke sofa panjang, dan melonjorkan kakinya,
sementara Revan yg sedang duduk disana dengan sigap pindah ke kursi lain..
“Wah…………..saya sih nggak terlalu bisa mbak..” jawab Topan..,
“Coba aja..”kata istriku memaksa
“Demikian Topan lalu duduk diujung sofa lalu mulai memegang
mata kaki istriku dan mengurutnya perlahan…, sementara yg lain memperhatikan
dan aku jelas melihat tatapan iri Revan dan Bob melihat ‘rejekinya’ Topan.
Sejurus kemudian karena melihat bagaiman tdk leluasanya
posisi mereka aku menawarkan..
”kita pindah saja yuk…kan masih ada satu kamar kosong kita
ngobrol disana biar Topan leluasa”
Demikianlah kami pindah kekamar yg kosong dengan satu bed
besar dan 2 sofa didalamnya…., dan Melinda sudah tiduran telentang sedang Topan
duduk dikakinya mengurut mata kaki dan betis istriku, sementara gaunnya sudah
tersingkap sampai diatas lutut.
“Kok..pindah ke pundak ya pegelnya…” kata istriku yg lalu
menatap kedua pemuda lainnya…
”sekalian dong…pundakku di pijitin…” katanya penuh harap, dan
hampir bersamaan kedua pemuda itu bangkit.”dengan senyum sambil mengubah posisi
menjadi duduk Melinda berkata
“ Udah…satu pundak satu tangan deh..”
Demikianlah mereka mulai ‘mengerjakan tugas
masing..masing..’, namun aku tahu kalau kehadiranku membuat mereka gugup, maka
seperempat jam kemudian aku pura pura menguap….
“Ih..nagntuk…gara gara berenang
tadi…, ok..kalian santai saja…dibantu ya…mbaknya…”kataku yg dengan koor
serempak mereka menjawab “Baik..Mas…”
Aku lalu masuk kekamar..eh…ternyata kantuk yg tadi pura pura
jadi beneran dan akupun terlelap.
Matahari sudah tinggi ketika aku terbangun…dengan senyum
manis dan wajah lelah namun penuh kepuasan Melinda menatapku ketika aku
terbangun…
Aku teringat hal semalam..namun sebelum aku berkata sesuatu…
”Pa..mandi sana…, ngerti…mau denger cerita mama…kan ”kata
istriku
Dan inilah kisah istriku semalam setelah kutinggalkan kamar :
Topan yg memijit kakiku, mulai berani, tdk hanya sekedar
memijit namun lebih banyak mengusap dan mengelus..dan sesekali malah
menggelitiki kakiku, yg karena geli otomtais kuangkat tinggi dan CD mini yg
kukenakan terlihat jelas, dan karena kaki terangkat maka gaunku makin
tersingkap keatas.
Topan memijiti kakiku, kalau awalnya hanya di mata kaki kini
ia sudah berani sampai ke paha. Sementara Bob dibelakangku memijati pundaku
dengan tangan yg terasa dingin…mungkin tegang ‘kali ya…?
Langkah berikut yg kulakukan adalah membuat gaun atasku yg
memang tdk berkancing hanya pakai tali saja…terbuka seolah aku tdk sadar dan
kini keseluruhan toketku terpampang, membuat Topan yg dihadapanku semakin
gelisah………
Awalnya mereka masih mencoba bertahan…akhirnya darah muda
mereka rupanya menang……
dimulai oleh Topan yg semakin lama usapannya semakin
tinggi di pahaku..dan sesekali pura pura tak sengaja tangannya menyentuh memek
dari luar CD yg kukenakan.
Nafasku mulai memburu… dan ketika tangannya menyentuh
lagi..kutangkap tangan itu dan malah kutekankan ke memek ku…sambil kusibakan CD
ku dengan jari dari samping….dan ketika tanganku melepaskan tangannya jari jari
pemuda tetap diam disitu..memainkan memekku yg mulai membasah…..
Aku mendongak keatas, dan ketika kulihat wajah Bob yg sangat
dekat dengan wajahku…tanganku merangkul lehernya dan kucium bibirnya…mula mula
..ia agak gelagapan..tp sekejab keudian sudah menjulurkan lidahnya dalam
mulutku..
