Saat itu saya masih di kelas SMP yang mana nasib menimpa pada
diriku saya termasuk anak yang kekurangan kasih sayang , dimana papa saya yang
sudah kehilangan istrinya berkekad untuk menikah lagi dengan wanita yang usianya
lebih muda dari papa saya namanya tante Venta, memang orangnya seksi dan cantik
seperti masih ABG, tapi tante Venta juga seorang janda tapi gak punya anak.
Sekilas tentang tante venta orangnya cantik tinggi lekuk
tubuhnya juga semampai untuk ukuran toketnya juga padat berisi, sebelum di
tinggal mamah kandungnku papa sempat drop dan tak semangata dalam menjalani
kehidupan setelah bertemu dengan tante Venta papa saya semangat kerjanya sampai
sampai jarang pulang ke rumah karena papa saya adalah pengusaha mebel, sehingga
saya dan tante Venta sering berdua dalam rumah.
Lama-lama saya jadi deket dengan Tante Venta yang sejak
bersama Papa saya panggil Mama Venta. Saya jadi akrab dengan Mama Venta karena
kemana-mana Mama minta tolong saya temenin. Dirumahpun kalau Papa nggak ada
saya yang nemenin nonton TV atau nonton film VCD. Saya senang sekali dimanja
sama Mama baruku ini.
Setahun telah Papa kawin dengan Mama Venta tetapi belom ada
tanda -tanda kalau saya bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari
duit dan sering banget keluar kota. Saya dan Mama Venta semakin akrab aja.
Hingga kami seperti tak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu
tiri. Kami mulai sering tidur disatu tempat tidur bersama. Mama Venta mulai
nggak risih untuk mengganti pakaian didepanku walaupun tak bener-bener bugil.
Tetapi terkadang saya suka menangkap basah Mama Venta lagi
berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi. Beberapa kali kejadian saya
jadi apal kalau setiap habis mandi Mama pasti masuk kamarnya dengan hanya
melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti ditanggalkan.
Beberapa kali kejadian saya membuka kamar Mama yang nggak
dikunci saya kepergok Mama Venta masih dalam keadaan tanpa sehelai benang
sedang bengong didepan cermin. Lama-lama saya sengajain aja setiap selesai Mama
mandi beberapa menit kemudian saya pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan
pemandangan indah terhampar dimata mudaku.
Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong nafsu laki-laki
yang mulai menggeliat diusia 16 tahun, saya menjadi bernafsu besar ketika
melihat Mama sedang tiduran dikasur tanpa pakaian. Matanya terpejam sementara
tangannya menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit merintih.
cerita sex ibu tiri, cerita mesum terbaru mama tiri, cerita
ngentot memek ibu tiri, kumpulan cerita dewasa mama tiri, cerita sangenya mama
tiri, cerita kentu memek mama, cerita ibu tiri sange, cerita seks mama tiri
hot, cerita xxx mama tiri haus seks, mama tiri vs anak, mma tiri nafsu sama
anak, Cerita ML mama tiri, nafsu mama di ranjang, cerita nafsu birahi mama
tiri, cerita janda mama tiri
Saya terpana didepan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati
pemandangan itu. Lama saya menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak
dibalik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalau anak laki-laki sedang
birahi? Batinku.
Saya terlena dengan pemandangan Mama Venta yang semakin hot
menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit
si penis yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba saya seperti pengen pipis dan ahh
kok pipisnya enak ya. Akupun bergegas kekamar mandi seiring Mama Venta yang
lemas tertidur.
Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama -lama
saya jadi bertanya-tanya. Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan
melihat pemandangan ini rupanya terekam diotakku kalau wanita cantik itu adalah
wanita yang lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik dimatsaya terlihat sangat
sexy dan sangat menggairahkan.
Suatu siang sepulang saya dari sekolah saya langsung ke
kamarku. Seperti biasa saya melongok ke kamar Mama. Kulihat Mama Venta dalam
keadaan bugil bulat sedang tertidur pulas. Kuberanikan untuk mendekat Mumpum
perempuan cantik ini lagi tidur, batinku.
Kalau selama ini saya hanya berani melihat Mama dari balik
pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada didepanku.
Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si penis bereaksi keras,
menyentak-nyentak ganas.
Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak bisa
dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Venta, pelan, pelan. Mama
diam aja, saya semakin berani. Kini kedua tanganku semakin nekad menggerayang
tubuh cantik Mama tiriku.
Kuremas-remas buah dada ranum dan dengan naluri plus
pengetahuan dari film BF saya bertindak lebih lanjut dengan mengisap putting
susu Mama.
Mama masih diam, saya makin berani. Terispirasi film blue
yang kutonton bersama temen -temen, saya tanggalkan seluruh pakaianku dan si
penis dengan marahnya menunjuk-nujuk. Saya tiduran disamping Mama sambil
memeluk erat.
Saya sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba -tiba
bergerak dan membuka mata. Mama Venta menatapku tajam.
“Ngapain Wan? Kok kamu bugil juga?” tanya Mama.
“Maaf ma, Andy khilaf, abis nafsu liat Mama bugil gitu”
jawabku takut-takut.
“Kamu mulai nakal ya” kata Mama sambil tangannya memelukku
erat.
“Ya udah Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak
dipeluk papamu. Mama tadi kegerahan makanya Mama bugil, enggak taunya kamu
masuk” jelas Mama.
Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku.
Dia mengisap ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Saya bereaksi.
Naluri laki-laki muda terpacu. Saya mebalas ciuman Mama tiriku yang cantik.
Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama
kemuidan berpindah menelusuri tubuhku.
“Kamu telah dewasa ya Wan, gak apa-apa kan kamu Mama
perlakukan seperti papamu” gumam Mama disela telusuran lidahnya.
