Suatu siang dengan udara yang terik tiba tiba terdengar suar
handphoneku berbunyi di dalam tas aku ambil dan terlihat hanya nomer nomer saja
aku angkat ,”hallo dengan mas Diki, gimana nih kabarnya lama tak jumpa dan tak
ada kabar lagi”
Dia masih nyerocos saja, aku masih bingung dengan orang yang
menelpon diriku, aku bingun ingin menebak siapa takut salah” iya kabar baik
kalau boleh tau ini dengan siapa?” tanyaku.
“ini aku mas Nissa , yah udah lupa yang nadaku mas Diki”
“Nissaa , Nissaa Nissaa yang aku inga hanya ada satu teman
yang bernama Nissa dia adalh janda yang sudah mempunyai anak 2” oyahhh aku
ingat mba Nissa kan???
Nissa dulunya adalah istri simpanan temanku saat dia masih
berusia 23 tahun, rupanya anaknya dia satu sekolah dengan anakku tapi anaknya
dia kakak tingkat untuk tidak menaruh curiga kepada istriku aku hanya bersikap
biasa saja, dan dia juga memahami posisiku yang sekarang aku sudah
beristri,saat itu aku sedang ada disekolah anakku dengan istriku untuk mengambil
raport.
“aku sekajap diam saat dia masih menelponku, lho mas Diki kok
diam aja??kata dia lewat telepon.
“heh iya Niss, dari jauh kamu kok terlihat oke hehe ,
tanyaku. Kebetulan saat itu kami bertemu di sekolahan tapi dengan gaya kami
tidak terlalu kenal supaya istriku tidak menaruh curiga terhadapku.
“sekarang kerja dimana mas , apa masih sama seperti yang dulu
tempatnya, kapan kapan maen kerumahku mas, ajak Nissa”
“mas tau gak kalau aku sudah cerai dengan suamiku sejak 1
tahun kemarin”
“sebetulnya aku sudah tau cerita ini, karena salah satu
keluargaku teman dari suami Nissa”(dalam hatiku)
Dengan obrolan dewasa kami berbicar lewat telepon sedikit ada
unsur yang berbau ke sex, hehe “Nissa malah bingung mas kalau diajakin ngobrol
kea rah sex soalnya Nissa kalau dirumah juga sudah ada pelampiasan sedangkan
mas Diki kan sudah ada dirumah , canda Nissa”
Dengan mengasih alamat rumahnya kapan kapan aku tak maen
kerumahmu Niss.
Suatu pagi sebelum berangkat ke kantor aku memakai mobil
sendiri , biasanya aku diantar oleh sopir pribadiku, oke aku ingin menuju
rumahnya Nissa sebelum menuju ke kantor, cuman mampir sebentar saja gak ada
salahnya lagian rute jalan menuju kantor juga serah dengan rumahnya, aku lihat
Nissa yang amsih memaki daster keluar rumah dan sedang belanja sayur, sedang
mengamati dari kejauhan aku memakirkan mobilku di samping rumahnya dia masih
terlihat cantik seperti yang dulu waktu muda, kelihatnnya dia habis mandi
soalnya masih ada handuk di kepala dia.
Saat aku turun dari mobil Nissa kaget tidak tahu kalau yang
datang adalah aku, wah mas Diki rupanya ayo silahkan masuk kerumah, maaf mas
rumah sedikit berantakan karena pembantuku sedang pulang kampung.
Rumah Nissa kecil tapi tertata dengan rapi dan unik, setelah
aku duduk di ruang tamunya dia ijin kebelakang untuk menaruh belanjaannya di
dapur, sambil menunggu aku melihat koleksi foto foto dia yang terpampang di
dinding terlihat foto dari dia muda yang pernah juga menjadi model dan foto
yang sekarang, tidak ada yang berbah dari diri dia, tubuh Nissa masih singset
dan oke mungkin dia juga hobi senam.
Tak lama Nissas kembali ke ruangan depan sambil membawa
minuman untukku , dia melihat aku yang sedang mengamamati fotonya, ‘mas kalau
foto ini foto biasa mas , kalau yang bagus bagus aku simpan di kamar pribadiku
sendiri, “maksutnnya yang bagus gimana Nis?? Tanyaku. Foto disini juga udah
bagus kok.
dan bengong sambil melepas ikatan handuk di kepalanya, benar
juga dugaanku saat melepas handuknya dia terlihat cantik saat rambutnya basah
apalagi dia menggunakan daster yang menurutku tipis dan menerawang, kadang di
balik cahaya aku melihat tubuhnya yang kayaknya tidak memaki BH.
Dan benar saat dia menundukan bahunya saat menyuguhkan
minuman di atas meja aku mleihat sedikit gundukan payudaranya yang tak terbungkus
oleh BH, seketika membuat penisku tegang, aku mencairakan suasana dengan
menanyakan dia “eh tadi belanjanya banyak amat lagian yang beli juga cantik dan
sexy” candaku.