“Mbak…”kata Revan..agak terengah..tangannya bukan lagi
memijat tanganku tp meremas toketku… “Kalau Mas…datang bagaimana..?” tanyanya
“Nggak…dia sudah tidur…kalau tidur pulas sekali…nggak akan
terbangun..”jawabku..
Lalu dengan provokatif kulepas gaun dan CD ku dan kubaringkan
tubuhku telanjang bulat diranjang dihadapan ketiga pemuda itu.
“Boleh ngurut lagi..tp ..yg melakukan jg nggak boleh pakai
baju…” kataku, dan sekali lagi tanpa perlu mengulang ketiga pemuda itu berlomba
adu cepat melepas baju…..
“Wow…..agak terpekik aku melihat kemaluan ketiga pemuda
itu..khususnya punya Topan…agak hitam sesuai kulitnya namun sangat besar
lingkarnya..panjangnya yg sesungguhnya sedikit diatas rata rata menjadi
tertutup oleh besar lingkarannya., kepalanya kemaluannya…………itu…besar sekali.
Yg lain jg sangat ‘menjanjikan’ sih kelihatannya ….
Aku lalu memejamkan mata dan membiarkan saja ketiga pasang
tangan mereka menggeraygi seluruh tubuhku…lalu terasa ada yg menjilat puting
susuku.., aku membuka sedikit mataku dan tampak Bob yg menghisap dengan penuh
nafsu, dan sesaat kemudian terasa ada benda hangat menempel dibirku…dan kubuk
mulutku menerima Revan yg menyodorkan penisnya dalam mulutku.
Kakiku terbuka lebar saat lidah Topan yg hangat menyapu
memekku, walau terasa belum pada berpengalaman.., namun sensasi sebagai
wMelinda masih mampu membuat tiga pemuda berusia dua puluhan bernafsu sungguh
menyenangkan perasaanku.
Aku jg mulai aktif…, kurubah posisi, kini aku duduk, Bob
masih asyik denga susu ku dan aku memainkan kemaluan Revan dengan lidah dan
mulutku, Topan jg masih asyik dengan memekku, sesekali jarinya memasukiku dan
menimbulkan rasa geli… dan sekali lagi kurubah posisiku.
Dengan menungging Revan memasuki ku dari belakang dan Topan
yg penisnya sangat menarik perhatianku kini telentang dan mulai ku explore
habis habisan.
Mulutku tdk muat dimasuki seluruh penisitu…, baru kepalanya
saja sudah terasa penuh..maka lebih banyak kujilat dan sesekali lubang
kemaluannya kuhisap ….hingga ia menggelinjang dan mendesis keras…..,
Namanya jg anak muda, belum bisa mengatur irama antara nafsu
dan permainan…baru sebentar Revan sudah bergerak cepat dan tiba tiba ia
menghunjamkan sedalam dalamnya dan
“aaaa…hhhh………… aduh…nggak tahan….” ia menyemprotkan banyak
sekali air mani dalam rahimku…..yg sesaat kemudina…sudah terlepas dari
memekku…dan segera saja Bob..menggantikan posisinya..tdk peduli kalau air mani
yg disempraotkan temannya itu masih memenuhi rongga memekku… bahkan sampai
mengalir kepahaku…., kuberi tanda pada Revan untuk mendekatkan kmelauannya yg
basah itu dan kujilati hingga bersih…. tp tanganku masih tetap menggegam punya
nya Topan….
Kecepuk…kecepuk…..suara kemaluan Bob mengocok memekku yg
sangat basah dengan campuran lendir ku dan maninya Revan menimbulkan sensasi
tersendiri, namun aku ingin yg berbeda….
Kuminta Bob melepaskan kemaluannya lalu jongkok diatas Topan
yg telentang dengan kemaluan tegak keatas… kuarahkan ke memekku dan walau agak
susah tp kemaluan itu mulai membus masuk masuk memekku…..
”sssh…ah….teras betapa memekku membuka dan helm berwarna
merah keunguan yg berukuran fantastis itu menerobos
masuk…”hhhh……………..sss.ahh…………g ila……………..uuugghhhhhhh..” keluhku saat seluruh
penisitu terbenam.