“Punya kamu juga telah besar, belom sebesar punya papamu
tetapi lebih keras dan tegang”, cerocos Mama lagi.
Saya hanya diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak
aktif menuntun (atau mengajariku). Si penis kemudian dijilatin Mama . Ini
membuat saya nggak tahan karena kegelian. Lalu, punya saya dikulum Mama. Oh
indah sekali rasanya. Lama saya dikerjain Mama cantik ini seperti ini.
Mama kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan
menarik tubuhku agar tiduran diatas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang
punyaku, mengocoknya sebentar dan mengarahkan keselangkangan Mama. Saya hanya
diam saja. Terasa punysaya sepertinya masuk ke memek Mama tetapi saya tetep
diam aja sampai kemudian Mama menarik pantatku dan menekan.
Berasa banget punya saya masuk ke dalam punya Mama.
Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri saya kemudian melakukan gerakan
maju mundur biar terjadi lagi gesekan.
Mama juga mengoyangkan pinggulnya. Mama yang kulihat sangat
menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi pinggulnya sehingga saya seperti
sedang naik kuda diatas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat,
“Aiwann, Mama enak Wan” teriak Mama.
“Ma, Andy juga enak nih mau muncrat” dan saya ngerasain
sensasi yang lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.
Saya lemes banget, dan tersandar layu ditubuh mulus Mama
tiriku. Saya nggak tau berapa lama, rupanya saya tertidur, Mama juga. Saya
tersadar ketika Mama mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya.
Mama kemudian keluar kamar dengan melilitkan handuk, mungkin
mau mandi. Akupun menyusul Mama dalam keadaan bugil.
Kuraba punyaku, lengket sekali, saya pengen mencucinya. Saya
melihat Mama lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama
tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punya saya bergerak bangkit lagi.
Dengan posisi punya saya menunjuk saya berjalan ke kamar mandi menghampiri
Mama.
“Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak” kini saya yang meminta.
Mama memandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamipun
melanjutkan kejadian seperti dikamar.
Kali ini Mama berjongkok di kloset lalu punysaya yang sedari
tadi mengacung saya masukkan ke memek Mama yang memerah. Kudorong keluar masuk
seperti tadi. Mama membantu dengan menarik pantatku dalam -dalam.
Nggak berapa lama Mama mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri
kami saling memeluk dan punysaya menancap erat di memek Mama. Saya menikmati
ini, karena punya saya seperti dijepit. Mama menciumku erat.
Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan
mamaku. Dlama posisi berdiri saya kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan
kental kembali muncrat dari punysaya sementara Mama mengerang dan mengejang
sambil memelukku erat. Kami sama–sama lunglai.
Setelah kejadian hari itu, kami selalu melakukan persetubuhan
dengan Mama tiriku. Hampir setiap hari sepluang sekolah, bahkan sebelum
berangkat sekolah. Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada
dirumah.
Telah tentu dengan curi-curi kesempatan kalau Papa lagi
tidur. Kehadiran Papa dirumah seperti siksaan buatku karena saya nggak bisa
melampiaskan nafsu terhadap Mama. Saya sangat menikmati. Saya senang kalau Papa
keluar kota untuk waktu lama, Mama juga seneng. Mama terus melatih saya dalam
beradegan sex.
Banyak pelajaran yang dikasi Mama, mulai dari cara menjilat
memek yang bener, cara menghisap buah dada, cara mengenjot yang baik. Pokoknya
saya diajarkan bagaimana memperlakukan wanita dengan enak. Saya sadar kalau
saya menjadi hebat karena Mama tiriku.
Sekitar setahun lebih saya menjadi pemuas Mama tiriku
menggantikan posisi ayah. Saya bahkan jatuh cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak
sedetikpun saya mau berpisah dengan mamaku, kecuali sekolah.
Dikelaspun saya selalu memikirkan Mama dirumah, pengen cepet
pulang. Saya jadi nggak pernah bergaul lagi sama temen -temen.
Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka
mengajak saya jalan tetapi saya nggak tertarik. Saya selalu teringat Mama.
Justru saya akan tertarik kalau melihat bu guru Lyla yang umurnya setua Mama
tiriku atau saya tertarik melihat bu Yanti tetangga saya dan temen Mama.
Tetapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih
karena kejadian tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan. Ketika
itu seorang diri Mama tiriku mengajak saya nemenin tetapi saya nggak bisa
karena saya ada les.
Mama akhirnya pergi sendiri ke mal. Dijalan mobil Mama
tabrakan hebat dan Mama meminggal ditempat. Saya merasa sangat berdosa nggak
bisa nemenin Mama tiriku tercinta. Saya shock. Saya ditenangkan Papa.
“Papa tau kamu deket
sekali dengan Mama Venta, tetapi nggak usah sedih ya Wan, Papa juga sedih
tetapi mau bilang apa” kata papaku.
Selama ini papa saya tau kalau saya sangat deket dengan Mama.
Papa senang karena Papa mengira saya senang dengan Mama Venta dan menganggapnya
sebagai Mama kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Saya
merasa berdosa terhadap Papa yang dibohongi selama ini.
Tetapi semua apa yang diberikan Mama Venta, kasih sayang,
cinta dan pelajaran sex sangat membekas dipikiranku. Sampai ketika ini, saya
terobsesi dengan apa semua yang dimiliki Mama Venta dulu.
Saya mendambakan wanita seumur Mama, secantik Mama, sebaik
Mama dan hebat di ranjang seperti Mama tiriku itu. Kusadari sekarang kalau saya
sangat senang bercinta dengan wanita STW semuanya berawal dari sana.
No comments:
Post a Comment