Wajah dia sedikit malu dengan memerah pipinya, kemudian tak
lama dia bercerita akan kasus yang menimpa dirinya, dimana pernah istri pertama
suaminya menghampiri dia dan terjadi keributan di rumahnya, melihat kondisi
seperti itu Nissa bercerita sambil mengeluarkan air matanya dia bersedih sebab
harus diceraikan oleh suaminya.
Karena melihat kondisi seperti ini aku mengalihkan
pembicaraanku dengan menanyakan “eh giman tadi foto foto yang katanya kamu
bagus disimpan di kamar”.
“lha mas Diki apa mau lihat”
“kalau diperbolehkan Niss?’
“ya udah yok menuju kekamarku sambil jalan entar mas Diki
jangan ketawa ya lihat foto fotoku”
“iya deh”
Kami berjalan menuju kekamarnya, aku dibelakang dia sambil
melihat dia berjalan aku melihat dan membayangkan pantatnya yang seksi yang
menggoda aku hamper saja tak bisa menahan nafsuku untuk memeluk dia dari belakang,
tapi aku tahan karena manjaga image dulu, bau sabunya yang habis mandi
menyerungut di hidungku.
Dan sampia di kamarnya di buka pintunya aku melihat foto yang
besar kira kira A2 dengan warna monochrome hitam putih siluetnya tubuh Nissa
yang telanjang sungguh seni seklai fotonya , aku melihat lama dan di kagetkan
dengan nada “gimana mas komentarnya” aku masih diam karena melihat fotonya ada
sepuluh kesemuanya bagus bagus.
Bagus sekali fotonya Niss , mempesona coab gimana kalau aslinya
pasti lebih eksotis dan wah sekali, tangan Nissa langsung mencubitku dengan
lama dia tidak melepaskan cubitannya aku pegang tangannya dan tubuh Nissa yang
tak seimbang goyah ingin jatuh aku tarik dia sebelum jatuh dan secara tak
sengaja aku memeluk dia karena niatku membantu agar supaya tidak jadi jatuh.
Tubuh Nissa aku peluk dengan wajah yang sudah dekat dengan
wajahku dia sangat cantik aku menatap dia cukup lama” mas mau ngapain ,
lepaskan mas” ronta Nissa karena aku sudah nafsu sejak aku berjalan ke kamaernya
aku tetap saja tidak melepaskan pelukanku, langsung aku ciumi dia dan aku lumat
bibirnya yang sensual tersebut.
“serrppp serppppp jangan mas mulut Nissa tidak bisa ngomong
dengan jelas karena lidahku sudah masuk ke rongga mulutnya, dengan gaya yang
meronta dia ingin lepas, tapi apa daya tubuh Nissa yang lemah dia mengikuti
saja apa yang aku lakukan terhadapnya tanganku memegang pantatnya yang seksi
sedikit aku angkat.
“hmmm massss massss. Sambil menggelangkan kepalanya dia tidak
melawan lagi malah dia juga membalas ciumanku lidahnya juga masuk kedalam
mulutku aku sambut dengan menyedot nyedot lidahnya, awalnya tanganku yang
memegang pantatnya aku lepaskan dan menyingkarkan dasternya naik keatas
tanganku sudah masuk kedalam selakangannya yang mana kulit pahanya mulus dan
halus, tanganku sudah mengusap ngusap selakangannya dimana memeknya terbungkus
denan CD yng tipis.
cerita sex Janda.
Tubuh Nissa menggelinjang, dan nafasnya juga cepat dia semakin nafsu tandanya
dia menciumi bibirku dengan cepat dan giras, aku hentikan ciumanku ke mulutnya
berganti ke bawah menuju payudaranya aku buka celah dasternya tanpa ada penutup
BH langsung terlihat pentil atau putting Nissa yang masih berwarna merah.
Kuciumi payudaranya kira kira ukurannya 36 B masih montok
tida kendor payudaranya Nissa, aku yang asyk mengulum payudara dan mengusap
memeknya ternyata semakin lama semakin basah dia memek Nissa.
“Ouuhhh ouhhh “ Nisa mengerang teruss sayang panggil aku, dia
memegang rambutku dan menjambak sedikit dengan cepat aku langsung buka
dasternya dan celana dalamnya kemudian Nissa sudah telanjang di hadapanku,
Dengan kasar aku remas payudaranya semakin menggelinjang
tubuh Nissa aku kulum payudatanya dari kiri kekanan sebelum mau berganti ke
memeknya, aku lanjut turun menuju memeknya Nissa berdiri aku sedikit jongkong
untuk meraih memeknya kaki Nisa sedikit terangkat dan menindih pahaku , aku lihat
memeknya yang bersih dan tak berbau karena mungkin habis dicukur bulunya.
Aku mencoba menemukan gumpalan kecil di memeknya sering
disebut klitoris, aku jilat jilat dan mempermaikan klitorisnya Nissa sudah tak
terkendali dia sudah sange berat tangannya juga memegang payudaranya sendiri,
sambil sesekali pantatnya bergoyang.
