DEWALOTTO

DEWALOTTO
Tersedia 6 Bank BCA, BNI, MANDIRI, BRI, DANAMON dan NIAGA ™DAFTAR™ Klik Gambar Diatas*****

Monday, 25 September 2017

Cerita Sex - Memancing Gairah Seksual Birahi..



Cerita kali ini terjadi dalam kisaran bulan yang lalu tepatnya saat saya sedang sakit dan di rawat di rumah sakit, mungkin faktor terlalu lelah juga dapat aku mengidap penyakit tipes, dan diharuskan untuk menginap di rumah sakit karena orangtuaku juga orangnya pada sibuk, saya sering menghabiskan di kamar pasien sendiri kadang pula teman teman menjengukku.

Sudah cukup enakan tubuhku sekarang dapat apa apa sendiri , waktu masuk pertama kali saya tak dapat apa apa , hanya berbaring dan tak dapat berdiri, walau ruanganku juga saya sendiri tapi udara di dalam sangatlah panas padahal juga sudah ada AC , mungkin efek dari saya gak pernah mandi dan terasa lengket di badan.

Alhasil saya menekan bel yg berada disamping tempat tidurku untuk memanggil suster. Tak lama kemudian, seorang suster yg kuanggap paling cantik & paling baik dimataku itu masuk ke kamarku. “Ada apa Mas?” tanyanya ramah sambil tersenyum, manis sekali.

Tubuhnya yg sintal & agak membungkuk sambil memeriksa suhu tubuhku membuat saya dapat memandang bentuk toketnya yg terlihat montok & menggiurkan. “Eh, ini Sus… saya merasa tubuhku lengket semua, mungkin karna cuaca hari ini panas banget & udah lama saya tak mandi. Jadi saya mau tanya, apakah saya udah boleh mandi hari ini sus?”, tanyaku sambil menjelaskan panjang lebar.

Aku memang senang berbincang dgn suster cantik yg satu ini. Ia masih muda, paling tak hanya lebih tua 1-2 tahun dari usiaku saat itu. Wajahnya yg khas itupun terlihat sangat cantik, seperti orang Pakistan jikalau dilihat sekilas. “Oh, begitu.

Tetapi saya tak berani kasih jawabannya sekarang Mas. saya musti tanya dulu sama pak dokter apa mas udah boleh dimandiin apa belum”, jelasnya ramah.

Mendengar kalimatnya untuk “memandikan”, saya merasa darahku seolah berdesir keatas otak semua. Pikiran kotorku membayangkan seandainya benar Suster itu mau memandikan & menggosok-gosok sekujur tubuhku.

Tanpa sadar saya terbengong sebentar, & batang penisku berdiri dibalik celana pasien rumah sakit yg tipis itu. “Ihh, mas nakal deh mikirnya. Kok pake tegang segala sih, pasti mikir yg ngga-ngga ya. hi hi hi”.

Suster tsb rupanya memandang reaksi yg terjadi pada penisku yg memang harus kuakui sempat mengeras sekali tadi. saya hanya tersenyum menahan malu & menutup bagian bawah tubuhku dgn selimut.

“Ngga kok Sus, hanya spontanitas aja. Ngga mikir macem-macem kok”, elakku sambil memandang senyumannya yg semakin manis itu.

“Hmm, jikalau memang mas merasa gerah karna ba& terasa lengket saya dapat mandiin koq, kan itu udah kewajiban kerja disini.

Tetapi saya bener-bener ngga berani jikalau pak dokter belum mengijinkannya”, lanjut Suster lagi seolah memancing gairahku.

“Ngga apa-apa kok sus, saya tahu suster ngga boleh sembarangan ambil keputusan” jawabku serius, saya tak mau terlihat “nakal” dihadapan suster cantik ini. Suster tsb masih tersenyum seolah menyimpan hasrat tertentu, kemudian ia mengambil bedak Purol yg ada diatas meja disamping tempat tidurku.

“Mas, saya bedakin aja yah biar ngga gerah & terasa lengket”, lanjutnya sambil membuka tutup bedak itu & melumuri telapak tangannya dgn bedak.

Aku tak dapat menjawab, jantungku rasanya berdebar kencang.

Tahu-tahu, ia udah membuka kancing pakaianku & menyingkap bajuku. saya tak menolak, karna dibedakin juga dapat membantu menghilangkan rasa gerah pikirku saat itu. Suster itu kemudian menyuruhku membalikkan badan, sehingga sekarang saya dalam keadaan tengkurap diatas tempat tidur.

Tangannya mulai terasa melumuri punggungku dgn bedak, terasa sejuk & halus sekali. Pikiranku tak dapat terkontrol, sejak dirumah sakit, memang udah lama saya tak membayangkan hal-hal tentang seks. Penisku benar-benar berdiri & mengeras tertimpa oleh tubuhku sendiri yg dalam keadaan tenglungkup.

Rasanya ingin kugesek-gesekkan penisku di permukaan ranjang, tetapi tak mungkin kulakukan karna ada suster tsb saat itu. Fantasiku melayg jauh, apalagi sesekali tangannya yg mungil itu meremas pundakku seperti sedang memijat. Terasa ada cairan bening mengalir dari ujung penisku karna terangsang.

Beberapa saat kemudian suster tsb menyuruhku membalikkan badan. saya merasa canggung bukan main, karna takut ia kembali memandang penisku yg ereksi. “Iya Sus..”, jawabku sambil berusaha menenangkan diri, sayapun membalikkan tubuhku.

Kini kupandangi wajahnya yg berada begitu dekat dgnku, rasanya dapat kurasakan hembusan nafasnya dibalik hidung mancungnya itu. Kucoba menekan perasaan & pikiran kotorku dgn memejamkan mata.