Melihat Bob yg agak bengong kuberi tanda agar mendekat dan
kemaluannya kumasukan dalam mulutku…
Dengan irama yg kini kukuasai Bob memaju mundurkan pantatnya
dengan kemaluan dimulutku dan Topan dibawahku…
Denyut penis Bob semakin terasa ….dan aku tahu kalau pemuda
itu sudah hampir klimax…akupun menghisapnya semakin kuat dan ia semakin
mempercepat gerakannya, dipegangnya kepalaku dan memaju mundurkan pantatnya
dimukaku seakan akan sedang menyetubuhiku ….sekalian …..kubantu dengan lidahku
dan
“cr.rrrrrt..srrr…t…”, disertai keluhan dan dengusan nafas
Bob………cairan putih kental dan gurih yg cukup banyak menerjang ke
leherku…..kutelan semua ………..dan baru kulepas kepala kemaluannya dari jepitan
bibirku setelah tetes terakhir keluar……….
Kini aku konsentrasi pada kemaluan Topan yg sedang menyodok
memekku dengan kerasnya setelah Bob selesai………Topan lalu membalikan tubuh kami
dan kini ia diatas, kemaluannya benar benar keras..mengocok dan mengaduk
memekku…., rasa geli dan nikmat yg luar biasa mulai menyerangku……….ahh…aku tahu
kalau sebentar lagi ledakan dahsayat akan menerpaku….
Tubuh Topan diatasku terus bergerak dengan teratur…, sesekali
mulutnya memagut bibirku…., sesekali di cobanya menghisap puting susu ku, lalu
sesaat kemudian….ternyata aku yg tak tahan………………permainan yg dari awal telah
membangkitkan gairahku ini..memberikan ledakan yg terasa seakan menerbangkan ku
ke atas awan….
”ssshh…aahh………ahhh….cepet…..ce pet..kucengkeram punggung
Topan dengan kukuku dan setengah berteriak aku mendapatkan klimaxku yg pertama
malam ini….ahhh…………………..dan belum tuntas aku melepaskannya…tiba tiba Topan yg
jg semakin cepat bergerak menghunjam kan penisnya sedalam-dalamnya dan dengan
denyutan yg sangat keras hingga terasa ke dinding memekku ia melepaskan air
maninya…dalam beberapa kali semprotan… hangat dan agak panas membanjiri memek
ku hingga ke dalam…………
Beberapa saat kami sama sama terdiam menikmtai sisa getaran
yg masih terasa dan kemudian ia membalikan tubuhnya dari atas tubuhku.
Setelah membersihkan diri dikamar mandi yg terdapat dalam
kamar berempat kami ngobrol diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang bulat…
“Mbak kok berani ya…bagaimana kalau tiba tiba mas datang…?”
tanya Topan
“Nggak …kan aku tahu benar kebiasaannya…dia itu kalau sudah
tidur pulasnya luar biasa…” jawabku
Tdk lama kami ngobrol….kemudaan dan stamina mereka menjadikan
mereka cepat sekali bangkit…………..kembali aku ‘dikepung’ oleh tiga penis yg
seakan tdk kenal puas…
Berbagai posisi mereka coba praktekan, kadang terasa seakan
mereka sedang menemukan alat mainan baru yg menarik…, bahkan saat aku dan Revan
dalam posisi 69 kemaluanku diterobos oleh Topan …gila……klitorisku dijilat dan
dihisap sementara penisTopan maju mundur di memekku dan mulutku jg sibuk dengan
kemaluan Revan..
Mulut dan memekku rupanya masih belum cukup bagi mereka,
karena suatu saat ketika aku sedang diatas Bob dan penisnya menancap di
memekku, kurasa lidah hangat menjilat anusku…, salahku sih…tadi memberi contoh
menjilati anus mereka satu persatu….dan sesaat kemudian penis Revan mencoba
menerobos memasuki anusku, aku coba protes, tp malah Bob memelukku erat sekali
dan tanpa daya dengan rasa perih dan panas penis pemuda itu menembus
anusku..aku bukan tdk pernah tp sangat jarang mau anal sex..apalagi di double begini.