“Assshhhhh ishhhhh desisan Nissa, mas puasin Nissa mas lama
tak beginian mas, Nissaaa maasss uhhgg ughhh Nisa mau keluar mas , langsung
paha Nissa menyingkap dan mengehempit kepalku yang masih menempel dimemeknya
aku sedikit gak bisa nafas kemudian terasa ada cairan yang keluar dari memek
Nissa rupanya Nissa sudah mencapai klimaks yang pertama.
Nissa terdiam dan bergetar kakinya, sambil senyum tangan
Nissa menyuruhku untuk berdiri dan melepas pakaianku sekarang gentian aku yang
telanjang aku disuruh rebahan di kasurnya, “Nissa mau bermain dengan mas Diki
sekarang”
Sambil memegang penisku yang berdiri dia mencium kepala
penisku, dan mengelum penisku dengan kuat disedot oleh Nissa penisku yang
berdiri dimainkan dengan lidahnya yang mengoyang goyang dari buah zakar sampai
pangkal penis,
“ouhhh ouhhhh nikmat sekali isapanmu Nissa terusin lebih
kencang dan lebih dalam ouhhhhh uhhh uhhhh srepppp sreppp dijilat semua penisku
masuk kedalam mulutnya, dia mengasih ludah dan merasa dalam penisku berdenyut
denyut nikmat sekali.
“ayoooo jilatin terus sebelum penisku meyerang memekmu Nissa,
aku gotong tubuh Nissa dengan gaya enam Sembilan dimana aku masih ingin
mempermainkan memeknya dengan lidahku, aku gigit sesekali klitorisnya karena
terasa gemas, dia kesakitan sedikit, dia menghentikan hisapannya ke penisku
karena dia tidak tahan ingin segera dimasuki dengan penisku.
Kemudian dia berganti posisi langsung membelakangiku dan
memegang penisku diarahkan penisku ke dalam lubang memeknya karena sedikit
sulit untuk masuk ke memeknya mungkin karena sudah lama dianggurin tidak
digunakan jadi rapet memeknya. Dia memaksa sambil menurunkan pinggulnya dan
blesss dia merintih kesakitan
“blesss blesss blesss keseluruhan penisku sudah masuk ke
memeknya, dengan buas dia menaikan pantatnya naik turun dan menggoyang
goyangkan “Ishhhh ahhhh nikmat sekali mas”kata Nissa, sambil mengoyanggkan
pinggulnya, aku yang melihat dari belakang uhh juga merasakn nikmat.
Aku juga yang sudah dipenuhi nafsu melihat tubuh Nissa dari
belakang aku raih tokeynta dan aku remas remas dari belakang karena posisi
duduknya membelakangi aku ketika menunggangi kontolku, kadang aku bangkit
mencium punggung dan leher belakangnya sambil meremas teteknya dari belakang
dengan gemas. Kedengaran Rita agak kesakitan ketika kuremas kasar teteknya,aku
juga menaikkan pinggulku untuk mendapatkan posisi yang enak.
Tak lama “ahhhh aku keluar massss sambil mengocok penisku
dengan memekknya “plokkk plokk plokk plokk” dan serasa saat penisku tertancap
di dalam ada cairan yang hangat , Nissa berhenti sejenak tapi aku masih horny
dan belum mencapai klimaks aku ubah posisi Nissa yang semula duduk diatasku aku
pegang tubuh Nissa dan masih tertancap penisku kemudian dengan gaya dogy style.
Aku menggenjot dengan keras dengan tanganku diatas pundaknya
wajah Nissa sudah tak berdaya tapi aku masih menggenjot dengan nafsuku,
“ahhh ahhh ahhh terus masss lirih Nissaa yang dalam massssss,
aku sesekali menapar pantatnya yang mulus, plakk plakkk supaya Nissa menjadi
bergairah lagi, yessss yesssssss tenyata Nissa juga senang dengan gaya ngentot
kasarku ini. Bless blesss blessssss…sekarang ganti posisi lagi Nisa aku
balikkan badannya dan kakinya aku angkat.
Aku langsung masukkan penisku lagi , blesss blesss toketnya
aku remas dengan kasar dengan memainkan putingnya aku hisap putingya juga,
“uhhhhrrggg uhrrggg teriak Nissaaaa”
“Nisaaa mau keluar lagi masssss ahhhh uhhh ahhh
auuuuuuhhhhhh”
“iya kau juga ingin keluar , yoook kita keluar bersamann agar
tercampur cairan kita, dengan gerakan cepatku aku menggenjotnya dan dalam
hitungan 2 spermaku keluar crottt crotttt crotttt banyak tertumpah di dalam
memek Nissa, kembali Nissa Klimak 3 x.
Kita lemas bersama dan berpelukan menghela nafas, maaf ya
Niss aku khilaf melakukan hal ini karena kamu sungguh cantik dan seksi, “iya
gak papa mas aku juga senang sekali bisa terpuaskan oleh mas Diki, sebab
suamiku yang dulu juga gak bisa seperti ini mas, aku sungguh puas sekali,
setelah itu aku berberes menata pakainku dan ingin melanjutkan pergi kekantor,
dan kami berjanji jika ada kesempatan lain kami akan mengulangi lagi, dan
tunggu kisahku selanjutnya . terimakasih.
No comments:
Post a Comment