Sekarang tangannya mulai membedaki dadaku, jantungku kutahan sekuat mungkin agar tak berdegup terlalu kencang. saya benar-benar terangsang sekali, apalagi saat beberapa kali telapak tangannya menyentuh putingku.

“Ahh, geli & enak banget”, pikirku. “Wah, kok jadi keras ya? he he he”, saya kaget mendengar ucapannya ini. “Ini loh, putingnya jadi keras.. mas terangsang ya?”

Mendengar ucapannya yg begitu vulgar, saya benar-benar terangsang. Penisku langsung berdiri kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tetapi saya tak berani berbuat apa-apa, hanya berharap ia tak memandang kearah penisku.

Aku hanya tersenyum & tak bicara apa-apa. Rupanya suster itu semakin berani, ia sekarang bukan lagi membedaki tubuhku, melainkan memainkan putingku dgn jari telunjuknya. Diputar-putar & sesekali dicubitnya putingku.

“Ahh, geli Sus… Jangan digituin”, kataku menahan malu. “Kenapa? Rupanya cowok dapat terangsang juga yah jikalau putingnya dimainkan gini”, lanjutnya sambil melepas jari-jari nakalnya.

Aku benar-benar kehabisan kata-kata, dilema kurasakan. Disatu sisi saya ingin terus di”kerjain” oleh suster itu, satu sisi saya merasa malu & takut ketahuan orang lain yg mungkin saja tiba-tiba masuk.

“Mas udah punya pacar?”, tanya suster itu kepadaku.

“Belum Sus….”, jawabku berdebar, karna membayangkan ke arah mana ia akan berbicara. “Mas, pernah main sama cewek ngga?”, tanyanya lagi. “Belum Sus…” jawabku lagi walau berbohong. “hi.. hi.. hi.. masa ngga pernah main sama cewek sih”, lanjutnya centil.

Aduh pikirku, betapa bodohnya saya dapat sampai terjebak olehnya. Memangnya “main” apaan yg saya pikirkan barusan. Pasti ia berpikir saya benar-benar “nakal” pikirku saat itu.

“Pantes deh, mas dari tadi saya perhatiin tegang terus, mas mau main-main sama saya ya?

Wow, nafsuku langsung bergolak. saya hanya terbengong-bengong. Belum sempat saya menjawab, Ia udah memulai aksinya. Dicumbuinya dadaku, diendus & ditiup-tiupnya putingku. Terasa sejuk & geli sekali, kemudian dijilatnya putingku, & dihisap sambil memainkan putingku didalam mulutnya dgn lidah & gigi-gigi kecilnya.

“Ahh, geli Sus”m rintihku keenakan. Kemudian ia menciumi leherku, telingaku, & alhasil mulutku. Awalnya saya hanya diam saja tak dapat apa-apa, setelah beberapa saat saya mulai berani membalas ciumannya.

Saat lidahnya memaksa masuk & menggelitik langit-langit mulutku, terasa sangat geli & enak, kubalas dgn memelintir lidahnya dgn lidahku. Kuhisap lidahnya dalam-dalam & mengulum lidahnya yg basah itu.

Sesekali saya mendorong lidahku kedalam mulutnya & terhisap oleh mulutnya yg merah tipis itu. Tanganku mulai berani, mulai kuraba pinggulnya yg montok itu. Tetapi, saat saya mencoba menyingkap rok seragam susternya itu, ia melepaskan diri. “Jangan di sini Mas, ntar jikalau ada yg tiba-tiba masuk dapat gawat”, katanya.

Tanpa menunggu jawabanku, ia langsung menuntunku turun dari tempat tidur & berjalan masuk ke kamar mandi yg terletak dipojok kamar.

Di dalam kamar mandi, dikuncinya pintu kamar mandi. Kemudian ia menghidupkan kran bak mandi sehingga suara deru air agak merisik dalam ruang kecil itu. Tangannya dgn tangkas menanggalkan semua pakaian & celanaku sampai saya telangjang bulat.

Kemudian ia sendiripun melepas topi susternya, digantungnya di balik pintu, & melepas beberapa kancing seragamnya sehingga saya sekarang dapat memandang bentuk sempurna toketnya yg kuning langsat dibalik Bra-nya yg berwarna hitam. Kami pun melanjutkan cumbuan kami, kali ini lebih panas & bernafsu.

Sebentar saja udah banyak jurus yg kepelajari darinya dalam berciuman. Kulumat bibirnya dgn bernafsu. Penisku yg berdiri tegak kudekatkan kepahanya & kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun makin nekat meremas & membuka Bra-nya.

Kini ia udah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi puting susunya, kuhisap & memainkannya dgn lidah & sesekali menggigitnya. “Yes, enak.. ouh geli mas, ah.. pinter banget sih”, desahnya seolah geram sambil meremas rambutku & membenamkannya ke dadanya.

Kini tangannya mulai meraih penisku, digenggamnya. Tersentak saya dibuatnya. Genggamannya begitu erat, tetapi terasa hangat & nikmat. saya pun melepas kulumanku di putingnya, kini kududuk diatas closet sambil membiarkan Ia memainkan penisku dgn tangannya. Ia jongkok mengahadap selangkanganku, dikocoknya penisku pelan-pelan dgn kedua tangannya.



“Ahh, enak banget Sus.. asik.. ahh… ahh..”, desahku menahan agar tak menyemburkan spermaku cepat-cepat.

No comments:

Post a Comment

Cerita Sex - Keluarga Yang Pengertian..

Hai namaku Siti Zubadiyah. Umurku 17 tahun. Saat ini aku sedang berada di dapur membantu ummi menyiapkan hidangan makan siang. “Kresh…k...