Setelah berhasil memasukkan kepalanya Revan lalu membenamkan
semua dalam anusku dan aku seperti daging dalam hamburger dijepit atas dan
bawah…namun….rasa pedih dan panas mulai hilang berganti rasa enak dan nikmat yg
sukar dilukiskan..
”aaahhhhh..ssshh..gila…kalian..gilaa aa…..” setengah menjerit
mendesah..terasa dua penisdalam tubuhku itu saling menggesek dalam irama yg
teratur dan tubuhku sampai terasa seakan terbelah…. yah..resiko membangkitkan
nafsu anak muda..
“Aaaaahhhhhh…” keras sekali aku berteriak saat orgasme
menyerangku…namun kedua pemuda itu masih tetap dan tdk berhenti…., kelebihan
pemuda seumur mereka memang disitu permainan pertama pasti cepat sekali keluar
karena nafsu yg menguasai tp babak kedua dan seterusnya makin lama bisa
bertahan.
Berturutan aku orgasme tiga kali …..baru mulai terasa kalau
penis mereka m ulai membesar dan berdenyut dan akhirnya hampir bersamaan mereka
menyemburkan aitr maninya dalam memek dan anusku…dan Bob yg dibawah saking
bernafsunya Bob menghisap putingku keras sekali sampai ngilu….
Aku belum sempat menarik nafas…baru saja mereka ‘lepas’ dari
tubuhku…Topan menunggingkan tuubuhku dan juag mencoba anusku…untung cairan
Revan didalam anusku banyak sekali sehingga walau susah dan pedih sekali tp
‘helm’ yg besar itu menembus jg.
Untung tdk lama ….menonton aku di double tadi rupanya membuat
Topan sangat terangsang hingga 5 menit klemudian ia sudah membenamkan
batangngnya sedalam dalamnya di pantatku dan menyemburkan air maninya kembali.
Aku telentang terengah engah….setelah Topan melepaskan
‘hajatnya’ dipantatku dan mengomel
“kalian..gila..ya…., main masuk saja…” kataku
“Habis nggak tahan mbak…, sexy banget pantatnya” jawab Revan
ssambil nyengir
“Udah…cuci dulu sana…..”perintahku yg dengan patuh dituruti
mereka.
Kali ini aku benar benar harus istirahat dulu dan mereka jg
sudah tdk ‘segarang’ semula, kembali kami ngobrol nalor ngidul dan sebelum
pulang kembali ke bungalownya karena hampir pagi aku minta mereka untuk
bergantian mengocok penisnya di dekat wajahku.
“Gantian ya…habis itu kalian kembali…”
Dimulai dari Bob..ia menduduki tubuhku dan mengarahkan
kemaluannya dekat mulutku lalu mulai mengocoknya..sesekali lidahku menjilat
ujung kemaluannya dan ketika keluar kuhisap sampai habis isinya.
“Jangan…nanti kelamaan…kalau suamiku bangun repot..sdh hampir
pagi…nih..” kataku ketika merasa ada tangan yg muali bergerilya kembali dan
rupanya ‘threatment’ itu cukup ampuh.
Demikian setelah Bob Revan yg mengocok didepanku tp kurang
ajar…saat keluar ia buka mengarahkan kemulutku tp menyiramkan ke wajahku… dan
cairan nputih kental lengket itu memenuhi wajahku.
Topan yg terakhir dapat giliran….dan setelah itu masing
masing menciumku untuk kemudian kembali ke bungalow mereka…
Dasar anak muda……… saat kembali pakaian mereka cuma
disampirkan di pundak saja.
Aku membersihkan diri dan menuju kamar sebelah dimana suamiku
rupanya terlelap dan akupun memejamkan mata merasa ‘kenyg’. bahkan memek ku
terasa memar.
“Mana.. coba kulihat ..”kataku setelah istriku selesai
bercerita..
Tanpa bicara Melinda duduk ditepi ranjang…mengangkat kakinya
tinggi tinggi dan memperlihatkan memeknya yg masih tampak merah…kepadaku……
“Mmmmhh…..” hanya itu suaraku saat menjilat memek istriku yg
semalam habis dipakai sepuasnya oleh tiga anak muda yg kini mungkin masih
terlelap setelah secara tdk terduga mendapatkan ‘rejeki’ semalam.
No comments:
Post a Comment